Dikemas oleh : Isamas54
Dalam kehidupan
serangga sering terjadi aktivitas serangga lain dimakan oleh serangga
predator. Nakh bagaimana kalau yang
menjadi predatornya adalah manusia? juga ‘tingkah laku unik dari serangga’.
Data
dan pengertian
Serangga
atau insekta mempunyai ciri-ciri atau spesifikasi dan habitat sebagai berikut :
(1.a). merupakan binatang yang mempunyai badan dan
kaki beruas-ruas dengan bagian badan terdiri dari kepala, dada/toraks, dan badan/abdomen,
umumnya mempunyai 2 pasang sayap dan 3 pasang kaki (hexapoda/berkaki 6).
(1.b). Memiliki adaptasi dan reproduksi yang sangat tinggi
dengan siklus hidup umumnya melalui tahapan telur, larva, pupa, imago (dewasa).
(1.c). Walaupun tubuhnya relative kecil, tetapi
sangat besar, baik peran positif (sebagai penyerbuk, perombak, sumber protein,
penghasil benang, madu, lak, pewarna, indicator
ekologis dan predator hama), maupun peran negative (parasit, penyebar penyakit,
dan perusak), yang telah mengakibatkan korban nyawa dan materi yang tak
ternilai harganya.
(1.d). Dari semua jenis binatang yang hidup di dunia
70%-nya adalah serangga, diperkirakan
sekitar 16% jenis serangga dunia berada di Indonesia. Saat ini sudah lebih dari
800.000 spesies insekta sudah ditemukan yaitu : 5.000 species bangsa capung
(odonata), 20.000 bangsa belalang
(orthoptera), 150.000 bangsa kupu-kupu dan ngengat (lepidoptera), 120.000
bangsa lalat (diptera), 82.000 bangsa kepik (hemiptera), 360.000 bangsa kumbang
(coleoptera), 110.000 bangsa semut dan lebah (hymenoptera), 3.500 bangsa kecoa
(dictyoptera), 2.000 spesies bangsa rayap (isoptera).
Untuk lebih mengetahui
data mengenai bentuk fisik dan informasi kehidupannya antara lain dapat dilihat
atau berkunjung ke Museum Serangga dan Taman Kupu (MSTK) TMII atau Museum
Zoologi Bogor.
Tentu topic berikutnya
bukan untuk membahas mengenai kehidupan serangga tetapi perlakuan manusia atau jenis
binatang tersebut dengan makanan, dimana hal ini telah didukung oleh FAO PBB yang
tentunya disamping untuk konsumsi (nilai gizi, relative mudah pembiakannya)
juga sebagai salah satu cara pengendalian terhadap salah satu penyebab hama dan
penyakit.
Berikut data, kisah
di berbagai wilayah dan negara, serta ‘ulah’-nya …..
(1). FAO
mendukung Panganan dari serangga …..
PBB melalui Organisasi
Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) sesungguhnya telah mendukung
kebiasaan mengonsumsi serangga. Mereka mencontohkan, kumbang, ulat, dan tawon bisa
menjadi makanan miliaran orang di dunia dan membantu menyediakan pakan ternak.
FAO menilai, investasi untuk peternakan serangga yang bisa dikonsumsi perlu
ditingkatkan.
FAO mendukung
budidaya serangga konsumsi dengan alasan bahwa serangga merupakan sumber
makanan kaya nutrisi dengan tingkat protein tinggi, mengandung lemak, dan
mineral lainnya. Selain itu, populasi serangga cukup tinggi dan tidak banyak
memengaruhi kondisi lingkungan. Apalagi beberapa jenis serangga layak konsumsi
menjadi hama pada pertanian.
Rasa jijik diakui
FAO menjadi kendala terbesar menjadikan serangga sebagai bagian dari model
pangan manusia. Kendala itu muncul terutama di sebagian negara barat. FAO pun
memberi saran agar industri pangan membantu meningkatkan status serangga
meialui resep-resep hidangan baru yang dijajakan di restoran.
Dalam sebuah laporan
FAO (2013) dikatakan bahwa serangga mengandung banyak protein dan rendah
lemak, maka kita dengan makan serangga dapat membantu melawan pemanasan global,
polusi, dan kelaparan. Dalam laporan tersebut, terdapat lebih dari 1.900
spesies serangga yang dapat dimakan, seperti semut merah, belalang, ulat,
lebah, dan beberapa serangga lainnya.
Usaha kecil juga
akan terbantu, dimana sekitar dua miliar orang makan serangga sebagai makanan
sehari-hari, sehingga dengan demikian serangga akan menjadi makanan populer di
masa depan.
FAO juga mendesak
adanya regulasi dan mekanisme yang lebih baik dalam memanfaatkan serangga
sebagai makanan. Sebab saat ini, serangga yang sebenarnya bisa mendukung
kesehatan manusia masih kalah pamor dari makanan tradisional.
(2). Panganan
dari serangga
Thailand adalah merupakan
salah satu negara yang warganya memiliki kebiasaan mengonsumsi serangga (entomophagy).
Hidangan serangga dinikmati semua lapisan masyarakat Thailand yaitu dari mulai
warga akar rumput sampai keluarga darah biru.
Di Negeri Gajah
Putih ini, serangga disantap bak makanan ringan, mulai dari telur, larva, atau
dewasa. Sedangkan jenis pengolahannya cukup beragam yaitu ada yang direbus,
dipanggang, digoreng, dan bahkan ada yang tega menyantapnya mentah-mentah.
Serangga populer
dan menjadi komoditas penting antara lain lebah madu, jangkrik, rayap, ulat
sutera, dan semut. Sedangkan serangga yang belum dibudidayakan, tetapi banyak
ditangkap dari alam liar adalah belalang, laba-laba, kumbang kelapa, dan ulat
sagu.
Catatan
(data dan istilah) :
Bumbu. Koki yang menyajikan menu serangga acap
menambahkan bumbu untuk menambah nafsu makan seperti bawang putih, daun jeruk,
sari jeruk, garam, dan saos kari udang.
Nam
Phala, adalah salah satu saos udang yang terkenal untuk memasak serangga, dengan
saos ini aroma masakan serangga kian menggoda selera.
SELINGAN …
Jaman kuno
Ilmuwan menyatakan telah menemukan
tiga serangga kuno yang terjebak di dalam batu amber. Ketiga serangga
yang ditemukan di Italia itu diperkirakan berusia 230 juta tahun, atau berasal
dari periode Triassic. Penemuan ini berusia
lebih tua sekitar 100 juta tahun ketimbang serangga sebelumnya yang ditemukan
terjebak di dalam batu amber. Para
peneliti menyelidiki sekitar 70 ribu batu amber yang berasal dari timur laut
Italia. Dari 70 ribu batu amber itu, ditemukan dua kutu mikroskopis dan
sebagian dari tubuh lalat. Penemuan
tersebut dilaporkan dalam jurnal Proceedings
of the National Academy of Sciences yang terbit pada Senin (27/8/2012).
Namun
yang berikut temuan yang lebih tua lagi …
Sebuah
fosil serangga dengan badan yang masih lengkap berhasil ditemukan dengan umur
fosil diperkirakan 300 juta tahun atau merupakan fosil serangga tertua di
dunia.
Penemuan
fosil tersebut mengejutkan karena ditemukan tahun 2008 di belakang pusat
perbelanjaan di North Attleboro, Massachusetts-AS.
"Seperti
menang lotere," kata pemimpin studi, Richard J Knecht, murid geologi dari
Tufts University, saat ia mengetahui temuan yang dianggap jarang ini.
Serangga
yang ditemukan itu berukuran 7,6 sentimeter diduga terjebak dalam lumpur cukup
lama. Kakinya seolah digerakkan untuk bersiap-siap terbang. Demikian dijelaskan
Knecht pada 2008.
Tubuh
serangga terbang biasanya tidak awet karena sifat mereka yang lembut dan rapuh.
Ilmuwan biasanya hanya menemukan sisa-sisa sayap yang tidak mudah dicerna oleh
predator.
Apakah manusia
termasuk predatornya? Jawabannya ada padabila kita lanjutkan ……
(3). Kura-kura dalam hamburger
Kalau yang ini
bukan sengaja untuk dimakan …
Seorang pria di
China bernama Li telah menyembunyikan seekor kura-kura dalam hamburger agar
dapat lolos dari pemeriksaan keamanan di Bandara Internasional Baiyun-Guangzhou
(2013). Hewan peliharaan kesayangannya
tersebut disimpan dalam sepotong hamburger yang dibelinya di Kentucky Fried
Chicken.
Namun aksi yang
dilakukan pria itu gagal karena petugas mencurigai isi hamburger yang terlihat
di layar X-ray. Akhirnya petugas
membongkar tas Li dan mengambil kura-kura tersebut.
Karena tidak rela
binatang kesayangannya diambil petugas, maka Li pun menitipkan kura-kura itu
kepada teman yang menemaninya ke bandara.
(4). Belatung (larva) dalam makanan
Sungguh
menjijikkan!
Seorang wanita
Australia, Victoria Cleven (42), shock
karena menemukan belatung hidup di dalam makanan ringan yang disediakan di
pesawat milik maskapai penerbangan Qantas. Parahnya, dia sempat memakan sedikit
makanan ringan berbelatung tersebut.
Kejadiannya yaitu ketika sedang dalam perjalanan pulang ke kampung halamannya menggunakan pesawat Qantas rute Los Angeles-Melbourne (29/3/2012). Di tengah penerbangan, dia berniat mengemil makanan ringan yang disediakan pihak maskapai. Dia pun memakan sedikit makanan ringan bernama 'Trail Mix' yang terdiri dari kacang-kacangan dan buah-buahan kering, namun saat itu lampu di bagian kabin dipadamkan, sehingga tak menyadari apa yang dimakannya.
Putra Victoria yang berusia 15 tahun yang ikut mendampinginya dalam penerbangan itu kemudian memeriksa dua paket makanan ringan lainnya yang juga ditemukan belatung-belatung di dalamnya.
Menanggapi insiden menjijikkan ini, pihak Qantas langsung meminta maaf kepada Victoria. Maskapai penerbangan Australia itu berjanji akan melakukan investigasi mendalam terhadap iniden ini.
Kejadiannya yaitu ketika sedang dalam perjalanan pulang ke kampung halamannya menggunakan pesawat Qantas rute Los Angeles-Melbourne (29/3/2012). Di tengah penerbangan, dia berniat mengemil makanan ringan yang disediakan pihak maskapai. Dia pun memakan sedikit makanan ringan bernama 'Trail Mix' yang terdiri dari kacang-kacangan dan buah-buahan kering, namun saat itu lampu di bagian kabin dipadamkan, sehingga tak menyadari apa yang dimakannya.
Putra Victoria yang berusia 15 tahun yang ikut mendampinginya dalam penerbangan itu kemudian memeriksa dua paket makanan ringan lainnya yang juga ditemukan belatung-belatung di dalamnya.
Menanggapi insiden menjijikkan ini, pihak Qantas langsung meminta maaf kepada Victoria. Maskapai penerbangan Australia itu berjanji akan melakukan investigasi mendalam terhadap iniden ini.
"Rasanya aneh,
dan ketika saya menyalakan lampu dan melihat sisa paket makanan ringan
tersebut, saya melihat banyak belatung keluar dari mana-mana. Saya tidak bisa
berkata apapun. Saya hampir muntah. Saya terdiam sendiri saat itu," terang
Victoria kepada surat kabar setempat, Herald-Sun, dan dilansir oleh AFP
(2/4/2012).
"Kami telah meminta maaf kepadanya (Victoria) atas apa yang terjadi. Kami tengah berbicara dengan pihak Trail Mix untuk mencari tahu bagaimana hal ini bisa terjadi. Kami menangani hal ini dengan serius," tandas juru bicara Qantas kepada AFP.
"Kami telah meminta maaf kepadanya (Victoria) atas apa yang terjadi. Kami tengah berbicara dengan pihak Trail Mix untuk mencari tahu bagaimana hal ini bisa terjadi. Kami menangani hal ini dengan serius," tandas juru bicara Qantas kepada AFP.
(5). Tikus dalam roti
Seorang wanita yang
tak ingin disebutkan namanya di Kota Townsville, Queensland-Australia
mengaku menemukan seekor tikus hidup di dalam plastik roti yang dibelinya di
sebuah supermarket.
Menurut wanita itu,
ketika dirinya sedang mengangkat barang-barang belanjaannya ke mobil bersama
seorang teman dirinya melihat ada lubang-lubang pada potongan roti Helga's
Bread yang dibelinya (31/7/2011), selanjutnya terlihat bagian ekor di dalam
plastik roti tersebut yang setelah diperhatikan lebih seksama, ternyata tikus! (Gambar)
"Saya ketakutan... bayangkan seekor tikus dalam potongan roti yang Anda makan tiap hari dalam hidup Anda," cetus wanita itu seperti dilansir media lokal, Townsville Bulletin (4/8/2011).
Wanita itu kemudian membawa roti tersebut kembali ke manajemen supermarket yang menolak untuk bertanggung jawab, mereka bilang karena itu roti dari luar. "Roti itu dari toko mereka namun mereka bilang tikus itu ada di roti sebelum dikirimkan ke toko tersebut," ujarnya.
"Saya ketakutan... bayangkan seekor tikus dalam potongan roti yang Anda makan tiap hari dalam hidup Anda," cetus wanita itu seperti dilansir media lokal, Townsville Bulletin (4/8/2011).
Wanita itu kemudian membawa roti tersebut kembali ke manajemen supermarket yang menolak untuk bertanggung jawab, mereka bilang karena itu roti dari luar. "Roti itu dari toko mereka namun mereka bilang tikus itu ada di roti sebelum dikirimkan ke toko tersebut," ujarnya.
Otoritas setempat
kemudian menyelidiki bagaimana hewan pengerat itu bisa masuk ke dalam plastik
roti di supermarket Coles at Centro di Aitkenvale-Townsville tersebut. Menurut juru bicara Goodman Fielder,
perusahaan pemilik roti Helga's Bread, menyatakan bahwa Departemen Kesehatan
telah memeriksa produsen roti perusahaan tersebut di Townsville, yang
selanjutnya mereka yakin bahwa tikus itu
tidak masuk ke plastik roti dari tempat pembuatan roti.
SELINGAN lagi (sebelum
bicara kontes) …
Kontes cukup unik
Sebanyak
enam kontestan rela menahan dingin di bokong mereka serta melawan kebosanan
duduk di atas es. Ternyata mereka
tengah bertarung dalam pertandingan duduk di atas balok es. Dua perempuan dan
empat lelaki itu akan memperebutkan hadiah sebesar 20.000 kronor atau sekitar
Rp 30 juta. Setelah kontes berlangsung selama 48 jam, balok es itu tersisa 2,5
meter. Para peserta kontes menyatakan, hal terburuk yang mereka alami selama
kontes berlangsung bukannya cuaca dingin yang berada pada minus 28 derajat
Celsius, melainkan kebosanan. Mereka hanya diperbolehkan beristirahat selama 10
menit untuk pergi ke kamar kecil setiap satu jam. Penyelenggara kontes, Annica
Andersson, mengatakan, kontes itu tidak dilaksanakan pada tahun 2013 ini saja
tetapi telah berlangsung selama bertahun-tahun. Kontes tersebut dibawa ke kota
Vilhelmina di Swedia oleh penduduk setempat yang telah berpartisipasi pada
kontes serupa di Rusia. (Kompas 12/2/2013)
Kita lanjutkan lagi
dengan topic serangga ….
(6).
Kontes makan serangga
Pemenang kontes
memakan serangga di South Florida tewas tidak lama setelah mengonsumsi puluhan
serangga hidup termasuk cacing tanah.
Sekitar 30 kontestan memakan serangga itu dalam kontes yang digelar pada Jumat
(5/10/2010) malam di Ben Siegel Reptile Store di Deerfield Beach, sekitar 64
kilometer dari Miami, dengan hadiah utama kontes itu adalah seekor ular piton. Edward Archbold (Gambar), 32, sakit tidak lama setelah kontes itu berakhir dan jatuh pingsan di depan toko itu. Dia dilarikan ke rumah sakit dimana dia dinyatakan tewas. Pihak berwenang kini menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian Archbold, namun kepolisian setempat juga menyebutkan bahwa kontesan lain tidak ada yang sakit pascakontes tersebut.
"Kecuali
serangga itu terkontaminasi dengan bakteri atau patogen lain, saya rasa serangga
bisa dikonsumsi dengan aman. Alergi
mungkin. Namun, tidak ada racun dalam kecoa atau sejumlah serangga
lainnya." ujar Michael Adams, Profesor entomologi dari University of California sembari
mengaku tidak pernah mendengar ada yang mati setelah mengonsumsi serangga.
Sampai ketemu di Topik lainnya
Keterangan
gambar : sebagian ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber
bacaan a.l : m.mediaindonesia.com 2012/10/10, detiknews.com
2011/08/04 & 2012/04/02,
Media Indonesia 2/8/2013),
Kompas 15/5 & 17/10 Oktober 2013).
Bacaan
lain :
Ulah binatang : Terkadang bisa merepotkan manusia (lihat pada Label/Topik 'Ulah Binatang')
Mengenal serangga di Taman Mini Indonesia Indah
(TMII) Jakarta.(lihat pada Label/Topik 'Binatang')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar