Ketiak
merupakan bagian tubuh yang akan ditumbuhi rambut sejak masa pubertas. Hal ini terasa akan mengganggu keindahan
tubuh terutama sekali wanita. Benarkah?
Bagi perempuan,
rambut ketiak sering menjadi alasan yang terkadang dapat mengganggua estetika
tubuh, disamping itu rambut di tempat ini dapat menimbulkan bau karena
metabolisme pada mikroorganisme. Sehingga dengan demikian rambut ketiak sering
dicabut.
Namun betulkah itu
semua? Masih ingatkah artis Eva Arnas
yang dalam salah satu adegan hanya mengenakan kaus tanpa lengan, dan
memperlihatkan ketiaknya yang ramai dengan bulu ketiak. Mungkin itu zaman dulu
dimana ketiak berbulu bisa merefleksikan sensualitas perempuan, tetapi sekarang
tren tersebut malah menjadi lelucon.
Data
Ketiak yang
berambut membuat perempuan 47% tidak
merasa percaya diri, 37% malu, 34% tidak merasa bebas dan yang terbanyak adalah
perempuan akan berpikir dua kali untuk mengangkat tangan karena tampilan
ketiaknya. Sekitar 37% perempuan
Indonesia lebih suka mencabut rambut ketiaknya untuk meminimalisasi
perkembangan bakteri, dan untuk menambah percaya diri ketika mengenakan baju
tanpa lengan. (Beauty Understanding Survey, 2011)
Bakteri. Dalam penampang kulit di ketiak bisa terdapat
516.000 bakteri dalam setiap satu inci perseginya.
(1).
Kepedulian
Seberapa pentingkah
perempuan memberikan perhatian pada ketiak?
(1.1). Menurut sebuah studi yang dipaparkan oleh
Beauty Understanding Survey pada tahun 2011 ditemukan fakta bahwa terdapat 96%
perempuan yang peduli dengan penampilan ketiaknya. Ketiak yang berambut dan berwarna hitam
menjadikan perempuan merasa malu untuk berbusana atasan tanpa lengan, malahan
berharap ketiak mereka terasa lembut dan halus. Apabila hal ini terpenuhi maka perempuan akan
merasa bersih, lebih percaya diri, memiliki daya tarik dan juga merasa seksi.
(1.2). Sedangkan menurut Marketing Manager Personal Care PT Unilever Indonesia (21/11/2012) : (a). setidaknya ada 60% perempuan yang peduli dengan ketiak perempuan lain, 90% perempuan yang peduli dengan keadaan ketiaknya sebelum mengenakan busana dan sebanyak 66% perempuan tidak bisa mengenakan busana tanpa lengan karena alasan ketiak. Selain itu perempuan juga menginginkan ketiaknya tetap kering dan tidak berbau meski kulit ketiaknya lembab.
(1.2). Sedangkan menurut Marketing Manager Personal Care PT Unilever Indonesia (21/11/2012) : (a). setidaknya ada 60% perempuan yang peduli dengan ketiak perempuan lain, 90% perempuan yang peduli dengan keadaan ketiaknya sebelum mengenakan busana dan sebanyak 66% perempuan tidak bisa mengenakan busana tanpa lengan karena alasan ketiak. Selain itu perempuan juga menginginkan ketiaknya tetap kering dan tidak berbau meski kulit ketiaknya lembab.
(2). Pencium ketiak yang andal
Peta Jone dibayar
untuk mencium ketiak, demikian menurut situs Daily Telegraph (2013).
Namun atas atas
ulahnya tersebut jangan dianggap aneh atau salah karena dia bekerja sebagai
periset dan pengembang merek deodoran seperti Rexona, Dove, dan Impulse di Unilever. Sehingga untuk pekerjaannya dia dituntut
mesti bisa menjadi pencium ketiak yang andal.
"Pertama kali
menekuni pekerjaan ini terlihat aneh, tetapi seminggu kemudian sudah biasa
saja," ujarnya.
(3).
Enggan berolahraga
Meskipun ketiak
adalah sebagian kecil dari tubuh manusia, nyatanya perempuan bahkan merasa
terganggu dan harus memilih jenis olahraga karena keadaan ketiaknya. Tidak ada perempuan yang ingin mengenakan
atasan tanpa lengan dan menampakkan bulu ketiak yang belum dicukur.
Menurut para
ilmuwan : (a). Sebanyak 37% perempuan
melakukan hal ini karena takut mengangkat tangan sehingga ketiaknya terlihat
dan alasan kedua adalah, ketiaknya beraroma tidak sedap. (b). kulit di bagian ketiak manusia merupakan
tempat terfavorit bagi bakteri (dalam penampang kulit seluas satu inci persegi,
di ketiak bisa terdapat 516.000 bakteri).
(4). Bercukur dari Masa ke Masa
Jauh
sebelum salon waxing, para
perempuan ternyata sudah memiliki banyak akal untuk membersihkan rambut-rambut
yang dianggap mengganggu seperti menggunakan karamel panas dan plester khusus.
Tentu kalau tidak menggunakan tehnik tertentu akan merasakan sakit
(apalagi di bagian tubuh tertentu), namun rasa sakit ini bisa diimbangi dengan
‘keindahan’.
Masalah bercukur
ini sebenarnya tidak berkaitan langsung dengan bau tubuh, namun pada bagian
tubuh berambut tersebut tentu akan cenderung akan lebih bau (lembab dan jamur)
sehingga dengan bercukur bisa mengurangi hal tersebut, juga bisa menambah
‘keindahan’.
Dalam sejarahnya
tentu mengalami perkembangan, seperti berikut :
(4.1). Mesir Kuno. Orang
Mesir Kuno bisa dibilang paling terdepan soal perawatan kecantikan, salah
satunya adalah menghilangkan rambut di tubuh, termasuk kepala alias bercukur.
Mereka menggunakan pencabut rambut dari kerang laut, bebatuan, dan wax berbahan
madu atau gula. Jangan-jangan inilah yang menjadi asal muasal karamel untuk waxing!
(4.2). Romawi
Kuno. Pada zaman ini, perempuan tanpa
rambut tubuh dianggap lebih berkelas. Buktinya saja coba lihat patung dan
lukisan wanita di zaman itu yang seringkali menggambarkan perempuan tanpa
rambut di tubuh. Adapun alat yang digunakan
adalah berupa bebatuan, pencabut bulu, hingga krim.
(4.3). Abad
Pertengahan. Queen Elizabeth I bagaikan
Cleopatra di zaman ini. Dialah yang pertama kali menyebarkan tren menghilangkan
rambut tubuh, termasuk alis dan anak rambut di kening, dimana yang terakhir
adalah bertujuan supaya kening lebih lebar yang dipercaya bisa membuat wanita
lebih cantik. Adapun caranya yaitu mereka menggunakan minyak walnut atau
perban yang direndam di amonia dan cuka.
(4.4). Tahun
1700-1900. Upaya menghilangkan rambut tubuh
mendapatkan “pencerahan” di masa ini.
Misalnya di tahun 1700-an, dimana sudah tersedia pisau cukur yang dibuat
pencukur rambut asal Perancis yaitu Jacques Perret. Selanjutnya di tahun
1800-an ditemukan krim pencukur, serta di awal 1900-an barulah ada cukuran
khusus untuk wanita. Sehingga tidak
heran kalau sepuluh tahun berikutnya, iklan-iklan mulai menampilkan perempuan
mengangkat lengan dan memperlihatkan ketiaknya yang bebas rambut.
(5).
Sepertiga mencukur kulit
Pernahkah Anda
mencukur rambut ketiak dengan penggunakan pisau cukur dan setelah itu ketiak
terasa pedih? Pedih yang Anda rasakah adalah akibat dari kulit ketiak
teriritasi. Mengapa?
Marketing Manager Deodorants and Baby Care PT Unilever, Eka Sugiarto, memaparkan hasil penelitian Beauty Understanding Survey pada tahun 2011 mengatakan (21/11/2012) : (a). Ketika bercukur, selain rambut yang terpotong di pisau cukur, terdapat sebanyak sepertiga kulit yang ikut terangkat, inilah yang menyebabkan kulit teriritasi. (b). Meskipun kulit meremajakan sendiri secara alami, bercukur secara teratur dapat mengganggu siklus alami pertumbuhan kulit dengan mengekspos sel-sel kulit baru terlalu cepat sehingga akan menciptakan kulit ketiak yang kering, rusak dan berwarna gelap. (c). Lapisan atas kulit yang tidak ikut tercukur akan terlihat seperti kulit ayam (chicken skin) dengan pori-pori membesar dan rambut lain yang siap tumbuh yang terasa kasar.
Marketing Manager Deodorants and Baby Care PT Unilever, Eka Sugiarto, memaparkan hasil penelitian Beauty Understanding Survey pada tahun 2011 mengatakan (21/11/2012) : (a). Ketika bercukur, selain rambut yang terpotong di pisau cukur, terdapat sebanyak sepertiga kulit yang ikut terangkat, inilah yang menyebabkan kulit teriritasi. (b). Meskipun kulit meremajakan sendiri secara alami, bercukur secara teratur dapat mengganggu siklus alami pertumbuhan kulit dengan mengekspos sel-sel kulit baru terlalu cepat sehingga akan menciptakan kulit ketiak yang kering, rusak dan berwarna gelap. (c). Lapisan atas kulit yang tidak ikut tercukur akan terlihat seperti kulit ayam (chicken skin) dengan pori-pori membesar dan rambut lain yang siap tumbuh yang terasa kasar.
SELINGAN (2 buah
Tip) :
TIP 1 : Cara cabut bulu ketiak
Mencabut rambut ketiak tak boleh sembarangan agar tidak
terjadi iritasi, pori-pori membesar, atau terasa perih. Maka untuk hal tersebut perhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Pastikan alat pencabut bulu ketiak ini bersih dan higienis, sehingga kulit Anda
tidak teriritasi. Agar terjamin kebersihannya, sebaiknya cuci dalam larutan
alkohol sebelum digunakan.
2.
Saat mencabut bulu ketiak, cabut bulu dalam satu kali tarikan, agar kulit tak
terlalu sakit. Cabut bulu mengikuti arah tumbuhnya bulu untuk memastikan bahwa
folikel kulit tidak rusak. Pencabutan ini bertujuan untuk menekan kerusakan
folikel rambut yang bisa berakibat pada membesarnya pori-pori kulit seminimal
mungkin.
3.
Setelah selesai mencabut bulu ketiak, siram ketiak Anda dengan air dingin.
Tujuannya untuk mengobati "luka" yang terjadi akibat pencabutan bulu,
dan mencegah masuknya bakteri ke bagian ketiak dan menyebabkan infeksi. Air
dingin ini bisa membantu menutup pori-pori ketiak.
4.
Gunakan deodoran untuk membantu memperbaiki jaringan kulit yang menjadi luka. Deodoran bisa berfungsi sebagai obat luka di ketiak untuk menutup
pori-pori, dan merawatnya agar tidak berubah warna.
TIP 2 : Mengusir bau
dan warna hitam (cara alami)
Bau
ketiak dapat berkurang ketika menggunakan produk pewangi ketiak yang sering
kita sebut dengan deodoran atau antiperspirant, namun hal ini jarang mampu
membuat warna ketiak menjadi kusam atau hitam yang akan membuat seseorang menjadi
tidak percaya diri ketika mengenakan tank-top
atau mengangkat lengan. Ada berbagai macam penyebab kehitaman tersebut, antara lain
pemakaian deodoran antiperspirants dan
sel kulit mati yang tidak ter-regenerasi, namun sekarang sudah tersedia produk-produk
penghilang kehitaman pada ketiak berbentuk deodoran.
Berikut
langkah-langkah untuk mengurangi ketiak yang sudah terlanjur berwarna hitam, dengan bahan alami :
1. Jeruk Lemon
1. Jeruk Lemon
Kandungan asam dalam lemon sangat bermanfaat untuk
membuat kulit lebih cerah. caranya mudah sekali, iris lemon menjadi 5 atau 6 irisan, kemudian gosokan irisan tersebut
pada bagian ketiak yang kehitaman, setelah 10 menit, bilas dengan air. Buah ini
akan mengganti sel kulit mati dan mencerahkan kulit ketiak. Pemakaian yang
rutin akan menyebabkan kekeringan, oleh sebab itu, jangan pernah lupa
memberikan moisturizer setelah
menggosoknya.
Cara lain : Siapkan
lemon, peras dan kemudian diambil sarinya. Campurkan sari lemon tersebut dengan
parutan ketimun hingga tercampur rata. Tambahkan sedikit parutan kunyit ke
dalamnya dan aduk. Setelah tercampur rata balurkan pada ketiak dan diamkan
selama 20 menit lalu bilas dengan air hangat.
2. Setiap habis
mandi, biasakan menggosok ketiak dengan
sedikit campuran air kapur sirih dan jeruk limau. Apabila merasa gatal dan
kulit menjadi berwarna kemerahan, hentikan pemakaian. Lakukanlah secara rutin.
3. Gunakan deodoran yang mengandung asam linolenat dari minyak biji bunga matahari untuk mengurangi warna hitam pada ketiak.
4. Gosokan ketiak dengan lulur body scrub atau lulur yang mengandung buah dan pemutih kulit, agar hasil lebih maksimal.
5. Bersihkan sisa-sisa deodoran atau bedak yang menempel pada ketiak setiap kali mandi. Konon, kapur sirih dapat menghambat tumbuhnya bulu-bulu nakal pada kulit , sehingga iritasi dapat terhindar dan juga kulit tidak mudah menghitam.
3. Gunakan deodoran yang mengandung asam linolenat dari minyak biji bunga matahari untuk mengurangi warna hitam pada ketiak.
4. Gosokan ketiak dengan lulur body scrub atau lulur yang mengandung buah dan pemutih kulit, agar hasil lebih maksimal.
5. Bersihkan sisa-sisa deodoran atau bedak yang menempel pada ketiak setiap kali mandi. Konon, kapur sirih dapat menghambat tumbuhnya bulu-bulu nakal pada kulit , sehingga iritasi dapat terhindar dan juga kulit tidak mudah menghitam.
Kentang
Kupas kentang dan parutlah kentang
supaya halus. Setelah itu, kompres ketiak dengan parutan kentang hingga
mengering, kira-kira 15 menit, kemudian bilas.
Mentimun
Sama halnya dengan penggunaan pada
lingkar hitam mata, mentimun juga bahan alami yang dapat menghilangkan
kehitaman pada ketiak. Anda bisa mengiris lalu mengompresnya, atau memarut
timun, kompres, biarkan selama 30 menit, dan bilas hingga bersih.
Brown sugar and extra virgin olive oil
Campurkan 1 cangkir kecil brown sugar dengan 3 sendok teh olive oil. Campurkan dan gosokan pada
ketiak Anda seperti sedang menggunakan scrub
lalu bilas hingga bersih. Gunakan 2 kali dalam satu minggu pada saat
Anda mandi.
Kulit jeruk
Kupaslah jeruk dan ambil kulitnya.
Jemur kulit di bawah sinar matahari hingga kering kemudian digiling atau
ditumbuk untuk membuatnya menjadi bubuk. Campurkan hasil kulit jeruk yang sudah
menjadi bubuk dengan air mawar dan susu bubuk. Gosokan pada ketiak Anda sebagai scrub selama 10-15 menit lalu bilas
dengan air dingin.
Semua bahan-bahan alami ini
mempunyai fungsi yang sama yaitu menggantikan sel kulit yang mati dan dapat
membuat kulit ketiak menjadi cerah. Bukan hanya itu, dengan menggosokannya,
ketiak akan terasa halus dan lotion
akan membuat kulit ketiak menjadi lembut.
Kita
lanjutkan …
(6).
Berbulu lebat
Apabila
Anda bertahan untuk tidak menghilangkan bulu ketiak, tidak perlu khawatir,
karena tidak sendirian ….
Meskipun demikian,
kedua perempuan tersebut tidak mau terjebak pada rotasi pencitraan perempuan
cantik, yang menurut pandangan mereka merupakan pilihan hidup yang dangkal.
Berikut cerita
singkat atas prinsip untuk mempertahankan bulu ketiak yang dianggapnya sebagai
aksi emansipasi.
(6.1). Emer O’Toole, 29, jurnalis dari Irlandia,
walaupun memiliki bulu ketiak yang "rimbun" dan mengakui bahwa sudah
menahun tidak mencukur bulu ketiaknya tetap percaya diri dan tidak malu. Menurutnya, seperti yang dikutip dari laman The
Guardian, sewaktu remaja dulu bersama dengan teman sebaya lainnya, mereka
mengikuti tren mencukur bulu ketiak sampai mulus agar dinilai cantik. Namun, seiring dengan waktu, dia mulai
"gerah" dengan peraturan tidak tertulis bagi perempuan tersebut.
Baginya selain merepotkan, ritual mencukur atau waxing hanya
buang-buang waktu dan melelahkan. Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti
mencukur selama 18 bulan.
Hingga kini,
perempuan bertubuh mungil ini tetap konsisten mempertahankan bulu ketiaknya
yang lebat. Meskipun orang-orang di sekelilingnya mengaku risih tetapi tidak
menghiraukannya.
(6.2). Paloma Goni, seorang bloger perempuan yang
berasal dari Spanyol. Ia menolak mencukur bulu ketiak dan kakinya, dengan
alasan hanya buang-buang waktu saja.
Saat remaja dulu, Goni memiliki tubuh yang mulus dan terbebas dari
bulu-bulu "nakal". Namun, setelah beranjak dewasa, ia merasa tersiksa
untuk melakukan ritual tersebut secara rutin. Keputusannya untuk stop mencukur
sebenarnya terinspirasi dari O’Toole.
“Saya membaca soal
perempuan dari Irlandia bernama Emer O’Toole, dia dengan berani memamerkan
ketiaknya yang berbulu kepada publik, dalam sebuah acara talkshow di
televisi. Melihat itu, saya mendapatkan pencerahan dan merasa ini jawaban dari
siksaan yang saya jalani tiap minggu,’’ ujar Goni seperti yang dikutip dari
laman The Huffington Post (2013).
Komunitas
Untuk
menyempurnakan idealismenya, Goni pun bergabung pada komunitas feminis yang
memilki pemikiran sama dengannya. Informasi mengenai komunitas tersebut, ia
dapatkan lewat riset dan penelusuran di internet serta jejaring sosial. Lewat
komunitasnya ini, Goni ingin menyuarakan bahwa memiliki bulu ketiak bukanlah
hal yang tabu.
Selain itu, ia juga
ingin menyampaikan bahwa setiap perempuan memiliki hak untuk tampil apa adanya,
sama seperti kaum pria yang bebas memiliki jenggot serta bulu di kaki dan
tangan.
Catatan akhir :
Selamat mencoba Tip-Tip-tersebut, atau akan menjadi anggota
komunitas? Up to You, tapi perlu diingat perhatikan lingkungan sekitar dan
pendapat dari orang yang paling dekat dan kita sayangi. Namun tertutup pun tidak mengurangi keindahan.
Sampai ketemu di topik lain
Sampai ketemu di topik lain
Keterangan
gambar : diambil dari internet
Sumber
bacaan : Media Indonesia 20/5/2013, mediaindonesia.com 2009/08/02 & 2012/11/22, female.kompas.com 2012/04/05 &
2013/10/22, id.she.yahoo.com 2013/09/17, m.tabloidnova.com
2013/07/22
Bacaan terkait :
Aroma badan sebagai
indicator tubuh (Lihat pada Label/Topik 'Organ Tubuh')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar