Rabu, 27 November 2013

Ketiak, Organ Tubuh yang Perlu Dipelihara untuk Kesehatan dan Keindahan

Dikemas oleh : Isamas54
Ketiak merupakan bagian tubuh yang akan ditumbuhi rambut sejak masa pubertas.  Hal ini terasa akan mengganggu keindahan tubuh terutama sekali wanita.  Benarkah?

Bagi perempuan, rambut ketiak sering menjadi alasan yang terkadang dapat mengganggua estetika tubuh, disamping itu rambut di tempat ini dapat menimbulkan bau karena metabolisme pada mikroorganisme.  Sehingga dengan demikian rambut ketiak sering dicabut. 
Namun betulkah itu semua?  Masih ingatkah artis Eva Arnas yang dalam salah satu adegan hanya mengenakan kaus tanpa lengan, dan memperlihatkan ketiaknya yang ramai dengan bulu ketiak. Mungkin itu zaman dulu dimana ketiak berbulu bisa merefleksikan sensualitas perempuan, tetapi sekarang tren tersebut malah menjadi lelucon.

Data
Ketiak yang berambut membuat perempuan 47% tidak merasa percaya diri, 37% malu, 34% tidak merasa bebas dan yang terbanyak adalah perempuan akan berpikir dua kali untuk mengangkat tangan karena tampilan ketiaknya.  Sekitar 37% perempuan Indonesia lebih suka mencabut rambut ketiaknya untuk meminimalisasi perkembangan bakteri, dan untuk menambah percaya diri ketika mengenakan baju tanpa lengan. (Beauty Understanding Survey, 2011)
Bakteri.  Dalam penampang kulit di ketiak bisa terdapat 516.000 bakteri dalam setiap satu inci perseginya.

(1).  Kepedulian
Seberapa pentingkah perempuan memberikan perhatian pada ketiak?
(1.1).  Menurut sebuah studi yang dipaparkan oleh Beauty Understanding Survey pada tahun 2011 ditemukan fakta bahwa terdapat 96% perempuan yang peduli dengan penampilan ketiaknya.  Ketiak yang berambut dan berwarna hitam menjadikan perempuan merasa malu untuk berbusana atasan tanpa lengan, malahan berharap ketiak mereka terasa lembut dan halus.   Apabila hal ini terpenuhi maka perempuan akan merasa bersih, lebih percaya diri, memiliki daya tarik dan juga merasa seksi.
(1.2).  Sedangkan menurut Marketing Manager Personal Care PT Unilever Indonesia (21/11/2012) : (a). setidaknya ada 60% perempuan yang peduli dengan ketiak perempuan lain, 90% perempuan yang peduli dengan keadaan ketiaknya sebelum mengenakan busana dan sebanyak 66% perempuan tidak bisa mengenakan busana tanpa lengan karena alasan ketiak.   Selain itu perempuan juga menginginkan ketiaknya tetap kering dan tidak berbau meski kulit ketiaknya lembab.

(2).  Pencium ketiak yang andal
Peta Jone dibayar untuk mencium ketiak, demikian menurut situs Daily Telegraph (2013).
Namun atas atas ulahnya tersebut jangan dianggap aneh atau salah karena dia bekerja sebagai periset dan pengembang merek deodoran seperti Rexona, Dove, dan Impulse di Unilever.  Sehingga untuk pekerjaannya dia dituntut mesti bisa menjadi pencium ketiak yang andal.
"Pertama kali menekuni pekerjaan ini terlihat aneh, tetapi seminggu kemudian sudah biasa saja," ujarnya.

(3).  Enggan berolahraga
Meskipun ketiak adalah sebagian kecil dari tubuh manusia, nyatanya perempuan bahkan merasa terganggu dan harus memilih jenis olahraga karena keadaan ketiaknya.   Tidak ada perempuan yang ingin mengenakan atasan tanpa lengan dan menampakkan bulu ketiak yang belum dicukur.
Menurut para ilmuwan : (a).  Sebanyak 37% perempuan melakukan hal ini karena takut mengangkat tangan sehingga ketiaknya terlihat dan alasan kedua adalah, ketiaknya beraroma tidak sedap. (b).  kulit di bagian ketiak manusia merupakan tempat terfavorit bagi bakteri (dalam penampang kulit seluas satu inci persegi, di ketiak bisa terdapat 516.000 bakteri).

(4).  Bercukur dari Masa ke Masa
Jauh sebelum salon waxing, para perempuan ternyata sudah memiliki banyak akal untuk membersihkan rambut-rambut yang dianggap mengganggu seperti menggunakan karamel panas dan plester khusus.  Tentu kalau tidak menggunakan tehnik tertentu akan merasakan sakit (apalagi di bagian tubuh tertentu), namun rasa sakit ini bisa diimbangi dengan ‘keindahan’.
Masalah bercukur ini sebenarnya tidak berkaitan langsung dengan bau tubuh, namun pada bagian tubuh berambut tersebut tentu akan cenderung akan lebih bau (lembab dan jamur) sehingga dengan bercukur bisa mengurangi hal tersebut, juga bisa menambah ‘keindahan’. 
Dalam sejarahnya tentu mengalami perkembangan, seperti berikut : 
(4.1).  Mesir Kuno.   Orang Mesir Kuno bisa dibilang paling terdepan soal perawatan kecantikan, salah satunya adalah menghilangkan rambut di tubuh, termasuk kepala alias bercukur. Mereka menggunakan pencabut rambut dari kerang laut, bebatuan, dan wax berbahan madu atau gula. Jangan-jangan inilah yang menjadi asal muasal karamel untuk waxing!
(4.2).  Romawi Kuno.  Pada zaman ini, perempuan tanpa rambut tubuh dianggap lebih berkelas. Buktinya saja coba lihat patung dan lukisan wanita di zaman itu yang seringkali menggambarkan perempuan tanpa rambut di tubuh.  Adapun alat yang digunakan adalah berupa bebatuan, pencabut bulu, hingga krim.
(4.3).  Abad Pertengahan.   Queen Elizabeth I bagaikan Cleopatra di zaman ini. Dialah yang pertama kali menyebarkan tren menghilangkan rambut tubuh, termasuk alis dan anak rambut di kening, dimana yang terakhir adalah bertujuan supaya kening lebih lebar yang dipercaya bisa membuat wanita lebih cantik. Adapun caranya yaitu mereka menggunakan minyak walnut atau perban yang direndam di amonia dan cuka.
(4.4).  Tahun 1700-1900.  Upaya menghilangkan rambut tubuh mendapatkan “pencerahan” di masa ini.  Misalnya di tahun 1700-an, dimana sudah tersedia pisau cukur yang dibuat pencukur rambut asal Perancis yaitu Jacques Perret. Selanjutnya di tahun 1800-an ditemukan krim pencukur, serta di awal 1900-an barulah ada cukuran khusus untuk wanita.   Sehingga tidak heran kalau sepuluh tahun berikutnya, iklan-iklan mulai menampilkan perempuan mengangkat lengan dan memperlihatkan ketiaknya yang bebas rambut.

(5).  Sepertiga mencukur kulit
Pernahkah Anda mencukur rambut ketiak dengan penggunakan pisau cukur dan setelah itu ketiak terasa pedih? Pedih yang Anda rasakah adalah akibat dari kulit ketiak teriritasi. Mengapa?
Marketing Manager Deodorants and Baby Care PT Unilever, Eka Sugiarto, memaparkan hasil penelitian Beauty Understanding Survey pada tahun 2011  mengatakan (21/11/2012) :  (a).  Ketika bercukur, selain rambut yang terpotong di pisau cukur, terdapat sebanyak sepertiga kulit yang ikut terangkat, inilah yang menyebabkan kulit teriritasi.  (b).  Meskipun kulit meremajakan sendiri secara alami, bercukur secara teratur dapat mengganggu siklus alami pertumbuhan kulit dengan mengekspos sel-sel kulit baru terlalu cepat sehingga akan menciptakan kulit ketiak yang kering, rusak dan berwarna gelap. (c).  Lapisan atas kulit yang tidak ikut tercukur akan terlihat seperti kulit ayam (chicken skin) dengan pori-pori membesar dan rambut lain yang siap tumbuh yang terasa kasar.

SELINGAN (2 buah Tip) :
TIP 1 : Cara cabut bulu ketiak
Mencabut rambut ketiak tak boleh sembarangan agar tidak terjadi iritasi, pori-pori membesar, atau terasa perih.  Maka untuk hal tersebut perhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Pastikan alat pencabut bulu ketiak ini bersih dan higienis, sehingga kulit Anda tidak teriritasi. Agar terjamin kebersihannya, sebaiknya cuci dalam larutan alkohol sebelum digunakan.

2. Saat mencabut bulu ketiak, cabut bulu dalam satu kali tarikan, agar kulit tak terlalu sakit. Cabut bulu mengikuti arah tumbuhnya bulu untuk memastikan bahwa folikel kulit tidak rusak. Pencabutan ini bertujuan untuk menekan kerusakan folikel rambut yang bisa berakibat pada membesarnya pori-pori kulit seminimal mungkin.

3. Setelah selesai mencabut bulu ketiak, siram ketiak Anda dengan air dingin. Tujuannya untuk mengobati "luka" yang terjadi akibat pencabutan bulu, dan mencegah masuknya bakteri ke bagian ketiak dan menyebabkan infeksi. Air dingin ini bisa membantu menutup pori-pori ketiak.

4. Gunakan deodoran untuk membantu memperbaiki jaringan kulit yang menjadi luka. Deodoran bisa berfungsi sebagai obat luka di ketiak untuk menutup pori-pori, dan merawatnya agar tidak berubah warna. 

TIP 2 :  Mengusir bau dan warna hitam (cara alami)
Bau ketiak dapat berkurang ketika menggunakan produk pewangi ketiak yang sering kita sebut dengan deodoran atau antiperspirant, namun hal ini jarang mampu membuat warna ketiak  menjadi kusam atau hitam yang akan membuat seseorang menjadi tidak percaya diri ketika mengenakan tank-top atau mengangkat lengan.  Ada berbagai macam penyebab kehitaman tersebut, antara lain pemakaian deodoran antiperspirants dan sel kulit mati yang tidak ter-regenerasi, namun sekarang sudah tersedia produk-produk  penghilang kehitaman pada ketiak berbentuk deodoran.

Berikut langkah-langkah untuk mengurangi ketiak yang sudah terlanjur berwarna hitam, dengan bahan alami :
1.
Jeruk Lemon

Kandungan asam dalam lemon sangat bermanfaat untuk membuat kulit lebih cerah. caranya mudah sekali, iris lemon menjadi 5 atau 6 irisan, kemudian gosokan irisan tersebut pada bagian ketiak yang kehitaman, setelah 10 menit, bilas dengan air. Buah ini akan mengganti sel kulit mati dan mencerahkan kulit ketiak. Pemakaian yang rutin akan menyebabkan kekeringan, oleh sebab itu, jangan pernah lupa memberikan moisturizer setelah menggosoknya.

Cara lain : Siapkan lemon, peras dan kemudian diambil sarinya. Campurkan sari lemon tersebut dengan parutan ketimun hingga tercampur rata. Tambahkan sedikit parutan kunyit ke dalamnya dan aduk. Setelah tercampur rata balurkan pada ketiak dan diamkan selama 20 menit lalu bilas dengan air hangat.

2. Setiap habis mandi, biasakan menggosok ketiak dengan sedikit campuran air kapur sirih dan jeruk limau. Apabila merasa gatal dan kulit menjadi berwarna kemerahan, hentikan pemakaian. Lakukanlah secara rutin.
3. Gunakan deodoran yang mengandung asam linolenat dari minyak biji bunga matahari untuk mengurangi warna hitam pada ketiak.
4. Gosokan ketiak dengan lulur body scrub atau lulur yang mengandung buah dan pemutih kulit, agar hasil lebih maksimal.
5. Bersihkan sisa-sisa deodoran atau bedak yang menempel pada ketiak setiap kali mandi. Konon, kapur sirih dapat menghambat tumbuhnya bulu-bulu nakal pada kulit , sehingga iritasi dapat terhindar dan juga kulit tidak mudah menghitam.

Kentang

Kupas kentang dan parutlah kentang supaya halus. Setelah itu, kompres ketiak dengan parutan kentang hingga mengering, kira-kira 15 menit, kemudian bilas.

Mentimun

Sama halnya dengan penggunaan pada lingkar hitam mata, mentimun juga bahan alami yang dapat menghilangkan kehitaman pada ketiak. Anda bisa mengiris lalu mengompresnya, atau memarut timun, kompres, biarkan selama 30 menit, dan bilas hingga bersih.

Brown sugar and extra virgin olive oil

Campurkan 1 cangkir kecil brown sugar dengan 3 sendok teh olive oil. Campurkan dan gosokan pada ketiak Anda seperti sedang menggunakan scrub lalu bilas hingga bersih. Gunakan 2 kali dalam satu minggu pada saat Anda mandi.

Kulit jeruk

Kupaslah jeruk dan ambil kulitnya. Jemur kulit di bawah sinar matahari hingga kering kemudian digiling atau ditumbuk untuk membuatnya menjadi bubuk. Campurkan hasil kulit jeruk yang sudah menjadi bubuk dengan air mawar dan susu bubuk. Gosokan pada ketiak Anda sebagai scrub selama 10-15 menit lalu bilas dengan air dingin.

Semua bahan-bahan alami ini mempunyai fungsi yang sama yaitu menggantikan sel kulit yang mati dan dapat membuat kulit ketiak menjadi cerah. Bukan hanya itu, dengan menggosokannya, ketiak akan terasa halus dan lotion akan membuat kulit ketiak menjadi lembut.
Kita lanjutkan  

(6).  Berbulu lebat
Apabila Anda bertahan untuk tidak menghilangkan bulu ketiak, tidak perlu khawatir, karena tidak sendirian ….
Menurut dua perempuan dari benua Eropa ini, yaitu Emer O’Toole dan Paloma Goni, kewajiban mencukur buku ketiak adalah pemasungan terhadap hak-hak asasi perempuan. Tidak hanya itu, menurut mereka ritual perawatan membersihkan tubuh dari bulu, mencerminkan degradasi dari misi emansipasi.
Meskipun demikian, kedua perempuan tersebut tidak mau terjebak pada rotasi pencitraan perempuan cantik, yang menurut pandangan mereka merupakan pilihan hidup yang dangkal.
Berikut cerita singkat atas prinsip untuk mempertahankan bulu ketiak yang dianggapnya sebagai aksi emansipasi.
(6.1).  Emer O’Toole, 29, jurnalis dari Irlandia, walaupun memiliki bulu ketiak yang "rimbun" dan mengakui bahwa sudah menahun tidak mencukur bulu ketiaknya tetap percaya diri dan tidak malu.  Menurutnya, seperti yang dikutip dari laman The Guardian, sewaktu remaja dulu bersama dengan teman sebaya lainnya, mereka mengikuti tren mencukur bulu ketiak sampai mulus agar dinilai cantik.  Namun, seiring dengan waktu, dia mulai "gerah" dengan peraturan tidak tertulis bagi perempuan tersebut. Baginya selain merepotkan, ritual mencukur atau waxing hanya buang-buang waktu dan melelahkan. Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti mencukur selama 18 bulan.
Hingga kini, perempuan bertubuh mungil ini tetap konsisten mempertahankan bulu ketiaknya yang lebat. Meskipun orang-orang di sekelilingnya mengaku risih tetapi tidak menghiraukannya.
(6.2).  Paloma Goni, seorang bloger perempuan yang berasal dari Spanyol. Ia menolak mencukur bulu ketiak dan kakinya, dengan alasan hanya buang-buang waktu saja.  Saat remaja dulu, Goni memiliki tubuh yang mulus dan terbebas dari bulu-bulu "nakal". Namun, setelah beranjak dewasa, ia merasa tersiksa untuk melakukan ritual tersebut secara rutin. Keputusannya untuk stop mencukur sebenarnya terinspirasi dari O’Toole.
“Saya membaca soal perempuan dari Irlandia bernama Emer O’Toole, dia dengan berani memamerkan ketiaknya yang berbulu kepada publik, dalam sebuah acara talkshow di televisi. Melihat itu, saya mendapatkan pencerahan dan merasa ini jawaban dari siksaan yang saya jalani tiap minggu,’’ ujar Goni seperti yang dikutip dari laman The Huffington Post (2013).
Komunitas
Untuk menyempurnakan idealismenya, Goni pun bergabung pada komunitas feminis yang memilki pemikiran sama dengannya. Informasi mengenai komunitas tersebut, ia dapatkan lewat riset dan penelusuran di internet serta jejaring sosial. Lewat komunitasnya ini, Goni ingin menyuarakan bahwa memiliki bulu ketiak bukanlah hal yang tabu.
Selain itu, ia juga ingin menyampaikan bahwa setiap perempuan memiliki hak untuk tampil apa adanya, sama seperti kaum pria yang bebas memiliki jenggot serta bulu di kaki dan tangan.

Catatan akhir  : 
Selamat mencoba Tip-Tip-tersebut, atau akan menjadi anggota komunitas? Up to You, tapi perlu diingat perhatikan lingkungan sekitar dan pendapat dari orang yang paling dekat dan kita sayangi.  Namun tertutup pun tidak mengurangi keindahan.

Sampai ketemu di topik lain

Keterangan gambar : diambil dari internet
Sumber bacaan :  Media Indonesia 20/5/2013,  mediaindonesia.com  2009/08/02 & 2012/11/22,  female.kompas.com 2012/04/05 & 2013/10/22,  id.she.yahoo.com 2013/09/17, m.tabloidnova.com 2013/07/22

Bacaan terkait :
Aroma badan sebagai indicator tubuh (Lihat pada Label/Topik 'Organ Tubuh')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar