Senin, 03 September 2018

Perjalanan Perusahaan Jamu Nyonya Meneer



Dikemas oleh : Isamas54
Jamu Nyonya Meneer berdiri sejak tahun 1919, dalam perjalananannya pernah menjadi  jamu paling legendaris.  Berikut kisah perjalanannya sejak berdiri hingga pailit.

Dahulu jamu menjadi konsumsi eksklusif warga keraton, namun dalam perkembangannya tradisi meminum jamu mulai dikenal masyarakat luas. Tidak diketahui secara pasti kapan dimulainya tradisi meracik dan meminum jamu, cara memelihara kesehatan dan merawat kecantikan dengan ramuan tradisional ini dipastikan.
Resep jamu diwariskan secara turun temurun, menjadi harta pusaka masyarakat Jawa pada khususnya, salah satunya adalah Nyonya Meneer sebagai perintis perusahaan jamu Nyonya Meneer.

Sejarah singkat
Jamu Nyonya Menner yang awalnya bernama Cap Potret Nyonya Meneer, yang didirikan oleh Lauw Ping Nio. seorang wirausahawan asal Jawa Timur. Pabrik jamu yang berdiri sejak 1919 berada di kawasan Jalan Kaligawe Km 4 Semarang.
Perusahaan yang pernah menjadi jamu paling legendaris di Indonesia,
terus diwariskan kepada sejumlah ahli warisnya. Terakhir pabrik ini dikelola oleh sang cucunya  yakni Charles Saerang dengan jumlah karyawannya mencapai 3.000 orang. 
Nama Meneer menurut cerita, diambil dari nama beras menir, yakni sisa butir halus penumbukan padi. Ibunya dulu mengidam (nyidam) beras menir dan terus memakannya hingga ia lahir. Karena pengaruh ejaan Belanda, nama “Menir” pun berubah menjadi “Meneer”.
Nyonya Meneer mencoba meracik beragam rempah dan tumbuhan obat menjadi jamu, berawal dari suaminya sakit yang tak kunjung sembuh.
Jamu yang diracik berdasarkan sedikit pengetahuan yang dimilikinya mampu menyembuhhkan sakit sang suami. Sejak kejadian tersebut Nyonya Meneer mulai memperdalam pengetahuannya tentang jenis-jenis tumbuhan dan cara meracik jamu secara otodidak.
Dia pun kemudian mendirikan perusahaan jamu dengan nama awal Jamu Cap PT. Nyonya Meneer, selanjutnya menempelkan fotonya pada kemasan jamu buatannya.
Tidak ada yang menduga bahwa dikemudian hari, jamu dengan potret seorang wanita ini akan melegenda sebagai Jamu Cap Potret Nyonya Meneer.

Masa pendudukan Belanda diawal 1990-an
Para kerabat dekat di Semarang segera mengetahui ‘dingin’nya tangan Nyonya Meneer mengolah dan meracik jamu, a.l untuk demam, sakit kepala, masuk angin, dan terserang berbagai penyakit ringan lainnya.
Mereka merasa puas karena penyakitnya sembuh.   Maka tidak heran apabila semakin banyak yang merasakan khasiat jamu racikannya semakin banyak pula permintaan jamunya yang belakangan mulai dikemas dan diantar sendiri. Kesibukan ini tidak memungkinkan untuk memenuhi permintaan itu.   
Berbekal perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas penjualannya ke kota-kota sekitar.
Bahkan pada tahun 1919, Nyonya Meneer berhasil mewujudkan impiannya, mendirikan perusahaan “Jamu Jawa Asli Cap Potret Nyonya Meneer di Semarang”.
Perusahaan terus berkembang dengan bantuan anak-anaknya yang mulai dewasa, yaitu : Nonnie yang hijrah ke Jakarta pada tahun 1940, kemudian meluas ke seluruh penjuru negeri.

Lokasi Perusahaan
Pada awal pendirian PT. Nyonya Meneer terletak di Jalan Raden Patah nomer 191-199 Semarang. Kantor yang lain berada di Jalan Kaligawe Km.4, Semarang. Di mana terdapat tempat produksi jamu, laboratorium serta museum jamu Nyonya Meneer. Museum jamu inilah yang dijadikan sebagai tempat rekreasi dan sebagai pusat informasi mengenai segala hal yang berhubungan dengan jamu yang ada di PT. Nyonya Meneer. Lokasi berikutnya berada di Jalan Raden Patah nomer 117, di lokasi ini hanya digunakan untuk sebagian proses jamu dan di Karangjati yaitu untuk perkebunan.

Motto, Visi, dan Misi
Motto : Tradisi terbaik untuk kesehatan dan kecantikan
Visi : Karena Mutu, Kami unggul di setiap pesaing pasar
Misi : 
a. Melestarikan warisan tradisi nenek moyang dalam menjaga kesehatan dan kecantikan
b. Memberikan pelayanan kesehatan dan kecantikan yang bermutu sekaligus terjangkau di seluruh lapisan masyarakat
c. Pelayanan kesehatan yang tercipta dari masyarakat untuk masyarakat luas d. Turut serta membantu pemerintah dalam rangka peningkatan SDM dengan cara pemberdayaan dan pengadaan lapangan kerja

Sistem Manajemen dan Sistem Marketing
Pada saat kepemimpinan Nyonya Meneer perusahaan mengalamai kemajuan pesat menjadi perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Sampai pada tahun 1976, Nyonya Meneer masih sebagai Direktur Utama meskipun secara formal perusahaan dipercayakan kepada anaknya yaitu Hans Ramana. Anaknya yang lain yaitu Lucy Saerang, Marie Kalalo, dan Hans Pangemanan diangkat menjadi anggota dewan komisi perusahaan.
Sementara itu, model manajemen masih mengikuti model sang pendiri, yang berorientasi pada keuntungan besar. Perusahaan juga masih memperkerjakan sistem pengolahan yang sederhana, belum modern. Hans Ramana yang meneruskan usaha sejak 1952, merupakan sebuah pribadi yang hangat dan mudah akrab dengan orang lain. Namun pengelolaan berdasarkan sistem yang sudah usang dan orientasi manajemen perusahaan, pada akhirnya hanyalah mengejar untung dalam jumlah besar.

Profesionalisme
Semenjak Charles Saerang menguasi penuh saham PT. Nyonya Meneer sehingga Charles Saerang lebih leluasa mengelola perusahaan. Semula pengelolaan Nyonya Meneer oleh keluarga jauh dari kesan profesionalisme.
Perubahan drastis terjadi setelah dilakukan pergantian posisi personil yang semula memegang operasional perusahaan menjadi komisaris. Sekarang PT. Nyonya Meneer dijalankan oleh sekelompok profesional yang berpengalaman, meskipun bukan dikelola oleh keluarga, namun justru semakin memperkokoh langkah menghadapi persaingan di abad ke 21.
Masalah-masalah pekerja dan pemogokan buruh seringkali terjadi pada tahun 2000-2001 di perusahaan jamu ini, di antaranya adanya tuntutan pembayaran THR, demonstrasi, pemogokan, permasalahan hak asasi manusia. Namun sejak perbaikan manajemen di bawah kepemimpinan penuh Charles Saerang sekarang, tidak tercatat lagi masalah kepegawaian di perusahaan ini.
Di masa generasi ketiga ini, Nyonya Meneer berubah tidak sekedar perusahaan keluarga yang tertutup, tetapi menjadi lebih maju dan profesional, bahkan mampu mendorong perusahaan ini menjadi perusahaan jamu yang disegani dan mampu mengusai 34% pasar nasional. Perusahaan ini juga sudah siap untuk go internasional.

Jenis Produk
Sudah banyak jenis produk yang telah dihasilkan oleh PT. Nyonya Meneer. Banyaknya jenis produk jamu tersebut dikarenakan permintaan konsumen yang banyak dan bermacam-macam pula. Produk jamu PT. Nyonya Meneer tadinya sebelas produk, yaitu : 1. Jamu Jampi Usus 7. Jamu Janoko 2. Jamu Delima Putih 8. Jamu Kuat Perkasa 3. Jamu Sehat Wanita 9. Buste Cream 4. Jamu Galian Kemanten 10. Jamu Dewi Kecantikan 5. Jamu Peputih 11. Jamu Patmosari 6. Jamu Bibit
Namun, saat ini PT. Nyonya Meneer telah menghasilkan jenis produk jamu 20% untuk lelaki dan 80% untuk wanita. 1. Jamu untuk wanita : a. Jamu Perawatan c. Jamu Penyembuhan - Jamu Gadis Remaja - Jamu DILEP I - Jamu Garan Putri - Jamu Peputih - Jamu Galian Singset - Jamu Nifas b. Jamu Kosmetik d. Jamu Perawatan Bersalin - Bedak Awet Ayu - Jamu Habis Bersalin 1-20 hari - Lulur Awet Ayu - Jamu Habis Bersalin 20-40 hari - Bedak Dingin - Bedak Remaja 2. Jamu untuk Pria a. Jamu Penyembuhan b. Jamu Perawatan - Jamu Pria Janoko - Jamu Klingsir - Jamu Pria Sehat - Jamu Bina Tenaga F. Prestasi dan 


Bahan baku
Pemilihan Bahan Baku sangat diperhatikan untuk untuk menjaga kualitas dan melestarikan bahan baku jamu tradisional.
Selain itu, untuk mengajukan kesejahteraan masyarakat sekitar, selain mendapat pasokan bahan baku dari perkebunan sendiri yang berlokasi di daerah Karangjati, juga dilakukan pembelian bahan baku dari warga sekitar. Hal ini dilakukan untuk mengontrol semua proses pembuatan jamu, mulai pasokan bahan baku sampai proses produksi.
Berikut adalah contoh dari puluhan bahan baku jamu yang dihasilkan oleh perkebunan PT. Nyonya Meneer :
1. Lidah Buaya, untuk Shampo Lidah Buaya dan Buaya Tonic Lotion untuk pemeliharaan kulit.
2. Kayu Manis, a.l untuk Jamu Sakit Pinggang.
3. Adas, untuk Jamu Silenjong guna melancarkan sirkulasi darah.
4. Jahe, a.l Jamu Singkir Angin dan Jamu Ngeres Linu.
5. Urang-Aring, untuk pemeliharaan rambut (Hair Tonic Tradisional).
6. Herba Mint,  untuk Jamu Singkir Angin.
7. Fanugreek, jamu Singkir Angin Gingseng (ekstra kekuatan untuk melawan angin penyakit).
8. Gingseng, a,l jamu Sehat Perkasa untuk meningkatkan kekuatan lelaki.
9. Akar Legi, Jamu Peputih untuk mengatasi infeksi pada perempuan.
10. Umbi Teki, Jamu Dilep untuk wanita yang mengalami masalah pada sirkulasi darah.

Museum
Pendirian Museum Jamu Museum Jamu Nyonya Meneer adalah merupakan museum jamu pertama di Indonesia, didirikan tanggal 18 Januari 1984 atau gagasan Ibu Tin Soeharto yang saat itu menjadi Ibu Negara.  Bangunan museum Nyonya Meneer, letaknya menyatu dengan pabrik, menganut gaya rumah Jawa sehingga tidak heran kalau kesan Jawa terasa sekali ketika berada di dalam museum.
Tujuan pendiriannya : sebagai cagar budaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur sehingga dapat menjadi media edukasi serta rekereasi untuk generasi muda. 



Museum dibagi dalam 2 bagian :
a. Bagian yang menyajikan barang koleksi pribadi seperti lumpang, dan ali tempat menumbuk jamu pertama yang dia buat, botekan (kotak berlaci tempat menyimpan resep), kebaya encim, keramik, dan perhiasan.
b. Bagian yang menyajikan produktifitas jamu, menyangkut proses dan produktifitas secara tradisional dan aneka rupa simplicia (tanaman kering yang siap diracik menjadi jamu).
Museum ini gratis dan terbuka untuk umum yaitu Senin - Jum’at, pukul 10.00 - 15.30, namun jika datang berkelompok dengan jumlah lebih dari 20 orang diharapkan menghubungi terlebih dahulu pihak PT. Nyonya Meneer, 1 minggu sebelumnya.

Taman Jamu
Pada waktu berdiri, Taman Djamoe Indonesia ini dilengkapi sejumlah fasilitas terdiri dari Spa Srikaton, Taman Djamoe Resto, Gift Shop dan Meneer Shop, Taman Djamoe Herbal Clinic, Herbal Colection and Market, Audio Visual (ruang seneplex mini), Amplitheser, Green House, Laboratorium, Jogging and Baking Track serta Helipad.
Pengunjung diatrik biaya sebesar Rp.10.000,- per-orang, bisa menikmati alam taman dari tumbuh-tumbuhan obat, sambil berjalan atau mengelilingi taman baik berjalan kaki maupun bersepeda, dan mendapat sajian secangkir minuman jamu.
Tujuan didirikannya Taman Djamoe Indonesia adalah : 1. Sarana pelestarian budaya. 2. Sarana pelestarian tanaman obat langka. 3. Menjalin interaksi nyata antara lembaga riset dan industri serta petani dalam rangka memajukan jamu nasional.
Fungsi Taman Djamoe Indonesia adalah sebagai sarana pariwisata, pendidikan, penelitian, taman budaya, pengembangan nilai tanaman, bursa tanaman obat dan lingkungan hidup.

Penghargaan.
 Sejak berdiri pada tahun 1919 sampai sekarang, sudah banyak prestasi dan penghargaan yang sudah didapatkan oleh PT Nyonya Meneer di antaranya :
1. Tahun 1990, membina petani tanaman obat di wilayah Jawa Tengah dan mendapat penghargaan Byasana Upapradana dari Gubernur Propinsi Jawa Tengah.
2. Tahun 1991, membina petani tanaman obat di wilayah Jawa Tengah dan mendapatkan penghargaan Upakarti dari Presiden RI.
3. Tahun 1994, upaya untuk terus melestarikan lingkungan hidup membudidayakan tanaman langka yang hampir punah dan berkhasiat, sehingga mendapatkan penghargaan dari Gubernur Propinsi Jawa Tengah sebagai Pembina Lingkungan.
4. Tahun 1996 mendapat penghargaan dari Badan Pusat Statisik, sebagai responden terbaik tingkat Nasional Sektor Industri Bidang Produksi dan Distribusi dari Menteri Koordinator Perindustrian dan Perdagangan RI.
5. Tahun 2000 Museum Jamu PT Nyonya Meneer mendapat penghargaan dari “Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia IJTI Award 2000”.
6. Tahun 2002 mendapat penghargaan Kalpataru untuk kategori Pembina Lingkungan Hidup yang diserahkan oleh Presiden RI
7. Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Erman Suparno, yaitu selama 7.477.192 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2004 sampai 31 Oktober 2006.
8. Penghargaan Awarded Superbrand Indonesia 2008. 9. Penghargaan The Indonesian Most Admired Companies (IMAC) 2011.

Dinyatakan Pailit
Pabrik jamu tradisionil legendaris PT Nyonya Meneer yang berdiri sejak 1919 akhirnya dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang, karena tidak mampu membayar utang..  Putusan pailit terhadap PT Nyonya Meneer disampaikan dalam sidang pada Kamis (3/8/2017) kemarin.
Pihak PT Nyonya Meneer pun berkewajiban untuk membayar seluruh utang yang telah diajukan.
Banyak dari warganet meresponsnya dengan serius, tapi tak sedikit pula yang menanggapinya dengan guyonan, seperti ‘Akhirnya Nyonya lelah berdiri. Terima kasih Nyonya’.

Sejarah hingga Dinyatakan Pailit

Berikut sejarah mengenai Pabrik Jamu Nyonya Meneer, yaitu dari mulai berdiri sejak tahun 1919 hingga dinyatakan pailit
1900-an - Suami Nyonya Meneer menjadi korban kekejaman kolonial Belanda yang menyebabkan jatuh sakit dan tidak sembuh-sembuh dalam waktu yang cukup lama. Nyonya Meneer tidak tinggal diam. Ia mulai meracik jamu yang ternyata mujarab dan membuat kondisi suaminya pun pulih.
1919 - Nyonya Meneer mendirikan sebuah usaha bernama “Jamu Cap Potret Nyonya Meneer” di Semarang.
1940 - Salah satu anak dari Nyonya Meneer, Nonnie memutuskan pindah ke Jakarta untuk membuka gerai Nyonya Meneer di Jalan Juanda, Pasar Baru. Dari Jakarta, nama Nyonya Meneer semakin meluas ke seluruh penjuru tanah air.
1967 - Nyonya Meneer menjabat Direktur Utama di perusahaannya. Salah satu anaknya, Hans Ramana dipercayakan untuk bertanggung jawab atas perusahaannya.
Sedangkan ketiga anak lainnya yakni Lucy Saerang, Marie Kalalo, dan Hans Pangemanan diangkat menjadi anggota dewan komisi perusahaan
1970-an - Nyonya Meneer mulai merasakan persaingan dunia bisnis jamu yang ketat. Rival Nyonya Meneer mulai menjual berbagai produk serupa dengan harga yang berbeda-beda.  Dua perusahaan yang sangat diwaspadai Nyonya Meneer waktu itu adalah PT Sido Muncul dan PT Air Mancur.
1976 - Hans Ramana meninggal dunia.
1978 - Nyonya Meneer meninggal dunia. Setelah Nyonya Meneer dan anaknya meninggal, perjalanan perusahaan pun mulai goyah.
1984 - Didirikan Museum Jamu Nyonya Meneer di Semarang. Tujuan pendirian museum jamu pertama di Indonesia ini sebagai cagar budaya dan pusat informasi, pendidikan, promosi, serta media pelestarian warisan budaya tradisional.
1985 - Terjadi perseteruan di antara kelima cucu pewaris Nyonya Meneer yang melibatkan ratusan bahkan ribuan pekerjanya.
1989-1994 - Terjadi konflik kedua.
1995 - Konflik berakhir dengan pelepasan saham anggota keluarga. Perusahaan Nyonya Meneer sepenuhnya dipegang oleh cucu Nyonya Meneer yang bernama Charles Saerang. Empat cucu Nyonya Meneer lainnya pun memutuskan untuk berpisah setelah menerima bagian masing-masing.
2006 - PT Nyonya Meneer telah memperluas daerah pemasarannya hingga ke Taiwan sebagai bagian ekspansi perusahaan ke pasar luar negeri setelah berhasil berekspansi ke Malaysia, Brunei, Australia, Belanda, dan Amerika.


2013 - Karyawan demo lantaran tunggakan gaji
2015 - PT Nyonya Meneer melawan kreditur di pengadilan Niaga Semarang. Permasalahan berakhir damai melalui kesepakatan proposal masa Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Masa pembayaran utang PT Nyonya Meneer kepada 35 kreditor diangsur selama lima tahun.  Kesepakatan lain nilai utang PT Nyonya Meneer yang awalnya diminta membayar Rp 117 miliar kepada distributor tunggal PT NMI, disepakati hanya utang sebesar Rp 39 miliar.
2016 - Karyawan mogok kerja tunggakan gaji karyawan tetap selama 4 bulan, sedangkan karyawan harian selama 12 minggu. Setelah mediasi, karyawan berjanji akan kembali bekerja. Perusahaan akan membayar gaji secara mencicil.
2017 - Pabrik jamu legendaris PT Nyonya Meneer akhirnya dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang dalam sidang pada Kamis (3/8/2017).  Putusan pailit ini disampaikan oleh ketua Pengadilan Negeri Semarang Nani Indrawati yang memimpin sidang. 

Setelah dinyatakan pailit
Perusahaan dinyatakan pailit karena gagal membayar kewajiban utang kepada sedikitnya 35 kreditur dengan total nilai pinjaman yang tidak bisa terbayarkan ini mencapai Rp 89 miliar. Maka sebagai tindak lanjutmya, kurator akan melakukan proses investigasi guna mendata seberapa banyak utang dari pihak kreditur yang harus dilunasi. Setelah semua diketahui, aset akan dijual dengan cara dilelang. Hasil lelang inilah yang akan digunakan untuk menutup utang kreditur dan karyawan. Total nilai pinjaman yang tidak bisa terbayarkan ini mencapai Rp 89 miliar.

Catatan akhir : 
Demikian perjalanan bisnis perusahaan jamu Cap Nyonya Meneer, dari mulai berdiri sampai dengan dinyatakan pailit.  Mungkin Nyonya Meneer sudah cukup lelah untuk berdiri yaitu sejak tahun 1919 sampai 2017, atau kurang lebih hamper 100 tahun.


Keterangan gambar : diambil dari internet.
Sumber bacaan a.l : Liputan6.com, 04/8/2017 ; kompas.com/read/2017/08/04; viva.co.id; Tribunnews.com 2017/8/4; Republika.co.id 2017/08/07; slideshare.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar