Dikemas oleh :
Isamas54
Ternyata hewan juga
bisa membuat ulah sehingga bisa merepotkan manusia. Tapi benarkah itu?
Sebelum lanjut,
perlu diketahui bahwa ulah binatang di sini mungkin sebagian besar disebabkan akibat
dari perlakuan oleh manusia sendiri. Tidak
percaya? Ikuti terus bacaannya.
Saat kembali masuk
sekolah, para siswa dan guru SMP tersebut terkejut karena melihat pintu depan
sekolah yang terbuat dari kaca pecah berantakan. Maka untuk mengatasinya menggunakan cara
tradisional dengan membeli dua kerat vodka (minuman keras khas Rusia) dari desa
terdekat, dan mengencerkannya dengan air, lalu meminumkannya kepada keduanya.
Selanjutnya si
pemilik melaporkannya kepada polisi dan polisi pun menggelar perburuan khusus
untuk menemukan biang keroknya setelah
melarikan diri ketika di taman. Kemudian
menimbulkan juga kemacetan lalu lintas gara-gara peliharaannya melintas ke
jalan.
Ternyata kematian
mereka diantaranya banyak yang mati karena kelelahan kawin!.
Nakh, kalau masih
penasaran cerita tersebut ikuti kisah dan beritanya pada tulisan berikut.
(1.1). Bukan untuk bercermin
Saat kembali masuk
sekolah, awal pekan itu (9/2013),
siswa dan guru SMP Risil di Vestby, kota di tenggara Oslo-Norwegia, terkejut
karena melihat pintu depan sekolah yang terbuat dari kaca pecah berantakan.
Berbagai dugaan muncul, termasuk ada penjahat yang mendobrak masuk, ada
perkelahian, atau siswa nakal yang memecahkan pintu kaca saat libur akhir
pekan. Namun, saat penjaga sekolah memeriksa rekaman kamera pengawas saat akhir
pekan, ternyata hasilnya di luar dugaan. "Dia berniat mengidentifikasi
anak nakal yang jadi pelaku, tetapi dia terkejut. Yang dia lihat, biang keladi
kerusakan itu adalah seekor rusa Moose bertanduk raksasa dan dua anaknya,” kata
Solveig Bid, Kepala SMP Risil. Eid menduga, rusa itu melihat bayangannya
sendiri di pintu kaca, berang, dan menabrakkan dirinya ke pintu kaca itu.
Catatan : Rusa Moose Norwegia bobotnya bisa mencapai
400 kilogram dengan panjang dari kepala hingga ekor mencapai 2 meter.
(1.2). Berkat minum Vodka
Dua gajah sirkus
mengonsumsi vodka untuk bertahan hidup di cuaca dingin setelah kandang mereka terbakar
di Siberia. Hal itu dilansir kantor berita Rusia RIA (2012).
Pawang gajah sirkus
tersebut menggunakan cara tradisional Rusia dengan membeli dua kerat vodka (minuman
keras khas Rusia) dari desa terdekat, rnengencerkannya dengan air, dan
rnemberikannya kepada dua gajah india, Jenny dan Magda.
Pawang yang tidak
disebutkan namanya itu memilih memberikan vodka kepada gajah tersebut setelah
menyadari bahwa neminta kedua gajah itu berlarian tidak akan membantu mereka
bertahan dari dingin yang menyengat di Siberia.
Ternyata vodka itu berhasil membantu kedua gajah tersebut bertahan hidup.
"Setelah
mengonsumsi vodka, kedua gajah itu berteriak layaknya mereka berada di hutan.
Keduanya tampak bergernbira,"
ujar pejabat tersebut. Jenny dan Magda merupakan bagian dari sebuah sirkus
Polandia yang tengah tur di Rusia.
(1.3). Kelelahan kawin …
Tidak semua binatang berkantung melakukan proses kembang
biak dalam waktu lama, dimana sejumlah
spesies binatang berkantung mati karena kelelahan kawin pada masa berkembang
biak.
Para peneliti di Australia telah menyelidiki mengapa sejumlah hewan berkantung jantan mati, tidak lama setelah masa berkembang biak. Ternyata hasil penelitian menunjukkan faktor di balik ini adalah masa berkembang biak yang pendek dan binatang jantan harus berebut betina.
Dalam studi yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences
disebutkan bahwa binatang berkantung jantan ini selain mati karena kelelahan
kawin, juga akibat penyakit setelah kawin.Para peneliti di Australia telah menyelidiki mengapa sejumlah hewan berkantung jantan mati, tidak lama setelah masa berkembang biak. Ternyata hasil penelitian menunjukkan faktor di balik ini adalah masa berkembang biak yang pendek dan binatang jantan harus berebut betina.
Sebelum ini, para ilmuwan menduga sejumlah binatang berkantung jantan yang mati setelah berhubungan seks adalah karena perkelahian dengan binatang jantan lain. Studi yang juga melibatkan para peneliti dari Universitas Sydney Australia dan Universitas Tasmania, membandingkan 52 spesies binatang berkantung yang makan serangga di Australia, Papua Nugini, dan Amerika Selatan. Para ilmuwan menemukan bahwa binatang berkantung yang kecil, seperti hewan mirip tikus, antechinus dan phascogales, termasuk dalam kategori ini.
"Selalu ada akibat dalam proses reproduksi ...
hewan-hewan ini tidak mengatur waktu sedemikian rupa, namun melakukannya
serentak pada waktu pendek. Hewan-hewan ini kawin selama 12 atau 14 jam dengan
banyak binatang betina, dengan menggunakan semua energi untuk bersaing dengan
jantan lain," kata Diana Fishser salah seorang peneliti dari Universitas Queensland
kepada kantor berita AFP (2013).
"Akibatnya mereka mati karena kawin dengan cara ekstrem," tambahnya.
"Akibatnya mereka mati karena kawin dengan cara ekstrem," tambahnya.
SELINGAN …
Umur hewan
Faktor
lain yang amat menonjol dalam umur hewan adalah usia kematangan seksual dan
litter size (banyaknya individu yang lahir saat melahirkan). Hewan yang cepat
mencapai kematangan seksual dan memiliki litter size yang besar akan memiliki
umur lebih pendek. Manusia membutuhkan waktu lama untuk mencapai kematangan seksual
dibandingkan dengan hewan lain, dan kita umumnya hanya memiliki satu anak pada
suatu waktu. Oleh karena itu, kita perlu
umur yang lebih panjang untuk menggantikan populasi kita. Hal ini berbeda dengan tikus yang mencapai
kematangan seksual dalam beberapa minggu setelah lahir lahir dan mampu memiliki
litter size enam atau lebih, hal inilah yang membuat umurnya lebih pendek. (kaskus.us 2011/05/25).
Umur
hewan cenderung lebih singkat jika dibandingkan dengan umur manusia, walaupun
ada juga hewan berumur lebih panjang dari kita seperti kura-Kura raksasa yang
mampu hidup selama 152 tahun dan kalkun Buzzard yang mampu hidup 118
tahun. Dari sumber-sumber lainnya
disebutkan bahwa beberapa umur hewan yaitu : tikus 14 tahun, tikus yang ukuran
tubuhnya lebih kecil hanya mampu hidup selama 3 tahun, manusia hidup rata-rata
70 sampai 75 tahun, beruang grizzly hanya hidup 32 tahun, kura-kura raksasa 190 th, penyu 138 th, elang
bangkai 117 th, kepah air tawar 100 th.,
sturgeon 100 tahun..
Dilanjutkan ….
(1.4). Membuat sibuk polisi …
Seekor kadal
peliharaan raksasa membuat repot polisi Swansea-Wales, setelah melarikan diri
ketika pemiliknya membiarkan kadal itu berkeliaran di taman.
Daily Mirror
melaporkan bahwa si pemilik melaporkan kehilangan itu kepada polisi dan polisi
pun menggelar perburuan khusus untuk menemukan kembali kadal itu.
Reptil sepanjang
1,5 meter itu dikeluarkan dari kandangnya dan dibiarkan bebas
di taman oleh pemiliknya pada Sabtu petang (17/8/2013),
agar bisa bergerak bebas. Meski spesiesnya tidak dilaporkan, polisi mengatakan,
kadal itu tidak berbahaya bagi manusia, malahan pemiliknya mengkhawatirkan keselamatan
binatang peliharaannya itu di alam bebas.
"Kulitnya
campuran warna hitam dan putih, kakinya pendek, dan dideskripsikan memiliki
tanda di sekitar lehernya. Siapa pun yang menemukan diharap menghubungi nomor
telepon polisi segera agar kadal itu bisa diselamatkan," ujar juru bicara polisi.
(1.5). Bebek melintasi jalan
Seorang peternak
bebek di China menimbulkan kemacetan lalu lintas gara-gara membawa ribuan
teman-teman berbulunya berjalan-jalan. Ya, pria itu mengajak sekitar 5 ribu
ekor bebek peliharaannya turun ke jalan (Gambar).
Kawanan bebek itu melintasi jalan raya untuk menuju kolam setempat di Taizhou-China. Demikian seperti diberitakan News.com.au, Selasa (19/6/2012).
Tak ayal, kendaraan-kendaraan yang melintasi jalan tersebut terpaksa berhenti karena parade bebek ini. Orang-orang pun berdatangan untuk menyaksikan pemandangan menarik itu.
Dengan hanya bermodalkan tongkat rotan panjang, pria China ini berserta seorang rekannya mengawal bebek-bebek tersebut melintasi jalan raya sejauh satu kilometer. Binatang-binatang tersebut akan dibawa ke kolam setempat untuk perayaan tahunan di Provinsi Zhejiang.
Akhirnya ribuan bebek itu pun berhasil tiba di tempat tujuan. Menurut sang peternak, tak satu pun bebeknya yang hilang atau tersesat selama perjalanan menghebohkan menuju kolam tersebut.
Kawanan bebek itu melintasi jalan raya untuk menuju kolam setempat di Taizhou-China. Demikian seperti diberitakan News.com.au, Selasa (19/6/2012).
Tak ayal, kendaraan-kendaraan yang melintasi jalan tersebut terpaksa berhenti karena parade bebek ini. Orang-orang pun berdatangan untuk menyaksikan pemandangan menarik itu.
Dengan hanya bermodalkan tongkat rotan panjang, pria China ini berserta seorang rekannya mengawal bebek-bebek tersebut melintasi jalan raya sejauh satu kilometer. Binatang-binatang tersebut akan dibawa ke kolam setempat untuk perayaan tahunan di Provinsi Zhejiang.
Akhirnya ribuan bebek itu pun berhasil tiba di tempat tujuan. Menurut sang peternak, tak satu pun bebeknya yang hilang atau tersesat selama perjalanan menghebohkan menuju kolam tersebut.
(1.6). Apartemennya telah diambil alih
Christina Abbott
(Gambar) yang tinggal di Saskatoon, Provinsi Saskatchewan-Kanada, mengatakan bahwa
apartemennya telah diambil alih, bukan oleh manusia, melainkan oleh sekawanan
kelelawar.
Menurut Abbott,
kejadian itu sangat mengerikan, dia meninggalkan apartemennya selama satu pekan
dan ketika kembali menemukan seekor kelelawar terbang di ruang tamu
(27/4/2013), setelah itu sepertinya memanggil teman-temannya dan sejak saat itu
jumlahnya semakin bertambah menjadi sekitar 12 ekor.
Salah satu kejadian paling buruk terjadi pada suatu malam,
ketika itu mendengar sesuatu dan tiba-tiba melihat ada dua atau tiga kelelawar
berada di kamar saya, ternyata dia telah tidur dengan kelelawar yang membuatnya
trauma.
Perusahaan yang mengelola apartemen Abbott, Mainstreet
Equity Corp, belum banyak membantu menyelesaikan masalah kelelawar tersebut.
Manajemen apartemen memberitahukan bahwa persetujuan sewa-menyewa apartemen
Abbott itu dibatalkan. "Saya benar-benar frustrasi. Saya
berharap dapat menemukan pihak yang dapat membantu mengusir hewan ini."
Abbott memutuskan meninggalkan apartemennya dan tinggal
dengan ayahnya daripada tinggal satu apartemen dengan kelelawar, Abbott
mengatakan, walaupun dia telah mendapatkan suntikan rabies sebagai pencegahan.
(1.7). Penjaga ganja
Polisi di
California Utara mendapati seekor buaya bernama Tuan Gigi ditugaskan untuk
menjaga ganja.
Kejadiaannya
…
Ketika para polisi
dari Alameda memasuki sebuah rumah di Castro Valley, mereka tidak hanya
menemukan 15,3 kilogram ganja bernilai sekitar 100.000 dollar AS (sekitar Rp
965 juta), tetapi juga seekor buaya sepanjang 1,5 meter yang ditemukan di
sebuah kamar tidur.
Pemilik reptil itu,
Assif Mayar (32), ditangkap dan dituduh melanggar soal kepemilikan dan
penjualan ganja, langsung dijebloskan ke penjara dengan jaminan sebesar 20.000
dollar AS atau Rp 192 juta.
Selain berurusan
dengan pihak berwajib soal ganja, dia juga harus berurusan dengan Komisi Ikan
dan Permainan California karena telah memiliki buaya tanpa izin. Buaya itu
dibawa ke kebun binatang Oakland tetapi akhirnya mati karena menurut petugas
kebun binatang binatang tersebut sudah sakit setibanya di kebun binatang.
"Kami biasa
mendapatkan anjing sebagai penjaga ketika menyelidiki rumah yang dicurigai.
Tetapi buaya? Ini bukan hal yang bisa ditemukan setiap hari," demkian ujar Sersan JD Nelson
(1/2013),
SELINGAN ..
Hewan peliharaan
atau keluarga.
Mana
yang lebih dirindukan, anggota keluarga atau hewan peliharaan? Ternyata
sepertiga pemilik hewan peliharaan di Inggris menyatakan mereka lebih senang
bepergian dengan hewan peliharaan ketimbang dengan anggota keluarga.
Para
pemilik hewan peliharaan yang disurvei oleh situs TravelSupermarket menunjukkan
47% responden merindukan hewan
peliharaan mereka ketika berlibur. Lebih dari sepertiga menyatakan mereka akan
membawa hewan mereka ketika liburan. Ada 13% orang Inggris mengakui mereka akan
lebih memilih hewan sebagai teman berlibur ketimbang anak mereka, jika mereka
memiliki kesempatan.
Ketika
orang Inggris berlibur ke luar negeri, sebanyak 47% menyatakan mereka lebih merindukan hewan
peliharaan, sementara hanya 33% yang menyatakan merindukan anggota keluarga, selain
itu sekitar 43% menyatakan mereka akan memberikan kepada hewan peliharaan
mereka kasih sayang yang lebih banyak ketika mereka kembali ke rumah dari
berlibur.
Sebanyak
18% menyatakan mereka membawa oleh-oleh untuk teman mereka itu, tidak hanya itu
40% pemilik hewan menyatakan secara
teratur mereka memeriksa kesehatan hewan peliharaan ketika mereka pergi
berlibur. Jajak pendapat ini dilakukan kepada 2.010 responden yang adalah
pemilik hewan peliharaan, dari tanggal 29 Maret-3 April. Berbahagia sekali
hewan peliharaan di Inggris.... (Kompas,
28 Mei 2012)
Kita lanjutkan ….
(1.10). Terjebak di pohon selama 3 hari.
Lima pria bertahan di pohon taman nasional Gunung Leuser
selama tiga hari setelah dikejar harimau yang telah menggigit mati salah
seorang rekan mereka.
Para pria itu tengah mencari jenis kayu langka yang digunakan untuk wewangian saat mereka secara tidak sengaja membunuh bayi harimau. Beberapa harimau kemudian menyerang kelompok itu, dan salah seorang di antaranya meninggal.
Para pria itu tengah mencari jenis kayu langka yang digunakan untuk wewangian saat mereka secara tidak sengaja membunuh bayi harimau. Beberapa harimau kemudian menyerang kelompok itu, dan salah seorang di antaranya meninggal.
Catatan duluuu … :
Kawasan taman nasional Leuser - yang
terletak di perbatasan Sumatra Utara dan Aceh- merupakan habitat dari sekitar
5.800 dari sekitar 6.600 orangutan serta gajah dan harimau. Harimau Sumatra merupakan spesies harimau
yang paling kecil di dunia dengan populasi hanya 400 sampai 500 di kawasan
liar. Namun habitat bintang yang dilindungi
ini terancam pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa wasit.
Penduduk desa yang tinggal tidak jauh dari taman nasional
memanggil polisi untuk menyelamatkan lima pria yang bertahan di pohon itu.
"Jenis kayu yang dicari mereka sangat mahal..namun mereka mengambil risiko dengan menjelajahi Leuser, habitat harimau dan gajah," kata polisi Dicky Sondari kepada kantor berita AFP (7/2013).
Sebelum kejadian tersebut, yaitu ketika mereka atau pencari kayu langka tersebut mencari makan dengan membuat perangkap untuk kijang namun secara tidak sengaja telah terperangkap seekor bayi harimau. Akibat hal tersebut mungkin kawanan harimau tersebut dendam sehingga memburu mereka.
Ia menambahkan perjalanan untuk menyelamatkan mereka diperlukan sekitar dua sampai tiga hari. "Empat harimau masih menunggu para pria itu di bawah pohon," kata Dicky.
"Jenis kayu yang dicari mereka sangat mahal..namun mereka mengambil risiko dengan menjelajahi Leuser, habitat harimau dan gajah," kata polisi Dicky Sondari kepada kantor berita AFP (7/2013).
Sebelum kejadian tersebut, yaitu ketika mereka atau pencari kayu langka tersebut mencari makan dengan membuat perangkap untuk kijang namun secara tidak sengaja telah terperangkap seekor bayi harimau. Akibat hal tersebut mungkin kawanan harimau tersebut dendam sehingga memburu mereka.
Ia menambahkan perjalanan untuk menyelamatkan mereka diperlukan sekitar dua sampai tiga hari. "Empat harimau masih menunggu para pria itu di bawah pohon," kata Dicky.
Sampai ketemu di topic lainnya ….
Keterangan gambar : diambil dari
internet
Sumber
bacaan : Media Indonesia 18/12/2012, Kompas (12/1 & 14/5 & 20/8
& 11/9/2013), news.detik.com (2012/06/19 & 2013/10/08
& 07/07).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar