Dikemas oleh : Isamas54
Genting Highland
atau Tinggi Genting, dikenal sebagai ‘Las Vegas-nya Malaysia’ dimana tempat ini
merupakan satu-satunya tempat judi daratan legal di Malaysia.
Disebut juga sebagai Casino de Genting, terletak di puncak pegunungan Titiwangsa
di Malaysia yang jaraknya sekitar 50 km dari Kuala
Lumpur ibu kota Malaysia. Didirikan oleh Lim Goh Tong dari
Fujian Cina di awal tahun 1960-an, sejak itu mulai berkembang terus.
Untuk menuju tempat perjudian ini harus ditempuh dengan
jalan yang berliku-liku dengan perbukitan nan terjal yang memakan waktu satu setengah jam kendaraan roda
empat dari Kuala Lumpur, perjalanan naik atau turun cukup
tajam namun melalui jalan yang luas sangat memadai, atau bisa juga ditempuh melalui
kereta gantung.
Genting Highland
oleh orang-orang Cina Malaysia disebut sebagai "atap langit" yang menampilkan
panorama yang kontras. Pada petang hari
bangunan yang berada di atas puncak gunung pada ketinggian 2.000 meter di atas
laut itu mulai diselimuti kabut, ditambah dengan bangunan baru pagoda yang
berada di ujung pintu masuk, sehingga suasananya menjadi mirip
"kayangan" di film-film silat Cina.
Tempat liburan dan tempat judi
Di kawasan puncak gunung ini, bukan semata-mata hanya ada tempat kasino, namun tersedia juga tempat hiburan anak-anak yang tidak ubahnya di Jakarta seperti Dufan-Ancol. Seperti halnya yang dikemukakan antara lain dari travel.detik.com (2011/12/13), keadaan kawasan tersebut sebagai berikut.
Di kawasan puncak gunung ini, bukan semata-mata hanya ada tempat kasino, namun tersedia juga tempat hiburan anak-anak yang tidak ubahnya di Jakarta seperti Dufan-Ancol. Seperti halnya yang dikemukakan antara lain dari travel.detik.com (2011/12/13), keadaan kawasan tersebut sebagai berikut.
(1.1). Terdapat ruko-ruko yang menyediakan makanan ketika menuju puncak. Berderet berbagai hotel bintang lima, setidaknya lebih dari 5 hotel bertaraf internasional berjejer di pergunungan, satu hotel saling menyambung ke hotel lainnya melalui koridor. Salah satu hotel bintang lima sebagai hotel paling banyak kamarnya di dunia, yang berdiri megah dengan 28 lantai dan 8 ribu kamar. Di musim liburan anak sekolah ini, hampir seluruh hunian hotel penuh.
(1.2). Hotel di
kawasan ini tidak ada yang menggunakan ruang pendingin AC, karena kawasan ini
sangat dingin sehingga hanya tersedia kipas angin di masing-masing kamar.
(1.3). Bulan Desember
di Malaysia merupakan bulan liburan anak sekolah selama 40 hari. Tak ayal
suasana di Genting ibarat pasar, manusia berjubel di kawasan itu. Mereka banyak
yang membawa keluarga ada juga yang datang sendiri untuk bermain judi. Itu sebabnya, kawasan ini salah satu tempat
pilihan bagi masyarakat Malaysia untuk berlibur bersama keluarga. Di antara
himpitan gedung mencakar langit, di sanalah tersedia tempat rekreasi, begitu
juga tempat kasino.
(1.4). Bagi pecinta
judi, lokasi judi di Genting ini jauh masih lebih bagus dibandingkan dengan
perjudian di Singapura. Hal ini dikarenakan pemandangan yang indah serta
lokasinya yang berada di puncak gunung. Sehingga dengan demikian Genting
Haighland menjadi primadona bagi mereka yang bermain judi.
Tempat
perjudian yang dilegalkan
Bisnis utama
Genting Highland adalah kasino, dari bisnis ini Genting bisa disulap menjadi
mirip suatu kerajaan yang tentu saja sebagian dibiayai dengan uang antara lain
dari penjudi Indonesia yang kalah.
Memasuki kawasan perjudian, bagi masyarakat Malaysia
khususnya yang beragama Islam dilarang masuk. Namun bagi masyarakat Malaysia non
muslim diperbolehkan untuk bermain judi. Di kawasan Genting ini, memiliki
otoritas tersendiri yang diizinkan pemerintah Malaysia. Pengelola kawasan
tersebut dibenarkan memiliki pengamanan tersendiri.
Betapa luas tempat perjudian di sana. untuk menuju ke lokasi
ini harus melewati koridor dan eskalator beberapa kali, sehingga bagi yang
pertama kali datang bisa tersasar yang akan berputar-putar di lokasi itu saja.
Menuju koridor tempat kasino itu, terpampang foto Jackie
Chan yang menggambarkan aktor film Hongkong itu juga pernah mengadu nasib
berjudi di Genting, memang hampir seluruh artis-artis dunia pernah mengunjungi
kawasan ini.
Ketika memasuki arena perjudian di sini, petugas yang berjaga di sana akan meminta paspor, namun sebelum menunjukan identitas biasanya petugas langsung hafal bahwa kita orang Indonesia, karena jika warga pribumi Malaysia tidak akan mungkin masuk ke kawasan tersebut.
Ketika memasuki arena perjudian di sini, petugas yang berjaga di sana akan meminta paspor, namun sebelum menunjukan identitas biasanya petugas langsung hafal bahwa kita orang Indonesia, karena jika warga pribumi Malaysia tidak akan mungkin masuk ke kawasan tersebut.
Berikut pengalaman seseorang seperti dikemukakan pada situs luar-negeri.kompasiana.com 2013/01/29, seperti berikut ….
Saya
sempat ditahan security dan menanyakan asal dari mana, Indonesia jawabku.
Security berdarah India itu mempersilakan saya masuk. Lagi-lagi saya penasaran
kenapa ia menanyakan asal negaraku?. Oh nampaknya, Kuala Lumpur memang
melegalkan perjudian itu tetapi uniknya pemerintah melarang warga negara
Malaysia berada di lokasi Casino itu. Di Las Vegasnya Malaysia ini, takkan
ditemui seorangpun warganya melakukan perjudian di Casino de Genting. Sebuah
kebijakan yang edukatif yang lagi-lagi dipertontonkan pemerintah di negeri
Petronas Twin Tower itu. Mereka memfasilitasi warga negara asing (mayoritas
warga Asia Tenggara) untuk menyalurkan ‘maniak’ judinya tetapi memprotek
rakyatnya untuk berjudi.
Sebuah
ajakan moralitas di balik demoralitas para penjudi yang berujung pada Kalah
atau Menang, yang terkadang bertepi pada
sebuah poya-poya, hedonisme, stres, kematian tragis akibat bunuh diri.
Di
dalam Casino de Genting, dilarang keras melakukan pemotretan sehingga tidak
bisa mendeskripsikan bagaimana para penjudi kelas kakap melakukan aktifitas
perjudian dengan berbagai media, teknologi perjudian yang serba computerize
itu.
Arena perjudian
Di arena judi ini, bebas untuk memilih. Di sana tersedia
berbagai macam bentuk perjudian, mulai judi eletronik sampai urusan judi dadu.
Pencinta judi tinggal memilih, ada ruangan ber-AC yang digunakan bagi non
perokok, ada juga ruangan khusus bagi pecinta rokok. Di arena judi ini, tersedia minuman gratis
bagi pemaian, misalnya teh, kopi dan air putih, sedangkan untuk jenis minumam
lainnya, seperti minuman kaleng dan berbagai roti, pemain judi harus membelinya
sendiri.
Para pecandu judi ini, sebagian besar merupakan warga Tionghoa yang datang dari berbagai belahan dunia. Tak luput warga Indonesia juga sudah tidak asing lagi di arena judi tersebut. Untuk bermain judi di sini kocek harus tebal, untuk warga Indonesia yang bermain judi di sana minimal harus mempersiapan duit sekitar RM 4.000 atau sekitar Rp 12 juta. Itu ukuran terkecil karena ada yang membawa hingga miliaran rupiah.
Para pecandu judi ini, sebagian besar merupakan warga Tionghoa yang datang dari berbagai belahan dunia. Tak luput warga Indonesia juga sudah tidak asing lagi di arena judi tersebut. Untuk bermain judi di sini kocek harus tebal, untuk warga Indonesia yang bermain judi di sana minimal harus mempersiapan duit sekitar RM 4.000 atau sekitar Rp 12 juta. Itu ukuran terkecil karena ada yang membawa hingga miliaran rupiah.
Cerita
lainnya …
Kisah berikut
memang sudah lama yang penulis edit dari Kompas
(11/7/ 1993) hasil kunjungan
wartawan Kompas Maruli Tobing, namun rasanya masih cukup menarik untuk dibaca
..
(1.1). Kenyamanan?
Casino de Genting mengambil tempat di lantai dua
bangunan utama kawasan pariwisata Genting Higland, beroperasi sejak 1971,
namun baru menikmati boom tiga tahun terakhir (sejak tahun 1990-an), antara
lain karena semakin membengkaknya orang
Indonesia bepergian ke Genting.
Di
dalam bangunan utama hotel berlantai 18 itu, dari ujung ke ujung lobi yang
panjangnya lebih 300 meter itu manusia berjejal-jejal lalu lalang, suasananya
mirip di pusat-pusat perbelanjaan. Satu
pertokoan
dan tiga restoran di lobi seolah tidak cukup menampung manusia
yang menyemut.
Asap
rokok mengepul di mana-mana, wajah
tegang sekitar 1.000 manusia yang melingkari meja rolet, dadu, roda uang, dan
blackjack, berubah lesu begitu bandar menarik taruhan mereka. Ruangan
berbentuk bundar dilapisi karpet tebal dengan garis tengah sekitar100 meter,
seolah menjadi
sumpek dan pengap. Mesin penyejuk ruangan hampir tidak tidak ada lagi artinya,
kendati tempat perjudian ini berada pada ketinggian 2.000 meter di atas
permukaan laut .
Suasana
"kayangan" yang tampil di luar gedung ini pun seolah berubah menjadi
medan keras. Wajah manusia tidak ada
selembut pujangga dalam dunia persilatan, semua kaku, was-was dan berang. Tidak peduli apakah itu wanita atau
pria. Pukul 03.00 subuh, panorama ini
mulai mengendur. Tapi di ruang keno, satu jenis
perjudian mirip kim di Indonesia, orang-orang bergeletakan di kursi,
mereka terlelap dengan segala impiannya.
Di
lobi ibu-ibu membentaki bayi-bayinya yang merengek kedinginan. Di dekat pintu
masuk kasino seorang ibu membuka tas plastik dan mengaduk susu dalam botol,
kemudian memberikannya secara bergantian kepada dua bayi berusia 2 dan 4 tahun
yang juga menggeletak di lantai. Ibu-ibu dengan tabah menanti suaminya yang
bertarung di meja judi. Perlu diketahui
bahwa separuh pengunjung kasino adalah wanita.
Suasana
Genting Highland adalah kekerasan dan pertarungan hidup-mati. Banyak orang bangkrut di meja judi, Seorang pcngusaha malah ludes belasan milyar
rupiah di Genting. Banyak yang terperangkap dalam utang "Malah bisa-bisa menjual istri agar dapat uang untuk main
judi." kata seorang mantan penjudi berat.
la menyebut tidak ada norma dan moralitas mereka yang gila judi”.
(1.2). Harapan kemenangan
Casino
do Genting terus marak, semuanya
didorong oleh nafsu untuk menang dan bertambah kaya, padahal mengharapkan
kemenangan di kasino sama dengan mimpi. Lihartlah apa yang terjadi ketika
setiap bola sebesar gundu menempel pada angka rolet, hampir seluruh koin
ditarik bandar.
Dan
lihat pula apa yang terjadi pada tempat penukaran koin, dalam dua-tiga jam bisa
dihitung dengan jari siapa yang menukar koin kemenangan. Sebaliknya, lebih dari seribu orang tenggelam
di meja judi, ratusan lainnya lontang-lantung di lobi atau terkapar di kamar
hotel setelah uangnya ludes.
"Ada
yang untung, tapi lebih banyak lagi yang buntung." kata seorang anak muda
asal Jl Lautze, Jakarta Pusat. la mengaku sudah tiga bulan mondar-mandir di
kasino Genting. Wajahnya lusuh, dan
berulang kali menelepon ke Jakarta minta dikirimi uang. Malah sempat seperti orang linglung,
berhari-hari hanya duduk di lobi dengan mulut terkunci, ia takut pulang ke
Indonesia karena semua uang dan harta bendanya kalah di meja judi," ujar
seorang petugas di lobi Genting Highland.
Banyak
kisah sedih mengenai nasib penjudi Indonesia yang gagal di Genting Highland.
Bahkan ada yang tidak bisa kembali ke tanah air karena tiket pulang, jam
tangan, atau barang berharga apa saja yang melekat di tubuh, digadaikan. Tapi
ini tidak mengendurkan semangat penjudi-penjudi baru untuk merebut
keberuntungan di kasino yang konon banyak setannya itu.
(1.3). Puncak keramaian
Dua
puluh empat jam buka bagi mereka yang ingin mengadu nasib. Puncak keramaian
adalah Jumat petang hingga Minggu malam. Ribuan manusia membanjiri kasino ini.
Pelataran parkir dua kali lapangan sepak bola tidak mampu menampung arus
kendaraan.
Senin pagi tanggal 14 Juni, hanya
tinggal seratus atau seratus limapuluh orang lagi penjudi yang masih bertahan.
Sebagian meja rolet, baccarat, blackjack. mulai ditutup
terpal. Petugas-petugas mengosongkan koin dan mesin-mesin jackpot dan
permainan yang mirip videogame, termasuk
uang yang tersimpan di bawah meja judi.
Pada
hari itu juga sebuah helikopter meraung-raung di udara, mengantar tamu VIP
entah ke mana. Di koridor hotel, petugas keamanan sibuk membuka plafon,
membenahi sirkuit kamera yang mengawasi mereka yang lalu lalang selama 24 Jam.
Pesta besar seolah sudah berakhir. Dan kini mereka harus siap-siap kembali
menyongsong pesta berikutnya mulai Jumat petang.
"Hari
Senin biasanya memang mulai sepi. Dari Indonesia juga agak berkurang. Tapi
sedikitnya, dalam suasana sepi ini, 10 sampai 15 persen tamu kasino masih orang
Indonesia", tutur seorang petugas di lobi hotel.
(1.4). Emosional dan dorongan aneh
Lantas
untuk menggambarkan betapa mencoloknya pengaruh penjudi dari Indonesia, secara
kasat mata bisa disaksikan di ruang internasional maupun VIP. Merekalah umumnya
pemasang koin dalam jumlah besar.
Di
Genting orang Indonesia dikenal sangat emosional dalam berjudi, mirip orang
Thailand. Sehingga jika pengusaha dari kedua negara ini bertemu di meja
baccarat, pasangan taruhan dipastikan melambung hingga ratusan juta rupiah. Dan
sebelum isi kantongnya ludes, mereka tidak akan berhenti bertaruh.
"Kalau
nanti Bapak menang, langsung turun saja ke Kuala Lumpur. Jangan lagi lama-lama
di sana. Saya akan cari dua wanita cantik untuk menemani”. ujar Lean memberi
nasihat. Sebab, demikian tambahnya, dari
ratusan tamu yang dilayaninya selama tujuh tahun bekerja di Genting Highland,
umumnya kekalahan disebabkan ada dorongan "aneh" untuk terus bermain
di kasino.
"Ikuti
nasihat Pak Appyang (juga dari Indonesia - red). Kalau naik gunung cukup tangkap anak harimau, jangan
induknya nanti digigit," tambah Lean. Namun celakanya, penjudi Indonesia
bukan saja tidak puas dengan kemenangan sedikit, tapi malah ingin memindahkan
kekayaan kasino ke Jakarta. Medan, Surabaya, Bandung, Palembang, Pekanbaru,
atau kota-kota lain. Alhasil yang berulang terjadi hanyalah kekalahan.
"Genting Highland
seperti ada setannya. Kita sudah masuk di mobil. Eh, koper masih
ketinggalan" ujar seorang
pelanggan kasino. Ketika membawa
menunggu koper dibawa dari kamar iseng-iseng main rolet. Dalam waktu beberapa
menit permainan bisa memanas, terakhir uang yang di saku ludes.
Para pengemudi kendaraan kasino
Genting paling kerap menyaksikan peristiwa seperti itu. Ada pengusahja dari Jakarta yang sempat
meraup kemenangan sekitar Rp500 Juta. Tapi setelah
tiba di Bandara Subang, Kuala Lumpur, ia mengubah pikiran dan kembali ke
Genting. Tidak sampai sehari, kemenangan berikut modalnya terkuras di meja
kasino. Itulah Casino de Genting dengan segala
daya misteriusnya.
(1.5). Pasar taruhan
Di
ruangan internasional, kendati penampilan penjudi kelihatan agak lusuh, tapi
koin yang mereka pasang di meja rolet bisa senilai 1.000 sampai 2.000 ringgit
Malaysia (sekitar Rp 800.000 - Rp 1,6 juta) untuk sekali permainan. Dalam sejam saja di ruangan yang berubah
menjadi mirip pasar ini kekalahan bisa mencapai ribuan ringgit.
Sedang
di ruangan VIP, seorang pengusaha dari Jakarta yang bermain baccarat dengan
orang Singapura telah meletakkan 20 koin senilai 1000 ringggit atau total senilai Rp 80 juta.
"Biasanya taruhan bisa dua atau tiga kali lipat dari jumlah itu," tutur seorang pengusaha yang tidak
mau disebut namanya.
(1.6). Service dari penyelenggara
Sejak
orang Indonesia berdatangan ke Genting, pasar taruhan juga meningkat kalau
sebelumnya yang tertinggi di VIP hanya 7.000 ringgit, sekarang bisa 200.000
hingga 300.000 ringgit," ujar seorang tamu kasino yang sudah berulang kali
datang ke situ.
George
Lean, pengemudi yang. menjemput dan mengantar tamu-tamu VIP kasino, mampu
menyebutkan sejumlah nama pengusaha besar hingga aktor Indonesia yang kerap
dijemputnya. la juga menyebut angka milyaran rupiah yang ludes di meja kasino. Pengemudi ini
dilatih untuk akrab dengan tamunya. Dan sebagai bagian dari fasilitas pelayanan
kasino ia siap
mengantar tamunya ke mana saja dengan Mercedes 300 tanpa dipungut bayaran.
(1.7). Biro perjalanan
Tentu
sulit mengetahui angka pasti jumlah penjudi Indonesia dan besarnya devisa yang
dihamburkan mereka di luar negeri.
Buktinya. lihat saja begitu banyaknya warga Indonesia memadati lantai
kasino setiap harinya. Memang tidak
semua penjudi berangkat melalui jasa biro perjalanan. Namun bagi orang yang
butuh banyak informasi dan tidak biasa bepergian ke luar negeri, jasa biro
perjalanan menjadi sangat penting.
Tidak tahu kalau
keadaan sekarang ..
Kisah sekarang …
Berikut kami ambil dari
travel.detik.com 2011/12/13……
Keadaan 20 tahun yang lalu mungkin pada prinsipnya hampir
sama saja dengan sekarang yaitu ada petaruh, pengelola/Bandar, fasilitas, dlsb
yang mungkin keadaan dan nilainya yang jelas berbeda. Misalnya saja keadaan sekarang, yaitu hadiah
yang ditawarkan pengelola judi juga lumayan besar, misalnya untuk main jackpot kalau
menang bisa mendapatkan RM 57.000 plus bonus RM 35.000, sehingga pemenang
jackpot bisa mencapai lebih dari Rp 170 juta untuk sekali menang.
Kisah seorang pemenang
R (48) warga Kabupaten
Bengkalis-Riau yang mengaku pernah menang Rp 170 juta, dimana begitu menang
maka suasana meriah pun menggema di ruangan judi tersebut. Sesama pemain judi
saling memberikan salaman bertanda ucapan selamat sekalipun mereka tidak saling
kenal. Bila memang dalam perjudian
tersebut, maka nama akan tercatat di arena judi. Malahan, katanya setelah
meraih kemenangan, pihak pengelola judi akan mencari tahu tempat
penginapannnya, nantinya pihak pengelola judi akan mendatangi kamar hotel.
Bagi pemenang, bandar judi akan menawari tempat penginapan Sultan Hotel yang ada di kawasan tersebut. Sultan Hotel memiliki tarif terendah satu malam RM 4.000 atau setara Rp 12 juta.
"Waktu menang itu, besoknya pengelola judi mendatangi kamar saya. Padahal saya mau balik ke Indonesia, karena ada tawaran menginap gratis di Hotel Sultan, akhirnya pulang saya tunda sehari lagi," cerita R.
Masih menurut R, awalnya setelah kemenangan itu rencananya akan segera pulang ke Indonesia, tetapi karena ada tawaran penginapan gratis di hotel berbintang itu, akhirnya Rudi harus menginap lagi. Dan anehnya, niat Rudi yang akan membawa pulang uang ringgit itu ternyata harus dipertaruhkan untuk berjudi kembali.
"Awalnya sudah niat, uang itu akan kita pergunakan untuk keperluan lainnya. Tapi entah kenapa malam itu saya berniat untuk berjudi lagi sekedar melepas kecanduan. Apes bagi kita, malam itu saya kalah dari uang Rp 170 juta itu, saya hanya bisa bawa ke Indoesia sekitar Rp 25 juta lagi," kata R.
Menurut Rudi, siapapun pemenang judi di arena itu akan mendapat tawaran penginapan gratis dari pengelola judi. Jika pemenang bisa menahan diri untuk tidak berjudi, mungkin pulang bisa membawa uang. "Tapi kalau masih bertaruh lagi, biasanya akan kalah," terang Rudi.
Di dalam arena judi ini, juga tersedia bank internasional yang bekerja 24 jam, lengkap juga ATM milik bank internasional, sehingga jika pecandu judi kehabisan uang maka dengan gampang, berbagai traksaksi penarikan uang tersedia di sana.
Bagi pemenang, bandar judi akan menawari tempat penginapan Sultan Hotel yang ada di kawasan tersebut. Sultan Hotel memiliki tarif terendah satu malam RM 4.000 atau setara Rp 12 juta.
"Waktu menang itu, besoknya pengelola judi mendatangi kamar saya. Padahal saya mau balik ke Indonesia, karena ada tawaran menginap gratis di Hotel Sultan, akhirnya pulang saya tunda sehari lagi," cerita R.
Masih menurut R, awalnya setelah kemenangan itu rencananya akan segera pulang ke Indonesia, tetapi karena ada tawaran penginapan gratis di hotel berbintang itu, akhirnya Rudi harus menginap lagi. Dan anehnya, niat Rudi yang akan membawa pulang uang ringgit itu ternyata harus dipertaruhkan untuk berjudi kembali.
"Awalnya sudah niat, uang itu akan kita pergunakan untuk keperluan lainnya. Tapi entah kenapa malam itu saya berniat untuk berjudi lagi sekedar melepas kecanduan. Apes bagi kita, malam itu saya kalah dari uang Rp 170 juta itu, saya hanya bisa bawa ke Indoesia sekitar Rp 25 juta lagi," kata R.
Menurut Rudi, siapapun pemenang judi di arena itu akan mendapat tawaran penginapan gratis dari pengelola judi. Jika pemenang bisa menahan diri untuk tidak berjudi, mungkin pulang bisa membawa uang. "Tapi kalau masih bertaruh lagi, biasanya akan kalah," terang Rudi.
Di dalam arena judi ini, juga tersedia bank internasional yang bekerja 24 jam, lengkap juga ATM milik bank internasional, sehingga jika pecandu judi kehabisan uang maka dengan gampang, berbagai traksaksi penarikan uang tersedia di sana.
Catatan :
Seperti pada Bagian
1 yaitu Ciri-ciri praktek perjudian) diantaranya :
(1.1). Bisa menggunakan uang atau barang (bahkan
manusia atau harga diri).
(1.2). Pemain biasanya ketagihan atau selalu
(bernafsu) untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dan yang lebih besar
lagi
(1.3). Peluang yang sangat kecil bila dibandingkan
dengan peluang kekalahan.
(1.4). Penyelenggara/pengelola biasanya selalu
memperoleh keuntungan baik secara langsung dari hasil permainan judi atau
melalui fasilitasi penyelenggaraan, sehingga untuk hal ini service berupa
kenyamanan dan keamanan mesti terjamin.
(1.5). Bagi yang menang taruhan biasanya ‘tidak
boleh meninggalkan arena’ sehingga tidak jarang untuk main dan kalah lagi.
(1.7). Dilarang oleh agama
(1.9). Kalau dilihat dari banyaknya penjudi,
sepertinya Indonesia Negara kaya.
Bersambung
ke bagian 3 (Menyusul)
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber editing bacaan : Kompas
11/7//1993 & 2/10/2013, travel.detik.com
2011/12/13, luar-negeri.kompasiana.com
2013/01/29
Bacaan terkait :
Perjudian (1) :
Ketagihan Petaruh demi Keuntungan Pengelola (Lihat di label/topik 'Judi').
Tidak ada komentar:
Posting Komentar