Sabtu, 18 Februari 2012

Musim Dingin 2012 (Bagian 2) : Musim Dingin Ekstrim di Eropa Timur

Dikemas oleh Isamas54
Suhu dingin ekstrim menerpa di beberapa negara wilayah Eropa Timur dengan wilayah negara yang terparah adalah Ukraina.

Keadaan di wilayah Eropa Timur, dsk.
Berikut keadaan suhu dingin di beberapa Negara wilayah Eropa Timur antara lain Bosnia, Serbia, Rumania, Polandia, Ukraina, Rusia, Republik Ceko, dan Kosovo.

Bosnia
Di Dusun Ozerkovici, Mt Romanija, dekat Sarajevo, Bos­nia, tampak salju warna putih mendominasi di mana-mana,  menutupi sekitar 6.500 rumah di daerah tersebut akibat turunnta salju deras sejak dua pekan lalu.  Tumpukan salju mencapai 5 meter, sementara di dalam rumah udara dingin yang mencapai minus 30 derajat celsius, kondisi itulah yang dirasakan warga Dusun Ozerkovici.
A Bosnian man shovels deep snow, to clean a path for pedestrians, in the Bosnian capital of Sarajevo, on Saturday, Feb. 4, 2012
Untuk mengatasi masalah ini maka dalam rangka menyelamatkan para penduduk, petugas tanggap darurat Bosnia harus menghalau tumpukan salju, mereka juga mengerahkan sejumlah helikopter agar pasokan makanan bisa sampai ke wilayah dusun ini.

Serbia.
Di Serbia tujuh orang dilaporkan tewas karena kedinginan, selain itu sekitar 11 ribu penduduk desa masih terisolasi akibat hujan badai salju yang menimbulkan timbunan salju hingga 5 meter di daerah pegunungan Serbia, para petugas terus berjuang mengevakuasi warga yang sakit di daerah-daerah terpencil dengan mengirimkan bantuan makanan dan bahan bakar untuk penghangat.

Broken down cars sit in front of the Serbian Parliament building in downtown Belgrade, Serbia, Friday, Feb. 3,2012
Dua helikopter dikerahkan untuk menyelamatkan orang dan menyuplai keperluan ke desa-desa terpencil di Bosnia Utara. Upaya penyelamatan melalui helikopter telah menyelamat­kan 12 orang, sembilan orang diantaranya yang terjebak di permakaman sesuai mengikuti pemakaman.
Polisi Serbia mencoba membuka blokade karena banyaknya salju yang menutupi atau menimbun jalan. 
Kemungkinan warga masih memiliki cadangan suplai makanan untuk musim dingin, namun mereka akan sulit mendapatkan bantuan keadaan darurat akibat jalan yang terputus.
Beberapa desa di negeri itu sudah beberapa hari terakhir tidak mendapat pasokan listrik yang terhenti karena gangguan salju yang sangat tebal.  Di beberapa area salju mencapai ketinggian 5 meter sehingga beberapa rumah hanya terlihat atapnya saja.

Ukraina
Dampak terparah musim dingin ini adalah di wilayah Ukraina dengan penurunan suhu ke titik -36 derajat celsius.  Ratusan warga harus berlindung di 3.000 pos penampungan yang dibuat pemerintah di Kiev, ibu kota Ukraina.  Tempat itu memberikan perlindungan kehangatan dari suhu hingga minus 32 derajat Celsius dan jaminan makanan.
Seorang warga Kiev yang berada di luar penampungan, menyatakan bahwa dia memiliki tempat tinggal tetapi tidak ada yang bisa dimakan, sehingga terpaksa datang ke tempat penampungan untuk mendapatkan makanan berupa roti, sepotong daging dan bawang, serta bubur.
Sebanyak 2.300 warga Ukraina lainnya dirawat di sejumlah rumah sakit karena terserang hipotermia,  radang dingin (frost bite), dan penyakit lain yang berhubungan dengan cuaca dingin, kondisi itu diperparah dengan fasilitas rumah sakit yang terbatas, sedangkan korban meninggal sebanyak 131 orang (6/2), mereka yang tewas sebagian besar adalah tunawisma.
Setelah dikritik karena abai terhadap para korban tewas, pemerintah Ukraina mengumumkan langkah-langkah untuk mencegah jatuhnya korban.  Perdana Menteri Mykola Azarov menyeru kepada rakyat Ukraina untuk tetap tinggal di dalam rumah, mengenakan pakaian tebal, dan saling membantu. Sementara Kementerian Kesehatan Ukraina mengumumkan larangan bagi rumah sakit untuk mengeluarkan tunawisma meskipun perawatan terhadap mereka telah rampung.
Guna mengatasinya, pemerintah Ukraina mendirikan 2.000 tenda yang dilengkapi pemanas dan makanan, sehingga bisa tinggal sementara dalam tenda dengan mendapatkan makanan gra­tis yang disediakan pemerintah.
Kaum gelandangan
Kementerian Darurat Ukraina mengatakan 28 orang ditemukan tewas di jalanan, 8 orang menemui ajal di rumah sakit, dan 7 lainnya meninggal di rumah mereka.  Sebagian besar korban suhu ekstrem adalah kaum gelandangan yang ditemukan tewas di jalan-jalan dan tidak sempat mendapat pertolongan.
Masyarakat Di Ukraina, banyak yang suka mabuk-mabukan dan  kerap sehabis minum-minum mereka pulang malam, serta tidak jarang sebelum masuk rumah mereka biasa tertidur di depan pintu rumah sehingga dengan suhu yang sangat dingin tersebut dan yang tertidur di luar rumah akhirnya bisa meninggal.
Informasi cuaca dingin ini bagi masyarakat juga sudah cukup jelas, misalnya diberi tahu untuk tidak melakukan perjalanan jauh karena pemanas dalam mobil juga memiliki keterbatasan pa­sokan.
Kehidupan masyarakat berlangsung seperti biasa, tetapi banyak kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan.
Warga Negara Indonesia (WNI)
WNI di Ukraina tidak ada yang menjadi tunawisma sehingga tidak terlalu terkena dampak suhu yang dingin ini, apalagi sebagian besar WNI adalah kalangan profesional di sektor swasta (seperti juru masak hotel, pegawai spa, dan mahasiswa kedokteran), mereka merupakan pekerja biasa atau dengan gaji tinggi dengan jumlah WNI yang berdomisili di Ukraina sebanyak 55 orang.

Polandia
Otoritas setempat di Polandia mengumumkan bahwa jumlah korban total sepekan terakhir sebanyak 38 orang tewas akibat cuaca dingin.
Persoalan tunawisma juga dihadapi pemerintah Po­landia, dimana kor­ban suhu ekstrem yang pa­ling banyak adalah kaum ini.  Banyak tunawis­ma tinggal di gedung-gedung tanpa pemanas atau hanya mengandalkan pengaruh alkohol, mereka banyak yang tidak tahan melawan suhu dingin yang mencapai minus 32 derajat Celsius ini, akhirnya meninggal tanpa mendapat pertolongan sebelumnya.
Dengan banyaknya gelandangan yang meninggal, otoritas Polandia mengajak masyarakat untuk mengulurkan tangan memberikan pertolongan untuk bisa tinggal di dalam rumah-rumah mereka.
Di Warsawa ibu kota Polandia, suhu akhir januari 2012 mencapai minus 22 derajat Celsius saat malam tiba. Pemerintah setempat kemudian menyediakan penampungan khusus tunawisma yang diberi nama Monar. Dalam penampungan itu, tersedia alat pengering baju dan mangkuk-mangkuk sup hangat.  Penam­pungan khusus bagi kaum tunawisma ini telah dipenuhi sekitar 278 orang.
Pada waktu yang sama, petugas pemadam kebakaran Polandia mengatakan telah tewas`sebanyak 11 orang di rumah masing-masing, dimana semua korban mengalami sesak napas karena menghisap karbon monoksida yang berasal dari arang batu bara sebagai bahan pemanas ruangan.
Selain itu aki­bat pemakaian alat pemanas yang berlebihan juga telah mengakibatkan sejumlah rumah dan apartemen terbakar (9/2), sebelas orang meninggal pada akibat kebakaran tersebut.

Bulgaria
Sebanyak 16 kota di Bulgaria dilanda suhu paling dingin dalam dalam 100 tahun terakhir, akibat ini 3.070 sekolah di seantero Bulgaria ditutup untuk sementara (2/2), keadaan dingin tersebut juga ikut mengacaukan jadwal transportasi dan lalu lintas, yang lebih buruk lagi adalah aliran listrik ikut terputus sehingga banyak warga tidak dapat mengoperasikan alat pemanas.
Untuk mencegah korban terus berjatuhan, pihak berwenang membuka tempat-tempat penampungan darurat bagi para tunawisma dan manula. Upaya itu diperkuat dengan kehadiran tim SAR (search and rescue) yang terus bekerja menyelamatkan orang-orang yang terperangkap runtuhan salju.  Lima orang tewas akibat jebolnya bendungan dikarenakan badai salju (6/2).

Kosovo
Longsoran salju telah menghancurkan tujuh rumah dan menewaskan tujuh orang dan tiga lainnya hilang di Desa Restelica dekat perbatasan Kosovo-Masedonia-Albania  (11/2). 
Salju tebal mencapai atap rumah juga memenjarakan ribuan orang di rumah mereka dan menutup jalur transportasi.
Penjaga perdamaian NATO (penempatan sejak 1999) diperintahkan untuk membantu warga local, namun tidak mampu mendaratkan helikopternya karena hujan salju yang sangat tebal sehingga warga setempat terpaksa melakukan penyelamatan dengan peralatan seadanya.

Cekoslovakia dan Rumania
Di ibu kota Republik Ceko, Praha, sedikitnya 10 orang ditemu­kan tewas.  Kementerian Kesehatan Rumania menyatakan jumlah korban tewas akibat kedinginan adalah sebanyak 22 orang.

Rusia
Di Rusia, dikabarkan 64 orang tewas dalam sepekan terakhir. Untuk musim dingin kali ini di Rusia yang ‘dianggap hangat’, uraian selanjutnya dapat diikuti pada Bagian 4.

Keadaan akibat badai salju di beberapa Negara Eropa Timur ini telah menimbulkan kerugian dan korban tewas serta dianggap cuaca dingin paling ekstrim sejak beberapa puluh tahun terakhir.
Bersambung ke Bagian 3

Bacaan sebelumnya : Bagian 1

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber a.l : Media Indonesia, 4 &7 Pebruari 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar