Rabu, 12 Maret 2014

Monyet, Lucu dan Mirip Manusia



Dikemas oleh : Isamas54
Monyet merupakan binatang yang mirip manusia, betulkah hewan ini lucu dan pintar? Bagaimana pula dengan tingkah lakunya?

Monyet dan ‘saudara-saudaranya’ adalah merupakan jenis binatang mammalia yang bentuk badannya hampir menyerupai manusia namun yang membedakannya antara lain badan monyet di penuhi bulu, ekor relative panjang, banyak hidup di pohon, kaki menyerupai tangan membantu dalam pegangan, mempunyai kantong makanan di pipi, dan/atau merupakan binatang yang relative ‘hampir kurang mempunyai akal’.  
Monyet bisa mencapai umur 50 tahun.  Saat ini dikenal 264 jenis monyet yang hidup di dunia, antara lain : Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), bekantan atau monyet Belanda (Nasalis larvatus), lutung jawa (Trachypitecus auratus), surili (Presbytus comata), langur (Pygathrix nemaeus), monyet colobus/panda (Colobus angolensis), pygmi marmoset/monyet terkecil  (Cebuella pigmaea), baboon dari Afrika/ monyet terbesar (Papio anubis). 
Hewan ini sudah lama berinteraksi dengan manusia khusunya untuk monyet ekor panjang dan beruk seperti untuk tontonan (diikat), sirkus, topeng monyet, pengambil buah kelapa
Dengan bentuknya yang hamper sama dengan manusia maka justru bila seseorang disejarkan dengan binatang tersebut lebih menyakitkan dalam ejekan, (disebut ‘M’ lebih sadis daripada disebut Kuda misalnya).  Disamping itu dengan ‘akal yang lumayan’ dan bentuknya yang mirip orang bisa menjadi lebih lucu dari binatang lain, misalnya nyengir monyet lebih lucu dari anjing dan kucing (apalagi dengan ayam yang tidak bisa nyengir).
Berikut beberapa kisah dan hasil penelitian yang mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan dan kesayangan kita terhadap hewan.  Sedangkan untuk simpanse dan orang utan dalam tulisan tersendiri.

(1).  Mengontrol tubuh yang lain
Para ilmuwan di AS tengah mempelajari cara otak seekor monyet dapat mengontroi tubuh monyet lainnya (BBC, 2014).
Percobaan itu dilakukan dengan mengirim sinyal elektrik dari otak monyet utama ke saraf tulang belakang monyet kedua sehingga tubuhnya dapat bergerak sesuai dengan kontrol,
Tim riset berharap metode tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga orang lumpuh nantinya bisa mendapatkan kembali kendali atas tubuh mereka sendiri.  Kerusakan pada saraf tulang belakang dapat menghentikan informasi dari otak ke tubuh mengakibatkan orang lumpuh idak bisa melakukan aktivitas.
Ilmuwan berharap saraf rusak itu nantinya bisa digantikan mesin.

(2).  Pencurian monyet
Pejabat Kebun Binatang San Francisco meningkatkan keamanan setelah Banana Sam, seekor monyet squirrel (Stiimiri sciureus), dicuri Kamis malam (29/12/2011).  Pencuri membuat dua lubang di kawat jala kandang monyet asal Amerika Tengah dan Selatan itu.
Banana Sam ditemukan Sabtu malam, dimana ketika sebelum menghubungi polisi seorang pengunjung melihatnya dan memancing ke ranselnya.  
Primata yang disayang pengunjung kebun binatang itu dalam keadaan sehat wal afiat.

(3).  Bekantan dan Tarsius

(3.1).  Bekantan terancam
Perluasan pembangunan kawasan industri Kariangau di Kota Balikpapan-Kaliman­tan Timur mengancam habi­tat bekantan dan pesut.
Pemerintah setempat akan memperluas kawasan industri Kariangau dari 2.189 hektare menjadi 5.130 hektare. Perluasan kawasan itu mengancam keberadaan habitat bekantan dan pesut mahakam yang mendiami sepanjang Teluk Balikpapan.
"Nantinya yang akan terjadi adalah fragmentasi habitat satwa langka seperti orang utan, bekantan, beruang madu, dan satwa liar lainnya tidak mendiami fragmen-fragmen hutan yang kecil,"
jelas Stanislav Lhota,  peneliti lingkungan dari Universitas of South Bohemia -  Republik Ceko,  yang sudah empat tahun meneliti Teluk Balikpa­pan (3/5/2012).
Dari hasil penelitiannya, saat ini jumlah populasi bekantan yang mendiami Teluk Balikpapan sebanyak 1.300 ekor dan 80 pesut Mahakam. Jumlah itu belum termasuk satwa lainnya yang menghuni kawasan Teluk Balikpapan.
Sedangkan menurut Kepala Badan Pengelola Kawasan Industri Kariangau dijelaskan bahwa pembangunan kawasan tersebut akan berpegang pada rencana tata ruang dan tata wi­layah Kota Balikpapan.   "Kami siap berdialog dengan para aktivis lingkungan seiring dengan kekhawatiran adanya kerusakan lingkungan," jelasnya

(3.2).  Tarsius di Sulawesi
Tarsius wallacei, merupakan spesies baru dari jenis tarsius, hewan yang masuk golongan primata terkecil di dunia ditemukan di Sulawesi bagian tengah.   Binatang ini memiliki karakterisik unik dibanding spesies tarsius lainnya : ukuran matanya lebih besar ketimbang otaknya, juga mata tarsius jenis ini memiliki ukuran mata sangat besar bila dibandingkan dengan badannya (diameter mata 1,5 cm, sementara panjang tubuhnya hanya 12 cm). Ukuran mata yang besar berkaitan dengan gaya hidup nokturnalnya, bisa melihat benda dengan jelas dengan intensitas cahaya minim, walaupun kurang bisa membedakan warna. Selain itu, bagian otak yang bertanggung jawab dalam penglihatan pun berukuran besar.
Tarsius diketahui merupakan primata pemakan serangga dan hewan lain.  Pada malam hari, mata dan telinga tarsius jenis ini membantunya beraktivitas. saat mencari makan, tarsius jenis ini bisa melompat hingga sejauh 2 meter untuk menangkap predatornya.
Untuk membantu bergerak, tarsius ini memiliki jari-jari yang telah beradaptasi mencengkram ranting pohon, membuatnya mudah melompat-lompat di pepohonan, berpegangan pada ranting pohon, dan juga digunakan untuk melarikan diri dari predator.
Penemuan spesies baru tarsius ini dilakukan oleh tim peneliti yang terdiri dari Stefan Merker dari Franfurt am Main, Christine Diller, Hadi Dahruddin, dan empat peneliti lainnya. Hasil penelitian dipublikasikan di International Journal of Primatology (11/11/2010).
Spesies ini termasuk terancam punah karena habitatnya makin terganggu. Saat ini, hewan tersebut terdistribusi di wilayah tengah Sulawesi tenggara secara tidak merata. Beberapa wilayahnya adalah wilayah pantai Palu dan Isthmus.

(4).  CiumanTheron
Aktris Charlize Theron, 35,  tidak bisa menyembunyikan antusiasme ketika bertemu seekor monyet kecil di Kongo, malahan dia sampai menciumnya denga mata berbinar. Aktris asal Afrika Selatan itu memang tengah mudik ke Afrika (2010) untuk bertemu dengan primatolog legendaris Dr Jane Gooda  -- di lokasi kerja Jane Coodall Institute suaka Tchimpounga  --  demi serial televisi Iconoclasts.
Di tempat itu Dr Goodall dan stafnya merehabilitasi simpanse yang diselamatkan dari perburuan ilegal.
"Penemuan terbesar Dr Jane dengan mengobservasi simpanse di alam liar datang dari emosi dan koneksi merek (simpanse) pada emosi. Mereka bisa, merasakan hal-hal nyata seperti kita Mereka bisa terpengaruh, bisa malu dan sedih, mereka memiliki semui emosi manusia," kata Theron.
Menurut Theron, cara kerja Dr Jane tak berbeda dengar dirinya sebagai pelakon film "Sebagai seorang aktris saya selalu menjadi se­orang pengamat bagi orang-orang.  Dia (Dr Jane) melakukannya dengan sim­panse  dan   saya melakukannya dengan manusia yang telah berevolusi dari simpanse-simpanse ini," ujarnya serius.

(5). Pedicure
Tim ilmuwan mengatakan rekaman gambar yang diambil dari Kebun Binatang Chester-Inggris,  memperlihatkan seekor monyet mandrill membersihkan bagian bawah kuku kakinya (pedicure) dengan ranting, hal ini menunjukkan kemampuan monyet untuk memodifikasi perkakas.  Hasil temuan tim ilmuwan Universitas Durham-Inggris ini diterbitkan dalam jurnal Behavioural Processes (2011).
Tim ilmuwan Universitas Durham -- yang saat itu di kebun binatang untuk membantu merancang tempat monyet mandrill -- ketika mempelajari tingkah laku monyet, mereka melihat seekor monyet besar jantan sedang menggunakan sebatang ranting untuk membersihkan kuku kakinya seperti manusia membersihkan kuku atau dikenal dengan perawatan pedicure.
Dalam proses pembersihan kaki, dia mendorong ranting ke arah dasar kaki dan membengkokkannya sampai patah, kemudian menggunakan pucuk tajam potongan batang untuk mengerik kotoran dari kuku kaki yang panjang.
Hal tersebut merupakan bukti langsung pertama bahwa mandrill secara sengaja memodifikasi peralatan untuk tujuan khusus.  Diketahui umum hal tersebut terjadi pada monyet-monyet lebih maju, antara lain simpansi yang secara sengaja membuat batang untuk membongkar sarang rayap. Namun rekaman film mandrill di Chester menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berpikir mandrill mungkin selama ini terlalu diremehkan.
Menurut ketua tim peneliti, Dr Riccardo Pansini : (a).  "Jurang antara monyet dan kera besar tidak sebesar yang telah kita perkirakan dari segi penggunaan peralatan dan modifikasi. (b).  Kondisi lingkungan mandrill yang terkurung di kebun binatang mungkin berperan dalam membuat mandrill melakukan tindakan seperti itu.  "Binatang di dalam kurungan mempunyai banyak waktu untuk melakukan kegiatan yang tidak terfokus pada pencarian pangan atau pasangan,"

(6).  Pengaman pesta olahraga
Pemerintah kota Delhi mengerahkan setidaknya 10 monyet untuk mengusir monyet-monyet lain yang berbadan lebih kecil dari arena pesta olahraga Persemakmuran (2010), yang ditempatkan di luar arena lomba dan pertandingan di ibukota India.  

Pemkot Delhi mengerahkan 28 kera besar untuk usir kera-kera kecil

Perlu diketahui bahwa selama bertahun-tahun monyet ini mengganggu warga Delhi. Binatang ini menaiki kereta metro, berkeliaran di kompleks gedung parlemen, bahkan belum lama ini kawanan monyet menyerbu kantor perdana menteri dan departemen pertahanan.  Binatang ini tidak bisa dibunuh karena masyarakat India menganggap mereka suci.  Namun hewan ini dianggap mengganggu ketertiban umum.
Untuk mengusir monyet-monyet liar, Pemkot Delhi memiliki 28 monyet dan berencana mendatangkan 10 monyet sejenis dari negara bagian Rajasthan.    Jenis monyet yang dikerahkan pemkot ini berbadan besar, berekor panjang, dan memiliki wajah berwarna hitam. 
Monyet ini diikat dengan tali panjang dan pelatih yang mengawasi mereka akan melepas tali begitu monyet-monyet kecil lain mendekat.
Kantor berita AFP melaporkan stadion tinju dan hockey mendapatkan perhatian khusus karena sering diserbu monyet.
"Monyet besar akan dikerahkan di dua stadion tersebut untuk mengusir serbuan monyet kecil," kata Devender Prasad, pejabat pemerintah kota Delhi kepada kantor berita AFP.
Mungkin ini yang namanya ‘politik adu monyet', bukan adu domba!

(7).  Cerdas, namun bisa bunuh diri
Terkadang kita menganggap semua jenis monyet itu sama-sama pintar karena mereka mudah untuk dilatih.   Dalam forum.kompas.com yang bersumber dari unikdunia.com (2012/08) diantaranya Monyet Rhesus dimasukkan dalam 7 Jenis hewan yang terpintar di dunia
Monyet Rhesus adalah monyet yang dianggap paling cerdas di dunia menurut para ilmuwan. Habitat monyet ini banyak terdapat di Asia daratan, terutama di Afghanistan, China, dan India.  Jenis binatang ini banyak digunakan oleh para ilmuwan untuk membantu berbagai penelitian, salah satunya adalah misi pengiriman monyet ke luar angkasa.
Selain memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi,  jenis monyet ini juga memiliki kecenderungan psikologis yang mirip dengan manusia, bahkan mereka dapat bunuh diri jika putus

(8).   Tidak percaya diri (pe-de)
Sekelompok monyet yang dilatih untuk bermain ketangkasan komputer ternyata juga bisa merasa tidak percaya diri (pe-de), demikian menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Professor John David Smith, dari Universitas Negeri New York di Buffalo dan Michael Beran dari Universitas Negeri Georgia (2011) yang dipresentasikan dalam pertemuan AAAS ( Asosiasi Amerika Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan) di Washington DC.
Metoda penelitian
(a).  Mereka melatih sejumlah monyet untuk menggunakan ketangkasan komputer dengan joystick, untuk menilai kepadatan titik piksel di sebuah layar, dengan dua pilihan yaitu jarang (Sparse) atau padat (Dense).  Untuk menebak jawaban, mereka cukup menggerakan kursor ke huruf S ( Sparse) atau ke huruf D (Dense).  (b).  Bila monyet itu menebak jawaban yang benar, mereka mendapat hadiah berupa makanan.  (c).  Para monyet tidak dihukum bila mereka salah menjawab namun permainan dihentikan sementara selama beberapa detik, sehingga para monyet kehilangan kesempatan untuk mendapatkan makanan.  (d).  Namun mereka juga dikasih pilihan ketiga yaitu tanda tanya, yang artinya tidak menjawab dan melewati pertanyaan.  Bila mereka mengambil pilihan ketiga maka permainan dilanjutkan tanpa jeda namun mereka tetap tidak mendapat hadiah. (e).  Dr Smith memutar gambar video para monyet yang sedang melakukan permainan komputer itu.
Hasil penelitian
Hasil penelitian menunjukkan : (a).  Monyet tersebut lebih suka memilih tidak menjawab pertanyaan daripada memilih jawaban yang tidak pasti dalam sebuah tes tebak-tebakan. Hal ini bertentangan dengan pendapat luas yang mengatakan bahwa kesadaran pikiran adalah kwalitas yang hanya dimiliki manusia.   (b).  Para ilmuwan melihat bahwa kelompok monyet itu mempunyai reaksi yang sama seperti manusia ketika harus dihadapi oleh sebuah pertanyaan yang sulit, maka mereka akan memilih untuk melewati pertanyaan tanpa menjawab.
"Sepertinya monyet juga bisa sadar bila mereka akan membuat kesalahan,", "Para monyet sepertinya juga tahu bila mereka tidak tahu," ujar Dr Smith mengatakan kepada BBC News (2011).

Monyet juga manusia, eh maaf bisa 'tidak pe-de'

(5).  Kompensasi sebesar Rp1 Juta
Sebelum oktober 2013, kita sering melihat atraksi monyet di pinggir  raya atau berkeling ke pelosok kota Jakarta, namun sekarang jarang, malahan bisa ditangkap …
Pemprov DKI telah menyita 10 ekor monyet yang dieksploitasi menjadi hiburan topeng monyet (21 s/d 23 /10/2013).  Monyet hasil razia diambil lalu dihargai senilai Rpl juta per ekor.  Penertiban baru dilakukan di empat wilayah DKI (Jakbar, Jaksel, Jaktim, dan Jakut), dengan target DKI bebas topeng monyet 2014 dicapai.  Diperkirakan jumlah pawang topeng monyet di Jakarta sekitar 60 orang (Jakut dan Jaktim paling banyak).
Uang kompensasi Rpl juta per ekor (di atas harga rata-rata hasil survey Rp300 s/d 500 ribu) adalah me­rupakan kebijakan dari Gubernur DKI Joko Widodo yang diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai modal usaha baru pemiliknya.
Monyet-monyet yang tertangkap, sebelum dikirim ke Taman Margasatwa Ragunan (TMR), akan dirawat, divaksin, dan disehatkan terlebih karena kalau di TMR harus sehat dan tidak stres.  Pada saat beroperasi di Jakut (23/10/13),   petugas menangkap pelatih monyet ddan menyita 4 ekor monyet yang sedang dilatihnya.
Menurut Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama "Nanti monyetnya kita tangani bersama komunitas penyayang binatang. Apalagi pemprov juga punya dokter hewan,".

(6).  Menikmati kelucuan bayi
Bukan cuma manusia saja yang suka menikmati kelucuan bayi. Ternyata hewan-hewan sebangsa monyet (seperti mangabey dan vervet ), juga memiliki kebiasaan serupa.  Temuan perilaku ini dipublikasikan secara online di jurnal Animal Behavior  (2010).
Ketika ada satu induk monyet  melahirkan bayi, maka induk-induk monyet lain akan berlomba untuk memegang dan menikmati kelucuan bayi yang baru saja dilahirkan itu.
Untuk ikut menimang bayi mangabey dan vervet, induk-induk lain harus membayar “harga” tertentu, tak bisa “gratis”, namun bayarannya bukan berupa uang,  tetapi hanya sebuah kewajiban untuk mempersolek induk si bayi dengan membelai dan merapikan bulu-bulunya.
Peneliti yang menemukan perilaku ini, Cécile Fruteau dari Tilburg University, Belanda, mengatakan bahwa kewajiban untuk membelai dan merapikan bulu itu bisa bervariasi lama waktunya, yaitu  :  (a).  beberapa faktor yang mempengaruhi lama waktu membelai adalah jumlah bayi dalam satu kelompok, umur bayi, dan kedudukan induk dalam kelompok.  Seekor induk monyet yang memiliki bayi baru lahir dan merupakan satu-satunya bayi dalam kelompoknya bisa menikmati perawatan bulu selama 10 menit sebelum akhirnya membiarkan monyet lain menyentuh bayinya.  Namun, kala bayi berusia hampir 3 bulan, induk hanya akan mendapatkan perawatan bulu kurang dari 4 menit, walaupun bayinya merupakan satu-satunya dalam kelompok. (b).  Monyet betina yang mempunyai kedudukan rendah dalam grup monyet harus membelai dan merapikan bulu lebih lama daripada monyet berasal dari kedudukan lebih tinggi.   Monyet juga akan lebih mudah membiarkan monyet betina lain menyentuh setelah melakukan kewajiban cukup, bila dibandingkan dengan monyet jantan.  (c).  Perilaku macam ini ternyata tak hanya ditemukan di mangabey dan vervet, monyet ekor panjang juga memiliki perilaku serupa.   Sementara, pada monyet laba-laba, harga yang harus dibayar bukanlah membelai induk sang bayi, tetapi memeluknya. Pada marmoset, induk bayilah harus mempersolek betina lain yang membelai bayinya.
(d).  Mangabey dan vervet yang memiliki keinginan untuk menyentuh bayi adalah para betina, sedangkan Pejantan tak berinteraksi dengan anak-anaknya sampai bayi-bayi itu menjadi tua.
Coba bandingkan dengan tingkah laku manusia!, adakah kemiripan?, termasuk berikut.

Help, help!  Aku dicekik!
Sampai bertemu di topik lain yang menarik!
Keterangan gambar : dari internet
Sumber bacaan a.l : bbc.co.uk  2010/09/29, 2011/02/21 & 07/22; jurnalbogor.com 2010/12/22; Jurnal Bogor 10/11/2010; Media Indonesia (5/10/2010, 4/5/2012, 24/10/2013, 21/2/2014); Kompas 2/1/2012;

Bacaan lainnya :
Panda, Si Hitam Putih (lihat pada topik/label 'monyet' atau 'berita satwa')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar