Kamis, 23 Agustus 2012

Apa Kata Berita? : Mereka yang Meninggal Tragis


Jalan menuju kematian beragam a.l : akibat mesin penyedot, bom tua, jebakan tikus, terperosok di selokan, suka daging mentah, mesin penghancur kayu, tidur terlelap, bermain pistol , dan dikubur hidup-hidup.

Kematian akan menimpa siapa saja, namun banyak peristiwa yang menyebabkan kematian karena terjadi kesalahan karena diri sendiri atau kesalahan orang lain, dalam kehidupan sehari-hari atau keteledoran yang seharusnya tidak terjadi.  Kejadian hampir semacam ini seringkali terdengar dengan kesan bagi pendengar atau kerabatnya bisa bersifat simpati atau bisa juga dipermalukan karena tidak sesuai norma dan hukum yang berlaku.
Mudah-mudahan kasus seperti berikut tidak terulang kembali dengan kesalahan yang sama.  Beberapa peristiwa yang menewaskan tersebut antara lain seperti berikut.

(1).  Mesin penyedot
Lima orang warga tewas karena mereka menghirup gas mesin penyedot ketika menguras sumur milik salah seorang warga di Dusun Cidurian, Kabupaten Pringsewu-Lampung.
Urutan kejadian
Seorang pemilik sumur, J (30) yang ikut tewas menguras air sumur dengan mesin sedot air yang diturunkan ke sumur sedalam 5 meter. Setelah sudah berada di dalam sumur selama 10 menit, dia berteriak minta tolong dan tanpa berpikir panjang lagi seorang warga, A, yang mendengar teriakan J masuk ke dalam sumur dan tak lamapun A berteriak minta tolong yang kemudian menyusul tetangga mereka, A, D, dan T, masuk ke dalam sumur yang mengepulkan asap itu. Saat asap sudah tidak mengepul, kelimanya ditemukan tewas. (Media Indonesia, 30 Januari 2012)

(2).  Bom Tua
Seorang warga penderes getah karet asal Kabupaten Bireuen tewas (28/1)  akibat terkena ledakan tabung pelontar granat di areal kebun karet Desa Batu Lapan, Kabupaten Aceh Utara.
Urutan kejadian
Berawal saat MD sedang menderes getah di kebun karet, dia melihat rongsokan mirip tabung pelontar tertutup tanah dengan kondisi sudah usang, saat dia utak-atik, benda itu meledak dan menewaskannya.  Di lokasi ditemukan beberapa barang bukti seperti gagang pelontar, serpihan pelontar, dan pisau penderes getah. (Media Indonesia, 30 Januari 2012).

(3).  Jebakan Tikus
Seharusnya hewan tikus yang menjadi sasaran.  Seorang petani asal Tuban, S (45) warga Desa Mlangi Kecamatan Widang tewas seketika saat memasang kawat beraliran listrik untuk menghalau serbuan hama tikus di sawahnya.  Kejadian itu murni  kecelakaan, karena saat ditemukan korban dalam keadaan tubuh gosong sambil memegangi kawat beraliran listrik.
Urutan kejadian
Informasi yang dihimpun menyebutkan, bapak tiga anak ini akan memasang jebakan tikus yang belakangan menyerbu lahan persawahan di desa setempat. Bahkan hampir semua petani di sana menggunakan aliran listrik untuk kepentingan serupa.
Tragisnya, S lupa mematikan aliran listrik di rumahnya, akibatnya saat tangan membetulkan kawat langsung kesetrum, dia menggelepar-gelepar tak bisa menyelamatkan diri dan akhirnya meninggal di tempat kejadian.  Petani lain yang mengetahui kejadian itu tak berani menolong karena kawat masih beraliran listrik. Warga baru berani memberi pertolongan setelah aliran listrik dari rumah korban dimatikan. (surabaya.detik.com/read/2010/11/09)

(4).  Terperosok di selokan
Seorang pemuda terperosok bersama sepeda motor hanyut dan hilang setelah terperosok ke dalam selokan di Jalan Siaga Raya, Pasar Minggu, Jakarta (14/11) saat terjadi hujan deras.
Urutan kejadian
Pemuda bernama L terperosok saat sedang mendorong sepeda motornya yang mogok, dia tidak menyadari ada sebuah selokan dalam di depannya.
Sejumlah warga dan rekan kerja korban pun kemudian berusaha mencari korban dengan peralatan seadanya, namun setelah lebih dari tiga jam, korban belum juga ditemukan.  Akhirnya warga berhasil menemukan sepeda motor korban sekitar 100 meter dari tempat korban terperosok. (www.mediaindonesia.com, 15/11/2011)

(4).  Dikira vampir
Seorang pria Inggris nekat membunuh ayah kandungnya sendiri yang diyakini sebagai vampire, adapun penyebabnya karena sang ayah doyan memakan daging mentah yang masih ada darahnya.
Seperti dilansir oleh mirror.co.uk, Jumat (8/6/2012), Pengadilan Maidstone menyatakan Tony Wotton (47) bersalah atas pembunuhan seorang pria yang merupakan ayahnya, Terrence (71). Pada September 2011 lalu, Tony dengan kejam menikam Terrence hingga tewas di kediaman mereka di Gravesend, Kent, Inggris.
Urutan kejadian
Tony diketahui menderita gangguan kejiwaan yang disebut skizofrenia paranoid. Beberapa jam sebelum kejadian, ibunda Tony, Joan, memanggil sejumlah dokter dan perawat ke rumahnya untuk memeriksa putranya yang mulai bertindak agresif dan gampang marah. Namun dokter menyatakan tidak ada alasan untuk membawa Tony ke rumah sakit, mereka hanya menganjurkan Tony untuk mengkonsumsi sejumlah obat-obatan penenang.
Ibunda Tony pun pergi tidur seperti biasa pada pukul 21.00 malam. Beberapa saat kemudian, dia terbangun karena mendengar teriakan Tony. "Setan akan menangkapmu," ucap Tony berulang kali sambil mengangkat pisau yang dibawanya. Joan berusaha melarikan suaminya ke dalam kamar mandi dan meminta Tony menghentikan perbuatannya.
Namun Tony terus mengikuti mereka ke dalam kamar mandi dan kemudian menikam ayahnya dari belakang. Terrence jatuh tersungkur kemudian meninggal dengan sejumlah luka tusukan di bagian dada. Polisi yang tiba di lokasi menemukan Tony tengah duduk di depan meja sambil merokok, ia pun ditangkap.
Ketika dia tidak meminum obat kepribadiannya berubah dan menunjukkan sikap permusuhan dengan ayahnya. Terdakwa menyerang ayahnya karena sang ayah senang makan daging mentah dan yang masih berdarah, dia melihat ayahnya seperti vampire dan membunuhnya dengan menggunakan pisau yang biasa digunakan ayahnya untuk memotong daging.
Tony ditahan di fasilitas kejiwaan dengan unit terpisah dan keamanan ketat demi melindungi masyarakat dari bahaya yang lebih besar. (news.detik.com/read/2012/06/08)

(5).  Mesin Penghancur Kayu
Seorang bocah laki-laki , Jeffrey Bourgeois (6), di Salem Connecticut-AS, tewas karena tertarik ke dalam mesin penghancur kayu, dia tengah membantu ayahnya bekerja membersihkan ranting dan dahan-dahan pohon yang jatuh ke halaman.
Urutan kejadian
Dia tengah berusaha memasukkan ranting pohon ke dalam mesin penghancur kayu, namun malang dia justru ikut tertarik ke dalam mesin yaitu terjadi saat ayah si bocah, Scott (39) sedang memalingkan badannya sejenak untuk mengambil ranting yang lain.
"Bocah kecil ini sebenarnya hanya ingin membantu ayahnya. Kejadian ini sangat tragis dan sulit untuk diterima siapapun," tutur Paul Vance, seperti dilansir oleh Daily Mail, Rabu (11/4/2012).
Insiden tragis ini terjadi pada Selasa (10/4) pagi waktu setempat di wilayah Salem, yang merupakan kota kecil dengan jumlah penduduk sekitar 4 ribu orang. Saat itu, si kecil Jeffrey bersama dua kakaknya dan juga Scott tengah membersihkan ranting-ranting pohon yang ada di lingkungan sekitar. Scott memiliki perusahaan bernama C&S Tree Removal.
Jeffrey masih duduk di bangku kelas 1 SD. Dia pernah mengikuti kejuaraan Salem Kids 1 Mile Race pada April 2011 lalu dan berhasil finish di posisi ke-45 dengan waktu 12 menit 32 detik.
Warga Salem pun merasa kehilangan atas kepergian Jeffrey. "Ini menjadi hari paling menyedihkan bagi warga Salem. Mereka adalah keluarga besar Salem, keluarga yang dikenal baik di kota ini. Perhatian dan doa kami untuk mereka," ucap pejabat setempat, Kevin Lynden. 
(news.detik.com/read/2012/04/11)

(6).  Tertidur lelap
Seorang kakek, J (60), warga Klabaan Kabupaten Sumenep, Madura tewas dengan 8 luka bacok di sekujur tubuhnya. 
Urutan kejadian
Korban diduga dibacok oleh orang gila ketika sedang tertidur lelap sekitar pukul 03.30 WIB dini hari (26/10/2010).
Namun putri pertama korban, sempat melihat pelaku lari usai membacok menggunakan golok karena saat kejadian korban hanya berdua dengan putri pertamanya.
Sementara petugas Polsek setempat langsung mengejar dan menangkap pelaku yang diduga orang gila, dimana saat diperiksa kepala pelaku dibentur-benturkan ke dinding.  (surabaya.detik.com/read/2010/10/26)

Selingan
Berkencan
Seorang pria beristri Z (40) di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan tewas saat sedang berkencan dengan seorang PSK.
Urutan kejadian
Korban diketahui check in di salah satu kamar Wisma R Jalan A Yani Kelurahan Watampone Kecamatan Tanetraittang sekitar pukul 10:00 wita (21/08/2012), namun ia baru diketahui tewas sekitar pukul 15:30 wita.  Warga Desa Awo di Kabupaten Bone ini diketahui tidak memiliki riwayat penyakit, polisi menduga korban tewas akibat overdosis obat kuat.
Polisi yang tiba di lokasi kesulitan melakukan penyelidikan lantaran pemilik hotel telah membersihkan kamar yang digunakan korban dan menghilangkan barang bukti.
Atas peristiwa ini polisi mengamankan Andi, penjaga hotel serta Am (27), PSK yang berkencan dengan korban. Am mengaku telah melaporkan ini kepada pemilik hotel saat korban mulai kejang-kejang dan pingsan.  (regional.kompas.com/read/2012/08/22)

(7).  Bermain Pistol
Arfan Arsyad (25), menjadi korban revolver seorang anggota Brimob Polda Gorontalo berinisial Briptu AS.
Kejadian
Bermula ketika Briptu AS - masih keluarga korban - dan korban sedang ngobrol di dekat rumah korban di Desa Wonggaku Provinsi Gorontalo (11/1/2012) sekitar pukul 00.30 Wita.
Briptu AS yang asyik memainkan senjata api revolver miliknya, memutar-mutar pistol di depan kepala korban yang tiba-tiba pelatuk senjata api itu tertarik sehingga sebuah peluru langsung melesat dan menembus dahi korban dan tewas seketika bersimbah darah.
Informasi lain menyebutkan, sebelum kejadian, Briptu AS sedang minum minuman keras bersama Aryanto Arsyad, adik korban. Melihat si adik mabuk, Arfan mengingatkan keduanya agar menyudahi meminum minuman keras, namun upayanya itu dihalang-halangi AS.
“Pelaku menodongkan pistol ke kening korban sembari mengingatkan agar tak ikut campur. Tiba-tiba pistol meletus, korban langsung roboh bersimbah darah dan meninggal di tempat," ujar paman korban saat ditemui di rumah sakit.
Menurut Kapolda Gorontalo melalui Kabid Humasnya  penembakan ini murni tindakan penyalahgunaan senjata yang dilakukan Briptu AS, jadi bukan penembakan, tetapi murni penyalahgunaan senjata oleh oknum anggota Brimob Polda Gorontalo inisial Briptu AS.
"Yang jelas sanksi tegas pasti diberlakukan. Termasuk pemecatan jika sidang pengadilan memutuskan yang bersangkutan bersalah," tegasnya.  (id.berita.yahoo.com 2012/1/11)

(8).  Dikubur Hidup-hidup

Seorang pria, Janaka Basnayake (24), di Sri Lanka tewas mengenaskan ketika berusaha memecahkan rekor nasional sebagai orang yang dikubur hidup-hidup terlama.
Urutan kejadian
Pria malang tersebut tengah mencoba mengubur dirinya sendiri dalam kondisi hidup-hidup yang dibantu keluarga dan temannya di dalam sebuah lubang kubur sedalam 3 meter yang ditutup kayu dan tanah.
Aksinya dilakukannya di dekat rumahnya di kota Kantale, sekitar 220 km dari Kolombo (3/3), mulai dikubur pada pukul 09.30 waktu setempat dan setelah sekian lama, dia akhirnya dikeluarkan sekitar pukul 16.00 waktu setempat.  Ketika ditarik keluar dari dalam tanah, Basnayake dalam kondisi tak sadarkan diri. Pria muda ini pun dilarikan ke rumah sakit terdekat namun dinyatakan telah meninggal dunia begitu tiba di rumah sakit.  Demikian seperti diberitakan Lankadeepa dan dilansir oleh Sky News, Selasa (6/3/2012).
Sementara itu, ibunda Basnayake, LD Leelawathi, menyebut putranya gemar melakukan aksi menantang bahaya sejak kecil. Basnayake gemar melakukan aksi-aksi aneh setelah menonton film aksi.
Diketahui bahwa aksi ini bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh Basnayake. Beberapa waktu sebelumnya, Basnayake pernah dua kali dikubur hidup-hidup selama 2,5 jam dan selama 6 jam.
Menurut polisi setempat, Basnayake merupakan salah satu anggota Angkatan Pertahanan Sipil Sri Lanka, unit polisi yang berjuang dalam perang sipil selama 25 tahun. (news.detik.com/read/2012/03/06)

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber bacaan : tercantum dalam bacaan

Berita sebelumnya : Kegemukan dan Kemiliteran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar