Dikemas oleh Isamas54
Kaitan cinta dengan
problematikanya seperti kecanduan, ketakutan, penyesalan, serta kaitan cinta
yang bahkan bisa menyebabkan kematian.
Bagaimana menurut para ahli?
(1). Cinta dan kecanduan (dampak positif)
Pemberian hormon
cinta alias hormon oxytocin bisa meminimalkan dampak kecanduan narkoba
dan alkohol.
Penelitian
Penelitian dilakukan
oleh University of Sydney-Australia, tentang efek positif cinta pada kesehatan.
Percobaan dilakukan terhadap tikus-tikus remaja yang diberi semprotan spray oxytocin selama 10 hari. Begitu dewasa, tikus yang telah menerima hormon tersebut tidak tertarik alkohol dan lebih ramah daripada tikus yang tidak diberi suntikan.
Anggota tim peneliti Profesor Ian McGregor menjelaskan bahwa pemanfaatan hormon yang secara alami melimpah pada manusia ketika jatuh cinta atau pada ibu yang baru melahirkan, membalikkan efek penggunaan metamfetamin, kokain, ataupun alkohol.
Percobaan dilakukan terhadap tikus-tikus remaja yang diberi semprotan spray oxytocin selama 10 hari. Begitu dewasa, tikus yang telah menerima hormon tersebut tidak tertarik alkohol dan lebih ramah daripada tikus yang tidak diberi suntikan.
Anggota tim peneliti Profesor Ian McGregor menjelaskan bahwa pemanfaatan hormon yang secara alami melimpah pada manusia ketika jatuh cinta atau pada ibu yang baru melahirkan, membalikkan efek penggunaan metamfetamin, kokain, ataupun alkohol.
Hasil
penelitian
Penggunaan obat dan
alkohol berlebih itu 'mengeringkan' hormon antistres tersebut dari otak.
Pemulihan tingkat hormon akan membawa sistem otak kembali normal dan
menghilangkan bahaya efek kecanduan, dan bahkan membuat orang tidak mudah
kecanduan. (mediaindonesia.com/read/2012/01/20)
(2). Cinta dan kecanduan (dampak positif)
Jatuh cinta ternyata dikendalikan bagian
otak yang sama saat seseorang kecanduan narkoba.
Penelitian
Penelitian dilakukan oleh State University of New York-AS yaitu dengan mengamati gambar resonansi magnetik otak 10 perempuan dan tujuh pria yang mengaku tengah jatuh cinta. Rentang hubungan mereka berkisar satu bulan sampai kurang dari dua tahun. Peserta ditunjuki foto-foto orang yang dicintai dan foto orang yang mirip dengannya.
Hasil penelitian
Penelitian
Penelitian dilakukan oleh State University of New York-AS yaitu dengan mengamati gambar resonansi magnetik otak 10 perempuan dan tujuh pria yang mengaku tengah jatuh cinta. Rentang hubungan mereka berkisar satu bulan sampai kurang dari dua tahun. Peserta ditunjuki foto-foto orang yang dicintai dan foto orang yang mirip dengannya.
Hasil penelitian
Otak responden bereaksi terhadap foto kekasih mereka dan
menghasilkan respons emosional di bagian otak yang sama dengan bagian saat
manusia kecanduan obat. Bagian otak itu
diperlukan untuk bertahan hidup dan mengenali kapan sesuatu terasa baik (gambar hanya ilustrasi).
Hal tersebut membuat manusia terdorong untuk menjadi baik di
sekitar pasangan yang dinilai lebih kuat dari dorongan untuk seks. (
mediaindonesia.com/read/2012/02/14)
(3).
Cinta dan ketakutan
Cinta bisa mengalahkan rasa takut
bukan sekadar dongeng semata.
Penelitian
Pengujian dilakukan pada tikus dengan menginfeksikan virus
yang memacu protein penghasil hormon itu ke bagian otak yang merupakan pusat
rasa takut, amygdala. Hasilnya, tikus-tikus tersebut tak lagi mengalami
kebekuan ketika merasa terancam. "Ketika kami menyetop (aliran oksitosin),
mereka juga berhenti bergerak (saat takut)," kata peneliti Ron Stoop,
spesialis psikiatri saraf dari University of Lausanne, Swiss.
Hasil penelitian
Hasil penelitian yang diterbitkan Journal of Neuron
menunjukkan, penggunaan hormon oksitosin yang melimpah pada ibu yang baru
melahirkan dapat mencegah kemandekan tubuh secara mendadak ketika manusia
didera rasa takut.
Stoop mengatakan studi ini menjelaskan mengapa tubuh yang seolah membeku mendadak akibat rasa takut tidak berlaku pada ibu yang tengah menyusui. Hasil studi ini, ujarnya, bisa digunakan dalam penanganan autisme, sindrom ketakutan, dan kekhawatiran berlebih. (mediaindonesia.com/read/2012/02/02)
Stoop mengatakan studi ini menjelaskan mengapa tubuh yang seolah membeku mendadak akibat rasa takut tidak berlaku pada ibu yang tengah menyusui. Hasil studi ini, ujarnya, bisa digunakan dalam penanganan autisme, sindrom ketakutan, dan kekhawatiran berlebih. (mediaindonesia.com/read/2012/02/02)
(4).
Cinta, perempuan dan penyesalan
Masalah asmara ternyata menduduki tempat
teratas dalam daftar penyesalan kaum perempuan di Amerika Serikat.
Penelitian
Dilakukan melalui sebuah studi terbaru dari Northwestern
University di Chicago. Neil Roese, seorang profesor marketing, melakukan survei
terhadap 370 orang dewasa berusia 20-80 tahun di seluruh penjuru AS via
telepon.
Hasil penelitian
Ketika ditanyakan soal penyesalan terbesar mereka, sering ditemukan
responden menyesali kepergian seseorang, kesempatan yang lewat, atau hubungan
yang kandas dengan seseorang yang dikenal di masa kuliah.
Ditemukan bahwa 44 persen perempuan menyebutkan asmara sebagai penyesalan nomor satu mereka, sementara itu hanya 19 persen lelaki yang merasakan hal serupa. Bagi kaum adam, penyesalan sehubungan dengan pekerjaan merupakan hal yang lebih utama.
Para responden juga menyebutkan tentang persoalan keluarga (seperti keinginan untuk bersikap lebih baik terhadap orang yang dicintai). Penyesalan lain yang sering disebutkan yakni tidak berkuliah, menunda perceraian terlalu lama, atau lebih mementingkan uang ketimbang gairah hidup mereka.
''Penyesalah adalah sesuatu yang dapat mendorong orang menjadi lebih sukses di masa depan. Penyesalan itu menguntungkan jika anda mengambil pelajaran dan bergerak maju secara cepat. Penyesalan menjadi masalah jika Anda terus melakukan penyesalan yang sama berulang-ulang,'' ujar Roese seperti dikutip situs thirdage.com.
Studi tersebut akan dipublikasikan dalam edisi 'Social Psychological and Personality Science'. (mediaindonesia.com 2011/03/26)
Ditemukan bahwa 44 persen perempuan menyebutkan asmara sebagai penyesalan nomor satu mereka, sementara itu hanya 19 persen lelaki yang merasakan hal serupa. Bagi kaum adam, penyesalan sehubungan dengan pekerjaan merupakan hal yang lebih utama.
Para responden juga menyebutkan tentang persoalan keluarga (seperti keinginan untuk bersikap lebih baik terhadap orang yang dicintai). Penyesalan lain yang sering disebutkan yakni tidak berkuliah, menunda perceraian terlalu lama, atau lebih mementingkan uang ketimbang gairah hidup mereka.
''Penyesalah adalah sesuatu yang dapat mendorong orang menjadi lebih sukses di masa depan. Penyesalan itu menguntungkan jika anda mengambil pelajaran dan bergerak maju secara cepat. Penyesalan menjadi masalah jika Anda terus melakukan penyesalan yang sama berulang-ulang,'' ujar Roese seperti dikutip situs thirdage.com.
Studi tersebut akan dipublikasikan dalam edisi 'Social Psychological and Personality Science'. (mediaindonesia.com 2011/03/26)
(5).
Cinta bisa mematikan
Adanya ketegasan mengenai kebenaran dari kandungan puisi yang terkenal
di abad ke 16 yaitu bahwa patah hati dapat mematikan.
Penelitian
Penelitian dilakukan melalui studi
jangka panjang yang diterbitkan Journal of American Heart
Association
Hasil penelitian
Menurut penelitian baru seperti dikutip shine.yahoo,
fenomena tragis berbicara tentang ikatan kuat antara manusia. Seorang suami
lebih dahulu meninggal, beberapa hari kemudian istri pun ikut menutup usia.
Lain lagi hal ada seorang ibu menderita serangan jantung setelah kehilangan
anaknya.
Para peneliti mengaitkan masalah jantung dengan periode
berduka : (a). Ahli jantung di Jepang pertama kali mengidentifikasikan fenomena
yang terjadi tahun 1990 yang menunjukkan orang yang berduka 21 kali lebih
rentan terhadap serangan jantung. (b). Doktor di Beth Israel Deaconess Medical
Center di Boston melacak 2000 pasien serangan jantung selama periode lima
tahun. Ditemukan pasien dengan sejarah
masalah jantung dan mereka yang memiliki jantung sempurna sama-sama berisiko
terkena serangan jantung mematikan setelah kerabat dekat, pasangan atau anggota
keluarganya meninggal dunia. (c). Sebuah
studi terpisah yang dirilis pada November 2011 menemukan perempuan rata-rata
7,5 kali berpeluang lebih besar mengalami serangan jantung saat berduka
dibandingkan pria, jumlah tersebut meningkat menjadi 9,5 kali bagi perempuan di
bawah usia 55 tahun.
Hasil analisis yaitu ‘Emosi yang luar biasa dipicu
kesedihan, depresi, kemarahan, kecemasan akan meningkatkan denyut jantung,
tekanan darah, aliran hormon stres, pembekuan darah dan efek samping kekacauan
emosional eksistensial’. (mediaindonesia.com 2012/1/18)
Maaf gambarnya tidak cocok!, emang sengaja karena ceritanya, ngeriii ...
Maaf gambarnya tidak cocok!, emang sengaja karena ceritanya, ngeriii ...
Biar tulisannya berakhir ‘happy ending’ kami sampaikan …
Selingan : Tip untuk tetap jatuh cinta
Satu dari lima pernikahan berakhir
dengan perceraian. Tidak selalu karena hadirnya orang ketiga, namun rasa cinta
yang memudar dan membuat hubungan terasa hambar pun bisa jadi satu penyebab
retaknya rumah tangga.
Ketika rasa tertarik pada pasangan
yang dulu menggebu-gebu pada saat pertama kali jatuh cinta mulai memudar,
inilah waktunya untuk menumbuhkan rasa cinta yang sebenarnya dalam hubungan
bersama pasangan. Ada empat cara untuk
tetap jatuh cinta pada pasangan yang bisa menjaga hubungan pernikahan tetap
harmonis sesuai Galtime.com, yaitu
komunikasi, membinanya, mengenali dan meningkatkan frekuensi. Adapun uraiannya yaitu : (a). Komunikasikan.
Suami adalah pasangan hidup yang bisa diajak berdiskusi, jangan biarkan sebuah
masalah ataupun perasaan mengganjal tertahan terlalu lama dan nantinya akan
meledak pada suatu saat. Suatu hubungan gagal karena masing-masing tidak
membicarakan apa yang dirasakan terhadap satu sama lain. Penelitian menunjukkan,
pasangan yang bisa mengemukakan perbedaan pendapat dan menyampaikan keluhan
pada pasangannya secara produktif memiliki kepuasan pernikahan yang lebih
tinggi dan tingkat perceraian yang lebih rendah dibanding pasangan yang
bertengkar dengan saling menyalahkan atau justru saling mendiamkan. (b). Binalah
cinta. Ada banyak cara yang dilakukan pasangan untuk membuat dan mengetahui
bahwa dia mencintai, demikian juga sebaliknya. Menurut seorang konselor
pernikahan dan penulis buku, Gary Chapman, ada 5 bahasa cinta yang bisa digunakan untuk
mengekspresikan perasaan pada pasangan (diucapkan secara langsung, menghabiskan
quality time bersama, memberi
hadiah, melayani pasangan, ataupun dengan sentuhan fisik). Nakh, temukan bahasa
cinta yang paling cocok dan beritahukan pada pasangan supaya dia tau bagaimana
menunjukkan cintanya, karena jika ternyata satu sama lain memiliki persepsi dan
bahasa cinta yang berbeda, bisa jadi pesan mencintai pasangan malah tidak
tersampaikan. (c). Kenali "sosok
terbaik" dari pasangan. Sebuah hubungan jangka panjang atau
tentunya pernikahan bisa bertahan jika masing-masing pasangan berusaha untuk
melihat sisi terbaik dari pasangan mereka, sekalipun pada saat sang pasangan
sedang tidak menunjukkan sosok tersebut. Kita menginginkan pasangan menjadi sosok yang
sempurna. Tapi pasangan kan cuma manusia biasa sebagaimana Anda juga,. Pujilah
pasangan pada hal-hal baik yang Anda suka darinya dan abaikan semua hal yang
mengganggu dari pasangan Anda. Di akhir minggu, Anda akan lebih menyadari
perasaan cinta Anda pada pasangan. (d). Bercinta
lebih sering. semakin sering Anda melakukannya, semakin Anda
menginginkannya tetapi sayangnya hal ini bisa juga berlaku sebaliknya. Untuk
hal ini sudah banyak literaturnya sehingga tidak perlu bahas terlalu panjang
‘yang penting berdua bisa sama-sama menikmati sesuai aturan dan permainan yang
berlaku’. (untukperempuan.com 23/7)
Dilanjutkan pada Bagian 2
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber
a.l : tercantum dalam bacaan.
Topik sebelumnya
: (8). Perempuan dengan kondisi dan keinginannya
Topik selanjutnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar