Rabu, 08 Agustus 2018

Oleh-Oleh dan Cenderamata dari Cirebon dan Sekitarnya



Dikemas oleh : Isa Muhtar
Berikut adalah bermacam oleh-oleh yang khas dari daerah Cirebon dan sekitarnya (Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan Indramayu).

Kota Cirebon merupakan salah satu kota yang berada di pantai utara Jawa Barat.  Apabila berbicara wilayah Cirebon, tentu kita tidak terlepas dari kota-kota dan wilayah yang ada di sekitarnya (dulu termasuk dalam wilayah Kresidenan Cirebon) yaitu : Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan Indramayu. Apalagi saat ini sudah dilintasi Tol Cipali serta terbangun Bandar udara Kertajadi di daerah Majalengka
Apabila kita berkunjung ke sebuah kota, rasanya belum lengkap kalau tidak membawa oleh-oleh yang khas dari daerah yang dikunjungi, baik itu berupa makanan atau buah tangan, yang nantinya entah untuk dimakan sendiri dan keluarga, atau untuk dibagikan ke teman atau kerabat.
Makanan tersebut ada yang khas daerah tersebut atau macam dan jenisnya banyak ditemukan di tempat lain (misalnya jenis sorabi, rangginang, dan petis), namun alangkah baiknya juga untuk mencicipi makanan dari wilayah ini yang tentunya mempunyai rasa enak dan kenikmatan tersendiri.
Berikut adalah bermacam oleh-oleh yang khas dari daerah Cirebon dan sekitarnya (Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan Indramayu).

1. Nasi Jamblang. 
Nasi Jamblang punya ciri khas dengan bungkus daun jati, hal ini dengan nasi liwet asal Sunda yang dibungkus dengan daun pisang.  Penyajiannya biasa disandimgkan beberapa pilihan lauk seperti ikan asin, sate kentang, perkedel, tahu sayur, tempe, aneka pepes, ayam goring, paru goring, dan tumis cumi hitam.  Dijajakan dari mulai pinggir jalan sampai bangunan permanen.  Harga sangat terjangkau mulai dari Rp 2.000 sampai dengan Rp 20.000, tergantung tambahan dari lauk pauknya. 


2. Empal Gentong. 
Empal gentong dijajakan dengan menggunakan kuali dari tanah liat, yang dimasak dan dipanaskan dengan menggunakan kayu bakar.  Kuah kuning empal gentong sangat nikmat apabila disantap dalam keadaan panas. Rasanya gurih dan kuahnya sudah enak, apalagi dengan tambahannya seperti daging sapi pilihan dan beberapa aneka jeroan.  Harga mulai dari Rp 17.000 hingga Rp 22.000 

 Jualan Empal Gentong dan antri pesanan
3. Docang
Docang merupakan makanan khas Cirebon yang juga cukup populer di Bogor Jawa Barat, hampir mirip-mirip dengan kupat tahu Singaparna Garut.  Isi docang biasanya berupa lontong, tauge, parutan kelapa ditambah dengan daun singkong dan taburan kerupuk.   Salah satu ciri khas docang adalah siraman kuah panas, sambal docang dan tempe bungkil atau oncomnya.  Harga sektiar Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per porsinya.

4. Mi Koclok
Mi Koclok disajikan dengan irisan telur rebus, ayam yang disuwir, tauge, serta tambahan bawang daun. Kuah berwarna putih dan cukup kental.

5.  Nasi lengko. 
Nasi Lengko terdiri dari nasi putih, tempe dan tahu yang dipotong kecil-kecil, ditambah  beberapa sayuran seperti tauge, daun bawang, timun.  Ciri khas nasi lengko disiram kuah bumbu kacang yang bisa rasa pedas.  Makanan ini semakin harum dan nikmat karena ditaburi dengan bawang goreng dan irisan daun kucai. 

6.  Tahu Gejrot. 
Tahu gejrot biasanya disajikan dengan menggunakan cobek kecil berbahan tanah liat.  Bumbu diulek yang memiliki rasa asam, manis, pedas dan sedikit rasa gurih.

7.  Rajungan. 
Rajungan adalah sejenis kepiting tetapi hanya bisa hidup di air laut.  Penyajiannya cukup sederhana yaitu hanya dimasak dengan cara dikukus dengan bumbu garam.  Banyak ditemui dan dijajakan di warung-warung di pinggir pantura Cirebon. 

8.  Balakutak. 
Balakutak memiliki bentuk tubuh pipih dengan tulang punggung yang keras, inilah yang membedakannya dari cumi yang bertubuh bulat dan lebih lunak.  Cara memasaknya bisa dilakukan dengan resep cumi-cumi, karena kedua hewan ini dagingnya mirip dan sama-sama mengeluakan tinta hitam. Dari segi penampilan memang tidak menarik kelihatan seprti oli mesin yang hitam, namun rasa masakan khas sunda ini enak sekali.  Biasa ditemukan di kedai Nasi Jamblang.

9. Kue Gapit. 
Disebut kue gapit  karena proses pembuatannya diapit atau dijepit.   Sentra produksi kue gapit itu berada di empat desa, yakni Desa Tuk, Setu Wetan, Panembahan, dan Kemlaka.  Varian rasa a.l terdiri kacang, bawang, kelapa, dan keju.

10.  Terasi udang Cirebon. 
Terasi  Cirebon dibuat dari udang dan rebon (udang berukuran kecil) yang menjadikan rasa yang khas saat diolah.  Sebagai bahan pelengkap untuk bikin sambal.

11.  Sirop Tjampolay. 
Sirup Tjampolay ini sudah ada sejak tahun 1936 dengan keunikan pada kemasannya yang masih menggunakan label dan tutup dengan konsep klasik.  Variannya sangat banyak dengan rasanya yang sangat khas, seperti : rozen roos, asam jeruk, lychee, melon, coffee mocca, cocopandan, dsb.  Tersedia di pasar dan toko oleh-oleh Cirebon atau bisa langsung ke website Sirup tjampolay.


12.  Batik Trusmi. 
Berbagai macam motif batik khas Cirebon yang digolongkan menjadi lima jenis seperti geometris, pangkaan, semarangan, byur, dan wadasan. Bisa memilih untuk pengerjaan batiknya mau cetak atau tulis.  Batik Trusmi adalah batik khas dari Cirebon dengan motif a.l megamendung.  Nama Trusmi diambil dari nama penyebar islam, yaitu Ki Gede Trusmi.

13.  Kerupuk Melarat. 
Meskipun disebut dengan kerupuk melarat, kerupuk khas Cirebon ini rasanya cukup enak. Ada sensasi rasa manis dan gurih. Bisa juga dinikmati dengan sajian bumbu kacang atau sambal degehnya yang terkenal pedas.  Kerupuk ini sangat unik yang disajikan dengan berbagai warna sebagai penghiasnya. Terbuat dari bahan-bahan alami dengan bahan dasar tepung tapioca, terasa garing saat dimakan, dimakan  bersama sambal kacang sebagai pelengkapnya. Cara masaknya menggunakan pasir, bukan minyak goreng . Untuk membelinya banyak ditemukan di sepanjang Jalan Plered Bypass Cirebon

14.  Kerupuk udang. 
Cirebon identik dengan panggilan Kota Udang, tidak salah lagi jika kerupuk udang khas Cirebon banyak peminatnya. Kerupuk ini sudah menjadi camilan untuk masyarakat Cirebon dengan rasa gurih yang renyah serta rasa udang.  Sentra indusrti kerupuk udang ini sama dengan kerupuk kulit ikan yaitu di desa Dukuh. Di desa ini banyak sekali pabrik besar maupun kecil yang memproduksi berbagai macam kerupuk yang salah satunya kerupuk udang ini.

15. Empal Asam
Rasa kuah asam tetapi menyegarkan di mulut, namun masih ada rasa gurih yang tersisa di lidah. Rasa asamnya menggunakan belimbing wuluh, sedangkan isiannya bisa dipilih sesuai selera, seperti : daging saja atau ditambah dengan jeroan seperti babat.  Harga satu porsinya sekitar Rp 23.000.

16. Sate Kentang
Sate kentang ini merupakan irisan kentang yang dibentuk secara spiral. Letak kenikmatannya berasal dari bumbu-bumbu yang menjadi pelengkap sate kentang.

17. Sate Kalong.  Sate kalong tidak menggunakan daging kalong seperti namanya, tetapi menggunakan daging kerbau, umumnya dijual pada malam hari, oleh sebab itu sebabnya sate ini dinamakan dengan sate kalong.  Bentuk sate dibuat berbeda dengan potongan daging kerbau yang panjang. Rasanya manis, namun bisa juga menjadi pedas karena bisa mencocolnya dengan sambal merah.

18. Pedesan entog. 
Makanan  dengan bahan dasar daging entog/menthok yang disiram kuah ekstra pedas, inilah yang menjadi istilah pedesan entog. Adapun bahan bumbu yang biasanya digunakan : tomat, serai, daun jeruk, kecap manis, bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, lengkuas, garam, dan tidak lupa cabai merah. Rasa pedasnya bukan hanya kentara dari warna cabai merahnya tapi juga dari campuran bumbu merica dan rempah lainnya. Harga satu porsi cukup murah hanya Rp 15.000.

19.  Rujak kangkung. 
Rujak kangkung ternyata cukup populer juga di beberapa daerah sekitar Cirebon seperti Brebes, Tegal dan kota asalnya Kuningan.  Menggunakan kangkung yang sudah direbus, kemudian disiram bumbu rujak yang dicampur terasi khas Cirebon. Warna sambal umumnya berwarna merah, berbeda dengan plecing kangkung yang menggunakan sambal kacang.

20.  Mangga Dermayu. 
Di daerah Cirebon dan sekitarnya ini banyak tanaman mangga ditemukan baik di tanam di pekarangan rumah atau berupa lading yang relative luas.  Jenis mangga ini sudah dikenal enak rasanya.

21. Jalakotek.  
Makanan yang hampir sama dengan kue pastel atau jalangkote khas makassar, tetapi rasanya sangat berbeda karena jalakotek buatan Majalengka ini terbuat dari bahan dasar aci dan isi tahu yang sudah diracik bumbunya asin dan pedas yang ditaburkan.

22. Hampas Kecap.  
Hampas kecap terbuat dari kacang kedelai sisa dari hasil pemrosesan pembuatan kecap. Warna hitam dan rasanya yang gurih dan sajikan dengan digoreng plus bumbu penyedap. Menu masakan hampas ini menjadi salah satu masakan pavorit di beberapa rumah makan di daerah majalengka.

23. Kecap Majalengka. 
Majalengka memang terkenal dengan kecap khasnya yang manis dan gurih, cocok untuk teman nasi.

24. Gula Cakar. 
Gula cakar ini adalah sebagai ganti dari gula pasir untuk pemanis yang dapat di sajikan pada kopi atau teh panas.  Dibuat dari gula putih dan ditambah dengan soda sebagai pengembang. Bentuknya unik karena  seperti kotak persegi dan warnanya merah muda.

25. Mangga Gedong Gincu
Majalengka terkenal juga akan hasil mangganya, dengan varietas andalan mangga gedong gincu. Mangga ini berwarna pink kemerah-merahan, rasa manis segar dengan sedikit rasa asam.  Ada  masa musiman jadi tidak selalu ada.

26.  Durian Rajagaluh. 
Durian alias kadu dalam bahasa sunda, banyak dijual dipinggir jalan sepanjang Rajagaluh ke arah Cirebon dan Kuningan. Rasanya tidak kalah dengan durian montong, juga harganya lebih murah.

27.  Kalua Jeruk. 
Kalua jeruk merupakan manisan yang terbuat dari daging kulit jeruk bali biasanya dengan gula kawung atau gula merah, tapi sekarang banyak juga yang dibuat dengan gula pasir. Rasanya enak dan manis, tekstur keras diluar dan lembut didalam. Banyak di jual di toko kue di pasar tradisional, walau sekarang sudah agak susah dicari, rutin sebagai produk di daerah Malausma.

28. Peyeum /tape ketan Kuningan. 
Makanan khas Kuningan ini dikemas dalam ember dengan alasan agar air segar yang dihasilkan peyeum tersebut dapat tertampung dalam ember. Ember yang digunakan biasanya berwarna merah. Peyeum ketan dalam ember ini sangat mudah untuk ditemui, terutama di sepanjang jalan-jalan besar Kota Kuningan.

29.  Jeniper.  
Jeniper merupakan kepanjangan dari Jeruk Nipis Peras yang merupakan minuman khas daerah Kuningan. Diolah dari jeruk nipis  dan gula pasir yang biasanya disajikan dalam keadaan dingin, sedangkan untuk oleh-oleh kemasannya dibuat sangat simpel.

30.   Gula batu Cirebon. 
Gula batu Cirebon ini bisa dijadikan oleh-oleh, karena selain mutunya bisa diandalkan di Cirebon ini cukup banyak industry pengolahnya    

31. Petis
Petis ini bukan petis tahu khas Cirebon, melainkan petis air ikan pindang. Saya pernah mencobanya dari teman kantorku yang ada di Indramayu. Petis ini dicampur lontong sebagai sarapan dipagi hari. Di jamin maknyus lho rasanya.

32. Oncom goreng  Majalengka. 
Oncom goreng majalengka bentuknya kecil-kecil, digoreng kering dengan taburan bumbu dan bawang goreng.  Makanan ini berbeda dengan oncom goreng Bandung yang digoreng dengan dilapisi terigu dan bentuknya besar-besar. 

33. Buah Duwet. 
Kabupaten Majalengka memiliki buah yang sangat khas yaitu buah duwet atau biasa disebut dengan nama buah jamblang. Bentuknya seperti anggur dan memiliki warna keunguan. Buah ini memiliki kelebihan untuk mencegah kolesterol dan diabetes

34.  Tekso Weragati
makanan yang satu ini menjadi ciri khas salah satu daerah di majalengka yaitu Desa Weragati Kec. Palasah. Makanan ini hanya akan kamu jumpai di desa ini saja. Tekso seperti lotek dalam bentuknya. tapi ada ciri khas yang berbeda dari lotek.

35.  Kwecang. 
Kwecang merupakan makanan yang terbuat dari beras ketan yang dipadatkan, dicampur dengan air abu/air ki kemudian dibungkus dengan menggunakan daun bambu.  Air abu/air ki adalah salah satu bahan tambahan yang sering digunakan dalam pembuatan mi, ketupat atau lontong. Tujuan dari penggunaan bahan yang satu ini adalah agar tekstur dari kwecang ini menjadi kenyal

36.  Opak bakar. 
Opak bakar merupakan makanan khas Kuningan yang terbuat dari beras ketan, kelapa, garam dan air. Bentuk persegi panjang, agak tipis dan renyah.

37.  Kue satu. 
Kue satu merupakan jajanan yang terbuat dari kacang hijau yang disangrai dan dihaluskan kemudian dicampur dengan gula halus terus dicetak. Kue satu merupakan jajanan yang sangat digemari oleh parav wisatawan, terlebih masyarakat Kuningan itu sendiri.

38. Pindang gombyang manyung.
Merupakan makanan khas Indramayu yang bahan utama adalah ikan manyung berasal dari laut. Terlihat seperti gulai dengan  bumbu yang biasanya digunakan adalah kunyit, jahe, kemiri, bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan beberapa jenis bumbu lainnya. Untuk menambah segar rasa masakan yang satu ini, belimbing wuluh sengaja ditambahkan.

39.  Orog-orog. 
Kuliner orog-orog ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai kudapan, terbuat dari tepung beras yang dibentuk oval, diisi dengan gula merah, gula pasir dan juga daun pandan. Kemudian digoreng hingga matang.  Ini adalah salah satu kuliner yang paling disukai oleh masyarakat Indramayu. Pada zaman dahulu kuliner ini disajikan pada acara tahlilan, tepatnya pada hari ketujuh. Namun kini, sudah banyak ditemukan di toko kue atau oleh-oleh.

40.  Apem / Cimplo. 
Kuliner yang satu ini terbuat dari tepung beras, tape singkong, gula putih dan juga ragi.  Adonan dicampur merata, dicetak bulat, ditambah gula merah yang telah dicairkan, ditambah parutan kelapa dan santan kelapa.  Awalnya kuliner ini dimaksudkan untuk menolak bala.

41.  Burbacek. 
Burbacek adalah makanan terdiri dari bubur, rumbah dan cecek. Bahan pembuatannya adalah bubur beras putih, di campur rumbah, udang dan sambal kacang asam serta cecek (kulit sapi). Cocok dipangan bersama kerupuk.

42. Kerupuk Kulit Ikan. 
Bahan kerupuk kulit ikan ini ada yang dari kulit ikan remang atau manyung. Rasanya enak dan gurih, dimakan sebagai pelengkap  misalnya dengan mie ayam, bakso, soto atau hanya sekedar untuk cemilan. UKM yang memproduki kerupuk kulit ikan ini berada di desa Dukuh.

43.  Keripik Tike. 
Panganan berupa keripik yang terbuat dari rumput. Pusat produksi banyak di temui di daerah Karangampel seperti halnya keripik melinjo yang banyak diproduksi di sini.

44.  Jalbriya. 
Kue Jalabriya ada terdiri dari dua macam yaitu yang terbuat dari ketan hitam dan jalabriya yang terbuat dari ketan putih. Bentuk seperti cincin atau donat. Mungkin lebih dahulu booming jalabriya dibandingkan dengan donat. Jalabriya juga dicampur dengan gula putih atau gula merah yang menempel langsung pada kuenya.

45.  Serabi/Sorabi. 
Serabi sudah menjadi makanan khas di berbagai daerah, pembuatannya menggunakan tepung beras dengan campuran santan dan juga parutan kelapa.  Cara memasaknya adalah dengan menggunakan tungku yang terbuat dari tanah liat dan menggunakan kayu bakar sebagai sumber pemanasnya.  Rasanya bisa terasa polos/standar atau beraneka rasa : ditambah telor, keju, durian, selai

46.  Rangginang. 
Terakhir makanan khas Cirebon lainnya adalah Rengginang yang dibuat dari bahan dasar ketan. Biasanya rengginang memiliki rasa asin dan juga gurih saja, tetapi rengginang khas Cirebon ini memiliki keunikan rasa seperti udah, terasi, keju, dan lain-lain.

47.  Gerabah Jamblang
Gerabah Jamblang adalah merupakan kerajinan gerabah yang sudah merupakan tradisi keseharian penduduk Desa Sitiwinangun, Blok Kebagusan, Kecamatan Jamblang Cirebon.  Kerajinan ini sudah ada sejak jaman nenek moyang yang masih berbudaya agraris, merupakan pertemuan beberapa budaya dan agama di Cirebon seperti : Sunda, Arab, Cina, Islam dan Hindu.  Gerabah Sitiwinangun dibuat dari tanah liat atau lempung yang dicampur pasir, dengan komposisi sedemikian rupa sehingga hasilnya berupa gerabah yang tahan api dan tahan lama.  karya kerajinan yang dihasilkan tentu berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan kerajinan dari daerah lainnya.

SELAMAT MENIKMATI KULINER dan CENDERAMATA CIREBON DSK.

Keterangan gambar : diambil dari internet.
Sumber bacaan : blog.reservasi.com; liputan6.com 2018/03/05; rismarahmatunisaa.wordpress.com 2015/10/31; muradmaulana.com 2014/5/13&30; bp-guide.id  2017/08/15; gotravelly.com 2018/05/17; travel.kompas.com 2010/09/06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar