Kamis, 28 Juni 2012

Apa Kata Berita? (6) : Kegemukan dan Tugas Kemiliteran


Kegemukan bisa tidak mendukung kinerja polisi atau tentara saat melaksanakan tugas di lapangan.

Untuk beberapa negara telah diberlakukan program yang mengarah pada berat badan ideal dengan alasan selain untuk kesehatan juga juga untuk mendukung tugas yang diberikan kepadanya.  Bahkan apabila tidak bisa mencapai berat badan ideal sampai batas waktu tertentu maka ybs terancam untuk pensiun atau dimutasikan. 
Bagaimana untuk Indonesia? Ikutilah tulisan selanjutnya.

Sebelum lanjut …

Data dan pengertian :
(a).  Kegemukan, tambun atau obesitas adalah  keadaan tubuh seseorang yang mempunyai kelebihan berat badan, salah satu indikatornya adalah perut buncit.
(b).  SAF, adalah Angkatan Bersenjata Singapura
(c). Indeks Berat Badan (BMI), adalah merupakan salah satu indikator standar kesehatan melalui deteksi persentase dari jumlah lemak dalam tubuh.
(d). Pakistan (negara) : Kendati memiliki jutaan rakyat miskin, namun berada di peringkat 165 dari 194 daftar negara yang masuk banyak orang gendut, warga gemuk di negara ini cukup banyak yaitu sebanyak 22,2 persen dari total warga yang dipandang kegemukan (majalah Forbes).
 (e).  Filipina (negara) : saat ini sedang mengalami masalah kelebihan berat badan, yaitu sekitar 23 persen pria dan 44 persen wanita diproyeksikan mengalami kelebihan berat badan pada 2015 (hasil studi Badan Kesehatan Dunia/WHO).

Kita lanjutkan …

(1).  Singapura
Tentara, pelaut, dan penerbang yang mengalami obesitas telah menerima surat peringatan dari Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) sejak awal tahun ini, mereka diharuskan untuk mengurangi berat badan setidaknya sepuluh persen dalam jangka waktu satu tahun, dari tentara aktif yang saat ini diperkirakan mencapai 20.000 orang.  (The Straits Times, 24/9)
Mereka diwajibkan mengikuti tes yang mengacu kepada Indeks BMI setiap tahunnya sebagai indikator standar kesehatan dan kadar lemak dalam tubuh. 
SAF telah menerapkan program manajemen berat badan terhadap prajurit-prajurit tersebut sejak tahun 1992 tetapi tidak diterapkan sanksi secara langsung berupa pemberhentian bagi yang tidak dalam kondisi berat ideal.
"SAF berkomitmen membantu prajurit berseragam untuk menjalankan gaya hidup sehat guna menjamin kesiapan mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan serta memberikan kontribusi yang efektif kepada SAF," tulisnya.

(2).  Pakistan

Polisi di Punjab Pakistan diberi waktu hingga 30 Juni 2012 yaitu bila masih tetap gendut akan dimutasi.
Seorang jenderal, Habibur Rehman, kepala polisi Punjab -merupakan provinsi paling padat penduduknya di Pakistan- mencanangkan kampanye memerangi obesitas di kalangan anak buahnya.  Tindakan yang tergolong keras ini mengharuskan kepada anak buahnya yang kegemukan untuk berdiet atau terancam dipindahkan tugas bila gagal. Dia memerintahkan kepada 175.000 personel kepolisian untuk tampil proporsional dan tidak lagi terlihat gendut. (Fox News, 18 Juni 2012)
Ukurannya sederhana saja, yaitu lingkar pinggang polisi ybs.  bersangkutan tidak boleh lebih dari 96 cm. "Saya sedang diet. Kalau saya bisa, kenapa kalian tidak?" demikian seru Rehman bulan lalu.
Rehman memberi waktu bagi semua anak buah agar tidak lagi tampil gendut selambat-lambatnya sampai 30 Juni 2012, bila masih ada yang lingkar pinggangnya lebih dari 96 cm, maka yang bersangkutan akan ditarik dari lapangan. 
Data kegemukan di Negara Pakistan seperti pada Data dan pengertian (di atas).
Juru bicara kepolisian Punjab, mengungkapkan : (a).  sudah setengah dari total polisi di wilayahnya kegendutan, bahkan jumlah polisi gendut di Rawalpindi -salah satu kota utama di Punjab dengan
markas besar militernya Pakistan yang telah berulang kali menjadi target serangan Taliban- sudah lebih dari 77 persen. (b).  Selain mengatur pola makan, polisi diharuskan menjalani sejumlah kegiatan fisik. "Bisa bergabung ke pusat kebugaran, joging, atau latihan lain, termasuk sering-sering berlari agar menjadi ramping," (c).  polisi gendut tidak pantas dibiarkan bertugas di lapangan, mereka tidak bisa mengejar bandit, perampok, atau pelaku kejahatan lain.

(3).  Filipina
Sebanyak 3.000 anggota polisi dikumpulkan di Markas Besar Kepolisian Nasional Filipina di Manila, mereka akan menjalani latihan untuk program penurunan berat badan selama delapan pekan di Kamp Crame, Kota Quezon Metro Manila-Filipina.
Kegiatan ini dilakukan dengan berolahraga rutin seperti senam, lari, dan sepeda.  Untuk pengaturan pola makan, ribuan polisi ini dibekali dengan penyuluhan diet yang tepat serta pengaturan stres.
Filipina saat ini sedang mengalami masalah kelebihan berat badan, yaitu sekitar 23 persen pria dan 44 persen wanita diproyeksikan mengalami kelebihan berat badan pada 2015 (data WHO).
Program seperti tersebut di atas yaitu selain karena alasan kesehatan juga mendukung kinerja polisi yang harus gesit saat bertugas.


(4).  Inggris
Akan dikenakan pemotongan gaji bagi polisi di Inggris apabila kedapatan memiliki tubuh gemuk saat tes kesehatan tahunan.  Di negara ini terdapat sekitar 64 persen polisi di London yang kelebihan berat badan, gemuk (obesitas) atau tidak sehat.  Laporan hasil survei yang melibatkan lebih dari 11.500 petugas dan staf di kepolisian London ditemukan bahwa : 44 persen polisi kelebihan berat badan, 19 persen mengalami obesitas (kegemukan) dan 1 persen mengalami obesitas parah.  Solusi dari pemerintah setempat yaitu membuat peraturan baru bagi yang tiga kali gagal tes kebugaran harus disiplin dan bisa kehilangan 8 persen dari gajinya. (Reuter, 17/3/2012)
Tinjauan ini dilakukan karena pemerintah setempat sedang berusaha untuk membuat pemotongan anggaran sekitar 20 persen dari anggaran polisi, yang merupakan bagian dari langkah-langkah penghematan.

Masih di Inggris

Kalau yang ini tidak terkait dengan program pengurangan berat badan, namun dia merupakan polisi tambun juga, yaitu seorang polisi wanita (polwan) bernama Rebecca Morris yang terlihat cantik meskipun tubuhnya gemuk. Sehari-hari ia bekerja dalam kesatuan patroli polisi PSCO di area West Midlands, Dudley-Inggris.

Selingan
Mengurangi berat badan saat bekerja
Kelebihan berat badan selalu menjadi masalah serius, yaitu selain menghambat mobilitas, kegemukan juga rentan penyakit, oleh karena itu banyak penderita obesitas melakukan segala cara untuk mengurangi bobot mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan AS mengungkapkan bahwa program terapi perilaku saat bekerja dapat membantu seseorang menurunkan berat badan rata-rata 3,18 kg dalam waktu 12 bulan.   Terapi tersebut di antaranya memanfaatkan tangga beberapa lantai gedung sebelum meneruskan dengan lift.   Namun polanya harus dikonsultasikan dengan ahli kesehatan dan gizi untuk hasil maksimal.
Terapi tersebut lebih baik daripada cara menerabas, misalnya mengonsumsi obat-obatan, sedot lemak, dan pengobatan alternatif yang menyisakan efek samping.  (mediaindonesia.com/read/2011/10/05)

(5).  Indonesia
Tubuh gemuk atau tambun dari personel Polri dianggap menjadi penghalang dalam kesiapsiagaan tugas yang diinstruksikan oleh pimpinan, tapi untuk hal ini di Indonesia belum ada ancaman dipensiunkan atau dimutasikan bagi anggota polisi yang bertubuh gemuk.  Mungkin masih dianggap tidak apa-apa bagi Polisi gemuk asal sigap, namun upaya mengarah pengurusan tubuh sudah ada, seperti berikut.
Di Kediri,  polisi yang berbadan tambun atau gemuk telah dipaksa mengikuti latihan fisik untuk mengembalikan bentuk tubuhnya, Mabes Polri menilai latihan itu merupakan kewajiban dari setiap anggota.
Latihan fisik untuk menggembosi personel tambun yang digelar di Kota Kediri ini diikuti puluhan anggota Brimob dan Satlantas Polres Kediri Kota yang memiliki tubuh tambun.
Wakasat Brimob Polda Jatim, mengatakan bahwa latihan fisik ini sengaja diadakan untuk melatih anggota, dalam kesiapan menghadapi aksi teror yang belakangan marak terjadi.
Dia mengatakan, personel Polri sebenarnya tidak dituntut untuk kurus, tapi yang penting sigap dalam bertindak.
"Kalau tubuh anggota gendut-gendut bagaimana mereka akan bersikap siaga, karena membawa tubuhnya saja pasti sudah sangat kesulitan," katanya (27/9/2010).
Sedangkan kata Wakil Kadiv Humas Mabes Polri (28/9/2010) : "Bukan masalah tambun, gemuk atau kurusnya, tapi kesigapan dan kelincahan yang terpelihara. Buat apa kurus kalau penyakitan. Yang penting sigap,".

Catatan : Untuk berita di Indonesia ini sudah cukup lama, mungkin sudah ada program baru yang lebih intensif  (atau lebih ketat).

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber bacaan : kompas.com  2010/9/24; news.detik.com/read/2010/09/27; health.detik.com 2012/3/17; walipop.detik.com 2012/5/24; headlines.vivanews.com  2012/6/19; indonesiamediaid.blogspot.com 2012/06/24.

Berita sebelumnya :  (6). Bra dan selanjutnya 
Topik terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar