Tumbangnya Presiden Tunisia Zine el-Abidine Ben Ali pada Januari 2011 membuat panas suhu politik di wilayah Afrika Utara lain, khususnya Presiden Hosni Mubarak di Mesir yang berkuasa sejak 14 Oktober 1981 di Mesir menjadi sasaran kemarahan rakyat.
Tumbangnya Presiden Tunisia Zine el-Abidine Ben Ali pada Januari 2011 bagai bara api yang membuat panas suhu politik di wilayah Afrika Utara lainnya, khususnya Mesir di bulan Februari. Presiden Hosni Mubarak yang berkuasa sejak 14 Oktober 1981 di Mesir menjadi sasaran kemarahan rakyat. Para pengunjuk rasa dan oposisi melontarkan kritik pedas lantaran tidak mampu mengatasi kemiskinan dan merajalelanya praktik korupsi.
Dengan pengalamannya rnemegang pemerintahan selama 30 tahun dan pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Udara Mesir, dia hadapi gelombang demonstrasi yang metibatkan ratusan ribu orang.
Untuk meredam aksi unjuk rasa, pengganti Anwar Sadar itu memerintahkan aparat polisi dan tentara bertangan besi dalam membubarkan kerumunan orang. Tak pelak, tindakan represif menimbulkan bentrokan antara aparat keamanan dan para demonstran. Akibatnya, sebanyak 13 orang tewas dan ribuan orang menderita luka-luka.
Pria bertubuh tambun itu akhirnya lengser dari tampuk kekuasaan pada 11 Februari 2011. Sebelum melarikan diri ke kawasan resor mewah Sharm el-Sljeikh di tepi Laut Merah, dia menyerahkan kepemimpinan ke tangan Dewan Tinggi Militer yang dipimpin Jenderal Mohammed Hussein Tantawi.
Pengumuman pengunduran diri Mubarak disambut puluhan ribu demonstran di Lapangan Tahrir, Kairo. Mereka menggelar salat subuh bersama sebagai tanda ucapan syukur lantaran mampu menumbangkan Mubarak dalam demonstrasi selama 18 hari. Euforia juga menyelimuti berbagai kota, di antaranya Alexandria, Mansoura, dan Suez.
Belakangan, pada Agustus 2011, Mubarak disidangkan di Kairo. Pemimpin berusia 83 tahun itu terancam hukuman mati jika terbukti memerintahkan penembakan terhadappara demonstran. Dia menghadiri sidang dengan kondisi berbaring di atas ranjang pasien. Dua jarum infus terpasang di tangan kirinya. Di ruang sidang, dia ditempatkan di dalam kerangkeng bersamadua putranya, Aala dan Carnal. Mereka juga diadili ataskasus yang sama.
Kronologis Kejatuhan Hosni Mubarak
6 Oktober 1981:
Wakil Presiden Hosni Mubarak menggantikan Presiden Anwar Sadat
26 Juni1995 :
Presiden Mubarak diserang lelaki bersenjata saat tiba di KTT Uni Afrika di Addis Ababa, Etiopia
Maret 2005 :
Gerakan Kefaya berdemonstrasi menolak masa jabatan kelima Mubarak
11 Mei 2005 :
Parlemen mengubah konstitusi yang memungkinkan presiden dipilih langsung
27 September 2005 :
Mubarak dilantik untuk kelima kali, dan pertama melalui pemilihan
9 November 2006 :
Mubarak mengatakan akan bertahan hingga akhir hayat
6 Maret 2010 :
Menjalani operasi kantung empedu di Jerman
5 Januari 2011 :
Demonstrasi anti pemerintah di seluruh Mesir
I Februari 2011 :
Lebih dari sejuta orang di seluruh Mesir meminta Mubarak mundur
11 Februari 2011:
Mubarak (yang telah berkuasa selama 30 tahun) mundur. Kekuasaan beralih ke tangan militer .
Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber : Kaleidoskop - Media Indonesia, 19/12/ 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar