Minggu, 06 Maret 2011

Organ Tubuh Otak (Bagian 3) : Menyimpan Banyak Misteri


Dikemas oleh Isamas54

Otak terbagi atas otak kiri dan otak kanan (Bagian 1).  Dalam proses mengingat, otak memainkan peranan besar dan ingatan akan lebih bertahan lama dengan menggunakan otak kanan. Hewan pun menggunakan otak dan juga mempunyai instink yang cukup dominan.  Misteri otak ini adalah merupakan tantangan bagi yang berkecimpung dalam penelitian, pengobatan (termasuk penjara) dan rokhaniawan.

 

Memori atau ingatan

Untuk dapat mengingat dengan baik, perlu melatih otak agar berfungsi dengan optimal, tetapi saying kebanyakan orang menggunakan otak kiri dalam proses mengingat sehingga perkembangan otak kiri tanpa diimbangi perkembangan otak kanan. Karena otak kiri merupakan ingatan jangka pendek, maka informasi yang disimpan di otak kiri akan lebih mudah terlupakan.

Oleh karena otak kanan manusia tidak mengenal tulisan atau angka, maka jika ingin menyimpan dalam otak kanan, informasi harus diubah menjadi cerita atau gambar.  Mungkin inilah yang menyebabkan hewan sering lupa (maaf, bukan berarti karena hewan tidak bisa menulis dan menggambar) sehingga yang banyak terlakukannya (awalan ter karena tidak disengaja) adalah instink, sedangkan masalah instink itu sendiri masih rumit “seolah ada yang ngatur ” (akan dibahas pada Topik tersendiri).  Memang masih penuh misteri.

Otak menjadi pusat berpikir, emosi dan segala tingkah laku yang mencerminkan jiwa, kultur, kepercayaan, bahasa dan ingatan manusia. Sehingga berbicara masalah otak ini  memang cukup rumit karena menyangkut aktifitas seluruh organ tubuh (termasuk pancaindera) dan yang biasanya terlihat adalah gambaran dari hasil  kerja otak.   

 

Hasil kerja otak atau reflek?

 

Kalau tingkah laku kita melanggar susila atau hukum misalnya mata keranjang, nendang orang pakai kaki dlsb-dlsb, itu semua di karenakan perintah otak (kecuali reflek?).  Hukuman penjara juga sebenarnya ditujukan untuk memenjarakan  otak atau pikiran manusia yang melanggar hukum, sehingga kalau yang di penjara hanya merasakan fisiknya saja tentuuntuk  bisa kambuh kembali relative besar peluangnya (karena dikasih makan, dijaga hak azasinya, dsb)  malahan bisa lebih pinter dan berpengalaman.

Otak  yang merupakan pusat pengendalian secara fisik (merupakan benda) mungkin tidak terlalu banyak banyak terkait atau dibicarakan  (kecuali bagi dokter yang suka bedah-bedah otak) namun yang paling banyak disorot adalah bayangan atau gambaran dari hasil kerja otak yang lazim disebut : jiwa/hati/tingkah laku/bathin/jiwa/qolbu/niat/rokhani/roh (?).

 

Perilaku manusia dan tingkah laku binatang

Kalau dilihat dari data perbandingan pada tabel di bawah maka otak burung lebih besar perbandingannya dengan manusia.  Di sini mana yang lebih pinter apa burung atau manusia, tentunya burung pun punya keunggulan tersendiri seperti terbang tanpa bantuan alat, melahirkan tanpa bidan atau paraji, kawin tanpa bimbingan atau upacara khusus, mendidik anak dan berhasil seperti induknya, cuma .. only ... yang jelas burung kalah oleh manusia, contoh yang sederhana burung bisa dikandangin oleh manusia tetapi manusia tidak bisa dikandangin oleh burung.  Masalah burung dan kandang sampai sini aja, titik.

 

Perbandingan otak dengan tubuh pada manusia dan beberapa jenis binatang

 

Sedangkan pada hewan bukan berarti tidak ada hasil kerja otak, tetapi mungkin (memori yang kurang tajam), namun anehnya hewan ini mempunyai instink yang tinggi seperti migrasi, cara hidup, melahirkan, dlsb-dlsb yang terkadang tidak bisa masuk akal atau seolah ada yang mengatur-Nya.  Hal ini berlaku bagi hewan yang paling sederhana (bersel satu) sampai dengan hewan yang paling super (anjing atau gorilla?), tetapi kalau hewan-hewan yang bisa ngomong seperti manusia itu sih dalam film kartun anggap saja ... untuk hiburan.

 

 

Sehingga tidak heranlah kalau kelakuan manusia disamakan dengan kelakuan binatang, itu merupakan suatu penghinaan yang sulit untuk dimaafkan, sedangkan … kalau tingkah laku binatang menyerupai tingkah laku manusia … itu mah lucu.uuuu misalnya di sirkus atau Topeng Monyet,  … atau di film kartun.

Kalau masih penasaran atau ingin lebih mengetahui lagi tentang film kartun di sini (masih di Blog yang sama)

 

Gambaran hasil proses otak manusia

Pusat kontrol manusia adalah Otak. Apabila manusia dianalogikan dengan komputer yang terdiri dari 3 komponen hardware (Keyboard, Processor, dan Monitor), dimana keyboard berfungsi untuk memasukan input yang akan diterima, diproses, dan disimpan oleh processor. Setelah itu output akan muncul sebagai tampilan di Monitor.

Dalam kehidupan manusia pun input bisa dalam bentuk proses pembelajaran (pengalaman, pengamatan, dsb), prosesnya adalah mekanisme yang terjadi di organ tubuh manusia terutama otak (sebagai processor). Ouput dari proses itu bisa muncul dalam bentuk konsekuensi, perilaku, dan perasaan manusia. Ketiga hal tersebut tidak bisa dipisah-pisahkan karena semua memiliki kaitan proses.

Psikolog sebagai profesi yang mempelajari tentang perilaku manusia seringkali hanya berfokus pada input dan output saja, sedangkan Psikiater lebih fokus kepada proses. Maka dari itu sering “tidak nyambung” antara Psikolog dengan Psikater dalam memberikan layanan terapi yang dibutuhkan oleh pasien.  Jika ketiga komponen (input, proses, dan output) ini bisa dipahami dengan baik maka hasilnya akan optimal, tetapi saat ini belum ada kurikulum khusus di fakultas psikologi yang mempelajari tentang proses yang terjadi di otak manusia (netsains.com, 2009). 

 

 

Banyak masalah perilaku manusia yang bisa dijelaskan jika kita memahami tentang ketiga hal tersebut, sebagai contoh yaitu :  Bagaimana perasaan manusia sangat terkait dengan hormon (neuro-transmitter) yang diproduksi oleh otak saat merespon sebuah peristiwa tertentu. Bagaimana proses pencucian otak manusia atau sekedar menjelaskan fenomena seolah-olah agama tidak bisa dijelaskan dengan teori ilmiah, mengapa bisa terjadi seperti itu? Mengapa muncul perilaku adikitif? Mengapa ciuman bisa menurunkan stress? Mengapa tertawa bisa membuat sehat? dan masih banyak lagi…

Ini merupakan sebuah PR atau tantangan bagi yang berkecimpung menanganinya,

 

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet

Sumber editing bacaan a.l :  netsains.com/2009/02, dan i31.tinypic.com

 

Bacaan sebelumnya Bagian 2 >> bacaan selanjutnya Bagian 4 (masih menunggu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar