Sabtu, 24 Maret 2012

Kisah : Terjebak Di Kereta Karena Salju

Mereka berdua menghabiskan 18 jam perjalanan untuk pulang dari liburan di Meksiko ke apartemennya di New York.

Senin (27/12) mungkin menjadi hari paling menjengkelkan bagi Christopher Mullen, 42, dan kekasihnya, Melanie Hinds.  Betapa tidak?  
Bersama sekitar 400 penumpang lain, mereka juga semalaman terjebak di dalam kereta api di tengah cuaca sangat dingin tanpa makanan dan minuman.
Nasib Mullen tersebut hanya satu dari sekian harus cerita malang yang disebabkan topan salju yang melanda wilayah timur laut Amerika Serikat (12/2010).
Kisah itu diawali ketika Mullen dan pasangannya naik kereta bawah tanah pukul 1 pagi dari dekat Bandara Kennedy. Mereka baru turun pesawat dari Meksiko yang terlambat datang 2 jam. Karena salju, layanan kereta api bandara tidak jalan, demikian juga dengan layanan taksi.
Hanya memakai jaket tipis, Mullen menerobos salju dan mencoba membuka pintu mobilnya yang diparkir di tempat penitipan tetapi tidak berhasil. Pasangan itu akhirnya memilih pulang naik kereta bawah tanah.
Sialnya, kereta tengah malam itu baru melewati satu stasiun ketika masinis memberhentikan kereta di udara terbuka di sebuah sudut wilayah Queens. Penyebabnya adalah jalur kereta tertutup salju tebal. Penumpang semula mengira hanya perlu menunggu sebentar.

Belakangan perkiraan mereka itu meleset jauh.
Masinis tetap menutup pintu kereta agar penumpang tidak terkena udara dingin. Namun, angin kencang terus mengguncang jendela dan hawa dingin makin terasa menusuk. "Saya hanya bisa berpelukan dengan kekasih saya. Udara terasa begitu dingin,.badan saya gemetar," kata Mullen.
Emosi di dalam kereta mulai meninggi. Penumpang menggerutu dengan suara keras kepada kondektur kereta. Ada yang menelepon dinas transportasi New York untuk membawa bus penjemput. Seorang ibu yang membawa empat anak mengeluh karena tidak punya air minum.
Setelah beberapa penumpang sempat buang air kecil di pojok stasiun, akhirnya staf kereta membolehkan pemakaian kamar kecil di dalam stasiun. Penumpang berebut menggunakannya, terutama setelah tahu bahwa sistem penghangat di kamar kecil itu masih berjalan normal.
Beberapa penumpang kembali menelepon operator layanan darurat tetapi mereka diperintahkan tetap tinggal di stasiun. Akhirnya matahari mulai terbit dan kereta mulai bergerak kembali pada pukul 9 pagi.
Mullen, yang bekerja sebagai karyawan televisi itu, baru sampai ke apartemennya hampir 4 jam kemudian.

Total, sejak dari pesawat sampai ke muka pintu, perjalanan mereka sejauh 22,5 km itu memerlukan waktu 18 jam.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber editing : Harian Media Indonesia tgl 29 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar