Selasa, 19 Oktober 2010

FLORA FAUNA 1 : KUPU-KUPU YANG LUCU, TAPI KALAU ULAT?

Oleh Isamas54
Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, terutama kupu-kupu adalah merupakan lambang keindahan dengan warna-warninya. Dari bentuk ulat yang menjijikan harus melalui perjuangan dulu (kepompong) untuk menjadi kupu-kupu yang indah dan dikagumi. Apakah perilaku dan keindahan ini terjadi begitu saja, tanpa ada yang mengaturnya?
Kupu-Kupu dan ngengat
Kupu-kupu dan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap).
Perbedaan kupu-kupu dan ngengat (kupu-kupu malam) secara sederhana dapat dibedakan berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya, yaitu : (a). Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), ketika beristirahat atau hinggap menegakkan sayapnya, biasanya memiliki warna yang indah cemerlang sedangkan (b). gengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal), ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya, serta berwarna cenderung gelap, kusam atau kelabu. Perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).

Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, di Jawa dan Bali saja tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis (Whitten dkk., 1999). Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia.

Siklus hidup
Beberapa jenis kupu-kupu mempunyai masa hidup satu sampai dua bulan sementara yang lain hanya hidup sekitar 24 jam.
Fase pertama dan kedua
Menetas dari telur sebagai ulat kecil, tumbuh menjadi ulat dengan berbagai ukuran, mempunyai mata kecil di kepalanya, dan rahang untuk mengunyah dan pada bagian depan tubuhnya terdapat delapan kaki. Ketika masih berupa ulat, kupu-kupu tidak mempunyai sayap dan mulut/sungut sangat pendek, sementara itu kelenjar ludahnya mengeluarkan semacam benang.
Ulat tidak bertambah panjang saat tumbuh, hanya beratnya yang bertambah, untuk itu, ulat perlahan-lahan mengelupas kulitnya dan menggantinya dengan kulit yang lebih pas dengan tubuhnya yang membesar. Ulat merupakan makanan yang lezat bagi burung pemakan serangga. Oleh karena itulah ulat berbagai cara pertahanan diri, seperti saat menegakkan badan, beberapa di antaranya mirip dengan ranting, ada yang menyamarkan diri dengan diam pada daun yang sewarna dengan tubuhnya, sementara yang lain berpura-pura mati. Cara-cara pertahanan diri tersebut sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka melalui “seleksi alam”.
Fase ketiga
Ulat yang tumbuh maka dia makan dengan (biasanya dedaunan atau ranting muda) sebanyak-banyaknya kemudian, mengurung diri dalam sebuah kantung dan mulai bermetamorfosis.
Kulit keras yang terbentuk membungkus tubuh ulat pada tahap ini disebut sebagai “kepompong”. Di dalamnya, ia tinggal dan tidak makan apapun. Pada tahap ini, ia menggunakan tenaga dari dedaunan yang telah dimakannya saat masih berupa ulat. Kepompong ini menempel pada daun, batu atau dahan pohon.
Fase keempat
Ketika tumbuh menjadi kupu-kupu, cara penyamaran seperti itu masih mereka lakukan. Kupu-kupu hidup di daerah yang sesuai dengan warna tubuhnya.
Setelah kira-kira sepuluh hari, dengan merobeknya dalam beberapa menit, kupu-kupu muncul dari dalam kepompong tersebut. Pada saat itu, sayap kupu-kupu belum mencapai ukuran yang normal. Pada tahap keempat ini, untuk meregangkan sayapnya itu, kupu-kupu mengisi pembuluh pada sayapnya dengan cairan tubuhnya. Saat sayap tersebut telah kering, seketika itu juga ia mulai terbang tanpa berlatih, sayap tersebut juga membantunya bernafas.

Keistimewaan lainnya
Keistimewaan lainnya adalah sayap kupu-kupu tertutup dengan sisik-sisik lembut. Sayap tersebut terdiri atas sisik-sisik yang tersusun satu di atas yang lain. Sayap kupu-kupu mempunyai pola simetris yang sempurna dengan ukurannya yang sama persis.
Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya jarang orang yang tidak merasa jijik pada ulat; padahal keduanya adalah makhluk yang sama. Semua jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu atau ngengat. Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah.
Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulat-ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya.

Nyimpang dikit …. (biar terbaca tulisanku yang lain)
Seleksi alam
Pengertian dan arti definisi seleksi alam adalah seleksi yang terjadi pada individu-individu yang hidup di alam, sehingga individu yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut (dari ancaman iklim, musuh, pemangsa dsb.) akan terus hidup dan beranak pinak, sedangkan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan alam lingkungan sekitarnya akan musnah dan hilang dimakan waktu.
Hal tersebut diulas dalam teori darwin yang berintikan :
1. Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yang berasal dari masa lampau.
2. Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections)
Khususnya untuk butir 2.  mengenai Seleksi Alam ini dapat dilihat di sini.
Kita lanjutkan ……………….

Kupu-kupu dan Manusia
Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai hewan penyerbuk, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat.
Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus. Bukan hanya tanam-tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon buah-buahan dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh ulat dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis ulat - terutama dari jenis-jenis ngengat - yang menjadi hama pertanian yang serius.
Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan peternakan kupu-kupu yaitu sebagai taman kupu-kupu atau dijadikan koleksi herbarium (mohon koreksi kalau istilahnya salah).
Kepompong ulat sutra bisa diolah menjadi benang untuk dijadikan kain yang sangat indah dan bagus serta harganyapun relatif mahal.
Untuk beberapa jenis kupu-kupu ada yang dilindungi seperti dapat dilihat di sini.

Catatan :
•  Kupu-kupu malam (ngengat) di sini merupakan arti sebenarnya yaitu binatang, bukan arti kiasan seperti pada judul lagu jadul “Kupu-Kupu Malam” ciptaan penyanyi Titiek Puspa yang kiasannya berarti wanita penghibur atau pelacur yang biasanya keluar (atau mengeluarin ..... duit orang) pada waktu malam.
•  Untuk mempertahankan keturunannya/spesies maka ulat atau kupu-kupu dari beberapa jenis menyamar (secara ekstrim) atau "menyesuaikan diri" dengan keadaan alamnya, ini dalam rangka “seleksi alam”. Cara ini bisa saja digunakan oleh makhluk yang bernama Manusia untuk hal-hal yang positif tapi tidak jarang juga digunakan untuk hal yang sifatnya negatif seperti kejahatan, mata-mata, munafik dlsb-dlsb. agar tujuan/kebiasaannya yang merugikan orang lain tidak kelihatan/berlanjut atau tidak punah disebabkan ... terkena peraturan.
   Kata lain yang berkaitan adalah Butterfly effect (Efek kupu-kupu), yaitu merupakan sebuah istilah untuk suatu teori Chaos (berkaitan dengan system ketidak teraturan alam sedikit-demi sedikit) yang diibaratkan kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil dapat menghasilkan Tornado di Texas beberapa bulan kemudian, yakh … gampangnya sajah .. di Indonesia pun sejak SD istilah yang begitu mah sudah ada yaitu “Sedikit demi sedikit lama-lama mah, jadi bukit”, kan sama-sama tidak mungkinnya (bohong) untuk jangka pendek. Cuma bedanya : (a). istilah yang pertama mah didukung oleh perhitungan macam-macam yang bikin pusing kepala dan difilmkan sedang istilah kedua seadanya saja. (b). istilah pertama condong ke hal negatif (kesalahan sepele-sepele jadi membahayakan ) sedangkan kalau istilah kedua megarah ke hal yang positif (misalnya nabung), kalau kurang betul mohon koreksi.

•  Lambang atau gambar kupu-kupu (antara lain untuk logo atau tatto) diartikan sebagai sesuatu yang indah (apalagi letaknya dimana .. ghitu, gambar tengkorak atau lumba-lumba saja yang hanya dua warna sudah menarik) dan menguntungkan bagi manusia, atau sebaliknya kearah hal negative yaitu “si penghisap madu” atau perenggut kesucian seseorang.  
•  Sekedar pemikiran saja - mungkin juga salah - apabila seseorang (terutama lelaki) kalau lihat perempuan bertato (apalagi letaknya) ... gimana gitu ... yakh mungkin itulah keindahannya, tapi perlu diingat bahwa tatto itu sulit dihilangkan secara sempurna,  jadi pikir-pikir dulu lah sebelum bertatto .
•  Ada pepatah dari orang tua dulu “ulat juga kalau mau jadi kupu-kupu harus puasa dulu (jadi kepompong)” artinya kira-kira adalah : ulat merupakan binatang yang menjijikan, gatal dan jelek bentuknya apabila mau menjadi indah, disayang dan bagus harus melalui kepompong dulu yang tidak makan dan tidak minum, begitu pula seseorang yang ingin berhasil harus puasa atau prihatin terlebih dahulu.
•  Bulu ulat atau kupu-kupu apabila terkena kulit manusia bisa menimbulkan gatal/alergi maka cara yang ampuh untuk mengatasinya supaya tidak gatal lagi, yaitu bagian kulit yang terkena digosok-gosokan ke rambut kepala, boleh dicoba dan mudah-mudahan ampuh.
•  Untuk menghormati atas keindahan kupu-kupu maka di sebagian tempat ada mitos kalau sebuah rumah dimasuki seekor kupu-kupu maka rumah tersebut akan kedatangan tamu yang dihormati, makin indah dan besar kupu-kupunya makin agung tamunya (apalagi kalau Ratu-nya yang datang ... bikin sibuk panitia dan petugas keamanan).
•  Menurut Harun Yahya bahwa peristiwa-peristiwa tersebut - maksudnya siklus dan kehidupan kupu-kupu - tidak terjadi secara kebetulan tetapi “ada yang mengaturnya”.
•  Karena hidup seekor kupu-kupu melalui perjuangan dan melambangkan keindahan dengan warna-warninya, maka sebagai pujian atas perjuangan dan keindahan tersebut diekspresikan dalam beberapa lagu dari jadul sampai jarang -jaman sekarang - : (a). “Kepompong” yang mengibaratkan Persahabatan bagai kepompong - yang berharap walaupun kadang-kadang ada pahitnya - Mengubah ulat menjadi kupu-kupu ... (b). lagu Melly Goeslow dengan potongan liriknya "Butterfly terbanglah tinggi - sesuatu yang indah yang hanya bisa dibayangkan - Setinggi anganku untuk meraihmu ..." (c). serta lagu anak-anak (kita kenal sejak TK atau SD) yang diharapkan bisa lebih menghayatinya dengan potongan liriknya “ Kupu-kupu yang lucu, kemana engkau pergi ……… dst-dst”., serta banyak lagi lagu-lagu yang berjudul butterfly.
•  Dengan demikian maka dari uraian tersebut, pada prinsipnya sebagian besar merupakan suatu kesan yang indah terhadap binatang yang bernama kupu-kupu, dan …. jangan lupa ... kita ingat  kembali pada Judul Tulisan ini ……. "Bagaimana kesan Anda terhadap ulat?".
Tks.
Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber bacaan a.l : Wikipedia dan harunyahya2.com

2 komentar: