Minggu, 17 Oktober 2010

KAISAR AGUSTUS (63 SM-14 M)

Pendiri imperium Romawi, Augustus Caesar, adalah salah satu tokoh penting dalam perputaran jalannya sejarah. Dia mengakhiri perang saudara yang sudah mengacaukan Republik Romawi selama pada abad pertama sebelum Masehi. Sesudah itu, dia mengorganisasikan kembali pemerintahan Romawi sehingga keamanan dan perdamaian di dalam kekuatan di dalam negeri terjamin dan kesejahteraan penduduk terpelihara dengan baik, keadaan ini berlangsung selama dua abad. Sesuai buku 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa (Michael Hart) ditempatkan pada urutan 18 dari 100 tokoh dalam buku tersebut.

Gaius Octavius (yang lebih terkenal sebagai Octavianus, tidak bersedia menerima gelar Kaisar Agustus sampai dengan berumur tiga puluh lima tahun). Dia dilahirkan pada tahun 63 SM. Dia adalah cucu keponakan Julius Caesar yang merupakan tokoh politik Romawi di masa muda Octavianus. Karena Julius Caesar sendiri tak punya anak, dia sangat menyayangi Octavianus dan mempersiapkannya menjadi seorang politikus. Namun, ketika Caessar terbunuh pada tahun 44 SM, Octavianus barulah seorang pelajar berumur delapan belas tahun. Kematian Caesar menimbulkan pergulatan sengit dan lama di antara para petinggi politik dan militer untuk menduduki kursi kekuasaan. Octavianus terlibat dalam per gulatan ini. Pada awalnya, lawan-lawannya yang punya pengalaman dan berumur lebih tua, meremehkan Octavianus, dia dianggap tak lebih dari anak kemarin sore, bukanlah saingan yang perlu diperhitungkan. Sedangkan Octavianus karena merasa seperti anak Caesar, ingin mengambil keuntungan dari situasi ini, Dengan kecermatan yang ada padanya ia berusaha merebut kemenangan politik dengan mencari dukungan pasukan-pasukan Caesar dan menunjuk Mark Anthony sebagai pendukung utamanya karena Mark Anthony merupakan sahabat terdekat Caesar. Serangkaian pertempuran pada tahun-tahun berikutnya dapat menyingkirkan lawan-lawan politiknya dalam rangka merebut kekuasaan.
Pada tahun 36 SM, Roma dan banyak lagi daerah-daerah lain yang sudah ditaklukkan dibagi dua oleh Mark Anthony dan Octavianus. Mark Anthony menguasai negeri bagian timur dan Octavianus bagian barat. Selama beberapa tahun hubungan antara keduanya kurang akrab karena masalah perempuan. Mark Anthony kurang memberikan perhatian pada urusan politiknya karena lebih memperhatikan Cleopatra. Sebaliknya, Octavianus dengan tekunnya mengurus pemerintahan dan memperkuat kedudukannya. Perang pecah antara keduanya, Mark Anthony bertempur melawan Octavianus pada tahun 32 SM. Perselisihan akhirnya terselesaikan melalui perang laut yang menentukan di Actium tahun 31 SM yang dimenangkan oleh Octavianus secara mutlak. Mark Anthony dan Cleopatra akhirnya bunuh diri.
Octavianus akhirnya mencapai kekuasaan yang setara dengan apa yang pernah dialami Julius Caesar lima belas tahun sebelumnya. Caesar dibunuh karena jelas-jelas bermaksud menghapus pemerintahan Republik Romawi dan menggantinya dengan sistem kerajaan. Namun, pada tahun 30 SM, sesudah beberapa tahun perang saudara dan kegagalan pemerintah sistem republik, sebagian besar orang Romawi tak keberatan menerima sistem pemerintahan tirani yang bijak dan tak terlampau keras serta aturan-aturan sistem republik tetap berjalan.
Octavianus, meski menunjukkan sikap kejam dalam tahap pergulatan mencapai puncak, cukup mengherankan, dia menjadi lembut dan memancarkan wibawa dan memantapkan kekuasaan. Pada tahun 27 SM, untuk memikat perhatian senat, dia membuat pengumuman ingin membangun kembali sistem republik dan menyatakan kesediaannya mundur dari semuajabatan yang dipegangnya. Namun, kenyataannya dia tetap bertahan pada kedu¬dukannya sebagai penguasa provinsi Spanyol, Gaul, dan Suriah. Berhubung mayoritas kekuatan angkatan bersenjata berada di ketiga provinsi itu, kekuatan dan kekuasaan yang sesungguhnya masih tetap berada di tangannya. Senat dalam pemungutan suara menetapkan untuk memberinya gelar Augustus, tetapi dia tak pernah menganggap dirinya seorang raja. Secara teori, Romawi tetap berbentuk republik dan Agustus tak lebih dari seorang princeps (warga utama). Kenyataan yang sesungguhnya menunjukkan, senat yang jinak dan murah hati siap sedia mempersembahkan jabatan apa saja yang dipilih Agustus dan dalam sisa hidupnya dia merupakan seorang diktator yang efektif dalam makna yang sesungguhnya. Ketika dia wafat pada tahun 14 SM, Romawi sudah sepenuhnya melampaui masa transisi dari bentuk republik ke bentuk kerajaan dan si anak angkat Agustus menggantikannya tanpa mengalami kesulitan sama sekali.
Agustus dapat dianggap sebagai satu contoh tirani yang berkemampuan dan murah hati dalam sejarah. Dia betul-betul seorang negarawan, pendekatannya yang bijak berhasil menutup celah-celah perpecahan yang ditimbulkan oleh perang saudara.
Agustus memerintah Romawi selama 40 tahun dan kebijakan serta garis poiitiknya mempengaruhi kekaisaran pada masa-masa sesudah wafatnya. Di bawah Agustus, pasukan Romawi melakukan penaklukan mutlak atas Spanyol, Swiss, Galatia di Asia Kecil, dan di sebagian besar daerah Balkan. Pada saat akhir pemerintahannya, perbatasan sebelah utara wilayah kekuasaannya tidak banyak berbeda dengan garis sungai Rhine Danube menjadi batas belahan utara pada abad-abad sesudahnya.
Agustus benar-benar seorang administator luar biasa dan berkemampuan tak terbandingkan dalam hal mengatur urusan pemerintahan sipil dan pelayanan masyarakat. merombak sistem perpajakan dan sistem keuangan negara Romawi, menata kembali angkatan bersenjata, dan membangun angkatan laut yang permanen. Dia juga bangun kesatuan pasukan pengawal pribadi, meletakkan dasar komandan pengawal yang pada abad-abad berikutnya memegang peranan penting dalam hal memilih memberhentikan kaisar-kaisar.
Di bawah pemerintahan Agustus, dibangun jaringan jalan raya yang luas di segei wilayah kekuasaan Romawi. Dia juga membangun perumahan rakyat yang indah, begitu pula kota-kota diperindah dan diperluas. Kuil-kuil dibangun dan Agustus mendorong ketaatan kepada agama Romawi. Disusunnya peraturan tentang perkawinan, dan cara pendidikan dan pengasuhan anak-anak.
Sejak tahun 30 SM, keadaan dalam negeri Romawi aman tenteram di bawah Agustus. Sumber-sumber alam memberikan kemakmuran besar untuk rakyat. Keadaan ini pengaruhi seni budaya yang berkembang dengan pesatnya sehingga masa pemerintah Agustus merupakan zaman emas bagi kesusastraan. Penyair terbesar Romawi, Virgil, hidup dalam masa ini, begitu pula pengarang-pengarang terbesar yang lain termasuk Horace dan Livy. Sedangkan budayawan Ovid yang menimbulkan rasa tidak senang Agustus, di dan Romawi.
Agustus tidak punya anak laki-laki, sedangkan keponakan dan dua cucunya meninggal mendahuluinya. Itu sebabnya Agustus memungut anak tirinya, Tiberius, dan menetapkannya menjadi penggantinya. Akan tetapi, dinastinya (yang kemudian termasuk penguasa-penguasa yang tidak populer seperti Caligula dan Nero segera mengalami kemerosotan. Walaupun perdamaian dan keamanan dalam negeri yang dasar-dasarnya diletakkan oleh Agustus (yang disebut Pax Romana) masih bisa bertahan sekitar 200 tahun. Selama masa perluasan kondisi yang aman dan makmur ini, kebudayaan Romawi meresap dengan dalamnya ke wilayah taklukan Agustus dan pemimpin-pemimpin Romawi lainnya
Kekaisaran Romawi terkenal karena keantikannya dan memang kenyataannya begitu Romawi bukan saja merupakan pusat kebudayaan purba, tetapi juga merupakan penyalur utama gagasan dan peradaban budaya bangsa-bangsa seperti Mesir, Babylonia, Yahudi, Yunani, dan lainnya ke Eropa Barat.
Menarik membandingkan Agustus dengan pamannya, Julius Caesar. Lepas dari ketampanan Agustus, kecerdasan, kekuatan, karakter, dan keberhasilan militer, dia mampu menandingi karisma yang melekat pada diri pendahulunya. Julius Caesar punya daya tarik orang-orang sezamannya lebih besar dari apa yang dimiliki Agustus dan dia tetap terkenal hingga kini. Akan tetapi, pengaruhnya terhadap sejarah, Agustus masih punya kelebihan.
Menarik juga membandingkan Agustus dengan Alexander yang Agung. Keduanya memulai kariernya sejak usia muda, walaupun Agustus harus mengatasi hambatan-hambatan dengan lebih keras dalam perjalanan mencapai puncak Kemampuan militernya tidaklah lebih luar biasa dibandingkan Alexander yang Agung, tetapi benar-benar mengesankan dan penaklukan-penaklukannya lebih menggemparkan. Kenyataan ini merupakan faktor yang membedakan antara Agustus dan Alexander yang Agung. Agustus dengan penuh kecermatan membangun masa depan dan sebagian hasil pengaruhnya yang berjangka lama dalam sejarah kemanusiaan lebih luas.
Agustus bisa juga dibandingkan dengan George Washington. Keduanya memainkan peranan besar dan hampir sama dalam sejarah. Namun, jika diukur dari lamanya masa kekuasaan Agustus, sukses-sukses politiknya, dan arti penting kekuasaan Romawi dalam sejarah, saya yakin Agustus layak ditempatkan pada daftar urutan lebih tinggi daripada tokoh lainnya.
Sumber : Hart, Michael H; 2005; 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah; Karisma Publishing Group. (hasil terjemahan penerbit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar