Dikemas oleh Isamas54
Pada pukul 11:40 PM ketika berlayar di selatan Grand Banks di Newfoundland, pengawas Fredrick Fleet dan Reginald Lee melihat bongkahan gunung es yang besar tepat di hadapan kapal. Fleet membunyikan loceng kapal sebanyak tiga kali dan menelepon dek pengawal memberitahu, "Gunung es, tepat di depan!" Opsir I Murdoch mengarahkan kemudi mengejutkan ke sisi kiri dan kecepatan tinggi ke belakang, yang menghentikan dan kemudian mengundurkan mesin kapal tetapi ... tabrakanpun ternyata tidak dapat dielakkan. Peristiwa tenggelamnya Kapal Titanic ini kemudian difilm kan.
Pada malam Minggu, 14 April, suhu menurun sampai tahap hampir beku dan laut tenang, bulan tidak keluar dan langit cerah. Kapten Smith, bertindak kepada peringatan adanya bongkahan gunung es melalui komunikasi nirkabel semenjak beberapa hari, mengubah haluan Titanic ke arah lebih selatan. Pada Minggu tersebut pada 1:45 PM, perutusan dari kapal uap Amerika memberi peringatan bahwa gunung es besar terapung dalam jalur Titanic, tetapi peringatan ini tidak diantar ke dek pengawal. Lewat petang itu, satu lagi laporan mengenai bongkahan gunung es besar yang banyak, kali ini dari Mesaba, turut gagal disampaikan ke dek pengawal.
Pada pukul 11:40 PM ketika berlayar di selatan Grand Banks di Newfoundland, pengawas Fredrick Fleet dan Reginald Lee melihat bongkahan gunung es yang besar tepat di hadapan kapal. Fleet membunyikan loceng kapal sebanyak tiga kali dan menelepon dek pengawal memberitahu, "Gunung es, tepat di depan!" Opsir I Murdoch mengarahkan kemudi mengejutkan ke sisi kiri dan kecepatan tinggi ke belakang, yang menghentikan dan kemudian mengundurkan mesin kapal. Tabrakan ternyata tidak dapat dielakkan, dan gunung es terapung tersebut bergesek dengan bagian kanan kapal, merenggangkan tekuk badan kapal di beberapa bagian dan melantunkan kimpalan paku di bawah permukaan air sepanjang sekitar 91 m (300 kaki). Pintu kedap air ditutup saat air mulai memasuki lima bagian kedap air pertama, lebih satu daripada apa yang dapat ditanggung Titanic. Berat lima bagian kedap air yang dimasuki air menarik kapal ke bawah melebih ketinggian dinding kedap air, memungkinkan air untuk memasuki bagian lain. Kapten Smith, merasakan gegaran hantaman itu, sampai ke dek pemerintah dan memerintahkan berhenti sepenuhnya. Selepas pemeriksaan oleh pegawai kapten dan Thomas Andrews, jelas disadari bahwa Titanic akan tenggelam, dan sejurus selepas tengah malam pada 15 April, perahu penyelamat diperintahkan untuk disediakan dan panggilan keselamatan diantarkan.
Kapal penyelamat pertama dilancarkan, bot 7, diturunkan pada pukul 12:40 AM di sebelah kanan dengan hanya 28 orang di atasnya. Titanic membawa 20 perahu penyelamat dengan kapasitas penuh 1.178 orang. Walaupun tidak mencukupi untuk membawa semua penumpang dan anak kapal, Titanic membawa lebih banyak bot berbanding yang disyaratkan oleh Lembaga Peraturan Britania. Pada masa itu, jumlah perahu penyelamat yang diperlukan ditetapkan menurut ton kasar kapal, bukannya jumlah orang yang dibawanya.
Penumpang kelas pertama dan kedua dengan mudah bisa mencapai perahu penyelamat dengan tangga yang menuju terus ke dek perahu tetapi penumpang kelas ketiga lebih sukar. Banyak mendapat jalur dari bagian bawah kapal sukar dipahami dan menyukarkan mereka untuk sampai ke perahu penyelamat. Lebih buruk lagi, penumpang kelas tiga saat pintu dikunci oleh anak kapal yang menunggu arahan untuk mengizinkan penumpang naik ke geladak.
Titanic melaporkan kedudukannya pada 41° 46′ N, 50° 14′ W. Bangkai kapal dijumpai di 41° 43′ N, 49° 56′ W.
Operator radio nirkabel Jack Phillips dan Harold Bride sibuk mengantar CQD, isyarat darurat sedunia. Beberapa kapal menyahut, termasuk Mount Temple, Frankfurt dan kapal saudara Titanic, Olympic, tetapi semuanya terlalu jauh untuk sampai sebelum Titanic tenggelam. Kapal terdekat adalah RMS Carpathia milik Cunard Line yang sejauh 93 kilometer (58 batu) dan hanya sampai setelah empat jam; terlalu lewat untuk sampai ke Titanic. Satu-satunya daratan yang menerima isyarat kecemasan Titanic adalah stasiun nirkabel di Cape Race, Newfoundland.
Pada mulanya, penumpang enggan meninggalkan Titanic untuk menaiki kapal penyelamat yang kecil karena merasakan Titanic lebih selamat dan tiada tanda apapun sedang berada dalam keadaan bahaya. Ini menyebabkan kebanyakan bot diluncurkan separuh kosong; satu perahu yang mampu membawa 40 orang dilepas dengan hanya 12 orang di atasnya.
"Wanita dan kanak-kanak dahulu" diberi keutamaan untuk menaiki perahu penyelamat, Opsir II Lightoller, yang mengisi bot penyelamat di sebelah kiri, hanya membolehkan lelaki yang diperlukan sebagai pengayuh dan tidak untuk sebab lain walaupun masih terdapat tempat kosong. Opsir I Murdoch, yang mengisi perahu di sebelah kanan, membolehkan lelaki naik sekiranya wanita tidak mencukupi. Saat kapal semakin condong, penumpang mulai cemas dan sebagian perahu dilepas penuh muatan. Pada 2:05 AM, seluruh bagian depan haluan tenggelam di bawah air, dan kecuali dua buah perahu, semua perahu penyelamat lain telah diluncurkan.
Sekitar 2:10 AM, bagian belakang kapal terangkat dari permukaan air menampakkan bilah kipas, dan pada pukul 2:17 permukaan air mencecah geladak perahu. Keadaan semakin hangat saat dua perahu penyelamat terakhir terapung dari geladak, satu terbalik dan satu lagi separuh berisi air. Tidak lama kemudian, cerobong paling depan jatuh, meremukkan sebagian dek pemerintah dan mereka yang terapung dalam air. Di geladak, para penumpang berlari ke arah belakang atau melompat ke laut dangan harapan dapat sampai ke bot penyelamat. Bagian belakang kapal perlahan-lahan terjungkit ke langit, dan barang-barang yang tidak terikat jatuh ke laut. Sewaktu bagian belakang kapal terjungkit, sistem eletrik gagal dan lampu padam. Tidak lama kemudian, ketegangan pada badan kapal mengakibatkan Titanic pecah dua antara dua cerobong terakhir, dan bahagian depan tenggelam sepenuhnya. Bagian belakang terapung di permukaan air seketika dan terjungkit menegak. Selepas beberapa saat, pada pukul 2:20 AM, semuanya tenggelam ke laut.
Dari sejumlah 2.223 orang, hanya 706 selamat; 1.517 mati. Kebanyakan kematian disebabkan karena korban terkena hypothermia dalam air 28 °F (−2 °C). Hanya dua dari 18 perahu penyelamat yang diluncurkan kembali untuk menyelamatkan korban dari dalam air selepas kapal tenggelam. Perahu penyelamat 4 kembali dan menyelamatkan lima orang, dua dari mereka mati kemudian. Hampir sejam kemudian perahu penyelamat 14 kembali dan menyelamatkan empat orang yang mana satu mati kemudian. Ada yang lain berhasil menaiki bot penyelamat yang terapung dari geladak. Terdapat pertikaian dalam bot penyelamat lain samaada hendak kembali, tetapi kebanyakan yang selamat takut bila perahu penyelamat mereka akan tenggelam akibat dikerumuni korban yang mencoba menaiki perahu mereka atau ditarik oleh Titanic yang tenggelam, walaupun sebenarnya hanya sedikit tarikan yang ada.
Korban dalam perahu penyelamat.
Kedua bagian kapal tersebut tenggelam dengan cara berlainan. Bagian depan yang runcing mendatar kira-kira 609 m (2.000 kaki) di bawah permukaan dan mendarat dengan agak perlahan. Bagian belakang bagaimanapun tenggelam dengan laju ke dasar lautan; badan kapal terburai akibat pengucupan udara yang terperangkap dalam kapal. Bagian belakang kapal menghantam dasar dengan kecepatan tinggi, terbenam jauh ke dalam lumpur.
Diselamatkan
Hampir dua jam selepas Titanic tenggelam, RMS Carpathia tiba di tempat kejadian dan mengambil perahu penyelamat pertama. Dalam beberapa jam kemudian, mereka yang masih hidup diselamatkan. Di geladak Carpathia, doa khusyuk yang ringkas untuk yang mereka yang terselamatkan dan bagi memperingati mereka yang mati diadakan, dan pada 8:50 AM, Carpathia menuju ke New York, sampai pada 18 April.
Saat kehilangan jiwa disahkan, White Star Line menyewa kapal MacKay-Bennett untuk mengambil mayat. Sejumlah 338 mayat akhirnya didapati. Kebanyakan mayat diantar ke Halifax, Nova Scotia, di mana kebanyakan mayat yang tidak dikenal dikebumikan di Pemakaman Fairview.
Dampak selepas kejadian
Petikan dari Memorandum AL AS berkenaan dengan Titanic.
Saat berita mengenai malapetaka itu tersebar, ramai orang terkejut bahwa Titanic telah tenggelam dengan jumlah kematian yang begitu tinggi walaupun dilengkapi dengan teknologi yang maju. Harian-harian dipenuhi berita dan gambaran mengenai malapetaka tersebut dan semuanya tidak sabar-sabar untuk mendapatkan berita terkini. Banyak tabung amal didirikan untuk membantu korban dan keluarga mereka, banyak yang kehilangan orang yang merupakan tulang punggung keluarga, atau dalam kasus penumpang kelas tiga, semua barang yang mereka miliki.
Tenggelamnya kapal itu memberi dampak yang mendalam kepada penduduk Southampton. Menurut Hampshire Chronicle pada 20 April 1912, hampir 1.000 keluarga setempat terpengaruh secara langsung. Hampir setiap jalan di daerah Chapel kota tersebut kehilangan lebih dari satu penduduk dan hampir 500 rumah kehilangan keluarga.
Sebelum yang terselamatkan sampai ke New York, pemeriksaan telah dirancang untuk mengetahui apa yang terjadi atas Titanic, dan apa yang dapat dilakukan untuk menghindarkan terulangnya peristiwa itu. Senat Amerika Serikat memulai pemeriksaan mengenai musibah Titanic pada 19 April, sehari selepas Carpathia tiba di New York dengan yang selamat. Ketua Penyelidikan, Senator William Alden Smith, ingin mengumpulkan gambaran penumpang dan anak kapal saat masih jelas dalam pikiran mereka. Smith juga perlu panggilan tertulis warganegara Britania untuk pengadilan semasa mereka masih berada di tanah Amerika. Pemeriksaan Amerika berlangsung sampai 25 Mei Lord Mersey dilantik untuk mengetuai penyelidikan Dewan Perdagangan Britania mengenai musibah tersebut. Pemeriksaan Britania berlangsung antara 2 Mei dan 3 Juli. Setiap pemeriksaan mengambil testimoni dari kedua penumpang dan ABK Titanic, ABK Californian dan pakar lain.
Para penyelidik mendapati kebanyakan peraturan keselamatan ketinggalan zaman dan dengan itu pelbagai langkah keselamatan baru dilaksanakan. Kedua pemeriksaan mengenai musibah tersebut mendapati kapten dan kapal Californian gagal memberikan bantuan sewajarnya kepada Titanic. Pemeriksaan tersebut mendapati bahwa Californian lebih dekat dengan Titanic berbanding 31 km (19 ½ batu) yang dianggarkan oleh Kapten Lord dan bahwa Lord sepatutnya membangunkan operator nirkabel selepas roket dilaporkan kepadanya. Disebabkan operator nirkabel Californian tidak bertugas, 29 negara mengesahkan Akta Radio 1912, yang menyelaraskan komunikasi radio, terutama dalam keadaan panik.
Musibah tersebut turut mendorong International Convention for the Safety of Life at Sea di London, Inggris, pada 12 November 1913. Pada 20 Januari 1915, persetujuan ditandatangani oleh persidangan tersebut dan menghasilkan pendirian dan pembiayaan Patroli Es Internasional, agensi Pegawai Pesisir Amerika Serikat yang sampai hari ini memantau dan melaporkan lokasi gunung es terapung Lautan Atlantik yang dapat menjadi ancaman bagi jalur laut trans-Atlantik. Turut dipersetujui dalam peraturan baru bahwa semua kapal penumpang perlu mempunyai perahu penyelamat yang mencukupi bagi semua orang di atas kapal, dan latihan keselamatan yang bersesuaian dilakukan, dan semua komunikasi radio dikendalikan 24 jam sehari bersama sumber kuasa kedua, agar tidak terlepas panggilan kecemasan. Sebagai tambahan, disetujui bahwa tembakan roket merah dari kapal mestilah dianggap sebagai isyarat kecemasan.
Film TITANIC
Peristiwa tenggelamnya Kapal Titanic tersebut dibuat film arahan James Cameron yang berjudul TITANIC (1997) dibintangi oleh Kate Winslet dan Leonardo DiCaprio yang menuturkan kisah saksi hidup “Kate Winslet asli jaman dulu" alias Rose DeWitt Bukater (betul-betul penumpang kapal mewah Titanic yang mengalami musibah tahun 1912). Kate Winslet berperan sebagai Rose DeWitt Bukater, sedangkan Leonardo Di Caprio berperan sebagai Jack Dawson (kekasih Rose DeWitt Bukater). Cerita bermula dari kisah dua orang remaja selaku penumpang kapal Titanic yang saling jatuh cinta dengan latar belakang yang berbeda sehingga penuh rintangan yang diakhiri dengan musibah tenggelamnya kapal Titanic.
Film TITANIC ini memperoleh penghargaan 11 Academy Awards (Oscar) pada 23 Maret 1998, selama 12 tahun merupakan film terlaris sepanjang masa dan baru awal 2010 film itu tumbang oleh film Cameron lainnya berjudul Avatar. Sedangkan soundtrack film "Titanic" dinyanyikan oleh penyanyi Celine Dion berjudul "My Heart Will Go On" (1998).
Cerita sampai di sini dulu, dilanjutkan dengan Bagian 3.
Sumber bacaan : wikipedia.
Bacaan terkait :
Profil Kate Winslet dan Leonardo DiCaprio
Profil Celine Dion (dalam Profil Cameron Diaz dan Celine Dion)
Seberapakah Musibah Titanic (Bagian 1)
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar