Senin, 14 Maret 2011

Gempa Bumi dan Tsunami di Jepang (Bagian 2)


Negara Jepang dibagi menjadi 47 Persfektur (diperintah Gubernur) dengan jumlah penduduk 127,614 juta orang (perkiraan 1 Pebruari 2009), pulau-pulau besar yaitu  Pulau Hokkaido, Honshu (paling besar), Shikoku, dan Kyushu.  Daerah yang berdekatan dengan pusat gempa dan tsunami dan terkena bencana yaitu di daerah Sendai yang terletak di Pulau Honshu.


Jepang dibagi menjadi 47 Persfektur yang diperintah oleh Gubernur bersama dewan legislative daerah, yang dibagi
10 wilayah yaitu Hokkaido, Tohoku, Hokuriko, Kanto, Cubhu, Kansai (Kinki), Chugoku, Shikoku, Kyiushu, dan Kepulauan Ryukiu.  Kota-kota besar di jepang yaitu : Tokyo, Yokohama, Osaka, Nagoya, Sapporo, Kobe, Kyoto, Fukuoka, Kawasaki, Saitima, Hiroshima dan Sendai.


Sendai terletak di pulau Honshu ini merupakan pulau terbesar ketujuh di dunia dan pulau terpadat kedua di dunia setelah Jawa.





Sendai City

Hal khusus gempa Jepang
Dari Gempa Jepang yang merupakan hal khusus yaitu :
●  Negara Jepang sering dilanda gempa sehingga sering latihan menghadapi bahaya gempa dan bangunan yang telah disiapkan untuk tahan gempa.  Jepang pasca gempa Kobe tahun 1995 bangkit, belajar dan menyusun strategi untuk mengurangi dampak bencana (terutama gempa dan tsunami)
●  Gempa 8,9 SR termasuk  salah satu 10 ranking terbesar sejak 1900
●  Dikhawatirkan adanya dampak nuklir dari kebocoran Pusat pengolahan nuklir PLTN di Fukushima
Gempa bumi, tsunami dan kebocoran nuklir ini  merupakan krisis terbesar buat Jepang setealah Perang Dunia II (bom Hiroshima dan Nagasaki)

Perbandingan dengan Gempa Aceh-Indonesia
 
Tsunami Jepang


Akibat bencana gempa di Aceh

Perbandingan Gempa dan tsunami di Jepang dan Aceh (Indonesia)
Perbandingan Gempa Jepang (11/3/2011) dan Gempa Aceh (26/12/2004)  (Sumber : Kompas, 14/3/2011) :
●  Kekuatan gempa (SR) : 8,9 - 9,1
●  Kedalaman gempa  (km) : 15,1 – 10 
●  Tinggi tsunami (meter) : 10 -10
●  Kecepatan tsunami  (km/jam) : 800 – 700
●  Jangakaun tsunami (km) : 24 – 9
●  Korban tewas (orang) : 1.700 – 127.720
●  Korban hilang (orang) : 10.000 – 93.285
●  Rumah rusak (unit) :  belum ada data – 139.195

10 Gempa terbesar di Dunia sejak 1900 :
1960. Cile . 9,5 SR. 5.000 tewas
1964. Alaska AS. 9,2 SR. 125 tewas
2004. Aceh, Indonesia. 9,1 SR. 297.000 tewas
1952. Kamchatka, Rusia. 9,0 SR. Tidak ada korban jiwa
2011. Jepang. 8,9 SR. 1.700 tewas
2010. Cile. 8,8 SR. 520 tewas
1906. Ekuador. 8,8 SR. 1000 tewas
1965. Alaska, AS. 8,7SR. Tidak ada korban jiwa
2005. Sumatera, Indonesia. 8,6 SR. 1.000 tewas
1950. Tibet India. 8,6SR. 1.500 tewas

Situasi pasca gempa dan tsunami di Jepang (13/3/2011)


Jutaan korban tsunami di sepanjang pantai timur Pulau Honshu dan pulau lain di Jepang dalam kondisi krisis pangan (mie instan dan makanan ringan menipis karena banyak swalayan yang terkena bencana) dan air bersih (sekitar 1,4 juta keluarga kesulitan air), gelap (sekitar 2,5 juta  keluarga tanpa pasokan listrik), warga stress, putus asa, sedih dan kehilangan kepercayaan diri untuk bertahan.   
Data NHK, sekitar 380.000 orang telah dievakuasi ke tempat penam[ungan darurat dengan kondisi banyak yang lemas karena kekurangan makan.
Di kota Iwaki keadaan warga cemas akibat terbatas makanan, belum ada listrik, dan semua took ditutup. Di kota kecil Tagayo dekat kota pelabuhan Sendai Miyagi, warga bingung melintasi jalan-jalan penuh dengan mobil hancur, rumah rusak dan rongsokan besi, kesulitan makanan dan air bersih (ada warga yang selama 3 hari hanya berbekal roti dan rice ball).  Di Chiba ratusan korban harus antri di beberapa penampungan air, rembesan air menggenangi jalan-jalan, sebagian rumah roboh dihantam tsunami, sekolah diliburkan hingga selasa depan.
Korban tewas di Prefektur Miyagi sekitar 10.000 orang, sedang di prefektur lain belum terhitung seperti di ibaraki chiba di wilayah kanto. Di minamisanriku yang telah rata debngan tanah sekitar 10.000 orang hilang.
Bantuan Negara lain : AS menyiagakan 8-10 kapal angkatan laut di Jepang untuk mengangkut bantuan pangan dan obat-obatan.  PBB mengirimkan tim bantuan untuk mengordinasikan bantuan.
Ancaman nuklir : ancaman baru yaitu rusaknya reactor nuklir PLTN Fukushima yang dioperasikan Tokyo Electric Power Co (Tepco) dimana public menghawatirkan dampaknya akan lebih besar dari Chernobyl, dimana sebanyak 180.000 warga tinggal dalam radius 20 km dari PLTN Fukushima, serta dilaporkan akibat kebocoran radiasai reactor unit-1 ada 160 orang diantaranya telah terkontaminasi. Setelah terjadi ledakan di unit 1 dan 3 juga Unit-2 mengalami kebocoran
Antisipasi gempa
Sejak Gempa kobe yang menelan korban 6.000 orang bangunan dan infrastuktur di Jepang harus memenuhi standar tertentu untuk mitigasi bencana.  Namun tetap saja banyak yang rusak karena Jepang tidak pernah dilanda gempa sebesar itu sedangkan bangunan untuk dibuat tahan gempa yang lebih kuat semakin mahal biayanya.  Tetapi dengan adanya upaya mitigasi tersebut yang antara lain untuk bangunan, rumah dan jembatan telah bisa menyelamatkan jutaan jiwa.
Selama gempa 140 ini tidak ada gedung yang runtuh akibat gempa antara lain dengan cara fondai bangunan yang dalam, diberi penyerap guncangan yang meredam energy seismic.
Komunitas di daerah pantai secara teratur mengadakan latihan menyelamatkan diri, di setiap rumah dipasang alarm jika terjadi gempa, system peringatan dini tsunami – TEWS - Pasifik (dibangun pasca gempa Aceh 2004 sekitar  50 pelampung pemantau tsunami) juga berperan.


Kerugian :
Kerugian akibat gempa dan tsunami di Jepang, berdasarkan perkiraan sementara dari Jefferies International Ltd adalah sekitar 10 milyar dollar AS atau Rp 87 triliun.  Kerugian fantastis ini a.l menyangkut reactor nuklir yang hancur, kereta api tercepat terbaru Hayabusa  yang diluncurkan Nopember 2010 tak beroperasi sementara, Japan Railway (JR) East menemukan kerusakan di jalur rel Sendai-Morioka akibat gempa). Sebagai pembanding yaitu kerugian pada Gempa Kobe 1995 yaitu total kerugian sekitar 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp 870 triliun.

Ke wilayah lain
Berdasarkan vivanews, Gempa 8,9 skala Richter di Jepang (11/3/2011) semula diperkirakan kemungkinan bisa mengakibatkan tsunami yang akan menjalar ke lebih dari 50 pulau dan negara di sekitar Samudera Pasifik termasuk Indonesia. Tsunami bahkan diperkirakan akan mencapai antartika. 
Berikut rincian perkiraan pulau dan negara (51 tempat) yang terkena tsunami, menurut Pacific Tsunami Warning Center, yaitu  :  Jepang, Rusia, Pulau Markus, Mariana Utara, Guam, Pulau Wake, Taiwan, Pulau Yap, Filipina,  Pulau Marshall, Belau, Pulau Midway, Pulau Pohnpei, Pulau Kosrae, Indonesia, Papua Nugini,  Nauru, Pulau Johnston, Pulau Solomon, Kiribati , Pulau Howland-Baker, Hawaii , Tuvalu, Pulau Palmyra, Vanuatu, Pulau Jarvis, Pulau Wallis-Futuna, Samoa, Samoa Amerika, Pulau Cook, Pulau Niue, Australia, Fiji, Kaledonia Baru, Tonga, Meksiko, Pulau Kermadec, Polinesia Prancis, Selandia Baru, Pulau Pitcairn, Guatemala, El Savador, Kosta Rika, Nikaragua, Antartika, Panama, Honduras, Chile, Ekuador, Kolombia, dan Peru.
Perkembangan terakhir dari akibat gempa Jepang tersebut tidak terlalu banyak atau tidak ada dampak (fisik) yang ditimbulkan oleh bencana tersebut di wilayah lainnya 

Wilayah Indonesia
Khusus untuk Indonesia, Pacific Tsunami Warning Center yang bermarkas di Hawaii memprediksi tsunami akan tiba di Jayapura, Papua, pukul 18.35 Waktu Indonesia Barat atau pukul 20.35 Waktu Indonesia Timur.  Berikut rincian sejumlah lokasi di Indonesia yang diperkirakan terkena tsunami :  
1. Berebere, Maluku Utara, pukul 17.58 WIB
2. Manokwari, Papua Barat, pukul 18.18
3. Jayapura, Papua, pukul 18.35
4. Sorong, Papua, pukul 18.35
Untuk wilayah Indonesia, Tsunami Jepang mencapai Jayapura yaitu menghantam kampung Enggros Abepura sekitar  jam 21.000 WIT.  Di Kampung Holtekamp di distrik Muara Tani kota Jayapura terdapat korban tewas dan sejumlah rumah rusak.  Pengalaman tahun 1960 dan 1961 memberikan pelajaran bagi warga yaitu jika melihat air laut tiba-tiba surut maka warga supaya segera menjauh (Kompas, 13/3/2011).
Keterangan Gambar : diambil dari internet

Sumber bacaan a.l :
Harian Kompas tanggal 13 dan 14 maret 2011
http: dunia.vivanews.com11 Maret 2011

Bacaan sebelumnya : Bagian 1  >> Bacaan berikutnya : Bagian 3 (menunggu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar