Senin, 04 Mei 2015

Tahapan Perkembangan Manusia



Dikemas oleh : Isamas54
Manusia secara umum dimulai dari masa dalam kandungan sampai usia tua.  Hal ini perlu diketahui dan dipahami sebagai bahan kesiapan tubuh dalam kehidupan seseorang.

Perkembangan manusia secara umum mempunyai tahapan  dengan ciri-ciri perilaku dan factor lain yang menonjol dalam periode tertentu, yaitu mulai dari dalam kandungan sampai usia tua.

(1).  Periode Pranatal (dalam kandungan)
Periode ini sangat penting artinya karena selama dalam kandungan terjadi pembentukan wujud manusia yang akibat-akibatnya terus berpengaruh sepanjang hidup. Hal-hal penting yang terjadi pada fase ini : (a). terjadinya pengalihan ciri-ciri genetis dari kedua orang tua. 


Bila terjadi gangguan dalam proses ini, maka baik ciri-ciri fisik maupun psikologisnya dimasa mendatang juga akan terpengaruh. (b). Pembentukan semua organ tubuh, termasuk menentukan jenis kelamin seseorang, gangguan dalam proses ini akan mengakibatkan cacat bawaan. (c).  Lingkungan dalam perut yang banyak dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan fisik ibu ketika mengandung mempunyai dampak psikologis tertentu. Penerimaan atau penolakan anak dalam kandungan, misalnya, akan berpengaruh terhadap kecenderungan-kecenderungan psikologis tertentu pada anak di masa mendatang.


SELINGAN : Morning Sickness dalam masa kehamilan
Morning sickness adalah keadaan tubuh dalam masa kehamilan yang ditandai dengan mual dan muntah yang pada umumnya terjadi pada pagi hingga siang hari,  biasanya akan berhenti pada usia kehamilan 10-16 minggu.
Sedangkan morning sickness yang dianggap parah atau disebut hyperemesis gravidarum yaitu pada usia kehamilan 12-21 minggu (trimester kedua), dimana hal ini meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan.
Hasil studi di Swedia terhadap ibu hamil yang dirawat di rumah sakit akibat hyperemesis gravidarum pada kehamilan trimester kedua berisiko 2 kali lebih besar mengalami preeklampsia, 1,4 kali lebih besar melahirkan bayi kecil, serta 3 kali lebih besar mengalami pemisahan plasenta dari dinding rahim secara mendadak.  Meski demikian, penderita morning sickness jarang yang dirawat di rumah sakit. Dari 1 juta lebih perempuan yang dilibatkan dalam studi ini, hanya 1,1% perempuan dirawat akibat morning sickness parah.
Hyperemesis gravidarum diduga dipicu oleh tingginya hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang dihasilkan plasenta selama kehamilan trimester pertama. Tingginya hCG hingga kehamilan trimester kedua menandakan pembentukan plasenta yang tidak normal.
Morning sickness yang parah menyebabkan ibu kekurangan gizi dan dehidrasi hingga meningkatkan risiko bayi lahir prematur. "Hyperemesis gravidarum yang terjadi pada kehamilan trimester kedua harus diwaspadai," kata peneliti Marie Bolin dari Departemen Kesehatan Ibu dan Anak, Uni-versitas Uppsala-Swedia, kepada MyHealthNewsDaily (29/1/2013).
Kasus hyperemesis gravidarum mencuat setelah Kate Middleton, istri putra mahkota Kerajaan Inggris Pangeran William, harus dirawat empat hari di rumah sakit. Dia harus menjalani hipnoterapi untuk mengatasi mual muntah parah yang dialami. (Sumber bacaan : Kompas 5/2/2013)

(2).  Periode bayi (0-2 tahun)
Periode ini mencakup beberapa periode perkembangan yang pendek.
(a). infancy (orok), yaitu selama dua minggu sejak lahir.
Periode orok merupakan periode terpenting dalam kehidupan manusia. Dalam masa ini individu mengalami masa-masa penyesuaian diri yang amat radikal karena dihadapkan seketika pada satu situasi dan kondisi yang amat berlainan dengan situasi dan kondisi dalam perut ibunya. Temperatur lingkungan berubah, demikian juga cara makan, dan pembuangan sisa makanan. 
Dalam periode orok ini terjadi dua fase yang amat berbeda. (a.1) Fase partunatal, yaitu selama 30 menit setelah kelahiran, bayi tidak berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan, masih merasa bersatu dan tergantung 100% pada ibunya. (a.2) Fase neonatal, yaitu setelah plasenta dipotong, bayi otomatis berdiri sendiri sebagai individu dan mempunyai sedikit kebebasan dibanding saat-saat sebelumnya.
Perilaku bayi dalam periode ini masih bersifat sembarangan hampir tanpa arti, dan kurang terkendali. Perilaku seperti ini disebut masa activity. Akan tetapi bayi juga menunjukkan perilaku-perilaku spesifik (specific ac­tivities), termasuk beberapa jenis refleks yang terjadi bila ada rangsang dari luar.
(b).  Periode babyhood/bayi. Periode bayi berlangsung selama dua tahun sejak masa jabang bayi.
Periode ini merupakan masa pembentukan dasar-dasar kepribadian individu.  Terjadinya perubahan dan pertumbuhan yang amat cepat, sekaligus semakin berkurangnya ketergantungan anak pada ibunya, dan awal munculnya individualitas.  Pada usia-usia awal ini individu mulai belajar mengenal orang lain diluar dirinya, ibunya dan harus menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan lingkungan (sosialisasi), antara lain peran seksual (sex role typing), yaitu apa yang diharapkan sebagai anak laki-laki atau anak perempuan.
Ciri menonjol : Masa-masa bayi adalah masa-masa tumbuhnya kreativitas dimasa mendatang, keinginan tahuan yang besar sekali.  Elizabeth Hurlock bahkan berpendapat bahwa periode bayi merupakan masa peka pembentukan kepribadian.

SELINGAN (2) : Senam Otak buat anak-anak
Senam otak atau brain gym ditujukan untuk membantu atau mengasah perkembangan otak anak secara keseluruhan.  Dilakukan dengan rangkaian gerakan tu­buh yang mengkoordinasikan mata, telinga, tangan, dan seluruh anggota tubuh lainnya.
Metode yang dikembangkan oleh Educational Kinesiology Foundation dari AS ini telah populer sejak 2000-an, terutama di kalangan ibu-ibu.  Selain itu senam ini pun bisa dijadikan pelengkap terapi untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Salah satu orang yang berjasa mengenalkan senam otak di Tanah Air adalah Lely Aromawati Tobing, 33, ibu 3 anak, yang semula ingin menjadi seorang dokter, Pemilik dan Kepala Sekolah Anak Twinkle Star.  Rasa cinta Lely pada dunia anak ini bermula dari pengalaman pribadi, saat putri sulungnya menginjak usia sekolah, ia memperhatikan metode pendidikan yang berlaku di sini tidak merespons kondisi dan kreativitas anak. 
Baginya hal ini dianggap sebagai panggilan jiwa, keinginannya adalah agar anak-anak kelak bisa menjadi manusia yang memiliki kelebihan.  Untuk mengenalkan brain gym ini, Lely rajin berkeliling ke berbagai penjuru daerah di Indo­nesia, sehingga kini ia telah melihat ibu-ibu sudah mulai sadar akan pentingnya senam otak.  "Brain gym menyeimbangkan setiap bagian otak dan membuka sumbatan-sumbatan pada bagian otak," ujarnya.
Cara dan metode
Sebelum mela­kukan senam otak, disarankan bayi atau anak diberikan minum air putih terlebih dulu, hal ini sangat diperlukan sebagai pengantar energi listrik ke dalam tubuh.
Dengan menggunakan matras yang lembut, baju yang nyaman, popok yang kering, perut yang tidak kelaparan, serta suasana yang mendukung.
Contoh gerakan untuk usia nol hingga tiga bulan yang paling baik adalah gerakan silang baby brain gym, si ibu harus menyentuhkan tangan kanan si kecil ke lutut kirinya secara bergantian. 
Prinsipnya, gerakan ini akan menuntut si kecil melakukan koordinasi otak kanan dan kiri sambil mengingatkan supaya stimulasi yang diberikan disesuaikan dengan perkembangan motorik anak. 
Untuk me­lakukan senam otak pada anak, sebaiknya harus interaktif, berulang, dan dalam kondisi yang menyenangkan, - Pastikan si anak siap, bikin aktivitas ini menjadi semenarik mungkin dan jangan memaksa.
Gerakan ini bermanfaat untuk menciptakan konsentrasi, membuat anak lebih fokus belajar sesuatu, menjadi lebih relaks, dan me­nambah rasa percaya diri, disamping itu membuat anak kreatif tanpa harus ada paksaan.   
Senam otak pada bayi, pa­ling baik diajarkan langsung oleh ibunya yaitu untuk menambah kedekatan jiwa. (sumber bacaan : Koran Tempo, 26/12/2007)
Kita lanjutkan .....

Bayi sudah sejak dini melakukan berbagai percobaan dengan lingkungan,  walau koordinasi otot dan kekuatan fisik belum sempurna, baik dengan cara menggigit, meraba-raba, mencium, membanting atau melempar sesuatu. Periode bayi juga masa yang penuh tugas-tugas penting, antara lain belajar berbicara dengan bahasa ibu, belajar berbagai aturan sederhana dalam lingkungannya, serta belajar menggunakan berbagai organ tubuh untuk tugas-tugas fungsional yang sesuai (tangan bayi belajar menggenggam, melepas, dan melempar). Oleh karena itu, periode bayi dianggap sebagai mulainya masa peka (critical periode) untuk ketrampilan berbahasa dan penguasaan organ-organ tubuhnya.

(3).  Periode kanak-kanak awal/early childhood. (2-11 tahun)
Orang tua sering memandang periode ini sebagai masa-masa yang sulit, karena anak menjadi luar biasa nakalnya, suka membantah orang tua dan banyak  bertanya.   Ini  terjadi  karena  anak  yang   sudah   mulai  bisa mengkoordinasikan tubuhnya dan lebih mengenal lingkungannya merasa lebih mandiri.  la mulai sadar bahwa sampai tahap tertentu ia bisa mengatasi  lingkungannya tanpa bantuan orang lain, la juga semakin tahu bahwa ia tidak harus selalu tunduk pada lingkungan, entah itu suatu situasi, benda, atau orang "tuanya sendiri.
Ciri perilaku yang menonjol :
Semakin baiknya penguasaan terhadap tangan dan kakinya, bahkan secara bertahap sudah cenderung menggunakan satu tangan untuk melakukan satu pekerjaan (handedness). Kemampuan bahasa lebih baik, termasuk mengucapkan kata-kata, susunan kalimat- nya, dan frekuensi bicaranya. Masa ini dikatakan usia cerewet atau chatterbox age. Pada usia ini anak juga sudah terlibat dalam permainan-permainan yang lebih berstruktur dengan teman-teman sebayanya. Di akhir periode kanak-kanak awal, anak sudah bisa diatur oleh orang lain dan berinteraksi sebagai teman dengan anak-anak sebayanya. Perkembangan ini menentukan kesiapan anak untuk masuk sekolah.
Para psikolog berpendapat bahwa periode ini adalah masa umur berkelompok (gang-age}. Anak-anak cenderung berkumpul dengan sebayanya, yang berjenis kelamin sama, dengan gaya bahasa yang sama, dan gaya bahasa yang sama. Dalam kelompok ini anak-anak belajar tunduk pada kemauan orang banyak (kelompoknya). Oleh karena itu, para psikolog juga menyebut sebagai umur konformitas.
Perkembangan fisik mulai berjalan lambat, tetapi pada usia ini anak mulai belajar banyak ketrampilan lain, diantaranya: ketrampilan-ketrampilan yang diajarkan di sekolah (school skills), bermain (play skills), dan mengurus dirinya sendiri (self-help skills).

(4).  Periode kanak-kanak akhir/Late childhood. (12-15 tahun)
Periode ini mulai sejak anak-anak berusia 6 tahun sampai organ-organ seksualnya masak. Kemasakan seksual ini sangat bervariasi baik antar jenis kelamin maupun antar budaya yang berbeda. Tetapi pada umumnya dapat diambil patokan 12-13 tahun untuk wanita, dan 14-15 tahun untuk laki-laki.
Dalam usia sekolah, anak-anak sudah jauh lebih mandiri. Anak mulai membandingkan segala sesuatu di rumahnya dengan yang ia temui di luar,   baik di sekolah maupun di rumah teman-temannya. Norma-norma moral yang tadinya absolut di rumah, kini menjadi relatif. Oleh karena itu, anak-anak dalam usia ini suka membantah dan membanding-bandingkan.


(5).  Periode pubertas / Akil Balig. (12-15 tahun)
Hurlock mengatakan bahwa pubertas adalah masa dalam perkembangan manusia ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual.
Masa pubertas ditandai dengan masaknya organ-organ reproduksi sehingga secara fisik-biologis remaja sudah siap beranak-pinak. Kemasakan organ-organ seksual ini juga mengubah pola sosialisasi anak. Bila dalam periode kanak-kanak akhir, individu lebih tertarik pada teman-teman yang berjenis kelamin sama, maka dalam masa pubertas daya tarik heteroseksual mulai menjadi jauh lebih kuat.

SELINGAN (3) : Pemuda AS Rawan Kesehatannya.
Satu dari empat anak Amerika Serikat berumur 12-13 tahun meningkat risiko kesehatannya karena merokok, berkelahi, minum-minuman keras, atau tidak menggunakan sabuk pengaman. 
Surval yang dilakukan oleh Central for Disease Control and Prevention pada 10.000 pemuda, pemudi AS juga mendapati mereka umur 14-17 tahun (58,5%), lebih banyak menggunakan kondom dibandingkan yang usianya lebih tua (36,9%), telapi mereka lebih sedikit menggunakan pil KB (18,2% dibanding 34,8%). Survai juga mendapati mereka yang berumur 12·13 tahun lebih sehat dibandingkan yang lebih tua. Misalnya, mereka makan buah dan sayuran lima kali atau lebih sehari-hari, dan melakukan olahraga paling tidak 30 menit lima kali dalam seminggu. Dan mereka lebih jarang membawa senjata, mereka, minum, dan memakai manyuana atau kokain. (Sumber bacaan  : Kompas 14/4/1994)
Itu dulu, tidak tahu sekarang
Kita lanjutkan ....

Periode pubertas merupakan suatu periode tumpang tindih (overlapping period) yaitu saat-saat di akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja. Walau tidak berlangsung lama (kira-kira umur 12-14 tahun untuk wanita, dan 13-15 tahun untuk laki-laki), periode pubertas merupakan masa-masa yang cukup sulit bagi individu. Timbulnya tanda-tanda seksual sekunder pada bagian tubuh tertentu tidak jarang cukup mengejutkan. Mentruasi pertama pada wanita (menarche) atau mimpi basah pada pria (wet dream atau noctural ejaculation), bila tidak dipersiapkan atau dijelaskan bisa membuat individu malu dan merasa rendah diri. Kesulitan-kesulitan penyesuaian diri dalam usia-usia ini sering mereka alami.
Ciri-ciri utama : Selain tumbuhnya tanda-tanda seksual sekunder, tubuh mengalami pertumbuhan yang cukup pesat (tinggi dan atau besar badan). Selain itu perilaku dilandai dengan negativisme, yaitu sering menyendiri (sering bertengkar dengan saudara dan teman sebaya); : bosan dengan berbagai aktivitas yang biasanya digemari, hidup seenaknya (tidak rapi, canggung), antagonistik, menentang kehendak orang-orang yang ia hormati, bermusuhan dengan teman-teman yang berlainan jenis (sikap ini akan menjadi sebaliknya di akhir masa pubertas), suasana hatinya mudan berubah dari melankolik menjadi pemarah, mudah tersinggung dan tertekan batinnya; kurang percaya diri dan ketakulan akan kegagalan menjadi lebih besar; dan mereka menjadi lebih sopan dari biasanya karena mereka takul orang lain berkomentar negatif alas perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya.
Penerimaan dan penolakan terhadap berbagai perubahan dalam tubuhnya akan sangat mempengaruhi kesiapannya memasuki dunia dewasa dalam masa remaja.

(6).  Periode Remaja /Adolescence. (13-18 tahun)
Periode remaja adalah masa transisi dalam periode anak-anak ke periode dewasa, dianggap sebagai masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam pembentukan kepribadian individu,
Masa remaja dibagi dua bagian yaitu (I) periode remaja awal (early adolescence), yaitu berkisar antara umur 13-17 tahun, dan (2) periode remaja akhir, yaitu umur 17-18 tahun.
Secara umum, periode remaja merupakan klimaks dari periode-periode perkembangan sebelumnya, apa yang diperoleh dalam masa-masa sebelumnya, diuji dan dibuktikan sehingga dalam periode selanjutnya individu telah mempunyai suatu pola pribadi yang lebih mantap.
Pertumbuhan fisik dalam periode pubertas terus berlanjut sehingga mencapai kematangan pada akhir periode remaja.  Masalah-masalah sehubungan dengan perkembangan fisik pada periode pubertas (malu, atau rendah diri, takut gemuk, pengin punya kumis, dan lain-lain) masih berlanjut, tetapi akhirnya mereda.
Ciri-ciri yang menonjol : Terlihat pada perilaki sosialnya. Dalam masa-masa ini teman sebaya punya arti yang amat penting.  Mereka ikut dalam kelompok-kelompok, klik-klik, atau gang-gang sebaya atau peer group yang perilaku dan nilai-nilai kolektifnya sangat mempengaruh perilaku serta nilai-nilai individu-individu yang menjadi anggotanya.  Inilah proses dimana individu membentuk pola perilaku dan nilai-nilai baru yang pada gilirannya bisa menggantikan nilai-nilai serta pola perilaku yang dipelajarinya di rumah.
Remaja adalah seorang idealis, ia memandang dunianya seperti apa yang la inginkan, bukan sebagaimana adanya. la .suka mimpi-mimpi yang sering membuatnya marah, cepat tersingung atau frustrasi. Selain itu, oleh keluarga dan  masyarakat  ia dianggap  sudah  menginjak dewasa,  sehingga diberi tanggung jawab layaknya seorang yang sudah dewasa. Ia mulai memperhatikan prestasi  dalam  segala hal,  karena  ini   memberinya  nilai  tambah  unluk kedudukan sosialnya di antara teman sebaya maupun orang-orang dewasa. Periode remaja adalah periode pemanlapan identitas dia. Pengertiannya akan "siapa aku" yang dipengaruhi oleh pandangan orang-orang sekitarnya serta pengalaman-pengalaman pribadinya akan menentukan pola perilakunya sebiigai orang dewasa.
Pemantapan identitas diri ini tidak selalu mulus, tetapi sering melalni proses yang panjang dan bergcjolak. Oleh karena itu, banyak ahli .menamakan periode ini sebagai masa-masa strom and stress, alau masa up and down.

(7).  Periode dewasa awal /Early Adulthood. (18-40 tahun)
Bila masa-masa sebelumnya dapat dianggap sebagai umur-umur pembentukan (formative years),  maka periode dewasa secara umum  adalah  umur-umur pemantapan diri terhadap pola hidup baru (berkeluarga), Hura-hura pada masa remaja sudah lewat, individu harus memikirkan hal-hal penting lain daJam hidupnya. Mereka mulai serins belajar deini karir dimasa yang akan datang, mulai memilih-milih pasangan yang lebih serius, dan cita-citanya menjadi lehih realistis. Sikap-sikap dan nilai-nilai remaja yang kadang-kadang ekstrem mulai dikaji kembali dengan tenang, pengaruh teman sebaya banyak berkurang sehingga ia bisa bert'ikir dan memutuskan berdasarkan kehendak sendiri, mulai belajar berbagai peranan yang sudah menetap seperti : sebagai orang tua, sebagai dosen, pemimpin perusahaan, pemuka masyarakat, termasuk sebagai wanita dan laki-laki dewasa.

(8).  Periode dewasa madya /Middle Adulthood/ Middle Age. (40-60 tahun)
Periode dewasa madya berkisar pada usia 40 - 60 tahun. Kehidupan mereka umumnya sudah mapan, berkeluarga, dan memiliki (beberapa) anak. Pada usia 40-an, anak-anak sudah menginjak remaja atau dewasa. Keadaan fisik rnereka tidak sekuat atau setegar periode sebelumnya. Para wanita sedikit demi sedikil mulai kehilangan kecantikan serta keindahan tubuh, suatu modal mama yang sering dibanggakan. Berbagai penyakit fisik mulai bermunculan karena kerja keras selama ini, alau terlalu stress dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan rumah tangga mungkin sudah tidak semanis dulu lagi, anak-anak sudah tidak dirumah, dan kehidupan seks sudah tidak sehangat dulu lagi. Periode tengah umur adalah periode transisi seperti masa pubertas dan masa remaja. Individu harus mulai menyesuaikan diri tagi dengan berbagai pertibahan fisik dan lingkungan sosialnya.


Meskipun demikian, para ahli nampaknya sependapat bahwa bagi laki-laki dan wanita karir, periode ini adalah masa puncak keberhasilan. Inilah umur-umur dimana individu dapat mempengaruhi orang lain dengan otoritasnya serta membanggakan prestise yang ada padanya.
Merupakan masa untuk melihat kembali ke masa lampau. Setelah semua keberhasilan diperoleh, logislah bahwa mereka mengevaluasi kembali keberhasilan-keberhasilan itu berdasarkan aspirasi-aspirasi dan harapan-harapan mereka serta orang lain disekitar mereka dimasa lalu. Basil dari evaluasi seperti ini membawa pengertian diri yang lebih baik, dan sikap serta harapan yang lebih realistis terhadap dirinya.
Ciri-ciri perilaku yang menonjol : Adanya usaha-usaha kontemplasi ke masa lalu, keseriusan kerja, serta usaha-usaha untuk mempertahankan keberhasilan yang telah diperoleh, perhatian kepada keluarga lebih dititik beratkan kepada anak-anak yang sudah menginjak dewasa, Kehidupan keluarga agak membosankan, oleh karena itu mereka cenderung punya perhatian yang besar pada aktivitas-aktivitas hiburan di luar rumah.
Dalam  usia  50-an  wanita  mengalami  menopause,  yaitu  berhentinya kesuburan yang mengakibatkan depresi pada ibu-ibu. Selain itu menopoust memang diikuti oleh berbagai gejala psikosomatik seperti pusing-pusing, rasa capai yang amat sangat, sering berkeringat dingin diikuti bercak-bercak merah di wajah dan di leher, cepat nervus dan tidak bisa tenang. Menopause juga, berarti hilangnya salah satu ciri kewanitaan yang diikuti oleh gejala-gejal fisik lain, seperti bulu-bulu ditubuh menjadi lebih kasar, buah dada kempes suara sedikit lebih berat, dan bulu-bulu di genital berkurang.
Laki-laki tengah baya juga mengalami keadaan serupa dengan wanita, Gejala-gejala yang dialami pria disebut climacteric syndrome. Meskipun demikian, climacteric syndrome ini tidak persis sama dengan menopouse dan rata-rata baru dialami pada usia 60-70 tahunan. Pada saat itu aktivitas kelenjar gonad sudah berkurang, demikian juga dorongan seksual dan daya tahan tubuhnya. Laki-laki sering merasa terlalu kawatir akan penampilannya sebagai laki-laki dan mengalami gangguan psikosomatik seperti gangguan pencernaan, pusing-pusing, dan imsomnia (sulit tidur).

(9).  Periode usia lanjut /Late Adulthood/ Old Age. (>60 tahun)
Merupakan periode terakhir dalam hidup manusia. Masa ini adalah saat-saat untuk mensyukuri segala sesualu yang sudah ia capai dimasa lalu. Pada saat ini keadaan fisiknya sudah jauh menurun, bahkan ia mungkin juga sudah pensiun. Oleh karena ilu, berbagai masalah juga harus mereka hadapi. Kesejahteraan ekonomi, status sosial, ditinggalkan pasangan, dan nilai-nilai yang berubah ccpat merupakan sumber-sumber masalah utama yang harus mereka hadapi. Bagi mereka yang biasa bekerja, masa pensiun merupakan suatu cobaan yang cukup berat karena ini menimbulkan perasaan tidak berguna lagi (sense of unttsefiilness).
Mereka cenderung mempunyai hobi dan kelompok-kelompok yang sama seperti waktu remaja dulu.

Keterangan gambar : diambil dari internet
Sumber editing bacaan  a.l : Psikologi Umum I (Bahan kuliah); 1994;  Universitas Gunadarma. Halaman 90-97.

BACA JUGA :
10 Gangguan Kesehatan yang Dicemaskan Pria Saat Menjadi Tua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar