Rabu, 02 Maret 2011

Mengenal Plastik, Pengolahan dan Daur Ulang, serta Pengkodeannya (Bagian 2)


Para ahli di dunia telah sepakat membuat kode untuk mengenali bahan-bahan pembuat plastik. Tujuannya tentu untuk memudahkan konsumen mengenali bahaya dan keamanan wadah yang terbuat dari plastik. Kode ini berupa angka yang biasanya ditempatkan di bokong kemasan dalam tanda berbentuk segitiga.

Menurut Direktur Eksekutif FPI Henky Wibowo, kode-kode ini pertama kali dikeluarkan pada 1988 oleh The Society of Plastic Industry di Amerika Serikat. Selanjutnya, berbagai negara mengembangkannya.

Kode Plastik
Segitiga menunjukkan bahwa kemasan plastik tersebut adalah produk daur ulang. Lalu, kode angka pada segitiga itu saling berkaitan dengan huruf yang ada di bawahnya. “Angka dan huruf ini menunjukkan jenis plastik penyusunnya. Hingga saat ini, ada tujuh kode pada kemasan plastik yang biasa digunakan:


Angka 1- PETE  atau PET
 

Tersusun (polyethylene terephthalate), mengandung 30% PET, kemasan dengan bahan ini jernih atau transparan. hanya untuk sekali pakai (tidak boleh menggunakan berulang), tidak baik untuk menyimpan makanan serta minuman panas “Panas akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol bermigrasi ke makanan atau minuman,” kata Arif  Hartoyo (Ahli Teknologi Pangan dari IPB).
Umumnya dipakai untuk botol air mineral, botol jus, atau gelas plastic.
Botol-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.

Angka 2-HDPE
 

Bahan tersusun oleh high sensity polyethylene (HDPE), aman karena tidak bereaksi terhadap makanan atau minuman, bahan ini lebih kuat, keras, buram/putih susu, tidak untuk dipakai berulangkali (senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu dan itu berbahaya bagi kesehatan kita).  Lebih tahan terhadap suhu tinggi sehingga biasa dipakai pada botol susu berwama putih susu, tupperware, galon air minum, dan kursi lipat.

Angka 3-V.

 
Ini adalah singkatan dari polyvinyl chloride (PVC) yang mengandung di-2-etil-heksiladipat (DEHA) yang dapat bereaksi dengan makanan, kandungan DEHA mudah bermigrasi pada suhu 15 derajat celcius, bahan berbahaya , paling sulit di daur ulang. Biasanya jenis ini dipakai untuk plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol.
Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

Angka 4-LDPE
 

Bahan ini terbuat dari LDPE (low density polyethylene), terbuat dari minyak bumi, sifatnya kuat, agak tembus cahaya, fleksibel, dan permukaannya agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 derajat celcius, sangat resisten terhadap senyawa kimia. Meski punya daya proteksi terhadap uap, air baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
Biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.

Angka 5-PP
 

Terbuat dari PP (polypropylene), biasa ditemukan pada botol transparan tapi tidak terlalu jernih dengan karakteristik berawan, berkarakter lebih kuat, ringan, dengan daya tembus uap yang rendah, aman untuk kemasan makanan dan minuman. “Plastik jenis ini juga tahan terhadap lemak dan stabil terhadap suhu tinggi,” tandas Arif.
Pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.

Angka 6-PS

 
Ini adalah menandakan kemasan ini terbuat dari polystyrene (PS) atau biasa disebut polimer aromatik.
Saat bertemu dengan makanan atau minuman, bahan ini dapat mengeluarkan bahan styrene. Bahan ini harus dihindari karena berbahaya untuk kesehatan otak dan sisitem syaraf, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem saraf.
Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Ada baiknya kita langsung membakar bila menemukannya atau bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

Angka 7-other
 

Other (biasanya polycarbonate), bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga.
Artinya bahan ini tersusun selain dari enam bahan plastik yang disebutkan di atas. Kandungannya antara lain styrene acrylonitrile (SAN), acrylonitrile butadiene styrene (ABS), polycarbonate (PC) dan nylon.
Kandungan SAN biasa terdapat pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
Kandungan ABS biasa untuk bahan mainan lego dan pipa. “SAN dan ABS memiliki resistensi tinggi terhadap reaksi kimia, kuat, dan tingkat kekerasannya dapat ditingkatkan tapi aman,” kata Henky Kurniawan, Direktur Eksekutif Federasi Pengemasan Indonesia.
Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Adapun PC biasanya ada pada botol susu bayi, gelas anak batita, botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. “Kandungan PC berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas,” jelas Arif.

Simbol lainnya
Sedangkan symbol-simbol lainnya pada kemasan plastic adalah :


1. Simbol Food Grade. Bergambar gelas dan garpu yang artinya wadah tersebut aman untuk digunakan untuk makanan dan minuman.
2. Simbol Non Food Grade. Gambar garpu dan gelas dicoret. Artinya wadah tersebut tidak didesain untuk wadah makanan, karena kandungan zat kimia di dalamnya bisa membahayakan kesehatan.
3. Simbol Microwave Save. Gambar garis bergelombang. Wadah aman untuk digunakan sebagai penghangat makanan di dalam microwave, karena tahan suhu yang tinggi.
4. Simbol Non Microwave. Gambar garis bergelombang dicoret. Wadah tidak boleh digunakan untuk menghangatkan makanan di dalam microwave, karena tidak tahan suhu yang tinggi atau panas.
5. Simbol Oven Save. Gambar oven (dua garis horizontal), yang artinya aman digunakan sebagai penghangat makanan di dalam oven. Meskipun terbuat dari plastik, wadah ini tahan suhu tinggi.
6. Simbol Non Microwave. Gambar dua garis horizontal dicoret. Artinya, wadah tidak tahan suhu tinggi.
7. Simbol Grill Save. Gambar pemanggang atau grill (tiga segitiga terbalik), menandakan wadah aman digunakan untuk suhu tinggi. Jika gambar dicoret artinya wadah tidak boleh digunakan untuk memanggang.
8. Simbol Freezer Save. Gambar bunga salju, yang menunjukkan wadah aman digunakan untuk menyimpan makanan atau minuman dengan suhu rendah atau beku. Sebaliknya, jika gambar dicoret maka wadah tidak boleh untuk disimpan dalam lemari pendingin.
9. Simbol Cut Save. Gambar pisau, yang berarti wadah aman digunakan sebagai alas saat Anda memotong bahan-bahan makanan. Sebaliknya, jika gambar pisau dicoret, artinya tidak untuk wadah memotong.
10. Simbol Dishwasher Save. Gambar gelas terbalik. Wadah aman untuk dicuci dalam mesin pencuci. Namun jika gambar gelas dicoret, artinya gelas harus dicuci manual.

Keterangan Gambar : diambil dari internet
Sumber :acapellatower.blogspot.com/2008/12, avanzaxenia.net, female.kompas.com/read/xml/2010/03/01 dari Tupperware

Bacaan sebelumnya : Bagian 1 >> Bacaan selanjutnya Bagian 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar