Rabu, 27 Oktober 2010

YORDANIA, NEGERI NABI LUTH (Bagian 1)

Anda ingat sejarah Nabi Luth? Kalau ingin melihat dari dekat museum laut mati peninggalan sejarah Nabi Luth, maka berkunjunglah ke Yordania. Selain ada museum terbuka yang cukup menarik, di sana juga merupakan surga bagi wisatawan asing yang suka berbelanja.
Data Kenegaraan
Kerajaan Hasyimiyah Yordania, biasanya disebut Yordania (bahasa Arab: أردنّ, alihaksara: ʼUrdunn), ialah sebuah negara di Timur Tengah yang berbatasan dengan Suriah di sebelah utara, Arab Saudi di timur dan selatan, Irak di timur laut, serta Israel dan Tepi Barat di barat. Yordania menerima arus pengungsi Palestina selama lebih dari 3 dasawarsa, menjadikannya sebagai salah satu penampung pengungsi terbesar dunia. Negara yang miskin bahan tambang ini mengimpor minyak bumi dari negara-negara tetangga.


Ibukota dan kota terbesar adalah Amman, bahasa resmi Arab, Pemerintahan Monarki, dipimpin Raja dan Perdana Menteri, Kemerdekaan dari Liga bangsa-Bangsa tanggal 25 Mei 1946.
Motto: الله، الوطن، الملك (Allah, al-watan ("Tanah Air"), al-malik ("Raja"))/ الأردن أولاً : Al Urdun Awwalan ("Utamakan Yordania").
Lagu kebangsaan: As-salam al-malaki al-Urduni
Luas total 92,300 km2 diantaranya air ~0,01%. Penduduk (2005) 5.729.732 jiwa, (2003) 5.460.000 jiwa, kepadatan 62/km2,
PDB (KKB) -2005- Total US$24,69 miliar, Per kapita US$4.383. Mata uanag Dinar (JOD)

Kota Amman

Yordania merupakan negara yang baru diakui kemerdekaannya pada tahun 1946, sebelumnya masih bernama Transyordania dan sebutan negara diganti menjadi Yordania di tahun 1949, perlu untuk diketahui bahwa sebelum merdeka, yordania merupakan bagian dari territorial kerajaan Otoman, yang akhirnya berakhir setelah perang dunia satu, wilayah bagian ini sempat menjadi suatu wilayah control dari Perancis dan Inggris dimana bagian wilayah dari sungai Jordan ke arah timur berada di bawah control Inggris sampai ke wilayah palestina di bagian barat sungai Jordan. Di tahun 1947, voting yang telah dilakukan PBB menghasilkan persetujuan untuk membelah Palestina menjadi dua ke dalam sebuah negara Yahudi dan sebuah negara Arab serta menginternasionalisasikan kota bersejarah Yerusalem, tetapi rencana itu di tolak oleh negara-negara Arab di kawasan regional timur tengah.

Potensi Negara:
perkembangan yordania di dalam dunia pendidikan sangat signifikan di beberapa dekade, walaupun telah banyak dipengaruhi oleh ribuan para pengungsi yang datang dan banyaknya pengeluaran anggaran yang sangat besar dalam bidang militer. Pendidikan gratis untuk masyarakat yang masih berumur 6 sampai 15 tahun. Di tahap kedua sekitar 85 % anak laki-laki dan 87% anak perempuan telah merasakan bangku sekolahan. Sedangkan 92% dari populasi orang-orang yang telah berumur 15 tahun atau lebih, telah pandai membaca dan menulis di tahun 2005. Dan sekitar 33% para pelajar laki-laki dan 37 persent perempuan, melanjutkan ke pendidikan perguruan tinggi.
Secara ideologi negara yordania menganut ideologi Islam, hal ini didukung dengan mayoritas negara berpenduduk Islam dengan jumlah penduduk rata-rata mencapai 6.053.193 pada tahun 2007. Harapan hidup masyarakat Yordania dapat mencapai umur 78,5 tahun. Secara ekonomi, Yordania memiliki pendapatan GDP mencapai 13 miliyar dollar pada tahun 2005, untuk jumlah pekerja mencapai 1.843.594 orang di tahun 2005. Di bidang agrikultur yordania kurang begitu baik ditandai ketika Yordania kehilangan wilayah “West Bank” yang diambil oleh Israel pada saat perang di tahun 1967, tetapi petani yordania juga menanam tembakau, beternak Kambing, domba dan ayam. Pendapatan di bidang pertambangan mencapai 2 miliar metric Ton produksi Phosphate di tahun 2004.
Secara Militer Yordania memiliki kekuatan angkatan bersenjata sekitar 85.000 orang, angkatan udara yang berjumlah 15000 dan angkatan laut sekitar 500 orang di tahun 2004.
Secara sejarah: pada akhir abad ke empat, wilayah yang saat ini disebut dengan Yordania berada dibawah kekuasaan kerajaan Byzantin (kerajaan timur Roma). Pasukan muslim Arab pada abad ke 7 akhirnya memenangkan pertempuran dengan kerajaan Roma yang sekarang disebut juga Jordan. Di abad selanjutnya diikuti perang salib wilayah Jordan akhirnya berada dalam pemerintahan kristiani. Sejak 1517 sampai dengan 1918 Yordania berada dibawah pengaturan kerajaan Turki Otoman yang dulu terkenal sangat kuat.
Secara diplomasi Yordania dapat mengimplementasikan kepentingannya dengan baik untuk memperkuat sistem keamanan nya, atau pun kerjasama di bidang ekonomi. Contohnya ketika Raja Husein terbang ke Kairo pada tahun 1967 bertemu dengan Raja Nasser untuk menyepakati kerjasama di bidang pertahanan, yang pada waktu itu untuk memperkuat hubungan yang terjadi di negara-negara Arab dalam memerangi Israel.

Perkembangan sebagai “NEGERI NABI LUTH”.
Pusat distribusi perdagangan dan wisata. Menjelma sebagai pusat distribusi perdagangan dan wisata di kawasan Timur Tengah Bagian Barat. Yordania, yang bernama asli Al-Mamlaka Al-Urdiniya AI-Hasyemiyah adalah sebuah negara berbentuk kerajaan yang aman dan ramah lingkungan. Penduduknya hampir lima juta jiwa. Sekitar 80%, tinggal di Amman, ibu kota negara. Mayoritas keturunan Arab, sebagian kecil keturunan Sirkasia, Armenia, dan Kurdi. Walau untuk pergaulan sehari-hari, mereka menggunakan bahasa Arab, tapi banyak yang menguasai bahasa Inggris.
Kehidupan beragama di Yordania, sangat terasa. Mayoritas penduduknya penganut Islam Sunni dan sebagian besar kaum wanitanya berbusana gamis, khas pakaian Timur Tengah. Hanya sekitar 6% saja pemeluk agama lain. Mata pencaharian penduduk bervariasi. Mulai dari pegawai kantoran hingga pedagang, tapi hanya sedikit yang menjadi petani.
Tingkat Kejahatan
Ibu kotanya, Amman, merupakan kota yang cantik. Angka kejahatan di negeri yang dipimpin Raja Abdullah II ini pun, relatif rendah, begitu pula tindak kejahatan dijalanan. Sejak angka kejahatan dengan menggunakan motor meningkat, kendaraan motor dilarang beroperasi. Kini di jalanan, hanya kendaraan roda empat yang dijumpai. Sedang roda dua hanya digunakan oleh petugas pos dan polisi.
Hampir tak ada pencurian kendaraan atau tindak kriminal lain seperti perampokan dan perkosaan. Karena itu, cukup aman bagi siapa saja yang ingin berjalan-jalan bahkan di malam hari sekalipun.
Kebudayaan
Seperti halnya negara Islam lain, pengaruh barat mewarnai pula sisi lain kehidupan penduduk Yordania, terutama di ibu kota, contohnya dalam hal berbusana di kalangan anak muda dan sebagian profesional muda, mereka berbusana ala Barat. Meski tempat hiburan seperti diskotik dan bioskop. jumlahnya dalam hitungan jari, namun rutin dikunjungi kaum muda pada akhir pekan yang ditetapkan setiap hari Jumat dan Sabtu.
Merokok Nargilah


Bagi wanita Yordan bukahlah hal yang aneh., dikenal pula dengan sebutan Hubbly Bubbly, dapat ditemukan di berbagai restoran atau Coffehouse. Bagi wisatawan, rasanya kunjungan ke Yordania kurang 'afdol' bila belum mencoba kenikmatan Nargilah. Dengan rasa tembakau yang ringan dan aroma yang harum, menjadikan Nargilah sebagai bagian dari gaya hidup modern kaum muda Yordania.


Perekonomian
Yordania merupakan salah satu negara yang perekonomiannya tumbuh berkat bantuan Amerika Serikat. Konon,perputaran uang terbesar ada di pusat perbelanjaan' Al-Balad. Segala jenis barang kebutuhan pokok hingga perhiasan, bisa ditemukan di pasar tradisional Yordania ini. Harganya pun relatif lebih murah dibandingkan di pusat perbelanjaan lain.
Mata uang
Untuk melakukan transaksi, selain menggunakan Dinar Jordan, mata uang negara lain, seperti US Dollar,Poundsterling, Euro, atau Yen juga diterima sebagai alat tukar. Ini berlaku hampir di semua pusat perbelanjaan hingga kedai-kedai. Wisatawan tak perlu repot menukarkan uang lebih dulu untuk berbelanja. Tak salah jika Yordania mendapat julukan surga belanja bagi wisatawan.
Perkebunan dan Pertambangan.
Meski sebagian wilayahnya tandus dan berupa gurun pasir, negara pengimpor minyak ini sebenarnya cukup maju dalam pertanian. Masih bisa dijumpai hamparan perkebunan sayur mayur, jeruk, anggur, kurma, dan zaitun yang banyak tumbuh di bagian Selatan. Tapi hanya sebagian kecil saja hasil pertanian, seperti zaitun dan kurma yang menjadi komoditi ekspor.
Begitu pula dengan sektor sumber daya alam lainnya. Yordania memang dikenal miskin akan sumber daya alam. Walaupun ada kontribusi pajak dari ekspor hasil tambang berupa Fosfat dan potash yang jumlahnya tidak besar.
Perhubungan dan Pariwisata.


Penyumbang devisa yang menjadi andalan berasal dari sektor pariwisata. Tak heran jika banyak wisatawan berkunjung ke negeri empat musim ini. Pemerintah Yordania pun juga memermudah visa bagi wisatawan.Visa kunjungan wisata bisa diurus begitu mendarat di Bandara Internasional Queen Alia, Yordania. Selain keamanan sebagai jaminannya, Yordania yang luas wilayahnya sedikit lebih luas dari Propinsi Riau di Sumatera ini, kaya tempat-tempat bersejarah peninggalan ribuan tahun sebelum Masehi. Jasirah Yordania bagaikan museum terbuka.

Bersambung ke Bagian 2.

Keterangan Gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber bacaan a.l. : Majalah Modis Edisi 63 16-31 Oktober 2010

1 komentar: