Senin, 20 Januari 2014

Ulah Turis di Berbagai Negara, yang Unik dan Aneh-Aneh!



Dikemas oleh : Isamas54
Tulisan ini, ‘sangat-sangat  penting’ untuk dibaca oleh para  turis atau penyelenggara wisata (mohon maaf, ini bukan promosi Website ini!).

Traveling atau wisata adalah merupakan kegiatan yang menyenangkan karena akan mendapatkan pengalaman yang tiada dua-nya ketika menjelajahi alam yang indah,  bangunan tua bersejarah, atau obyek lainnya yang menarik. Hal ini dianggap normal apabila turis/wisatawan banyak dating pada tempat-tempat yang mempunyai obyek bagus.
Tetapi bagaimana kalau peningkatan jumlah tersebut disertai dengan mereka yang berulah, bahkan membuat kepala pening?  Diantaranya, ada beberapa turis yang suka berlaku kurang baik saat berjalan-jalan (a.l mengutil/mencuri barang kecil atau tidak seberapa harganya) di sekitar objek wisata yang nantinya dapat berdampak buruk pada kesan asal turis dan bagi pada tempat tersebut.
Bagaimanapun alasannya, tentu ini tidak bisa diterima, karena apa pun yang diambil selama masih bagian dari objek wisata adalah merupakan tindak criminal, denda bahkan hukuman pun menanti!
Tidak percaya?
Perbedaan budaya maupun bahasa serta kepentingan politik bisa menjadi hambatan dalam menikmati berbagai objek wisata yang menarik.   Dimana banyak juga para turis yang enggan pulang dengan tangan kosong, yaitu selain cenderamata yang dicari ternyata para turis ada yang suka mencuri atau mengutil di sekitar objek wisata atau barang-barang di hotel,  bukan barang milik orang lain walaupun tidak seberapa harganya.  Setidaknya mereka akan membawa satu 'suvenir' setelah menginap dari kamar hotel.  Dicari kemana-mana sampai melibatkan Tim SAR …… eh ternyata mereka tinggal di rumah.  Selain obyek yang menarik ternyata jaminan keamanan dan keramahan penduduk sangat penting bagi wisatawan, hal ini akan semakin menarik ketika para wisatawan mendapat sapaan yang hangat dalam bahasa tempat mereka berasal.    
Sehingga dengan demikian perlu diketahui oleh para turis dan penyelenggara wisata mengenai norma-norma yang ada di masyarakat setempat, serta trik-trik apa yang harus dilakukan sehingga lebih menarik dan diminati.
Namun,  …… sebelum lewat  … yang ini dulu.

Batasan/pengertian (minimal dalam tulisan ini)
Wisatawan (turis) adalah seseorang atau rombongan yang melakukan perjalanan untuk menikmati atau menambah pengetahuan terhadap sesuatu obyek wisata.  Turis ini  terbagi menjadi domestic (masih di dalam negara) dan asing/mancanegara (melintasi batas negara)
Trik penyelenggara adalah upaya khusus dari penyelenggara wisata (dalam tulisan ini negara) agar turis bisa merasa puas atas obyek yang dimilikinya, merasa ketagihan atau menarik turis lain sehingga jumlahnya tidak menurun atau bahkan harus meningkat.
Travel warning adalah peringatan bagi para traveler/wisatawan  yang ingin berkunjung ke negara lain. Masing-masing negara bisa mengeluarkan travel warning dengan pertimbangan sendiri, misalnya Indonesia pernah dilabeli travel warning oleh beberapa negara saat terjadinya ‘Bom Bali’.
Tugas Kedutaan Besar (kedubes) antara lain adalah membantu warga negaranya yang sedang traveling di suatu Negara.
 
Sebelum lanjut
Tulisan ini bersumber, serta merupakan kekurangan/keterbatasan Penulis dalam pengambilan data dari beribu-ribu informasi yang ada, dan tentunya yang diambil diantaranya yang dianggap ‘di luar normal’ dan menarik!.
Kita lanjutkan!

(1).  Pencurian barang
Menurut survei situs hotel Lastminute (2012), dari 500 hotel di seluruh dunia, ditemukan beberapa barang yang paling sering dibawa tamu, mulai sari perlengkapan mandi, telepon, televisi, tirai, hingga kasur.  Bahkan ada tamu hotel yang menyukai karpet Hotel Las Vegas, saking sukanya dia tega-teganya memotong karpet itu dan membawa pulang.  Ada pula tamu di hotel bintang lima di Dubai yang menyukai tampilan minibar di kamar sehingga mengambil kulkas mini.  Tamu lain mencuri shower, alat pijat, keran,  pipa interior, wastafel, dan bangku toilet di sebuah hotel di Berlin.  
Yang lebih parah lagi sebuah hotel mewah di Istanbul melaporkan salah satu tamunya mengosongkan seluruh ruangan … kecuali tempat tidur, meja, dan TV.
Wah, wah, waah!

(2). Turis AS
Masih soal ambil-mengambil …
Menurut survei terbaru yang digelar Research LivingSocial dan Mandala (2012), yaitu dari semua wisatawan mancanegara y ternyata pelancong asal 'Negeri Paman Sam' dibilang yang paling berperilaku buruk.
Survei berupa jajak pendapat ini melibatkan 5.600 responden dari lima negara.  Sebanyak - 4.000 di antaranya berasal dari Amerika dan responden lainnya berada di Australia, Kanada, Irlandia, dan Inggris.
Kebanyakan yang diambil adalah handuk dan jubah mandi. Ada juga yang mengambil barang-barang populer lainnya termasuk bantal, remote kontrol, Alkitab dan sprei.   Mereka mengaku sendiri hal buruk lainnya dari wisatawan Amerika kala liburan adalah paling sering
kehilangan bagasi, cuaca buruk, dan tersesat.
Berikut 10 pelancong dengan sikap terburuk menurut hasil survei itu :  Amerika Serikat (20%), China (15%), Prancis (14%), Jepang (12%), Rusia (11%), Korea (9%), India (9%), Jerman (8%), Spanyol (7%), Inggris (5%).
Bukti menunjukkan bahwa empat dari 10 wisatawan Amerika mengaku akan 'mencuri' sesuatu baik di penginapan maupun objek wisata yang dituju.

(3).  Pasir pantai sampai penguin
Pencurian oleh para turis sudah menjadi perhatian utama di beberapa Negara, salah satu alasannya adalah untuk souvenir.   Mereka suka mengambil dari mulai putih di pantai hingga membawa pulang penguin.  Demikian seperti dilansir dari CNN Travel (22/4/2013).
Berikut beberapa kejadian …
(a).  Jason Dement (30), turis asal Missisipi, AS terancam pidana selama 12 tahun penjara di Turki, karena  ketahuan mengambil batu marmer yang diduga adalah sebuah artefak kuno, hal ini terungkap oleh petugas keamanan Bandara Antalya-Turki.
(b).  Pulau Boracay di Filipina memiliki pasir putih sehalus bubuk dan merupakan anugerah Tuhan, yang berangsur-angsur hilang oleh sikap egois manusia yang tidak memikirkan konsekuensinya.  Untuk hal ini sudah menyiapkan denda yang tak sedikit bagi turis yang gemar mengambil pasir putih pantai.
(Manila Buletin, 2013).  Turis yang kedapatan mencuri pasir pantai di Boracay akan dijatuhi denda sebanyak US$ 60 atau sekitar Rp 582 ribu. Selain itu, ada juga hukuman penjara minimal satu bulan atau maksimal enam bulan.
(c).  Romawi di Italia, banyak para turis yang mencuri bebatuan dari situs-situs yang ada. Juni tahun 2012, terdapat 2.000 potongan batu dan artefak yang ditemukan pada koper wisatawan di bandara-bandara Italia.  (Telegraph, 2012)
(d).  Tiga turis asal Inggris telah ditangkap akibat menculik penguin peri dari taman laut di Australia, untungnya, penguin kecil yang berusia 7 tahun ini tidak terluka dan sudah dikembalikan ke habitatnya (Daily Mail, 2012).
Great Wall di China tidak luput dari ulah para turis, sehingga (e).  Tembok Besar tersebut mengalami beberapa kerusakan yang diduga dilakukan oleh para turis.  Untuk hal ini Pemerintah China telah lama mencemaskan hal tersebut.

(4).  Tidak peduli Travel Warning

Beberapa negara dianggap berbahaya untuk dikunjungi oleh sebagian warga negara lainnya, dikarena beberapa hal tertentu -- misalnya Indonesia pernah dilabeli travel warning oleh beberapa negara saat Bali terkena bom --  tapi ternyata 50% traveler tidak peduli dengan hal tersebut.
Berdasarkan survei yang diadakan oleh agen perjalanan asal Inggris sunshine.co.uk terhadap 1.962 traveler asal Inggris, ternyata 53% responden tak peduli meski negaranya mengeluarkan travel warning.   Demikian ditengok dari Telegraph (15/7/2013).
Sedangkan 90% responden mengaku tidak mengecek situs Kementerian Luar Negeri yang memiliki daftar negara yang dilabeli travel warning antara lain keamanan negara tujuan liburan mereka.
Walaupun begitu, dalam kenyataanya isu kekerasan dan protes ternyata mampu membuat mereka mengurungkan rencana liburan,  hal lainnya yang membuat untuk berpikir dua kali adalah masalah cuaca dan bencana alam.

SELINGAN
Untuk melihat kaitan antara travel warning dengan pengaruhnya terhadap terusiknya tinggal turis di Negara lain, kita ikuti seperti contoh berikut, dimana para  turis atau warga asing akan meninggalkan Negara yang dikunjunginya apabila terjadi keributan.
(3.1).  Travel Warning untuk Kenya
Para wisatawan luar negeri (31/12/2008), diperingatkan jika tak penting untuk menghindari perjalanan ke Kenya pada saat dilanda kerusuhan yang menelan banyak korban (sedikitnya 162 orang tewas).
Inggris dan Amerika Serikat bersama pemerintah negara-negara Eropa (Austria, Denmark, Italia, Prancis, Negeri Belanda, Portugal dan Swedia) memperingatkan warga mereka untuk tidak berkunjung ke wilayah-wilayah yang sedang bergolak di negara Afrika timur itu.
Sekitar 10.000 warga Inggris kala itu berada di Kenya, dan hampir semuanya sedangkan menikmati perjalanan safari atau tinggal di kawasan pantai yang tidak jauh dari Mombasa.
Tetapi, Asosiasi Biro-biro Perjalanan (ABTA) Inggris mengatakan, sejauh ini tidak ada persoalan yang telah dilaporkan, namun menggarisbawahi bahwa hal tersebut telah membuat para pelancong sadar mengenai situasi ini.
(3.2).  Ketika keamanan terusik
Ketika terjadi aksi demonstrasi menuntut mundurnya Presiden Hosni Mubarak di seantero kota di Mesir dan situasi keamanan mengkhawatirkan maka secara otomatis hal ini memicu eksodus warga negara asing dari negaranya.
Kepergian warga asing dan turis itu juga dibantu oleh pemerintah negara asal dengan mengoperasikan maskapai-maskapai lokal.
Warga asing yang sudah meninggalkan Mesir sejak aksi demonstrasi merebak menurut Middle East News Agency/MENA (2/2011) diperkirakan lebih dari 160 ribu, sedangkan menurut Wapres Mesir, tercatat sejuta turis kabur dari Mesir sejak demonstrasi (25/1/2011).  
Itu contoh kejadian-kejadian lama.  Kita lanjutkan …
(3.3).  Jangan pergi sendirian
Jangan pergi sendirian! Walaupun itu bukan travel warning namun perlu diperhatikan.
Kita diharuskan untuk memiliki wawasan yang baik bila hendak mengunjungi sebuah Negara, misalnya saja masalah keamanan dalam zona bahaya di Kenya, Yordania, dan Mesir yang mungkin tidak kita ketahui.   Demikian seperti dilansir mediaindonesia.com  (2012/12/07) yang bersumber dari CNN. 
Selain itu, risiko keselamatan pun bisa juga menjadi tindak kejahatan berdalih negosiasi birokrasi yang rumit karena minimnya pengetahuan local, misalnya wisatawan di Rusia, dimana tidak akan bisa mendapatkan visa tanpa 'undangan' dari sebuah perusahaan hotel atau tur, sedangkan pengunjung ke China harus berhati-hati untuk uang palsu.
Berikut 8 negara yang sebaiknya tidak Anda kunjungi sendirian :  China,  Mesir , Galapagos , India , Yordania , Kenya , Machu Picchu-Peru , Russia.

(5).  Bohong demi bangku pesawat
Salah satu impian seorang penumpang adalah mendapat bangku yang lebih baik dari kelas ekonomi tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.  Memang ini kenyataan karena 1 dari 6 penumpang asal Inggris mengaku suka berbohong agar bisa naik kelas di pesawat.
Dari survei yang digelar TripAdvisor dan diikuti oleh 8.000 responden asal Inggris, ada 17% responden yang mengaku suka berbohong demi mendapatkan kenyamanan di pesawat dan hotel. Demikian ditengok dari Telegraph (11/7/2013).
Dalam survei yang berbeda disebutkan juga mengenai ciri-ciri seperti apa penumpang yang bisa dapat naik kelas tanpa membayar, salah satunya adalah pria berumur sekitar 30 tahun, dengan pakaian necis dan traveling sendiri yang bisa dapat naik kelas gratis.  Dalam survei yang dilakukan ke staf karyawan dari 83 negara di perusahaan yang berhubungan dengan penerbangan, terungkap penumpang yang ramah bisa dapat naik kelas gratis.
Setidaknya ada 82% responden yang rela memberi kursi nyaman kepada mereka yang ramah, secara gratis. 72% lainnya mengaku akan dengan mudah memberi naik kelas gratis kepada orang yang traveling sendiri. Sedangkan 65% lainnya dengan rela memberikan kursi nyaman kepada penumpang yang sakit.  Agaknya ciri penumpang sakit inilah yang bisa jadi ajang berbohong bagi sebagian turis Inggris yang culas.
Lucunya!, mereka merasa tidak bersalah atas kebohongannya agar bisa pindah ke kelas yang lebih tinggi tersebut yang lebih nyaman di pesawat tanpa harus mengeluarkan uang. 

(6).  Jilati ikan tuna
Tsukiji adalah salah satu tempat tujuan wisata paling menarik bagi turis yang berkunjung ke Tokyo, dimana pengunjung bisa menyaksikan pelelangan di pasar ikan laut paling besar sedunia (berdiri sejak abad ke-16).   Namun sempat ditutup untuk turis karena kewalahan akibat turis yang makin membanjir dan seringkali bertingkah aneh. 
Larangan diterapkan selama musim ramai belanja Tahun Baru 2008, dan sempat menjadi berita utama di beberapa media, sebelum dicabut pekan lalu (akhir 2008).
Hampir 90% turis pengunjung lelang tuna ini bukan warga Jepang,  mereka jumlahnya sama banyak dalam antrian dengan kerumuman pembeli di Tsukiji pada waktu pagi.  Pasar ini menarik bagi turis asing karena beragam warna ikan yang dilelang dan tersedia setiap harinya.
Para pedagang ikan bersepatu boot karet dan topi bisbol, serta para peserta lelang bertransaksi dengan sinyal tangan rahasia.
“Di Belanda, kami memiliki pasar bunga, pasar keju, tapi tak ada yang seperti pasar Tsukiji ini, “ kata Jan Groeneweg, 55 tahun, seorang analis bank dari Belanda yang datang sebelum matahari terbit untuk menyaksikan penjualan ikan tuna. “Ini atraksi paling menarik di Tokyo, anda harus berkunjung kesini,” katanya.
Salah satu kasus yang mencuat belakangan adalah ulah seorang turis Inggris yang agak mabuk, tertangkap kamera kru TV Jepang, sedang menjilat kepala ikan tuna beku dan menepuk insangnya. Dua orang lainnya, juga terekam video, berkeliling dengan troli yang biasa digunakan pembeli grosir, hingga petugas pasar yang berang mengusir mereka.

(7).  Gulingkan mobil
Ini bukan kejadian ulah para turis, namun kewaspadaan bagi seorang turis juga sangat diperlukan.
Sarah Brooks, seorang guru asal Inggris, beserta tunangannya, Jans de Klerk,  untuk merayakan pertunangannya bersafari di Taman Nasional Kruger-Afrika Selatan.   Demikian seperti dilansir News Australia (15/1/2014). Namun naas, liburan itu berbuah kemalangan. Saat sedang berkendara di area Taman Nasional tersebut, seekor gajah tiba-tiba mendekat, dan tanpa sebab-musabab gajah itu pun menggulingkan mobil yang mereka kendarai.  Keduanya pun hampir terbunuh.
Kejadiannya …
Kejadian ini direkam oleh seseorang yang mengikuti mobil mereka sehingga bisa dilihat urutan kejadiannya.  Si gajah mulai mendekat ketika mobil Volkswagen biru itu sedang parkir di pinggir jalan tanah. Mobil mulai mundur, namun terlambat, si Gajah Afrika mulai mengamuk lalu menyeruduk mobil itu, dan menggulingkannya ke sisi jalan. Beruntung, Sarah dan Jans berhasil ditarik hanya beberapa meter jaraknya dari gajah yang mengamuk. Sarah terluka di bagian pahanya dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan selama beberapa hari, sedangkan Jans mengalami beberapa luka ringan.
Pengunjung yang merekam kejadian tersebut dan tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan kepada News 24, bahwa Sarah dan Jans berusaha menghindar namun si gajah terlanjur tampak terganggu.
Awal tahun 2013, seekor gajah di Taman Nasional Kruger juga menyerang mobil yang ditumpangi turis asal China.
Selanjutnya gajah itu dimatikan usai menggulingkan dan merusak mobil Volkswagen tersebut, denikian pernyataan.General Manager Taman Nasional Kruger, William Mabasa.  Tapi Mabasa menambahkan, bahwa turis jangan menyalahkan mereka karena membunuh gajah tersebut.  "Ranger kami melaporkan, gajah yang sama sebelumnya juga terlibat dalam perkelahian dengan gajah lainnya," tutur dia.

(8).  Dicari-cari Ternyata di Rumah

Tim SAR mengubek sebuah danau di Lac de Sainte-Croix-Prancis karena menduga ada pasangan turis yang menghilang usai berwisata kano.  Pencarian Tim SAR ini bermula dari penemuan kano kosong yang mengapung di danau tersebut dimana sebelumnya kano tersebut disewa oleh turis suami istri (15/8/2013). 
Perlu diketahui bahwa danau ini memang menjadi favorit wisatawan, dimana bisa menyewa kano atau sepeda air menuju Gorges de Verdon, sebuah ngarai sungai sepanjang 25 km dan menjulang sampai 700 meter.
Kembali ke cerita inti …
Langsung saja, 40 anggota Tim SAR dibantu helikopter, penyelam dan anjing pelacak memeriksa semua sudut danau. Pelacakan ini pun menjadi perhatian media.
Setelah dilakukan  pencarian yang melelahkan, maka pencarian pun mendadak bubar pada Sabtu (17/8) ketika seseorang melapor kepada polisi, bahwa  … kedua orang yang disangka hilang tersebut baik-baik saja berada di rumah.  Duh!!!
Seperti dilansir The Sydney Morning Herald (21/8/2013) yang memuat bahwa pasangan turis itu mengaku kano mereka terbalik karena ombak dari bendungan hidroelektrik,  mereka panic lalu meninggalkan kano begitu saja dan mereka pergi dengan membawa baju pelampung dan dayungnya.  Oooh!
Sebelumnya mereka sempat takut mengaku, namun kepada polisi mereka mengaku meninggalkan kano karena pasangan suami istri ini bertengkar!.  Husssh!
Untungnya keduanya tidak dikenai hukuman. Woow!
"Mereka hanya diminta membayar denda 35 Euro (Rp 502 ribu) karena masuk ke bagian danau yang terlarang untuk wisatawan," kata wakil pemerintah lokal, Emmanuel Dupuis. 
Yang tetap marah atas kejadian ini adalah Gerard Lacroix  -- pemilik usaha penyewaan kano – yang menurutnya dibuat panik dan kerepotan karena kedua turis suami istri tersebut tidak mengembalikan kano. Sehingga dari situlah bermula dugaan turis hilang!.  Haaah!?!

SELINGAN
Penolakan warga
Turis juga terkadang dianggap mengganggu lingkungan social, buktinya bisa mengundang penolakan warga.  Ini juga bukan Travel Warning, seperti berikut …
(2.1).  Dilatih demonstrasi

Adalah satu operator travel di Inggris menawarkan wisata pelatihan demonstrasi dan kerusuhan.  Operator travel bernama Wish di Inggris memberikan penawaran sekaligus kesempatan pada turis untuk menjadi bagian dari kerusuhan, dari situs The Telegraph (22/11/2012).   Tur ekstrem ini ditujukan untuk turis laki-laki yang ingin memacu adrenalin dengan cara berbeda.
Ceritanya …
Dalam situs resminya, Wish mengatakan bahwa peserta tur akan benar-benar merasakan berada di dalam sebuah situasi demonstrasi.  Para traveler bisa merasakan sensasi berdiri di bawah rentetan puing-puing, bergerak maju ke depan menerobos pusaran asap yang biasa ada dalam sebuah kerusuhan. Sedangkan kebisingan, api, asap, dan ketakutan adalah tema utama tur ini.
Traveler akan mengenakan pelindung tubuh, memegang pentungan, dan perisai yang digunakan untuk menghindari bom molotov.  Sedangkan staf akan melemparkan bom-bom molotov kepada mereka. Semua barang yang digunakan sudah terjamin keamanan dan kualitasnya, bahkan merupakan barang yang biasa digunakan para polisi dan tentara saat bertugas mengamankan demonstrasi.
Ini memang bukan tur sembarangan.
Di sini traveler akan diajarkan tentang dasar-dasar manajemen kerusuhan dan pengendalian massa serta mendapat pelatihan langsung dari tenaga profesional. Tenaga pengajar di sini antara lain mantan militer dan polisi yang sudah kawakan.
Operator tur ini memiliki standar keamanan yang tinggi dan sudah termasuk dengan asuransi. Namun pihak operator tidak menjamin para turis tidak akan terluka sedikitpun. Malah, jika Anda takut terluka, Wish menyuruh untuk tidak ikut tur ini.
Tur ini bukan untuk mengajak traveler memancing keributan. Bahkan di situs resminya mereka mengklaim, tidak mendorong siapapun untuk melakukan kerusuhan. Menghasut untuk membuat kerusuhan merupakan tindak pidana.
Untuk mengikuti tur ini, traveler harus membayar sekitar US$ 129 atau sekitar Rp 1,3 juta.
Namun, wisata tidak biasa ini telah membuat marah warga kota kecil Droitwich- Inggris, di mana tur ini dilakukan. Mereka telah menyerukan polisi lokal untuk melarang kegiatan ini.
(2.2).  Di sekitar wisata Beatles

Warga yang tinggal di sekitar rumah peninggalan group band legendaris The Beatles mengatakan, peningkatan tajam wisatawan mulai mengusik kehidupan mereka.  Mereka mengatakan bahwa pemandu dan taksi wisata berlalu lalang sepanjang hari, dengan para fans yang menempelkan hidung mereka ke jendela kaca.
Philip Coppell, seorang pemandu wisata Beatles, mengatakan bahwa lonjakan pengunjung disebabkan keberhasilan Liverpool's European Capital of Culture pada 2008.
Rumah peninggalan George Harrison di Wavertree-Liverpool (Foto: flickr)
Komentar warga setempat …
Kathleen Hughes, 74, yang tinggal di rumah di mana George Harrison lahir di Wavertree, Liverpool, mengatakan ratusan taksi berdatangan hampir setiap hari selama musim panas. Dan jika pintu depan rumahnya dibuka, orang-orang akan masuk ke dalam karena mengira itu museum.
"Seluruh tim football The Bayern Munich pernah datang untuk melihat rumah itu sekali, dan mereka semua menempelkan wajah mereka ke jendela," katanya, seperti dilansir dari
SMH (30/8/2012).
Sementara, Tony dan Reni Roberts, yang tinggal di dekat rumah masa kecil Paul McCartney di Allerton, mengatakan bahwa jumlah wisatawan melonjak, ketika suatu waktu sekaligus sekitar 200 orang berada di depan rumah mereka sehingga keadaan menjadi rusuh.
"Seluruh pemukim di jalan itu telah menandatangani petisi dan ditujukan kepada dewan untuk menyerukan larangan para pemandu mengemudikan kendaraan," kata Reni. "Sungguh mengerikan di malam hari, ketika kami sedang duduk di teras dan melihat lampu
flash kamera, orang-orang berceloteh dan menunjuk-nunjuk, hingga mendengar bunyi pintu mobil yang ditutup kencang. Kami harus menutup gorden sepanjang waktu untuk menjaga privasi," sesalnya. 
Warga telah meminta dewan untuk membatasi jumlah orang yang diperbolehkan melihat rumah tersebut.  Berkaitan dengan hal tersebut seorang juru bicara Liverpool mengatakan, dewan sedang bekerja sama dengan perusahaan wisata untuk menemukan pemecahan yang dapat memuaskan keinginan penduduk dan wisatawan.

(9).  Taksi London

Taksi hitam Kota London-Inggris dengan mobil klasik (Gambar), untuk keenam kalinya berhasil meraih penghargaan terbaik di dunia.
Dalam sebuah survei taksi global yang dilakukan Hotels.com,  ternyata taksi London berhasil mengalahkan taksi New York dan Tokyo yang berada di peringkat kedua dan ketiga. Sementara itu, di peringkat keempat dan kelima masing-masing ada taksi Berlin dan Amsterdam.
Berikut adalah 10 besar taksi terbaik di dunia, seperti dikutip dari SMH, Rabu (13/11/2013): 1. London, 2. New York, 3. Tokyo, 4. Berlin, 5. Amsterdam, 6. Madrid, 7. Mexico City, 8. Bangkok, 9. Singapura, 10. Bogota.
Tidak mengherankan apabila taksi London ini terbaik di dunia karena untuk menjadi supirnya harus melewati sebuah tes yang disebut "The Knowledge", dimana tes ini bisa berlangsung selama empat tahun. 
Apabila si supir tidak berhasil melakukannya, dan ia harus bisa menghapal setidaknya 320 rute standar kota ini.

(10).  Bikin Pusing Kedubes
Saat detiktravel melongok situs Kemlu Inggris (17/5/2013), disebutkan  bahwa sepanjang 2012, Kedubes Inggris di berbagai belahan dunia menangani 1.053.109 permohonan bantuan dari 52.135 WN Inggris yang sedang traveling di luar negeri.
"Kami tidak bisa diminta untuk mengatur jadwal perjalanan wisatawan, tapi kami membantu mereka yang menghadapi masalah di luar negeri, seperti menjadi korban kejahatan. Jadi tolong pahami apa yang bisa dan tidak bisa kami lakukan di luar negeri," kata Menteri Urusan Konsuler Mark Simmonds (2013).
Data dari Kemlu Inggris menemukan fakta bahwa 78% turis Inggris mengira Kedubes bisa mengeluarkan mereka kalau masuk penjara, sementara hampir separuh traveler muda asal Inggris berusia 16-24 tahun, tidak tahu apa tugas Kedubes Inggris.
Saking ajaibnya kelakuan turis Inggris, Kemlu Inggris sampai membuat pengumuman mengenai apa yang tidak bisa mereka lakukan. Mereka mengatakan, Kemlu Inggris:
(1.4).  Tidak bisa membantu wisatawan masuk ke suatu negara kalau tidak punya paspor dan visa yang dibutuhkan
(1.4). Tidak bisa memberikan jasa terjemahan dokumen
(1.4). Tidak bisa menyelidiki tindak kejahatan atau mengeluarkan orang dari penjara
(1.4).  Tidak bisa membantu perawatan di rumah sakit atau perlakuan di penjara
(1.4). Tidak bisa membayari tagihan wisatawan dan memberikan uang
(1.4). Tidak bisa mengatur rencana traveling wisatawan
Seserius itu rupanya Kemlu Inggris berusaha mengedukasi turis dari negara mereka. Wah, turis Inggris memang ada-ada saja!
Tidak percaya?,  coba kita ikuti berikut ...
Dari sejuta lebih permintaan bantuan itu, ada beberapa permohonan aneh bin ajaib yang sukses membuat staf kedubes pusing tujuh keliling. Berikut sebagian daftarnya yang Anda mungkin juga tidak percaya :
(a).  Ada turis Inggris yang meminta nomor telepon istri penyanyi The Beatles, Paul McCartney
(b).  Staf Kedubes Inggris di Roma diminta menerjemahkan sebuah tato yang akan dipasangkan di badan seorang turis
(c). Staf Kedubes Inggris di Beijing diminta membantu perempuan yang membeli sepatu bola buatan China yang jebol
(d).  Seorang turis perempuan meminta staf Kedubes Inggris di Tel Aviv membujuk suaminya agar makan makanan sehat, sehingga mereka bisa punya anak
(e).  Staf Kedubes Inggris di Kuala Lumpur ditanya apakah Kemlu Inggris bisa membantu biaya anak di sekolah internasional
(f).  Seorang turis pria meminta staf Kedubes Inggris di Stockholm untuk menyelidiki latar belakang seorang perempuan yang baru dikenalnya secara online
(g).  Sejumlah staf Kedubes Inggris di berbagai negara sering ditanyai dimana tempat terbaik menonton sepakbola
(h).  Sejumlah staf Kedubes Inggris di berbagai negara juga sering dimintai tolong membooking hotel untuk wisatawan
(i).  Seorang turis Inggris dirawat di sebuah rumah sakit di Kamboja karena dilempar batu oleh monyet. Dia meminta Kedubes Inggris untuk menindak monyet tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya!!!.

Catatan :  Aya-aya wae (ada-ada saja).

Sampai ketemu di Topik Lain yang lebih menarik untuk dibaca!

Keterangan gambar : diambil dari internet
Sumber editing bacaan a.l : travel.detik.com 2012/11/22; 2013 (04/22, 05/17, 07/11 &15; 08/21), 2014/01/15; mediaindonesia.com 2012/12/10&07; republika.co.id  2011/02/07; merdeka.com 2008/01/01; m.news.viva.co.id  2009/01/27;  okeinfo.net 2012/08/30; travel.okezone.com 2013/11/13; Media Indonesia 24/9/2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar