Jumat, 20 Agustus 2010

MESJID KUBAH EMAS DEPOK

Dikemas oleh Isamas54
Terlahir dari konsep “Memiliki mesjid yang berciri arsitektur Islam yag kuat, dan memadukan skalanya yang besar dengan ornamen yang detail mencerminkan kemegahan dan keindahan yang hadir bagi diri setiap insan” maka berdirilah sebuah mesjid Dian Al Mahri di Kecamatan Limo Kota Depok Indonesia. Mesjid tersebut biasa disebut “Mesjid Kubah Emas”.
Mesjid Dian AI-Mahri ini diresmikan pada tanggal 31 Desember 2006 bertepatan dengan pelaksanaan ibadat Idul Adha 1427 H oleh pendiri Mesjid Dian Al Mahri, Ibu Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid dan Bapak Drs H. Maimun Al Rasyid. Mesjid yang dikenal dengan nama Mesjid Kubah Emas ini terletak di Kelurahan Meruyung Kecamatan Limo Kota Depok. Sesuai dengan namanya dimana masyarakat menyebutnya dengan sebutan Mesjid Kubah Emas, mesjid ini mernang menggunakan material emas dengan tiga tehnik pemasangan : (a). serbuk emas (prada) yang terpasang di mahkota pilar/tiang capital, (b). gold plating terdapat pada lampu gantung, railing tangga mezanin, pagar mezanin, ornnament kaligrafi kalimat tasbih di puncak langit-langit kubah dan ornament dekoratif diatas mihrab, (c). gold mozaik solid yang terdapat di kubah utama dan kubah menara.
Mesjid seluas 8000 m2 ini berdiri di atas lahan seluas 70 hektar. Mesjid ini merupakan bagian dari pengembangan sebuah kawasan terpadu yang memfasilitasi kebutuhan setiap insan umat Islam akan sarana ibadah, dakwah, pendidikan dan social yang menyatu dalam ruang lingkup kawasan Islamic Cemter Dian Al Mahri. Pembangunan mesjid dimulai pada bulan April 1999 yang ditandai dengan pemancangan tiang pancang pertama oleh pendiri Mesjid Dian Al mahri sekaligus pendiri Kawasan Islamic Center Dian Al Mahri, Ibu Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid dan bapak Drs. H. Maimun Al Rasyid. Mesjid yang terbagi atas ruangan utama mesjid, ruang mezanin, halaman dalam, selasar atas, selasar luar dan ruangan fungsional lainnya, mampu menampung 15.000 jamaah untuk pelaksanaan sholat dan untuk pelaksanaan majlis taklim mampu menampung 20.000 jamaah.
Arsitektur
Secara umum arsitekturnya rnengikuti tipologi arsitektur mesjid dengan ciri kubah, minaret, halarnan dalam, serta penggunaan detail atau hiasan-hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk untuk memperkuat ciri ke-Islaman pada arsitekturnya. Beberapa bagian dari bangunan rnas
id yang berkarakter ciri ke-lslaman :-
  1. Halaman Dalam : Berukuran 45x57 m, mampu rnenampung 8000 jamah. Salah satu sisinya berhubungan dengan ruang sholat, sedang tiga sisi lainnya dibatasi selasar dengan deretan pilar-pilar berbalur batu granit dari Brazil. Pilar-pilar tersebut membentuk deretan arcade yang rnenjadi pembatas darl halaman dalam ini.
  2. Minaret : Enam minaret berbentuk segienam berjemlah enam melambangkan rukun iman, menjulang ke angkasa setinggi 40 m. Keenam minaret dibalut granit abu-abu dari Italia dengan ornament yang melingkar . Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat.
  3. Portal : cirri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta Obelisk sebagai ornamennya. (Gambar : Portal)
  4. Kubah : Mengacu pada kubah yang banyak digunakan mesjid-mesjid di Persia dan India. Lima kubah ini melambangkan rukun Islam. Seluruhnya dibalut mozaik berlapis ernas 24 karat yang materinya didatangkan dari ltali.

Kaligrafi

Kaligrafi di rnasjid ini bergaya tsulutsy dan tersebar di sekeliling ruang sholat. Kaligrafi ini dltulis dengan batu marmer hitam yang diselipkan ke marmer putih sebagai dasarnya dengan menggunakan tehnik “waterjet”. Penulisannya dikerjakan oleh seorang ahli khat negeri ini yang pernah menuliskan " Mushaf Istiqlal" pada tahun 1994. Pada dinding depan ruang sholat tertulis surat Al-Muminuun ayat 1-11. Kemudian surat Thaahaa ayat 14 ditempatkan di portal mihrab. Sedangkan sepanjang dinding sisi utara dan terpampang kalimat Syahadat yang berulang-ulang memenuhi setiap segmen fasadnya. Di portal pintu masuk sisi utara dan selatan tertulis doa I’tikaf dan pintu utama tertulis doa memasuki mesjid.

Langit-langit Kubah

Sebagai representasi langit. Pada lanngit-langit kubah terdapat lukisan langit-langit kubah yang warnanya dapat berubah warna sesuai dengan warna langit pada waktu-waktu sholat. Hal ini dimungkinkan dengan rnenggunakan teknologi tata cahaya yang deirogram dengan bantuan kornputer. Pada dasar kubah terdapat cincin yang diberi aksen warna emas, seolah menjadi batas cakrawala. Di atasnya terdapat 33 jendela yang masing-rnasing diisi dengan tiga nama Allah SWT dengan bentuk kaligrafi sehingga seluruhnya berjumlah 99. Pada puncak langit-langit kubah terdapat ornament kaligrafi berupa shalawat yang terbuat dari lempengan kuningan berlapis emas, seolah-olah sedang terbang ke langit. Selain itu di tengah kubah tergantung lampu kristal yang serupa dengan dengan yang tergantung di Mesjid Sultan Oman. Berat lampu kritsal 2,7 ton dengan rangka terbuat dari kuningan yang berlapis emas 24 karat.

Mihrab

Mihrab adalah ruangan yang menjorok ke dalam pada dinding bagian depan mesjid yang menunjukkan arah kiblat dan sekaligus sebagai tempat bagi seorang imam saat memimpin sholat. Mihrab ini hadir dengan empat pilar berbalut batu granit porto rose dari Afrika Selatan yang menyangga portal di atasnya yang menjadi mahkota mihrab dengan hiasan kaligrafi dari surat Thahaa ayat 14, serta obelisk yang terbuat dari kuningan berlapis emas. Langit-langitnya adalah setengah kubah yang melambangkan jagat raya tempat seluruh ciptaan-Nya berada.

Interior

Bagian dalam dari mesjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang ke atas guna menciptakan skala ruang yang agung. Mereka berada di dalamnya akan merasa kecil, sehingga membangkitkan suasana tawadlu

dalam keagungan-Nya. Ruangan Mesjid didominasi warna monokrom dengan unsure warna krem untuk member karakter ruangan yang tenang dan hangat. Materialnya adalah marmer yang kebanyakan didatangkan dari Itali dan Turki. Sedangkan ornamennya menggunakan marmer berwarna hitam untuk mendapatkan unsure sacral serta warna emas untuk keindahan dan kekuatan.

Eksterior

Gambar : salah satu rombongan pengunjung berpose di eksterior.
Lingkungan Mesjid Dian Al Mahri didisain dengan menciptakan skala ruang hadirnya kesejukan dan keteduhan bagi setiap muslim yang beribadah. Taman-taman mesjid yang mengitarl seluruh bagian mesjid  
membentuk cluster-cluster untuk suasana yang berbeda di setiap sudut pandangnya. Suasana lingkungan tropis dan konsep penataan taman mencerminkan konsep taman modern dengan deretan pot-pot yang membentuk deretan arcade menambah suasana keagungan dari bangunan mesjid. Perpaduan tipologi arsitektur mesjid dengan ciri keislaman yang sangat kuat dengan suasana lingkungan mesjid semakin menghantarkan perasaan setiap orang untuk menggerakkan jiwanya dan membulatkan niatnya bagi peningkatan keimanan dan ketaqwaan. Keindahannya mengingatkan kita kepada kebesaran Sang Pencipta.

TATA TERTIB MESJID DIAN ALMAHRI

Perlu diketahui saja bahwa ketika memasuki wilayah Mesjid Dian Almahri harus mengikuti Tata tertib sehingga setiap jamaah ketika memasuki sebuah mesjid atau tempat dimana setiap muslim melakukan ritual ibadah mendapatkan ridha dari allah SWT. Kesucian dan ketertiban di lingkungan mesjid menjadi tanggung jawab setiap muslim dan bukan hanya tanggung jawab pengurus mesjid.

  1. Sepatu dan sandal diletakkan di tempat yang telah ditentukan yang teerletak di kanan dan kiri ketika memasuki mesjid. Tidak diperkenankan membawa sepatu dan sandal ke dalam mesjid.
  2. Dilarang membawa makanan dan minuman ke areal mesjid. Jamaah yang akan makan dan minum dipersilahkan mengambil tempat di gedung serba guna Dian Al Mahri.
  3. Anak di bawah 7 tahun yang tidak melakukan kegiatan ibadah tidak diperkenankan memasuki mesjid dan kami menyediakan tempat di Gedung Serba Guna.
  4. Dilarang membuang sampah sembarangan, dimana di sekitar mesjid sudah tersedia tempat pembuangan sampah.
  5. Setiap muslim, memasuki mesjid harus dalam keadaan aurat tertutup.
  6. Toilet umum kaum Ibu tersedia di samping gedung serba guna , tersedia juga di sebelah selatan mesjid
  7. Tidak diperkenankan mengambil foto di dalam mesjid . kilatan lampu kamera akan mengganggu kekhusukan jamaah yang sedang beribadah.
  8. Dilarang menginjak rumput di sekitar areal mesjid
  9. Dilarang merokok di areal mesjid.
  10. Jam buka mesjid Dian Al Mahri setiap harinya jam 04.00 – 06.00 WIB dan 10.00-20.00 WIB
Sumber : Buletin Dian Al Mahri, Edisi 10 Pebruari 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar