Dikemas oleh : Isamas54
Beberapa penerbangan mengalami penundaan
gara-gara beberapa hal yang seharusnya tidak terjadi.
Tikus bisa merupakan binatang
hama tetapi juga bisa lucu seperti di film-film tetapi bagaimana nasibnya kalau
masuk ke dalam persawat terbang yang hendak tinggal landas. Juga bagaimana nasib pesawat yang tertunda
berangkat gara-gara pistol si nenek, jenggot pilot, AC mati, dan gara-gara
ponsel. Bahkan gara-gara ponsel di
pesawat ini juga seorang penumpang yang seharusnya setelah mendarat dan berkumpul
dengan keluarga tetapi kali ini ia harus digelandang ke polisi. Bukan itu saja! Jangankan untuk
melanjutkan penerbangan, mesinnya saja pada copot. Ditambah lagi, bagaimana juga kalau hanya uang untuk beli bensin saja
sudah tidak ada? Apa penerbangan
dilanjutkan?
Ikuti kisah dan berita berikut.
(1). Tikus-tikus
pesawat
Pesawat Boeing 757 milik
maskapai Nepal Airlines terpaksa gagal terbang setelah tikus dilaporkan
menyelinap masuk ke ruang kokpit.
Menurut perusahaan (7/9/12), pesawat yang mengangkut 84 penumpang sedianya berangkat dari bandara Hong Kong menuju Ibukota Kathmandu (6/9) malam. Namun, gara-gara binatang pengerat itu menyerobot masuk ke ruang pilot, penerbangan terpaksa dibatalkan.
Hingga Rabu siang (7/9), ‘tamu’ tak diundang itu belum berhasil diusir dan masih berada di dalam pesawat, walaupun telah dipasang juga sejumlah perangkap tikus di beberapa bagian. Karena itu, pesawat belum akan berangkat jika tikus itu belum berhasil ditangkap.
Menurut perusahaan (7/9/12), pesawat yang mengangkut 84 penumpang sedianya berangkat dari bandara Hong Kong menuju Ibukota Kathmandu (6/9) malam. Namun, gara-gara binatang pengerat itu menyerobot masuk ke ruang pilot, penerbangan terpaksa dibatalkan.
Hingga Rabu siang (7/9), ‘tamu’ tak diundang itu belum berhasil diusir dan masih berada di dalam pesawat, walaupun telah dipasang juga sejumlah perangkap tikus di beberapa bagian. Karena itu, pesawat belum akan berangkat jika tikus itu belum berhasil ditangkap.
Insiden memalukan ini bukan pertama kali dialami Nepal
Airlines pekan ini. Senin (5/9), pesawat dengan jenis sama dilaporkan tertahan
selama 11 jam di Bandara Internasional Tribhuvan, Kathmandu, karena kemasukan
tikus juga.
Pesawat yang rencananya terbang ke Bangkok itu mengangkut 133 penumpang. Keseluruhan penumpang terpaksa dievakuasi setelah seekor tikus melompat dari kotak minuman yang akan disuguhkan kepada para penumpang. Tikus itu dilaporkan mati akibat lem tikus yang digunakan perusahaan menangkap hewan pengerat tersebut.
Pesawat yang rencananya terbang ke Bangkok itu mengangkut 133 penumpang. Keseluruhan penumpang terpaksa dievakuasi setelah seekor tikus melompat dari kotak minuman yang akan disuguhkan kepada para penumpang. Tikus itu dilaporkan mati akibat lem tikus yang digunakan perusahaan menangkap hewan pengerat tersebut.
“Benar, ada tikus (di
pesawat). Pilot melihatnya masuk ke ruang kokpit. Belum berhasil ditangkap,
kami sudah berusaha menangkapnya,” jelas Manajer Umum Nepal Airlines Sita
Gurung, kepada AFP.
Jika tikus belum berhasil
ditangkap, perusahaan akan menerbangkan ke 84 penumpang dengan maskapai
lainnya. “Kami sudah memberi kompensasi kepada
para penumpang dan menginapkan mereka di beberapa hotel di Hong Kong,” lanjut
Gurung.
SELINGAN …
Cerita dan berita mengenai
keadaan di pesawat terbang, alangkah baiknya kalau ditambah pengetahuan berikut
…
Penerbangan
Pertama
Wright bersaudara yang
terdiri dari dua kakak-beradik, Orville Wright dan Wilbur Wright, dikenang atas
desain pesawat terbang pertama dan pembuat penerbangan terkendali pertama
menggunakan pesawat terbang bermesin. Pada 1889 mereka mulai membuat tiga
pesawat terbang layang bersayap kembar yang selanjutnya diuji coba di Pantai
Kitty Hawk-North Carolina. Pesawat yang ketiga diuji coba sebanyak 1.000 kali
penerbangan dan sukses. Kemudian mereka membuat mesin motor ringan yang dipasang
di sebuah pesawat yang bernama Wright Flyer.
Pada 17 Desember 1903, Wright
bersaudara menerbangkan, untuk pertama kalinya, pesawat terbang bermesin sejauh
4 mil di dekat wilayah perbukitan pasir di Kitty Hawk-North Carolina. Pesawat
Wright Flyer yang dikemudikan Orville itu berhasil mengangkasa selama 12 detik,
kemudian pesawat itu turun setelah mencapai ketinggian 37 meter dari tanah.
Mereka membuat penerbangan
terkendali pertama menggunakan pesawat terbang dengan mesin yang lebih berat
dari udara. Bersamaan dengan itu, mereka merupakan tonggak sejarah dalam bidang
dirgantara.
Tepat pada 23 Mei 1906,
mereka mendapat hak paten AS untuk 'Mesin Terbang buatan mereka, yaitu mesin
atau kendaraan yang mampu terbang di atmosfer.
Pesawat Wright Flyer sekarang
lebih populer dengan nama Kitty Hawk. Pesawat Wright Flyer yang asli kini
terdapat di Museum Dirgantara di Washington DC, Amerika Serikat.
Kita lanjutkan ...
(2).
Pistol si Nenek
Seorang
nenek berusia 65 tahun membuat kalang kabut petugas keamanan Bandara
Internasional Fort Wort-Dallas. Pasalnya, si nenek lolos dari pemeriksaan
keamanan meski membawa pistol kaliber 38 di tas tangannya kedalam pesawat
American Airlines yang akan ditumpangi.
Pihak
keamanan bandara dibuat kewalahan saat mencari si nenek di tengah ribuan orang,
tetapi akhirnya petugas menemukan nama si nenek dalam daftar penumpang di
pesawat yang sudah siap terbang.
Petugas
kemudian meminta pesawat itu kembali dan menahan si nenek. Akibat kejadian itu,
10 penerbangan harus ditunda. Si nenek pun dituntut dengan pasal melakukan
kejahatan membawa senjata api di tempat terlarang.
(3). Gara-gara ponsel
Peristiwa ini terjadi di
Bandara Soekarno-Hatta tahun 2012, dimana kala itu pesawat akan menuju Surabaya-Jawa
Timur. Ada sejumlah penumpang muda yang menyalakan ponsel, mereka pun ditegur
pramugari dan sempat mematikan ponselnya, namun setelah sang pramugari pergi,
alat komunikasinya kembali dinyalakan.
Akhirnya Iin hanya bisa pasrah. Muda-mudi itu masih tetap menyalakan ponselnya. Beberapa penumpang lain di bagian depan pun masih terlihat ada yang menyalakan HP.
Tidak berapa lama mau take off tiba-tiba pesawatnya berhenti, selidik punya selidik ternyata karena gangguan sinyal kata pramugarinya sehingga pilotnya sampai marah-marah. Para penumpang pun saling menyalahkan, mereka mencari siapa yang masih menyalakan ponsel. Muda-mudi itu tertunduk malu dan langsung mematikan HP-nya.
Tak lama kemudian, pesawat kembali mundur dan lepas landas dengan lancar.
"Saya sempat tegur, tapi mereka sepertinya nggak suka," ujar Iin (salah seorang penumpang) seperti diceritakan dalam surat elektroniknya kepada detikcom (7/6/2013). "Sampai detik ini kalau mau naik pesawat, saya trauma sekali," ceritanya.
Akhirnya Iin hanya bisa pasrah. Muda-mudi itu masih tetap menyalakan ponselnya. Beberapa penumpang lain di bagian depan pun masih terlihat ada yang menyalakan HP.
Tidak berapa lama mau take off tiba-tiba pesawatnya berhenti, selidik punya selidik ternyata karena gangguan sinyal kata pramugarinya sehingga pilotnya sampai marah-marah. Para penumpang pun saling menyalahkan, mereka mencari siapa yang masih menyalakan ponsel. Muda-mudi itu tertunduk malu dan langsung mematikan HP-nya.
Tak lama kemudian, pesawat kembali mundur dan lepas landas dengan lancar.
"Saya sempat tegur, tapi mereka sepertinya nggak suka," ujar Iin (salah seorang penumpang) seperti diceritakan dalam surat elektroniknya kepada detikcom (7/6/2013). "Sampai detik ini kalau mau naik pesawat, saya trauma sekali," ceritanya.
SELINGAN
:
Ini sih
bukan tertunda … tapi akibat ponsel juga
Dipukul
Dua Kali
Febriyani, pramugari
Sriwijaya Air ternyata dipukul dua kali oleh Kepala BKPMD Bangka Belitung
berinisial ZUH. Pertama di bagian muka, lalu yang kedua di bagian belakang
telinga.
Saat jumpa pers di kediamannya di Jaksel (7/6/2013), pramugari berusia 31 tahun itu menceritakan, kejadian berlangsung pada pukul 19.30 WIB di pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SC078 dimana saat itu, Zakaria duduk di bangku 12E.
Awalnya, tidak ada masalah antara Febri dan ZUH. Lalu, saat inspeksi penumpang, ZUH ditegur Febri karena menggunakan ponsel saat hendak lepas landas, namun pejabat berkumis itu tak terima. Saat mendarat, ZUH turun paling terakhir, dia terlihat masih emosi dan langsung menghampiri Febri.
"Lalu dia menghampiri saya sambil marah. Dia mukul pipi saya pakai koran, saya berusaha kasih tahu kapten pakai telepon, tapi ditahan. Bapak itu malah pukul saya lebih kencang ke telinga kiri," ceritanya sambil menahan air mata.
Kasus ini pun berlanjut ke kepolisian. Kini, ZUH sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Saat jumpa pers di kediamannya di Jaksel (7/6/2013), pramugari berusia 31 tahun itu menceritakan, kejadian berlangsung pada pukul 19.30 WIB di pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SC078 dimana saat itu, Zakaria duduk di bangku 12E.
Awalnya, tidak ada masalah antara Febri dan ZUH. Lalu, saat inspeksi penumpang, ZUH ditegur Febri karena menggunakan ponsel saat hendak lepas landas, namun pejabat berkumis itu tak terima. Saat mendarat, ZUH turun paling terakhir, dia terlihat masih emosi dan langsung menghampiri Febri.
"Lalu dia menghampiri saya sambil marah. Dia mukul pipi saya pakai koran, saya berusaha kasih tahu kapten pakai telepon, tapi ditahan. Bapak itu malah pukul saya lebih kencang ke telinga kiri," ceritanya sambil menahan air mata.
Kasus ini pun berlanjut ke kepolisian. Kini, ZUH sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Kita
lanjutkan …
(4). Cukur jenggot
Sebuah penerbangan Qantas
Airways antara Melbourne ke Sydney (12/12) malam terpaksa ditunda selama kurang
lebih dua jam, gara-gara seorang awak pesawat harus mencukur jenggotnya. Para penumpang tentu saja marah-marah, namun
mereka akhirnya terpaksa menerima situasi tersebut.
Berdasarkan aturan Qantas, ada
alasan disiplin perusahaan demi keselamatan juga, bahwa para awak laki-laki
dilarang memelihara jenggot, dimana dagu harus 'bersih' agar dalam keadaan
darutrat alat penghisap oksigen bisa pas terpasang di mulut.
"Kemarin kami harus
sudah lepas landas pukul 6 petang. Tapi ternyata ada seorang awak pesawat yang
datang bertugas dengan jenggot lebat. Ini berlawanan dengan aturan
perusahaan." … “Ia kemudian diminta mencukur jenggotnya. Dan ternyata ia
mau sehingga terpaksa kami harus menunggunya,"”demikian keterangan jubir
Qantas hari Senin (13/12/1993).
Sebenarnya, soal hak memelihara
jenggot itu sudah diajukan oleh para awak pesawat Qantas pada pengadilan
perdata industry, namun belum ada penyelesaian.
(5).
Bagaikan dalam oven
Penumpang Lufthansa Airlines
di Denver International Airport, Colorado- AS terjebak di dalam pesawat selama
3 jam ketika pesawat masih berada di landasan, untuk hal ini pihak Lufthansa
mengatakan mesin pendingin tersebut kehabisan air sehingga menyebabkan
kerusakan, demikian seperti dilansir dari Traveler Today News (16/5/2013).
Saking panasnya, sampai pihak pesawat mendatangkan bantuan medis setelah 90 menit kejadian. Tidak ada penumpang yang sampai harus dirawat namun mereka mengeluh kelelahan akibat kepanasan.
"Bahkan saya tidak tahu bagaimana menceritakan panasnya berada di pesawat itu, setidaknya mereka menyuruh kita keluar saja," kata Sarah Bogue salah seorang penumpang pesawat yang ketika itu membawa balitanya.
Namun, hal tersebut bisa diatasi oleh pihak pesawat. Semua penumpang turun dari pesawat dan menunggu 1 jam di dalam teminal bandara sebelum berpindah ke penerbangan yang lain.
Lufthansa Airlines penerbangan nomor 447 sebenarnya dijadwalkan berangkat pada pukul 17.40 waktu setempat. Namun akhirnya, penumpang baru diberangkatkan pada pukul 22.00 waktu setempat menuju Frankfurt, Jerman.
Pihak Departemen Perhubungan AS menyatakan tentang kebijakan transportasi yang diberikan terhadap penumpang. Sebuah maskapai tidak boleh menelantarkan penumpang di dalam pesawat jika lebih dari 3 jam.
Tetapi, pihak Lufthansa Airlines membuat batasan selama 4 jam. Untuk insiden ini, pihak Lufthansa Airlines belum memberikan komentar.
Saking panasnya, sampai pihak pesawat mendatangkan bantuan medis setelah 90 menit kejadian. Tidak ada penumpang yang sampai harus dirawat namun mereka mengeluh kelelahan akibat kepanasan.
"Bahkan saya tidak tahu bagaimana menceritakan panasnya berada di pesawat itu, setidaknya mereka menyuruh kita keluar saja," kata Sarah Bogue salah seorang penumpang pesawat yang ketika itu membawa balitanya.
Namun, hal tersebut bisa diatasi oleh pihak pesawat. Semua penumpang turun dari pesawat dan menunggu 1 jam di dalam teminal bandara sebelum berpindah ke penerbangan yang lain.
Lufthansa Airlines penerbangan nomor 447 sebenarnya dijadwalkan berangkat pada pukul 17.40 waktu setempat. Namun akhirnya, penumpang baru diberangkatkan pada pukul 22.00 waktu setempat menuju Frankfurt, Jerman.
Pihak Departemen Perhubungan AS menyatakan tentang kebijakan transportasi yang diberikan terhadap penumpang. Sebuah maskapai tidak boleh menelantarkan penumpang di dalam pesawat jika lebih dari 3 jam.
Tetapi, pihak Lufthansa Airlines membuat batasan selama 4 jam. Untuk insiden ini, pihak Lufthansa Airlines belum memberikan komentar.
(6).
Mendarat Darurat
Otoritas Kanada memastikan
salah satu mesin pesawat Boeing 777 bermesin pesawat jenis GE90-115B milik
maskapai Air Canada tujuan Jepang tersebut telah mendarat darurat (29/5/2012)
karena mengalami kerusakan. Bahkan sejumlah serpihan mesin rontok dan
berjatuhan dari udara yang salah satu serpihan turbin pesawat menimpa 4 mobil
di wilayah Missisauga (Gambar).
Badan Keselamatan Transportasi Kanada menyatakan bahwa salah satu mesin pesawat Boeing 777 tersebut sempat mati beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Pearson di Toronto-Kanada (28/5) sore waktu setempat.
Badan Keselamatan Transportasi Kanada menyatakan bahwa salah satu mesin pesawat Boeing 777 tersebut sempat mati beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Pearson di Toronto-Kanada (28/5) sore waktu setempat.
Penyebab utamanya masih dalam
penyelidikan, namun diduga penyebab kerusakan mesin dipicu dari dalam, atau bukan
karena ada benda asing yang masuk ke dalam dan mematikan mesin pesawat.
Hasil interogasi dengan sang
pilot menunjukkan, sempat terdengar suara ledakan keras dari salah satu mesin
pesawat ketika mencapai ketinggian 1.000 kaki sehingga diputuskan harus
melakukan pendaratan darurat di Toronto, setelah terbang berputar-putar di
sekitar Danau Ontario untuk menghabiskan bahan bakar.
"Sejumlah bagian terlepas dari pipa knalpot mesin," ujar Manajer Regional Badan Keselamatan Transportasi Kanada, Don Enns, seperti dilansir oleh National Post (30/5/2012).
"Sejumlah bagian terlepas dari pipa knalpot mesin," ujar Manajer Regional Badan Keselamatan Transportasi Kanada, Don Enns, seperti dilansir oleh National Post (30/5/2012).
(7). Dimintai uang
Para
penumpang sebuah penerbangan Air France dari Paris menuju Beirut-Lebanon diminta
untuk mengumpulkan uang tunai guna membeli bahan bakar, ketika pesawat terpaksa
mendarat di Damaskus ibu kota Suriah yang tengah dilanda konflik, yaitu ketika
pertempuran pecah di jalan utama menuju bandara Beirut (15/8/2012) malam.
Kapten pesawat itu pertama kali memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Amman di Jordania, namun disadari bahwa itu tidak punya cukup bahan bakar untuk sampai ke Amman. Untuk hal tersebut, selanjutnya minta izin darurat untuk mendarat di Suriah, di mana para pemberontak tengah bertarung untuk menggulingkan rezim tirani Presiden Bashar Al Assad. Setelah berada di lapangan bandara di Damaskus, para kru mengatakan kepada 174 penumpang bahwa mereka tidak bisa menggunakan kartu kredit perusahaan Air France untuk membeli bahan bakar pesawat karena ada sanksi keuangan yang diberlakukan terhadap Suriah oleh negara-negara Barat, termasuk Perancis.
Para kru itu lalu bertanya kepada para penumpang, terutama yang asal Perancis dan Lebanon, berapa banyak uang tunai yang ada pada mereka guna membayar ribuan liter kerosin yang diperlukan agar pesawat dapat terbang mencapai Larnaca di Siprus, sebuah bandara aman terdekat.
Namun, pengusaha Lebanon menambahkan itu, "Saat orang-orang mengaduk-aduk isi tas dan dompet mereka, kami lalu diberitahu bahwa solusi telah ditemukan untuk mengatasi masalah itu."
Pesawat itu terbang ke Beirut pada hari berikutnya.
Kejadian tersebut bukan kali itu saja dalam sejarah penerbangan, dimana pada Desember 2011 para penumpang sebuah penerbangan Austria, Comtel Air, diminta untuk membayar bahan bakar selama berhenti di Wina setelah maskapai itu kehabisan uang tunai.
Kapten pesawat itu pertama kali memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Amman di Jordania, namun disadari bahwa itu tidak punya cukup bahan bakar untuk sampai ke Amman. Untuk hal tersebut, selanjutnya minta izin darurat untuk mendarat di Suriah, di mana para pemberontak tengah bertarung untuk menggulingkan rezim tirani Presiden Bashar Al Assad. Setelah berada di lapangan bandara di Damaskus, para kru mengatakan kepada 174 penumpang bahwa mereka tidak bisa menggunakan kartu kredit perusahaan Air France untuk membeli bahan bakar pesawat karena ada sanksi keuangan yang diberlakukan terhadap Suriah oleh negara-negara Barat, termasuk Perancis.
Para kru itu lalu bertanya kepada para penumpang, terutama yang asal Perancis dan Lebanon, berapa banyak uang tunai yang ada pada mereka guna membayar ribuan liter kerosin yang diperlukan agar pesawat dapat terbang mencapai Larnaca di Siprus, sebuah bandara aman terdekat.
Namun, pengusaha Lebanon menambahkan itu, "Saat orang-orang mengaduk-aduk isi tas dan dompet mereka, kami lalu diberitahu bahwa solusi telah ditemukan untuk mengatasi masalah itu."
Pesawat itu terbang ke Beirut pada hari berikutnya.
Kejadian tersebut bukan kali itu saja dalam sejarah penerbangan, dimana pada Desember 2011 para penumpang sebuah penerbangan Austria, Comtel Air, diminta untuk membayar bahan bakar selama berhenti di Wina setelah maskapai itu kehabisan uang tunai.
Keterangan gambar : sebagian ilustrasi yang
diambil dari internet
Sumber bacaan : pelitaonline.com
2012/9/8, mediaindonesia.com/read/2012/12/12,
internasional.kompas.com/read/2012/08/18,
Kompas 14/12/1993, news.detik.com/read (2012/5/30 & 2013/06/07), Media
Indonesia (20/1/2012 & 23 Mei 2013), travel.detik.com/read/2013/05/16,
Bacaan
terkait :
Pilot dan pesawat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar