Dikemas oleh : Isamas54
Maskapai penerbangan biasanya akan
berlomba-lomba dalam melayani untuk mendapatkan perhatian penumpangnya sehingga
menarik dan memuaskan. Namun betulkah semua itu?
Salah satu bukti pentingnya
pelayanan yaitu para traveler rela mengeluarkan uang lebih demi aneka layanan
tambahan agar bisa lebih nyaman selama dalam penerbangan pesawat, termasuk traveler
Indonesia dimana traveler prianya lebih royal dibanding traveler wanita.
Tetapi beberapa maskapai penerbangan membuat beberapa aturan cukup controversial yaitu dengan memperkenalkan beberapa aturan pelayanan yang cukup unik. Bagi orang awam hal ini akan terasa keterlaluan seolah ‘daek heug teu kajeun/mau silahkan tidakpun tak apa’. Bagaimana kalau Anda penumpangnya? ketika dilakukan aturan-aturan seperti berikut : kru kabin tak ramah kepada penumpang, penumpang dilarang berpenampilan seksi dan provokatif, pramugarinya dilarang menggunakan lipstik menyolok.
Tetapi beberapa maskapai penerbangan membuat beberapa aturan cukup controversial yaitu dengan memperkenalkan beberapa aturan pelayanan yang cukup unik. Bagi orang awam hal ini akan terasa keterlaluan seolah ‘daek heug teu kajeun/mau silahkan tidakpun tak apa’. Bagaimana kalau Anda penumpangnya? ketika dilakukan aturan-aturan seperti berikut : kru kabin tak ramah kepada penumpang, penumpang dilarang berpenampilan seksi dan provokatif, pramugarinya dilarang menggunakan lipstik menyolok.
Atau sebaliknya? Anda akan
merubah rute perjalanan penerbangan karena hanya ingin melihat penampilan kru
kabin yang harus selalu menarik, seksi, dan mampu kalau perlu mampu membangunkan
Anda dengan lembut dalam penerbangan yang bisa sampai berhari-hari. Tentunya terserah Anda!.
Yang jelas kebijakan beberapa
maskapai tersebut terkadang memicu perdebatan.
Apabila masih penasaran, ikuti bacaan selanjutnya, siapa tahu
mengalaminya (minimal tidak kaget).
(1). Belahan dada
di pesawat
Maskapai Penerbangan
Southwest di AS melarang seorang wanita yang berpakaian dengan potongan leher
yang rendah. Berkaitan dengan hal ini
seorang wanita yang terbang dari Las Vegas itu mengaku merasa kesal dan mesti
berdebat kusir dengan petugas maskapai karena dirinya dianggap terlalu
memperlihatkan belahan dadanya (28/8). Contoh mungkin bisa dilihat di sini.
Sementara, seorang perempuan
lainnya diceramahi pilot American Airlines karena berpakaian provokatif yang
mendukung aborsi, wanita itu dalam blog pribadinya mengaku telah dimusuhi
petugas maskapai, namun pihak maskapai membantahnya. Menurutnya, sang penumpang
cuma diharuskan menutupi kausnya yang menampilkan "kata-kata kotor
berawalan F".
Kedua wanita tersebut
mencurahkan pengalamannya itu dalam blog pribadi, mereka mengaku kecewa dengan
peraturan maskapai di AS yang tidak jelas, dan kadang tergantung dari persepsi
petugas maskapai saja.
Pelarangan ini juga terjadi
pada penumpang pria.
Seorang mahasiswa dari
Arizona State University, Arijit Guha (Gambar) dikeluarkan dari penerbangan maskapai
Delta di Buffalo-New York (6/2012),
karena T-shirt yang dikenakannya terkesan mengejek pegawai pemerintah,
lengkap dengan tulisan pelesetan "Terrists gonna kill us all".
Peraturan yang sama juga
dilakukan oleh Maskapai US Airways di Bandara San Francisco. Tahun 2011 lalu,
seorang penumpang laki-laki harus dikeluarkan dari penerbangan karena
menolak menaikkan celananya yang terlalu kedodoran dan dinilai memperlihatkan
bagian bokong.
Menurut seorang advokat
penerbangan, yang juga mantan kepala konseling di US Federal Aviation
Administration (FAA) otoritas penerbangan AS, Kenneth Quinn, pelarangan
tersebut adalah hal yang wajar, karena pada umumnya maskapai yang bertindak
sebagai tuan rumah yang ingin para penumpangnya berpenampilan dan berperilaku
sopan.
"Hal ini seperti (di) bisnis-bisnis
jasa lainnya. Jika Anda misalnya mengelola sebuah restoran keluarga, dan
seseorang berkata-kata kotor di sana, Anda mungkin juga akan meminta mereka
pergi dari sana," ungkap
Quinn.
(2). Ramah? NO!
Salah satu maskapai penerbangan
berbujet murah di Jepang, Skymark Airlines, memberlakukan kebijakan untuk tidak
berlaku ramah dengan penumpang. Ada
delapan poin yang memperkenalkan layanan konsep unik dengan berperilaku tidak
ramah ini kepada penumpang, dimana kebijakan ini dikeluarkan semenjak bulan
lalu (6/2012) oleh Skymark Airlines.
Menurut The Telegraph,
kebijakan itu antara lain: (a). staf penerbangan tidak akan membantu penumpang
untuk membawakan atau membantu menaruh tas mereka. (b). Penumpang juga tidak dapat mengharapkan
petugas untuk ramah kepada mereka. (c). Para
kru tidak berkewajiban untuk menggunakan bahasa yang sopan selama interaksi
dengan penumpang. (d). Penumpang tidak boleh mengeluh kepada staf
penerbangan atau mereka akan dikeluarkan dari pesawat. (e). Jika Anda punya keluhan di penerbangan?
Simpan saja dalam hati!.
"Kami tidak akan
menerima pengaduan. Apabila penumpang tidak memahami itu, kami akan meminta
orang tersebut untuk keluar dari pesawat sehingga kami bisa lepas landas sesuai
jadwal. Jika penumpang memiliki keluhan, mereka bisa menghubungi pusat layanan
pelanggan kami atau instansi terkait lainnya, " jelas juru bicara Skymark.
Alasan di balik kebijakan
tersebut? Menurut Skymark, penjelasan
yang utama adalah pekerjaan nomor satu para awak adalah mengatasi masalah
keamanan bukan membantu penumpang.
Badan Urusan Konsumen Jepang
meminta agar Skymark mengubah kebijakan tersebut, untuk hal ini Skymark
baru-baru ini telah sepakat untuk merevisi setidaknya beberapa bagian dari
pedoman tentang keluhan.
Namun, memang tidak mungkin untuk lembaga apa pun memaksa maskapai penerbangan agar bersikap baik kepada penumpang, yang jelas, ini bukanlah strategi cerdas untuk menarik perhatian pelanggan.
Namun, memang tidak mungkin untuk lembaga apa pun memaksa maskapai penerbangan agar bersikap baik kepada penumpang, yang jelas, ini bukanlah strategi cerdas untuk menarik perhatian pelanggan.
Bagaimana kalau ini diterapkan di Indonesia?
Coba baca selanjutnya.
(3).
Nikh!, Pentingnya pelayanan
Situs pencarian Skyscanner
membuat survei terhadap 1.000 traveler Indonesia tentang layanan tambahan dalam
sebuah penerbangan. Hasilnya, 74% traveler pria rela membayar lebih untuk
layanan ekstra di dalam pesawat. Prosentase itu berbeda tipis dengan traveler
wanita yaitu 72%.
Dari rilis Skyscanner yang diterima detikTravel (16/5/2013), menonton film adalah aktivitas favorit traveler Indonesia selama berada di pesawat. 83% Responden rela membayar biaya tambahan untuk menonton film pilihan mereka selama penerbangan. Prosentase ini lebih tinggi dibanding traveler yang bersedia membayar untuk layanan WiFi di pesawat.
Soal kenyamanan kursi, 69% responden bersedia membayar lebih agar bisa mendapat ruang kaki yang lebih lapang. Survei Skyscanner juga menunjukkan, traveler usia 25-34 tahun lebih rela mengeluarkan uang untuk siaran TV dan WiFi sementara penumpang usia 45-54 tahun bersedia membayar lebih untuk tempat duduk berdampingan.
"Kami terkejut begitu mengetahui WiFi bukan pilihan hiburan utama dalam pesawat bagi penumpang Indonesia. Berdasarkan survei ini, dapat disimpulkan bahwa kenyamanan dan pengalaman dalam pesawat adalah kebutuhan utama bagi penumpang Indonesia," tutur Tika Larasati, Manajer Pengembangan Pasar Skyscanner Indonesia.
Di samping hiburan dan kenyamanan, makanan dan minuman tetap menjadi layanan utama dalam penerbangan. Lebih dari 95% traveler bersedia membayar lebih untuk mendapatkannya.
Dari rilis Skyscanner yang diterima detikTravel (16/5/2013), menonton film adalah aktivitas favorit traveler Indonesia selama berada di pesawat. 83% Responden rela membayar biaya tambahan untuk menonton film pilihan mereka selama penerbangan. Prosentase ini lebih tinggi dibanding traveler yang bersedia membayar untuk layanan WiFi di pesawat.
Soal kenyamanan kursi, 69% responden bersedia membayar lebih agar bisa mendapat ruang kaki yang lebih lapang. Survei Skyscanner juga menunjukkan, traveler usia 25-34 tahun lebih rela mengeluarkan uang untuk siaran TV dan WiFi sementara penumpang usia 45-54 tahun bersedia membayar lebih untuk tempat duduk berdampingan.
"Kami terkejut begitu mengetahui WiFi bukan pilihan hiburan utama dalam pesawat bagi penumpang Indonesia. Berdasarkan survei ini, dapat disimpulkan bahwa kenyamanan dan pengalaman dalam pesawat adalah kebutuhan utama bagi penumpang Indonesia," tutur Tika Larasati, Manajer Pengembangan Pasar Skyscanner Indonesia.
Di samping hiburan dan kenyamanan, makanan dan minuman tetap menjadi layanan utama dalam penerbangan. Lebih dari 95% traveler bersedia membayar lebih untuk mendapatkannya.
(4).
Bibir merah
Turkish Airlines melarang
para pramugarinya mengenakan lipstik berwarna cerah (merah atau merah jambu).
Selain itu busana para pramugari di sejumlah maskapai penerbangan Turki
direncanakan akan lebih tertutup dengan rok yang cukup panjang sampai kaki,
demikian seperti dikutip dari AFP (2/5/2013),
Selain mengubah penampilan para pramugarinya, maskapai penerbangan di Turki ini juga mulai tidak menawarkan minuman beralkohol dalam rute domestiknya.
Kebijakan ini menuai protes dari para wanita Turki, mereka mengunggah foto-foto mereka yang menggunakan gincu berwarna merah cerah di situs-situs media sosial.
"Make up sederhana, rapi, dan warna pastel lebih disukai staf yang bekerja di sektor jasa," ujar pihak Turkish Airlines.
Selain mengubah penampilan para pramugarinya, maskapai penerbangan di Turki ini juga mulai tidak menawarkan minuman beralkohol dalam rute domestiknya.
Kebijakan ini menuai protes dari para wanita Turki, mereka mengunggah foto-foto mereka yang menggunakan gincu berwarna merah cerah di situs-situs media sosial.
"Make up sederhana, rapi, dan warna pastel lebih disukai staf yang bekerja di sektor jasa," ujar pihak Turkish Airlines.
(5). 'Berbisik' dengan nyaman
Pramugari Virgin Atlantic
dilatih untuk berbicara tenang bahkan berbisik saat melayani para
penumpang di pesawat, mereka juga telah menjalani pelatihan untuk mengeluarkan
suara hingga tidak lebih dari 20 sampai 30 desibel, atau setengah dari volume
yang digunakan orang dewasa dalam percakapan normal. Sebagai perbandingan dering telepon berkisar
80 desibel dan blender makanan sekitar 90 desibel.
Teknik ini telah diuji pada
beberapa penerbangan.
Pelatihan ini merupakan
bagian dari program satu hari yang akan mengajarkan para awak pesawat melayani
pelanggan maskapai untuk menggunakan nada, volume, dan pilihan kata yang sesuai,
dengan misi 'mampu membaca penumpang, menjadi orang taktis, dan membangunkan dengan
nyaman'.
(6). Pendek dan ketat
Masih mengenai maskapai Virgin Atlantic …
Dalam sebuah hasil jajak
pendapat (2011), Maskapai Virgin Atlantic memang pantas menduduki posisi puncak
sebagai yang paling attactive sedunia, dimana kru kabin (Pramugari atau Pramugara) --terutama
yang perempuan-- tampil sangat menarik dengan balutan rok pendek dan atasan
ketat, belum lagi senyum mereka yang sempurna, sehingga tidak hanya menampakkan
citra cantik dan tampang tetapi juga seksi (Gambar).
Untuk hal ini Virgin mendapat suara 53% dan runner-up saja
jaraknya cukup jauh.
Pemenang kedua adalah
maskapai terbesar Asia Tenggara, Singapore Airlines (18%), yang mengenakan
seragam batik unik dan khas. Maskapai Asia lainnya, Etihad (12%) dan Emirates
(11%) berada di posisi ketiga dan keempat. Di daftar ini juga ada Lufthansa,
Cathay Pacific, TAP, KLM dan Iberia.
Untuk butir (4) dan (5) ini jadi lengkap
yaitu ramah, seksi, dan pandai membangunkan dengan nyaman. Bagaimana kalau naik tangga pesawat dan Anda
berada di bawahnya? Jawabannya, sama-sama menggunakan kaki!.
Keterangan gambar : sebagian ilustrasi yang diambil
dari internet
Sumber : cyborgnews.blogspot.com/2011/02, news.detik.com/read/2013/05/02,
mediaindonesia.com (2012/06/20, 2012/12/12),
id.berita.yahoo.com dari Liputan 6 2012/6/28, travel.detik.com/read/2013/05/16
Bacaan terkait :
Penerbangan-penerbangan yang tertunda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar