Rabu, 09 November 2011

Kelenjar Keringat (Bagian 2) : Kelainan, Klasifikasi dan Sosialisasi

Keringat yang keluar berlebihan di daerah tangan, kaki, wajah, badan atau ketiak yang berbau menusuk tentu saja sangat mengganggu aktifitas, baik berada dalam ruangan yang sejuk atau tidak, stres atau tidak stress, tidak ada bedanya karena akan berkeringat tanpa alasan yang  jelas.

Kelainan-kelainan
 
(1). Keringat berlebihan dan bau.
Sekilar 1-3 persen dari populasi mengalami hiperhidrosis yakni suatu kondisi yang ditandai dengan keringat berlebihan karena kelenjar keringat overaktif, penyebab pasti belum diketahui dengan gejala biasanya mulai sekitar remaja.  
Penyebab keringat berlebihan karena kerja system saraf simpatis terlalu aktif sehingga melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk mengatur suhu agar tetap normal, sedangkan penyebab bau tak sedap dikarenakan terjadi kontak antara keri ngat dengan beberapa jenis bakteri dimana bakteri menguraikan lemak dan protein dalam keringat dan menghasilkan senyawa asam dimana senyawa asam inilah yang menimbulkan bau khas tak sedap.   Terlebih lagi kalau ditambah dengan terik matahari sehingga aroma tak sedap pun menguap dari bagian tubuh yang tersembunyi seperti selangkangan, ketiak dan juga leher.
Untuk mengatasi kelainan kelenjar ini dapat dilihat pada Bagian 3.

(2).  Biang Keringat
Biang keringat (keringet buntet, Jawa) terjadi dikarenakan terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar keringat. Penyumbatan ini terjadi karena sel-sel kulit yang mati tidak terbuang secara sempurna. Keringat yang tak bisa keluar tersebut menimbulkan bintik-bintik yang disertai
timbulnya rasa gatal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya biang keringat a.l  : kelembaban udara tinggi memungkinkan tubuh mengeluarkan keringat, ventilasi udara yang kurang baik, pakaian terlalu tebal dan ketat, aktivitas fisik , dan demam.  Perlu diketahui bahwa biang keringat ini tidak saja terjadi pada anak kecil tetapi juga dapat menyerang orang dewasa. Penting dicatat, bahwa apabila tidak segera diatasi biang keringat ini dapat menyebabkan infeksi.
Gejala dan perawatan : Timbul bintik-bintik kemerahan di kulit disertai rasa gatal di dahi, leher, punggung, atau dada.  Perawatan yang dapat dilakukan adalah dengan menaburkan bedak desinfektan di tubuh atau lotion yang mengandung corticosteroid. Jika terlanjur infeksi dapat diobati dengan antibiotik.

(3).  Keringat darah.
Walaupun penyakit ini sangat berlainan dan sangat sangat jarang terjadi namun karena menyangkut kata keringat dan tempat keluarnya darah mungkin melalui kelenjar keringat maka dimauskkan dalam kelainan kelenjar keringat. 
Penyakit keringat darah di kepala yang dialami oleh Dora Indrayanti Trimumi (25) seorang mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang  masih dianggap langka dan misterius, tetapi menurut diagnosa Tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang merawatnya, bahwa hal ini terjadi dikarenakan adanya kelainan pada fungsi pembekuan darah (nasional.vivanews.com  10/6/2011).

Klasifikasi dan sosialisasi
Klasifikasi untuk gejala penyakit bau badan tidak enak ini yaitu : (a).  ringan, bau seperti kaos kaki yang habis dipakai. (b). berat, seperti ikan yang membusuk. Bau ini pada keadaan lebih lanjut yang disebut isovaleric academia yang biasanya tidak hanya muncul pada keringat tetapi juga pada air seni dan mulut berbau, yang sampai berlanjut seperti ini relative jarang.
Bau keringat atau bau badan yang di Inggris dikenal sebagai "bau ikan busuk" bukan semata-mata disebabkan higiene yang kurang tetapi oleh kelenjar keringat seperti telah diuraikan sebelumnya dimana adanya ketidakmampuan sistem biokimia tubuh untuk memproses bahan makanan yang masuk.
Terkadang penderita tidak menyadari bahwa dirinya berbau sehingga bisa tanpa tahu penyehabnya sang pacar atau teman-temannya kabur menjauhi.  Kasus lain, contohnya, seorang salesman komputer, yang terpaksa berulangkali ganti pekerjaan gara-gara bau badannya sebelum akhirnya putus asa dan pergi ke dokter, ia sudah mencoba berbagai deodoran dan minyak wangi yang hasilnya nihil.  Sang salesman ini kemudian merokok secara kontinyu, hal ini dilakukan menuruti anjuran temannya yang berargumen "Barangkali bau asap rokok kamu bisa mengalahkan bau badanmu." Tetapi gagal juga. Dokter pertama yang didatanginya menduga ia kurang menjaga kebersihan, solusinya mandi setiap hari minimal dua kali dan menggunakan deodoran khusus, tetapi belum berhasil juga.  
Kejadian tersebut mungkin belum bisa sembuh karena yang ditangani hanya bagian luar sedangkan yang kurang baik prosesnya adalah di dalam tubuh.

Bersambung ke : Bagian 3

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber : Kompas tgl. 31 Oktober 1993; id.wikipedia.org; kosmo.vivanews.com 8/ 4/ 2011; doktersehat.com   I3/8/2007; nusaindah.tripod.com; www.mediaindonesia.com   2011/10/29

Bacaan sebelumnya : Bagian 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar