Kamis, 06 Oktober 2011

Musik Tradisional China di Indonesia

Pada masa Orde Lama, pengenalan musik tradisional China menjadi salah satu bukti kelekatan hubungan diplomatik China-Indonesia. Orde Lama runtuh. Muncul Orde Baru yang melarang semua wujud budaya Tionghoa termasuk musik. Pergantian rezim di era pemerintahan GuS Dur membawa angin perubahan yang menumbuhkan kegairahan mengenal budaya China.  Komunitas pencinta musik tradisional China bermunculan di Jakarta. Ada yang memadukan musik China dengan musik tradisi di Indonesia.

Alat music tradisional china dapat dimainkan secara solo atau bersama-sama dalam sebuah orkes yang besar (seperti dulu di istana kerajaan atau dalam group mandarin kecil).  Dulu tidak ada tidak ada konduktor di ensambel atau penggunaan partitur music saat pentas.  Music biasanya telah dihapal oleh pemusiknya kemudian dimainkan tanpa alat bantu tetapi sekarang partitur atau konduktor dibutuhkan apabila jumlah pemusik cukup banyak.

Sejarah musik
Alat musik tradisional China menjadi bukti usia kebudayaan Tionghoa yang sudah sangat tua, berusia ribuan tahun dan tetap lestari hingga kini. Pada bunyinya, penikmat menemukan keteduhan. Bagi kaum peranakan China di Indonesia, mu­sik tradisional China memperkaya hidup sebagai warga negara Indonesia.  Di Indonesia, hingga kini alat musik tradisional China masih didatangkan dari Tiongkok. Mayoritas berbahan baku kayu cemara dengan rentang harga Rp 4 juta hingga Rp 10 juta.
Salah satu penyelenggara kursus alat musik tradisional China di Indonesia ada yang  telah mulai berkembang sejak 2008.  Saat ini musik tradisional Tionghoadi Indonesia telah dipadukan dengan musik tradisional Betawi, gambang kromong, dan dengan gamelan Bali. 

Alunan beberapa alat music China
Alunan nada dari beberapa alat music seperti erhu, guzheng misalnya : (a).  erhu yang bentuknya mirip dengan biola Suara lembut gesekan erhu terasa menyentuh jiwa.  (b).  Petikan guzheng, instrumen berdawai 21 itu, menimbulkan bunyi gemerincing seperti air mengalir, jernih. dan merdu yang membawa keteduhan. (c).  alat musik pipa dengan alunan nada yang melankolis sangat serasi untuk mengimbangi petikan guzheng.

Sejarah alat musik
Tiap alat musik memiliki sejarahnya sendiri-sendiri. Alat musik kuno guzheng bernama asli zheng. Karena kekunoannya, ia diberi tambahan kata gii (kuno) dan dikenal sejak 400 tahun sebelum Masehi. Guzheng standar bersenar 21 dengan tim­bre jernih dart merdu.
Alat musik tiup tertua di China dengan sejarah lebih dari 7.000 tahun adalah zhudi, yaitu berupa suling bambu yang terdiri dari satu lubang tiup, satu lubang membrans, dan enam lubang nada.
Erhu yang menyerupai biola memiliki sejarah lebih dari 1.000 tahun sejak zaman Dinasti Tang (618-907)!
Satu-satunya alat musik tradisional Chi­na yang diadopsi dari mar China adalah yangqin. Alat musik yang juga dikenal dengan nama dulcimer ini diperkenalkan pada zaman Dinasti Ming (1368-1644) ke China dari negeri asalnya di Timur Tengah. Yangqin China memiliki dua sayap di kanan kiri seperti kupu-kupu dan dimainkan lewat dua tangan yang memukul string de­ngan pemukul berbahan bambu.

Pecinta music dan penyelenggara kursus
Salah satu komunitas pencinta musik tradisional China itu adalah Nanfeng Nusantara yang terdiri dari 12 anak muda dengan rentang usia 20-22 tahun.  Mereka antara lain memainkan lagu tradisional China seperti "Tien Mimi" yang di Indonesia dikenal sebagai "Dayung Sampan." Anak-anak muda ini dengan semangat menunjukkan kepiawaian me­mainkan alat musik tradisional Tionghoa untuk mengiringi aneka jenis lagu, seperti "Gambang Semarang" hingga lagu "Kopi Dangdut," bahkan lagu berirama dan rock N'roll.
Ketika tampil di World Expo Shanghai China 2010, Nanfeng Nusantara lebih banyak menyajikan corak kebudayaan Nusantara dengan iringan musik tradisional Tionghoa. Mereka memang bertekad mengusung percampuran antara musik tradisional Tionghoa, Indonesia, dan musik modern.
Anggota Nanfeng baru belajar musik tradisional China sejak 2005 sebagai materi pelajaran ekstrakulikuler di SMA Notre Dame. Berbekal pelajaran dari guru yang didatangkan dari Tiongkok, mereka membentuk Nanfeng Nusantara pada 2007.
Nanfeng dalam bahasa mandarin bermakna angin selatan yang merupakan sebutan orang Tiongkok untuk angin berasal dari Asia Tenggara.   Nanfeng Nu­santara kemudian diartikart sebagai angin yang bertiup dari kepulauan Indonesia. Hingga sekarang, Nanfeng Nusantara beranggotakan 12 anak muda dan sering tampil dalam beragam acara.
Salah satu sekolah musik di Jakarta yang khusus mengajarkan alat tradisional musik China adalah Sekolah Musik Hong Hua, sekolah ini didirikan pada Juni 2007 di Gedung Galangan VOC dan kini telah memiliki murid lebih dari 300 orang.  Gedung Galangan VOC'di Jalan Kakap Nomor 1 Kawasan Pasar Ikan, Jakarta Utara, yang berusia lebih dari 400 tahun tersebut tak pernah sepi oleh bunyi ,alat musik tradisional China Seluruh pengajar merupakan sarjana lulusan akademi mu­sik yang didatangkan dari China
Sekolah Hoang Hua mengirim 11 siswanya pada International Chinese Art Festival yang beberapa waktu lalu digelar di Singapura, dengan prestasi salah satunya meraih medali emas pada nomor alat musik yangqin, dan yang lainnya mengantongi 3 emas, 2 perunggu dan sisanya perak.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber editing bacaan a.l : Harian Kompas tanggal 10 April 2011 dan id.wikipedia.org

Bacaan terkait : Alat Musik (1) : Musik Tradisional China

1 komentar:

  1. mendukung pelestraian musik china sebagai salah satu wawasan budaya di indonesia

    BalasHapus