Alat music tradisional China ini dapat digolongkan sebagai berikut :
(1). Alat musik gesek : erhu (rebab China), gaohu () sejenis erhu dengan lebih tinggi. Gehu (alat music gesek nada rendah seperti cello). banhui (rebab china dengan badan terbuat dari batok), (2). Alat music petik : liuqin (alat music petik kecil dengan bentuk seperti buah pir dengan 4 senar), yangquin (memiliki banyak senar memainkannya dengan memukul dengan stik bambu), pipa (berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 senar), ruan (bentuk bulat dengan 4 senar), sanxian (bahan terbuat dari kulit ular dengan leher panjang dengan 3 senar), guzheng (kecapi dengan 16-26 senar), konghu (harpa china). (3). alat music tiup : dizi (suling dengan membrane getar), suona (terompet china), sheng (menggunakan bilah logam dengan tabung bamboo sebagai penghasil suara), xiao (suling), paixiao (pipa pen). (4). alat music pukul (perkusi) : paigu (gendang yang terdiri dari satu set 4 atau lebih), dagu (tambur besar), chazi (simbal, cengceng), muyu (kecrek terbuat dari kayu).
Uraian lebih lanjut mengenai alat musik tradisional China.
1. Erhu (Hanzi: 二胡)
Erhu (二胡) merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang paling populer disamping Guzheng dan Dizi. Secara umum, keluarga alat musik gesek ini dikenal juga dengan istilah huqin yang berarti "alat musik orang barbar", dinamakan demikian karena diperkenalkan oleh orang barbar yang berasal dari Asia Tengah. Huqin telah berumur sekitar 500 tahun. Mulai populer pada zaman dinasti Sung (960-1279 AD), yang kemudian berlanjut ke zaman dinasti Ming (1368-1644) dan dinasti Qing (1644-1911) alat music ini berkembang terus menjadi bermacam-macam jenis termasuk yang kita kenal sekarang sebagai erhu. Pada mulanya menggunakan dua senar yang terbuat dari sutra namun sekarang menggunakan senar dari logam. Membrans biasanya menggunakan dari kulit ular piton (ada juga yang menggunakan bahan sintetis, karena regulasi saat ini melarang perburuan ular piton secara liar.). Kotak suara dapat berbentuk segi enam, segi delapan, atau bulat. Kotak suara ini juga bervariasi ukurannya, semakin besar ukuran kotak suaranya maka bunyi bass yang dihasilkan semakin besar dan begitu pula sebaliknya. Erhu digesek dengan busur atau bow yang terbuat dari bambu dan rambut ekor kuda, ekor kuda itu ditempatkkan diantara kedua senar sehingga memudahkan perpindahan menggesek antara kedua senar. Rambut ekor kuda tersebut digosok dengan damar (gondorukem) sehingga terasa kesat waktu digesek, namun dikarenakan pada saat ini sulit ditemukan jenis kuda yang rambut ekornya berkualitas bagus dan sesuai, sebagai gantinya digunakan buluh yang terbuat dari nylon sebagai substitusi atau pengganti rambut ekor kuda. Erhu biasa disetel dengan nada D - A atau C - G.
2. Guzheng (古筝)
Guzheng (Hanzi : 古箏) atau Kecapi Cina termasuk alat musik tradisional Cina yang paling populer. Guzheng mempunyai bentuk seperti kotak yang cembung dan terbuat dari kayu sebagai kotak suara, diatasnya terbentang 21 senar. Di tengah senar tersebut ditempatkan pengganjal yang dapat digeser untuk menaikan atau menurunkan frekuensi nada. Senar-senar tersebut di setel pada nada pentatonis China yang terdiri dari nada : do, re, mi, sol dan la.
Guzheng dimainkan dengan cara dipetik. Jari-jari untuk memetik memakai alat bantu berupa kuku palsu terbuat dari tempurung kura-kura atau plastik. Tangan kanan umumnya dipergunakan untuk memainkan melodi, sedangkan tangan kiri untuk memainkan chord.
Sejarah Guzheng
Si Maqian ahli sejarah zaman dinasti Han menulis bahwa sebelum dinasti Qin, Guzheng sudah menjadi alat musik popular untuk mengiringi lagu. Guzheng pada awalnya hanya memiliki 5 senar. Pada zaman dinasti Qin dan Han jumlah senarnya menjadi bertambah menjadi 12. Pada zaman dinasti Ming dan Qing jumlahnya bertambah lagi menjadi 14 – 16 . Standar Guzheng sekarang ini digunakan sejak tahun 1970 terdiri dari 21 senar.
Cara Memainkan
Guzheng dimainkan dengan cara dipetik. Jari-jari untuk memetik memakai alat bantu berupa kuku palsu terbuat dari tempurung kura-kura atau plastik. Tangan kanan umumnya dipergunakan untuk memainkan melodi, sedangkan tangan kiri untuk memainkan chord.
3. Dizi (笛子)
Dizi (笛子)adalah nama alat musik tiup berupa seruling horizontal yang berasal dari Cina. Dizi berawal dari Asia Tengah dan masuk ke Tiongkok pada 2 SM dan merubah bahan dasar Dizi menjadi bambu. Saat itu Dizi terbuat dari tulang. Sebelum Dinasti Han, Dizi yang pada masa itu disebut Di mengacu pada seruling vertikal. Kemudian pada masa Dinasti Tang barulah diadakan perbedaan yaitu nama Di untuk seruling horizontal dan Xiao untuk seruling vertikal. Pada abad ke 7 M, sebuah selaput ditambahkan dan namanya berubah menjadi Dizi. Dizi modern memiliki 12 lubang yang terdiri dari satu lubang untuk meniup, satu lubang membran, enam lubang untuk memainkan, empat lubang untuk memperbaiki tinggi rendah nada dan memasang pajangan. Berbeda dengan Xiao, Dizi memiliki nada jernih dan bergema sehingga cocok untuk mengekspresikan irama gembira dan dapat meniru suara burung-burung yang berbeda.
4. Yueqin
Nama lainnya adalah gitar bulan, bulan-sitar, gekkin, la Qin, atau laqin. Ini adalah alat musik tradisional Cina.Legenda menyebutkan, jenis gitar ini sudah ada dari zaman dinasti Qin.Memiliki 4 senar.Bentuk modern dari Yueqin menggunakan senar logam, yang akhirnya memberikan suara unik.
5. Pipa - 琵琶
Pipa adalah alat musik petik tradisional China dengan sejarah yang telah berusia lebih dari 2000 tahun. Suaranya yang jernih membuat Pipa menjadi alat musik petik yang memegang posisi penting dalam musik tradisional China. Tehnik memainkan Pipa juga sangat bervariasi, Pipa dapat digunakan baik untuk Solo maupun sebagai instrument pengiring dalam suatu orkestra.
Pipa menggunakan 4 senar dan fret dari bambu yang berjumlah antara 19 sampai dengan 26 itu dilekatkan pada badan Pipa yang "gemuk", ditambah dengan 6 fret yang terbuat biasanya dari tanduk pada gagang Pipa. Senar yang digunakan ada 3 macam, dipilih sesuai dengan kebutuhan, yaitu: kawat baja yang dilapisi oleh perak, kawat baja yang dilapisi oleh nylon dan kawat baja yang dilapisi oleh benang sutra.
Pipa menggunakan 4 senar dan fret dari bambu yang berjumlah antara 19 sampai dengan 26 itu dilekatkan pada badan Pipa yang "gemuk", ditambah dengan 6 fret yang terbuat biasanya dari tanduk pada gagang Pipa. Senar yang digunakan ada 3 macam, dipilih sesuai dengan kebutuhan, yaitu: kawat baja yang dilapisi oleh perak, kawat baja yang dilapisi oleh nylon dan kawat baja yang dilapisi oleh benang sutra.
Sumber a.l : id.wikipedia.org ; www.sudahkah.com/2011/08/12; www.bnmc.web.id; www.oocities.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar