Rabu, 22 September 2010

SEBERAPAKAH MUSIBAH TITANIC (Bagian 3)

Selama Agustus 1996, RMS Titanic Inc dan Discovery Channel mensponsori ekspedisi mengunjungi kuburan kapal Titanic yang tenggelam 84 tahun yang lalu di Laut Atlantik Utara. Salah satu tugas utama ekspedisi itu mengangkat potongan lambung Titanic seberat 18 ton dari kedalaman 4.000 meter ke permukaan. Tulisan di halaman ini menceritakan Usaha pengangkatan itu serta tenggelamnya Titanic yang konon tidak mungkin tenggelam.
Mengunjungi Kuburan Titanic.
NAUTILE, kapal selam mini, hari Rabu pagi tanggal 28 Agustus 1996 mendekati potongan lambung kapal Royal Mail Ship Titanic dalam jarak 60,9 m, kedalaman 4.000 meter di dasar laut. Robin, robot yang dilengkapi kamera, dikirim untuk memeriksa mengapa dua pemberat kantong pengangkat tidak terlepas padahal pelepas otomatisnya sudah diaktifkan. Robin menemukan dua transponder rusak tergeletak di lumpur. Kemudian Robin memotong tali pengikat pemberat untuk membebaskan kantong pengangkat. Tetapi akibatnya satu kantong pengangkat terlepas ikatannya dan segera mengapung entah ke mana. Tanpa satu kantong berwarna hijau dan merah yang memiliki daya angkat 3,5 ton itu gagallah usaha mengangkat potongan besi lambung kapal yang diperkirakan beratnya 15-18 ton itu.''' '.
Padahal George Tulloch, pimpinan ekspedisi yang dibiayai sejumlah perusahaan termasuk RMS Titanic Inc pemilik bangkai kapal itu, sudah mengumbar janji kepada sekitar 1.700 Titanophile, sebutan bagi mereka yang gila akan Titanic, yang berada di dua kapal pesiar besar di sekitar lokasi. Kesulitan tambah lengkap ketika menara dengan lampu Edison berkekuatan 6.000 watt terguling dari posisi tegak karena tali pemberatnya putus. Padahal lampu itu sangat diperlukan untuk memuaskan keingintahuan para Titanophile yang menonton melalui siaran televisi langsung bagaimana perlahan-lahan potongan lambung kapal berukurah kurarig lebih 6,0 m x 7,3 m itu terangkat ke permukaan laut. Akhirnya kantong pengangkat itu ditemukan Segera kantong berisi 5.000 galon cairan bahan bakar disel itu ditenggelamkan lagi dengan rantai pemberat, dan dicantolkan pada potongan besi.
Setelah, selama 2 hari dalam ketegangan, akhirnya besi potongan lambung kapal kMS Titanic itu terangkat ke permukaan Lautan Atlantik Utara hari Kamis pukul 14.30 waktu setempat atau sekitar pukul 23.15 WIB. Kantong-kantong itu perlu waktu 2 jam untuk sampai ke permukaan laut. Sesungguhnya potongan lambung kapal dengan enam jendela bundar dan masih menyisakan cat warna putih itu belum benar-benar naik ke permukaan. Posisinya kurang lebih 76 m di bawah permukaan air laut, yaitu sepanjang tali yang menghubungkannya dengan kantong pengangkatnya. Demikian dilaporkan Jim Boyer, koresponden lapangan Discovery Chanriel, langsung dari Kapal Ocean Voyager, studio terapung milik televisi Perancis Aqua Plus. Laporan langsung Jim Boyer bisa diikuti setiap hari di Internet. "
Potongan, besi tua itu, menurut rencana, akan digeret ke Boston, AS, hari Sabtu dan kemudian ke New York hari Minggu, setelah berada di dasar laut selama 84 tahun. Menurut Kapten Paul-Henri Nargeolet yang sudah beberapa kali turun melihat kuburan Titanic, potongan besi itu bagian dari dek-C, dek kelas satu RMS Titanic.
Seorang Titanophile mempertanyakan apakah pengambilan potongan besi itu tidak mengganggu bangkai Titanic. Menurut Paul-Henri pengambilan potongan lambung Titanic itu tidak mengganggu kare¬na potongan itu tersobek ketika Ti¬tanic tenggelam dan letaknya ku¬rang lebih 30 meter dari buritan Titanic.
Ekspedisi terbesar. Sejak RMS Titanic tenggelam tanggal 14 April 1912, sudah beberapa kali dilakukan pencarian lokasi dan usaha mendekati bangkai kapal seberat 46.328 ton itu. Usaha pertama tahun 1981 gagal melacak lokasi tenggelamnya kapal paling besar yang pernah dibuat manusia. Berkembangnya teknologi modern membantu melacak lokasi tengge¬lamnya Titanic. Tahun 1985, ekspe¬disi Woods Hole oleh Ifremer (Insti¬tute of France for Research and Ex¬ploration of the Sea) berhasil menemukan lokasi tenggelamnya Titanic. Ekspedisi itu menemukan bangkai Titanic dan membawa sejumlah foto sebagai bukti. Tahun 1986 ekspedisi Woods Hole, kembali mengambil foto-foto, bangkai Titanic. Menggunakan kapal selam kecil, mereka mengambil foto-foto bagian luar dan sebagian interior ruang dalam Titanic. Selanjutnya tahun 1987, ifremer bekerja sama dengan Titanic Ventu¬re dan RMS Titanic Inc memamerkan peta lokasi kuburan Titanic, se¬jumlah barang-barang Titanic yang diarnbil dari dasar laut, dan foto-foto dokumentasi. Tahun 1991-Imax Corporation dan PP Shirsov Institute membuat film layar lebar Imax. Ekspedisi terakhir dilakukan tahun 1993 oleh Ifremer dan RMS Titanic Inc. Semakin banyak artefak Titanic diangkat ke atas termasuk batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar. Sejak ditemukannya tahun 1985 sampai sekarang kurang lebih 3.600 ton benda dan lebih dari dua ton batubara diangakut ke atas dari reruntuhan Titanic.
Sampai saat ini Titanic masih menggeletak di kedalaman 4.000 meter. Sebagian badannya ''tertutup" lumpur. Tidak mungkin mengangkat seluruh badan Titanic, yang panjangnya lebih dari 268 meter ke permukaan laut. Bahkan mengangkat sebongkah besi 18 ton, hanya potongan kecil tubuh Titanic saja, su¬dah merepotkan. Mungkin ekspedisi selama 30 hari di bulan Agustus 1996 ini termasuk ekspedisi paling besar dalam hal peralatan berteknologi canggih yang digunakan maupun biaya. Sekali penyelaman ke lokasi menghabiskan biaya 50.000 dollar AS, belum lagi biaya perjalanan dua kapal utama Nadir dan Ocean Voyager, plus awaknya yang berjumlah ratusan orang. Ekspedisi ini bukan sekadar ekspedisi penggalian harta karun kapal tenggelam, seperti penyelaman pencarian isi perut kapal De Geldermalsen yang tenggelam tahun 1752 di kawasan Riau yang berhasil mengangkat 150 ribu potong keramik dan 125 emas batangan.
Ekspedisi ini bisa dikategorikan ekspedisi ilmiah untuk mengungkapkan keberadaan bangkai Titanic,. sekaligus juga mencoba menjual kepada peminatnya, para Titanophile, dan mencoba menjawab sejumlah pertanyaan para Titanophile itu. Para Titanophile dijanjikan bisa menyaksikan aksi pengangkatan potongan besi Titanic langsung melalui layar televisi di lokasi. Mereka harus membayar antara 1.800-5.900 dollar AS untuk perjalanan dengan kapal mewah sembilan hari menuju lokasi pengangkatan di Atlantik Utara.
Teknologi canggih. Ekspedisi, yang sebagian dibiayai pemilik bangkai Titanic, RMS Titanic Inc, menyertakan kapal penelitian canggih milik lembaga penelitian oseanologi Perancis Ifremer bernama Nadir. Nadir bagaikan taksi dari garasi kapal selam kecil Nautile. Hampir setiap inci Nadir yang panjangnya lebih dari 55 meter dipenuhi peralatan berteknologi tinggi, demikian Jim Boyer menggambarkan kecanggihan Nadir. Sonar, rasatelit adalah "sebagian peralatan standar yang dimiliki Nadir. Peralatan pencitraan canggih bisa menampilkan sinyal sonar dalam bentuk tiga dimensi. Selain itu Nadir dilengkapi dua laboratorium basah untuk mengawetkan temuan artefak Titanic, dan tempat tidur untuk 15 awak kapal dan 25 penumpang. Nautile adalah salah satu dari enam kapal selam kecil dengan kemampuan menyelam sedalam hampir 6.000 meter. Nautile pertama kali mengunjungi kuburan Titanic tahun 1987. Tidak seperti kapal selam dengan kemampuan selam dangkal, Nautile sangat tergantung pada kantong pemberat untuk menyelam dengan kecepatan 30 m per menit ke bawah. Kemudian pada kedalaman yang diinginkan, awak Nautile membuang sebagian pemberat agar bisa melayang. Jika ingin kembali ke permukaan semua pemberat dilepaskan.
Ifremer memerlukan biaya 20 juta dollar AS untuk membuat Nautile. Ruangan dalam kapal selam kecil bundar berdiameter kurang lebih 2 meter dari terbuat dari logam titanium setebal 10,16 sentimeter itu bisa membawa 2 orang awak dan satu penumpang. Mereka hanya bisa melayangkan pandang keluar mela¬lui tiga lubang bundar dibatasi plexiglass setebal 10 cm. Sejumlah baterai mampu menghasilkan 37 kilowatt listrik pada tegangan 230 volt yang digunakan untuk bergerak, penerangan, kamera, dan peralatan komunikasi. Selain berjalan berpedoman, sonar, awak Nautile bisa berbicara dengan awak Nadir menggunakan telepon dan mengirimkan gambar menggunakan sistem transmisi akustik TIVA. Nautile dilengkapi Robin, robot serba bisa yang dikendalikan dari dalam kokpit Nautile.
10 kantong pengangkat yang diisi dengan 5.000 gallon atau kurang lebih sama dengan 18,9 m3 bahan bakar disel menjadi salah satu perlengkapan penting dalam ekspedisi ini. Karena minyak disel lebih ringan daripada air laut, satu kantong pengangkat memiliki daya angkat sampai 3,5 ton. Digunakan minyak disel juga karena minyak disel tidak tertekan di kedalaman. Untuk membawa kantong peng¬angkat itu sampai ke dasar digunakan rantai pemberat total seberat 25 ton. Kemudian kantong itu oleh Nautile dan Robin dikaitkan pada bongkahan Titanic. Dengan kontrol jarak jauh pemberat bisa dilepaskan dari kantong dan kemudian kantong itu akan naik ke atas membawa potongan Titanic.
Peralatan canggih lainnya ialah empat menara lampu Edison berkekuatan 6.000 watt, yang mampu menerangi Titanic ketika dinyalakan. Lampunya bisa dinyala-matikan otomatis melalui kendali jarak jauh. Setelah 84 tahun sebagian misteri Titanic, dengan bantuan peralatan modern canggih, sudah terkuak sebagian. Sebagian misteri lainnya, seperti penyebab tenggelamnya Titanic, tetap menjadi misteri. Mungkin ada baiknya sebagian misteri dibiarkan menjadi misteri yang bisa dijual.
Sumber bacaan  Harian Kompas, 1 September 1996.

Bacaan terkait :
GUNUNG ES DAN TONASE BOBOT MATI KAPAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar