Rabu, 02 Maret 2011

Organ Tubuh Otak (Bagian 1) : Memahami Fungsi Otak Manusia


Dikemas oleh Isamas54
Silakan menilai sendiri meja kerja Anda. jika rapi, maka belahan otak kiri Anda lebih dominan ketimbang otak kanan. Anda dapat menyebut diri sebagai  left  brainer.  Sedang jika acak-acakan,    belahan   otak   kanan Anda lebih menonjol dibanding otak kiri, sehingga Anda. bisa dijuluki right brainer.

Sebelum lanjut, perlu diketahui bahwa mahluk yang mempunyai otak tidak hanya manusia tetapi juga hewan.  Untuk tulisan ini difokuskan pada otak dari mahluk yang bernama ‘manusia’, insan atau orang.

Fungsi otak kiri dan otak kanan
Yang terbiasa dengan meja acak-acakan tak perlu kecil hati, karena itu cerminan kreativitas. Seorang sutradara film yang membutuhkan karya kreatif lebih banyak menggunakan otak kanannya, sementara manager dan kebanyakan ilmuwan dalam dunia matematika lebih sering menggunakan otak kiri.


Dalam melakukan pendekatan pemecahan masalah yaitu berkaitan dengan fungsi otak kiri yaitu logika, angka, tulisan, kecerdasan, hitungan, analisa, dan untuk ingatan jangka pendek (short term memory) yang menyatakannya dengan menunjukkan fakta disertai unitan yang logis, seperti fakta, analisis, tahap demi taha dan, perhitungan angka-angka,. Sedangkan otak kanan berdasarkan pada spontanitas apa yang ada dalam pikiran untuk ingatan jangka panjang (long term memory) yang, dikonsepkan dalam intuisinya, seperti imaginasi, bentuk, suara dan gerakan, kreativitas, , musik, warna, dan emosi.
Ilmuwan yang pertama kali meneliti secara intensif soal fungsi belahan otak kiri (left hemisphere) dan otak kanan (right hemisphere) adalah Dr Roger Wolcott Sperry - neurobiolog Institut Teknologi California, la berjasa merekonstruksi suatu 'peta" proses mental yang dasar-dasarnya dikembangkannya sejak akhir tahun 1940-an.
Untuk temuannya tentang ‘fungsi khusus belahan otak’, Sperry dianugerahi Hadiah Nobel bidang kedokteran tahun 1981. la harus berbagi hadiah dengan dua ilmuwan lain dari Universitas Hanard, yaitu Daud H. Hubel dan Torsfen Nils Wiesel yang bersama-sama juga meneliti fungsi otak khususnya proses informasi dalam system visual  Harry memperoleh separuh dari hadiah berupa uang 181.818 dollar, sementara sisanya dibagi untuk Hubel dan Wiesel.
Pengetahuan tentang pembagian otak yang disumbangkan Harry sangat berharga dalam pemahaman dan pandangan baru mengenai tingkah laku dan cara berpikir pada manusia, demikian Agus Sunario. "Pemahaman" yang dimaksud, karakter dan kemampuan manusia dapat ditentukan dominasi be­lahan otak yang dimilikinya. Misalnya, ada sebagian orang yang melihat kecelakaan di jalan raya dengan berteriak histeris (artinya otak kanannya domi­nan), tapi ada juga yang tenang dan hanya mengamati (berarti otak kirinya yang kuat).
Sedang "pandangan" baru adalah pandangan yang membalikkan anggapan yang lama bahwa ilmuwan lebih hebat ketimbang seniman. Newton yang cenderung kuat pada otak kirinya tidak bisa lagi dianggap lebih hebat dibanding Picasso, yang kuat pada otak kanannya.
Riset Sperry memang membantah anggapan selama itu bahwa belahan otak kiri lebih penting daripada belahan otak kanan. Bahkan dalam beberapa hal belahan otak kanan lebih unggul, seperti kapasitas ber­pikir intuitif, tafsiran impresi auditif dan pemahaman hubungan.

Empat Kuadran
Selain pembagian otak menjadi dua belahan.  Paul Mclean membagi otak manusia menjadi tiga lapis (trune brain).  Lapisan paling dalam lazim disebut reptilian brain, karena mirip dengan otak primitif kelas reptilia, yang memberikan impuls insting. Lapisan tengah disebut sistern limbik (lymbic system) dijuluki otak paleomaminalia, yang mewadahi aneka empsi. Sedang lapisan paling luar disebut neo-cortex atau otak neomammalia yang berisi muatan intelegensi dan penalaran. Yang mempengaruhi kepribadian manusia adalah sistem Umbik dan neo-cortex.


Pada perkembangan berikutnya, peneliti bernama Ned Hermann mengembangkan le­bih lanjut pembagian otak ma­nusia, menyempurnakan pem­bagian plen Sperry. Hermann yang dikenal Hermann Brain membagi otak manusia menjadi 4 bagian/kuadran: otak kiri atas (kuadran A), otak kiri bawah (kuadran B), otak kanan bawah (kuadran C) dan otak kanan atas (kuadran D).
Dalam survai yang dilakukan Hermann yang dikenal dengan Hermann Brain dominance Profile dan melibatkan 87.339 responden (51.637 pria dan 35.702 wanita), secara garis besar kaum pria lebih dominant belahan otak kirinya (kuadran A dan B), sedang wanita di belahan otak kanan (kuadran C dan D). Pria lebih menonjol pada solusi   suatu  masalah,   sedang wanita banyak yang mengutamakan berbagi rasa (sharing).


Menurut Agus Sunario, Herlan membuat pembagian yang lebih spesifik dan lebih jelas dalam memahami suatu karakter individu. Kondisi demikian, pembagian itu bukan merujuk suatu sifat/karakter yang mutlak, tapi lebih mengarah pada mental individu. Contoh pelaku-pelaku dominan dalam kehidupan sehari-hari peneliti (kuat kuadran A-nya), organisatoris (kuadran B), perawat (kuadran C), artis (kuadran D). Cobalah pilih mana pekerjaan yang Anda sukai: 1. membangun suatu persahabatan; 2. menganalisa bagaimana cara kerja suatu alat; 3. mencoba sesuatu yang belum dikenal; 4. membuat persiapan dan rencana.
Jika Anda memilih jawaban pertama, maka kemungkinan besar Anda memiliki kuadran otak kanan bawah (tower right brain) yang dominan. Sedang jika jawaban kedua yang dipilih, kuadran otak kiri atas (upper left brain) yang menonjol. Jika iawaban ketiga, otak kanan alas (upper right brain), dan jika jawaban keempat, maka otak kiri bawah (lower left brian) yang kuat.
Masing-masing orang bisa memiliki lebih dari satu kuadran yang dominan. Dari survai diketahui 60 persen orang adalah double dominant (mempunyai kecenderungan untuk menggunakan dua kuadran otak), 30% triple dominant, 7% single dominant, dan 3%  quadruple dominant (Kompas 18 desember 1994).
"Seorang CEO atau presiden direktur idealnya harus masuk dalam kategori terakhir, yaitu kuat di ke-4 kuadran. la harus bisa memahami kelemahan & memadukan kekuatan anak buahnya sehingga menjadi team-work yg kompak dan produktif.
Menurut psikiater Dr Yul Iskandar yang juga menjadi pembicara dalam seminar ITTC (1994), pemahaman kekuatan dua belahan dan empat kuadran otak juga diperlukan para orangtua agar anak-anak mereka dapat berkembang optimal. Tak jarang belahan otak kiri anak lebih dikembangkan mengorbankan belahan otak kanan, begitu pula sebaliknya. "Padahal kedua hemisphere dapat bekeria sama dengan sangat baik bila dilatih sedari kecil," ujamya.
Pada Dekade Otak atau Decade of the Brain (1990-1999) ini di berbagai penjuru dunia dilakukan berbagai penelitian mengenai otak.

Susunan dan volume


Berat keseluruhan otak manusia dewasa tak lebih dari 1,5 kg atau sekitar 2,5 persen dari berat keseluruhan manusia. Namun otak menjadi pusat berpikir, emosi dan segala tingkah laku yang mencerminkan jiwa, kultur, kepercayaan, bahasa dan ingatan manusia.


Otak manusia terdiri dari sel-sel yang dinamakan sel neuron, yang pada manusia dewasa diperkirakan mencapai 10 milyar sel. Sel-sel otak yang mati diyakini tidak bisa melakukan regenerasi/ memperbaiki din. Setiap sel adalah unit yang independen, tapi juga interdependen dengan sel-sel lainnya. Pesan dari suatu sel ke sel lain diteruskan zat lamia yang dina­makan neurotransmmer.  Satu demi satu zat kimia ini teridentifikasi dan dikenali fungsinya. Pengetahuan seperti inilah yang kini pesat berkembang. sehingga satu demi satu fenomena gangguan jiwa seperti depresi dapat dipahami dan disiasati pengobatannva.

Otak Tengah Jenius
Metode baru mencerdaskan anak hadir di Surabaya. Dengan mengaktifkan kerja otak tengah, anak tak hanya cerdas, melainkan berpeluang jadi jenius.  Tak hanya itu, mereka juga bisa membaca, bermain kartu, dan isi teka-teki dengan mata tertutup. Prinsip dasar metode ini adalah kecerdasan anak dipengaruhi optimalnya kerja otak kanan dan kiri. Agar lebih optimal, dibutuhkan otak tengah atau mid brain yang jadi jembatan penghubung/penyeimbang otak kanan dan kiri.
Adalah Genius Mind Consultancy (GMC) yang mulai memperkenalkan metode ini bagi warga Kota Pahlawan. Lembaga ini memperoleh lisensi dari penemu metode aktivasi otak tengah Tom Haar asal Malaysia. Di Surabaya, lisensi dipegang tiga orang, yaitu Hermanto, dr Al Aufi, dan Nur Bathias.
Menurut Hermanto, otak tengah anak-anak bisa diaktifkan dengan teknologi modern melalui rangkaian kursus metode aktivasi otak tengah. Dalam kursus, anak-anak mendapat semacam terapi merangsang kerja otak tengah melalui 60 jenis gelombang. “Salah satu gelombangnya adalah suara,” jelas Hermanto.
Menurut dr Al Aufi, otak tengah bukan benar-benar ada. Otak kiri berkaitan dengan fungsi analitis, berhitung dan berpikir logis, sedangkan otak kanan lebih mengarah ke intuisi dan aspek seni. Maka otak tengah menghasilkan emosi, hormon, memori, serta berfungsi sebagai penyeimbang otak kanan dan kiri.
Menurut Al Aufi, jumlah sel syaraf otak manusia pada umumnya sama, sekitar 1 triliun sel. Yang membedakan antara jenius setara Einstein dengan orang biasa adalah banyaknya sel syaraf yang difungsikan. Sel syaraf otak akan banyak berfungsi jika semakin banyak cabang sel yang tumbuh. Manusia pada umumnya hanya menggunakan 1-3 persen sel syaraf otak, sementara orang jenius bisa menggunakannya hingga 8 persen.
Kursus GMC hanya memakan waktu dua hari dengan masing-masing sesi selama 6 jam. Untuk kursus berbiaya sekitar Rp 3 juta itu, GMC mematok syarat usia anak-anak mulai 5 hingga 15 tahun. “Tingkat keberhasilan mencapai 90 persen,” jelas Hermanto.
Metode ini masuk untuk pertama kali di Surabaya pada akhir Desember 2009. Awalnya dijajal untuk kalangan internal yaitu anak-anak para staf GMC. Untuk kalangan umum metode ini mulai diterapkan kemarin. Sebanyak 32 anak ikut dalam kursus perdana untuk umum.
Usai kursus, satu persatu anak-anak memeragakan kemampuan. Nevile Natalio, 8, dengan tepat membaca kartu remi dengan mata tertutup. Dari setumpuk kartu yang tersedia, Lio, sapaan siswa SD kelas 2 itu, hanya sekali gagal. Demonstrasi lain yang diperagakan Lio adalah membaca surat juga dengan mata tertutup.
Yenny Abednego, orangtua Nadine, 5, mengungkapkan anaknya menjadi lebih mudah menyerap materi les piano setelah mengikuti kursus GMC. Kelebihan nyeleneh yang sempat diperagakan adalah mengidentifikasi jenis dan nomor kendaraan mobil dengan mata tertutup.
Saat ditanya terapi apa yang dia terima selama kursus, Mayang sapaan akrab siswa SDN Menanggal 601 Surabaya, itu mengungkapkan diperdengarkan suara-suara seperti mendengung. Meski tidak tau pasti apa yang terjadi, Mayang mengaku mengikuti terapi dalam suasana penuh kegembiraan. “Hasilnya lebih mudah mengingat waktu belajar,” jelas Mayang.

Untuk masalah otak genius ini kita tunggu saja perkembangannya

Keterangan Gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber : Harian Kompas tanggal 18 desember 1994 dan http://www.surya.co.id/2010/01/11

Bersambung ke Bagian 2 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar