Dikemas oleh : Isamas54
Manusia secara umum
dimulai dari masa dalam kandungan sampai usia tua. Hal ini perlu diketahui dan dipahami sebagai
bahan kesiapan tubuh dalam kehidupan seseorang.
Perkembangan
manusia secara umum mempunyai tahapan dengan
ciri-ciri perilaku dan factor lain yang menonjol dalam periode tertentu, yaitu mulai
dari dalam kandungan sampai usia tua.
(1). Periode
Pranatal (dalam kandungan)
Periode ini sangat
penting artinya karena selama dalam kandungan terjadi pembentukan wujud manusia
yang akibat-akibatnya terus berpengaruh sepanjang hidup. Hal-hal penting yang
terjadi pada fase ini : (a). terjadinya pengalihan ciri-ciri genetis
dari kedua orang tua.
Bila terjadi gangguan dalam proses ini, maka baik
ciri-ciri fisik maupun psikologisnya dimasa mendatang juga akan terpengaruh.
(b). Pembentukan semua organ
tubuh, termasuk menentukan jenis kelamin seseorang, gangguan dalam proses ini
akan mengakibatkan cacat bawaan. (c).
Lingkungan dalam perut yang banyak dipengaruhi oleh kondisi psikologis
dan fisik ibu ketika mengandung mempunyai dampak psikologis tertentu.
Penerimaan atau penolakan anak dalam kandungan, misalnya, akan berpengaruh
terhadap kecenderungan-kecenderungan psikologis tertentu pada anak di masa
mendatang.
SELINGAN : Morning Sickness dalam masa kehamilan
Morning sickness
adalah keadaan tubuh dalam masa kehamilan yang ditandai dengan
mual dan muntah yang pada umumnya terjadi pada pagi hingga siang hari, biasanya akan berhenti pada usia kehamilan
10-16 minggu.
Sedangkan morning
sickness yang dianggap parah atau disebut hyperemesis gravidarum yaitu pada usia
kehamilan 12-21 minggu (trimester kedua), dimana hal ini meningkatkan risiko
komplikasi selama kehamilan.
Hasil
studi di Swedia terhadap ibu hamil yang dirawat di rumah sakit akibat hyperemesis gravidarum pada kehamilan
trimester kedua berisiko 2 kali lebih besar mengalami preeklampsia, 1,4 kali
lebih besar melahirkan bayi kecil, serta 3 kali lebih besar mengalami pemisahan
plasenta dari dinding rahim secara mendadak. Meski demikian, penderita morning sickness jarang yang dirawat
di rumah sakit. Dari 1 juta lebih perempuan yang dilibatkan dalam studi ini,
hanya 1,1% perempuan dirawat akibat morning
sickness parah.
Hyperemesis
gravidarum diduga dipicu oleh tingginya
hormon human chorionic gonadotropin (hCG)
yang dihasilkan plasenta selama kehamilan trimester pertama. Tingginya hCG
hingga kehamilan trimester kedua menandakan pembentukan plasenta yang tidak
normal.
Morning sickness
yang
parah menyebabkan ibu kekurangan gizi dan dehidrasi hingga meningkatkan risiko
bayi lahir prematur. "Hyperemesis
gravidarum yang terjadi pada kehamilan trimester kedua harus
diwaspadai," kata peneliti Marie Bolin dari Departemen Kesehatan Ibu dan
Anak, Uni-versitas Uppsala-Swedia, kepada MyHealthNewsDaily (29/1/2013).
Kasus
hyperemesis gravidarum mencuat
setelah Kate Middleton, istri putra mahkota Kerajaan Inggris Pangeran William,
harus dirawat empat hari di rumah sakit. Dia harus menjalani hipnoterapi untuk
mengatasi mual muntah parah yang dialami. (Sumber bacaan : Kompas 5/2/2013)
(2). Periode
bayi (0-2 tahun)
Periode ini
mencakup beberapa periode perkembangan yang pendek.
(a). infancy (orok),
yaitu selama dua minggu sejak lahir.
Periode orok
merupakan periode terpenting dalam kehidupan manusia. Dalam masa ini individu
mengalami masa-masa penyesuaian diri yang amat radikal karena dihadapkan
seketika pada satu situasi dan kondisi yang amat berlainan dengan situasi dan
kondisi dalam perut ibunya. Temperatur lingkungan berubah, demikian juga cara
makan, dan pembuangan sisa makanan.
Dalam periode orok
ini terjadi dua fase yang amat berbeda. (a.1) Fase partunatal, yaitu
selama 30 menit setelah kelahiran, bayi tidak berusaha menyesuaikan diri dengan
lingkungan, masih merasa bersatu dan tergantung 100% pada ibunya. (a.2) Fase
neonatal, yaitu setelah plasenta dipotong, bayi otomatis berdiri sendiri
sebagai individu dan mempunyai sedikit kebebasan dibanding saat-saat
sebelumnya.
Perilaku bayi dalam
periode ini masih bersifat sembarangan hampir tanpa arti, dan kurang
terkendali. Perilaku seperti ini disebut masa activity. Akan tetapi bayi
juga menunjukkan perilaku-perilaku spesifik (specific activities), termasuk
beberapa jenis refleks yang terjadi bila ada rangsang dari luar.
(b). Periode babyhood/bayi. Periode bayi
berlangsung selama dua tahun sejak masa jabang bayi.
Periode ini
merupakan masa pembentukan dasar-dasar kepribadian individu. Terjadinya perubahan dan pertumbuhan yang
amat cepat, sekaligus semakin berkurangnya ketergantungan anak pada ibunya, dan
awal munculnya individualitas. Pada
usia-usia awal ini individu mulai belajar mengenal orang lain diluar dirinya,
ibunya dan harus menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan lingkungan (sosialisasi),
antara lain peran seksual (sex role typing), yaitu apa yang diharapkan
sebagai anak laki-laki atau anak perempuan.
Ciri
menonjol : Masa-masa bayi adalah masa-masa tumbuhnya kreativitas dimasa
mendatang, keinginan tahuan yang besar sekali.
Elizabeth Hurlock bahkan berpendapat bahwa periode bayi merupakan masa peka pembentukan
kepribadian.
SELINGAN (2) : Senam
Otak buat anak-anak
Senam otak atau brain gym ditujukan
untuk membantu atau mengasah perkembangan otak anak secara keseluruhan. Dilakukan dengan rangkaian
gerakan tubuh yang mengkoordinasikan mata, telinga, tangan, dan seluruh
anggota tubuh lainnya.
Metode yang dikembangkan oleh Educational Kinesiology Foundation dari
AS ini telah populer sejak 2000-an, terutama di kalangan
ibu-ibu. Selain itu senam ini pun bisa dijadikan pelengkap terapi untuk anak-anak
dengan kebutuhan khusus.
Salah satu orang yang berjasa mengenalkan senam otak di Tanah
Air adalah Lely Aromawati Tobing, 33, ibu 3 anak, yang semula ingin menjadi seorang dokter, Pemilik dan Kepala Sekolah Anak Twinkle Star. Rasa cinta Lely pada dunia anak ini bermula
dari pengalaman pribadi, saat putri sulungnya menginjak usia sekolah, ia
memperhatikan metode pendidikan yang berlaku di sini tidak merespons kondisi
dan kreativitas anak.
Baginya hal ini dianggap
sebagai panggilan
jiwa, keinginannya adalah agar anak-anak kelak bisa menjadi manusia yang
memiliki kelebihan. Untuk mengenalkan brain gym ini, Lely rajin berkeliling ke berbagai penjuru daerah
di Indonesia, sehingga kini ia telah melihat ibu-ibu sudah mulai sadar
akan pentingnya senam otak. "Brain gym menyeimbangkan setiap bagian otak dan
membuka sumbatan-sumbatan pada bagian otak," ujarnya.
Cara dan metode
Sebelum melakukan senam otak, disarankan
bayi atau anak diberikan minum air
putih terlebih dulu, hal ini sangat
diperlukan sebagai pengantar energi listrik ke dalam tubuh.
Dengan menggunakan matras yang
lembut, baju yang nyaman, popok yang kering, perut yang tidak kelaparan, serta
suasana yang mendukung.
Contoh gerakan untuk usia nol hingga tiga bulan yang paling baik
adalah gerakan silang baby brain gym, si ibu harus menyentuhkan tangan
kanan si kecil ke lutut kirinya secara bergantian.
Prinsipnya, gerakan ini akan
menuntut si kecil melakukan koordinasi
otak kanan dan kiri sambil mengingatkan supaya stimulasi yang diberikan
disesuaikan dengan perkembangan motorik anak.
Untuk melakukan senam otak
pada anak, sebaiknya harus interaktif, berulang, dan dalam kondisi yang
menyenangkan, - Pastikan si anak siap, bikin aktivitas ini menjadi semenarik
mungkin dan jangan memaksa.
Gerakan ini bermanfaat untuk
menciptakan konsentrasi, membuat anak lebih fokus belajar sesuatu, menjadi
lebih relaks, dan menambah rasa percaya diri, disamping itu membuat anak kreatif tanpa harus ada paksaan.
Senam otak pada bayi, paling baik diajarkan langsung
oleh ibunya yaitu untuk menambah kedekatan jiwa. (sumber bacaan : Koran
Tempo, 26/12/2007)
Kita lanjutkan .....
Bayi sudah sejak
dini melakukan berbagai percobaan dengan lingkungan, walau koordinasi otot dan kekuatan fisik
belum sempurna, baik dengan cara menggigit, meraba-raba, mencium, membanting
atau melempar sesuatu. Periode bayi juga masa yang penuh tugas-tugas penting,
antara lain belajar berbicara dengan bahasa ibu, belajar berbagai aturan
sederhana dalam lingkungannya, serta belajar menggunakan berbagai organ tubuh
untuk tugas-tugas fungsional yang sesuai (tangan bayi belajar menggenggam,
melepas, dan melempar). Oleh karena itu, periode bayi dianggap sebagai mulainya
masa peka (critical periode) untuk ketrampilan berbahasa dan penguasaan
organ-organ tubuhnya.
(3). Periode
kanak-kanak awal/early childhood. (2-11 tahun)
Orang tua sering
memandang periode ini sebagai masa-masa yang sulit, karena anak menjadi luar
biasa nakalnya, suka membantah orang tua dan banyak bertanya.
Ini terjadi karena
anak yang sudah
mulai bisa mengkoordinasikan
tubuhnya dan lebih mengenal lingkungannya merasa lebih mandiri. la mulai sadar bahwa sampai tahap tertentu ia
bisa mengatasi lingkungannya tanpa
bantuan orang lain, la juga semakin tahu bahwa ia tidak harus selalu tunduk
pada lingkungan, entah itu suatu situasi, benda, atau orang "tuanya
sendiri.
Ciri perilaku yang
menonjol :
Semakin baiknya
penguasaan terhadap tangan dan kakinya, bahkan secara bertahap sudah cenderung
menggunakan satu tangan untuk melakukan satu pekerjaan (handedness). Kemampuan
bahasa lebih baik, termasuk mengucapkan kata-kata, susunan kalimat- nya, dan
frekuensi bicaranya. Masa ini dikatakan usia cerewet atau chatterbox age. Pada
usia ini anak juga sudah terlibat dalam permainan-permainan yang lebih
berstruktur dengan teman-teman sebayanya. Di akhir periode kanak-kanak awal,
anak sudah bisa diatur oleh orang lain dan berinteraksi sebagai teman dengan
anak-anak sebayanya. Perkembangan ini menentukan kesiapan anak untuk masuk
sekolah.
Para psikolog
berpendapat bahwa periode ini adalah masa umur berkelompok (gang-age}. Anak-anak
cenderung berkumpul dengan sebayanya, yang berjenis kelamin sama, dengan gaya
bahasa yang sama, dan gaya bahasa yang sama. Dalam kelompok ini anak-anak
belajar tunduk pada kemauan orang banyak (kelompoknya). Oleh karena itu, para
psikolog juga menyebut sebagai umur konformitas.
Perkembangan fisik
mulai berjalan lambat, tetapi pada usia ini anak mulai belajar banyak
ketrampilan lain, diantaranya: ketrampilan-ketrampilan yang diajarkan di
sekolah (school skills), bermain (play skills), dan mengurus
dirinya sendiri (self-help skills).
(4). Periode
kanak-kanak akhir/Late childhood. (12-15 tahun)
Periode ini mulai
sejak anak-anak berusia 6 tahun sampai organ-organ seksualnya masak. Kemasakan
seksual ini sangat bervariasi baik antar jenis kelamin maupun antar budaya yang
berbeda. Tetapi pada umumnya dapat diambil patokan 12-13 tahun untuk wanita,
dan 14-15 tahun untuk laki-laki.
Dalam usia sekolah,
anak-anak sudah jauh lebih mandiri. Anak mulai membandingkan segala sesuatu di
rumahnya dengan yang ia temui di luar,
baik di sekolah maupun di rumah teman-temannya. Norma-norma moral yang
tadinya absolut di rumah, kini menjadi relatif. Oleh karena itu, anak-anak
dalam usia ini suka membantah dan membanding-bandingkan.
(5). Periode
pubertas / Akil Balig. (12-15 tahun)
Hurlock mengatakan
bahwa pubertas adalah masa dalam perkembangan manusia ketika anak-anak berubah
dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual.
Masa pubertas
ditandai dengan masaknya organ-organ reproduksi sehingga secara fisik-biologis
remaja sudah siap beranak-pinak. Kemasakan organ-organ seksual ini juga
mengubah pola sosialisasi anak. Bila dalam periode kanak-kanak akhir, individu
lebih tertarik pada teman-teman yang berjenis kelamin sama, maka dalam masa
pubertas daya tarik heteroseksual mulai menjadi jauh lebih kuat.
SELINGAN (3) : Pemuda
AS Rawan Kesehatannya.
Satu dari empat anak Amerika
Serikat berumur 12-13 tahun meningkat risiko kesehatannya karena merokok,
berkelahi, minum-minuman keras, atau tidak menggunakan sabuk pengaman.
Surval
yang dilakukan oleh Central for Disease Control and Prevention pada 10.000
pemuda, pemudi AS juga mendapati mereka umur 14-17 tahun (58,5%), lebih banyak
menggunakan kondom dibandingkan yang usianya lebih tua (36,9%), telapi mereka
lebih sedikit menggunakan pil KB (18,2% dibanding 34,8%). Survai juga mendapati
mereka yang berumur 12·13 tahun lebih sehat dibandingkan yang lebih tua.
Misalnya, mereka makan buah dan sayuran lima kali atau lebih sehari-hari, dan
melakukan olahraga paling tidak 30 menit lima kali dalam seminggu. Dan mereka
lebih jarang membawa senjata, mereka, minum, dan memakai manyuana atau kokain.
(Sumber bacaan : Kompas 14/4/1994)
Itu dulu, tidak tahu sekarang
Kita lanjutkan ....
Periode pubertas
merupakan suatu periode tumpang tindih (overlapping period) yaitu saat-saat di
akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja. Walau tidak berlangsung lama
(kira-kira umur 12-14 tahun untuk wanita, dan 13-15 tahun untuk laki-laki),
periode pubertas merupakan masa-masa yang cukup sulit bagi individu. Timbulnya
tanda-tanda seksual sekunder pada bagian tubuh tertentu tidak jarang cukup
mengejutkan. Mentruasi pertama pada wanita (menarche) atau mimpi basah
pada pria (wet dream atau noctural ejaculation), bila tidak
dipersiapkan atau dijelaskan bisa membuat individu malu dan merasa rendah diri.
Kesulitan-kesulitan penyesuaian diri dalam usia-usia ini sering mereka alami.
Ciri-ciri utama :
Selain tumbuhnya tanda-tanda seksual sekunder, tubuh mengalami pertumbuhan yang
cukup pesat (tinggi dan atau besar badan). Selain itu perilaku dilandai dengan negativisme,
yaitu sering menyendiri (sering bertengkar dengan saudara dan teman
sebaya); : bosan dengan berbagai aktivitas yang biasanya digemari,
hidup seenaknya (tidak rapi, canggung), antagonistik, menentang kehendak
orang-orang yang ia hormati, bermusuhan dengan teman-teman yang berlainan jenis
(sikap ini akan menjadi sebaliknya di akhir masa pubertas), suasana hatinya
mudan berubah dari melankolik menjadi pemarah, mudah tersinggung dan tertekan
batinnya; kurang percaya diri dan ketakulan akan kegagalan menjadi lebih besar;
dan mereka menjadi lebih sopan dari biasanya karena mereka takul orang lain
berkomentar negatif alas perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya.
Penerimaan dan
penolakan terhadap berbagai perubahan dalam tubuhnya akan sangat mempengaruhi
kesiapannya memasuki dunia dewasa dalam masa remaja.
(6). Periode
Remaja /Adolescence. (13-18 tahun)
Periode remaja
adalah masa transisi dalam periode anak-anak ke periode dewasa, dianggap
sebagai masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam
pembentukan kepribadian individu,
Masa remaja dibagi
dua bagian yaitu (I) periode remaja awal (early adolescence), yaitu
berkisar antara umur 13-17 tahun, dan (2) periode remaja akhir, yaitu umur
17-18 tahun.
Secara umum,
periode remaja merupakan klimaks dari periode-periode perkembangan sebelumnya,
apa yang diperoleh dalam masa-masa sebelumnya, diuji dan dibuktikan sehingga
dalam periode selanjutnya individu telah mempunyai suatu pola pribadi yang
lebih mantap.
Pertumbuhan fisik
dalam periode pubertas terus berlanjut sehingga mencapai kematangan pada akhir
periode remaja. Masalah-masalah
sehubungan dengan perkembangan fisik pada periode pubertas (malu, atau rendah
diri, takut gemuk, pengin punya kumis, dan lain-lain) masih berlanjut, tetapi
akhirnya mereda.
Ciri-ciri yang
menonjol : Terlihat pada perilaki sosialnya. Dalam masa-masa ini teman sebaya
punya arti yang amat penting. Mereka
ikut dalam kelompok-kelompok, klik-klik, atau gang-gang sebaya atau peer
group yang perilaku dan nilai-nilai kolektifnya sangat mempengaruh perilaku
serta nilai-nilai individu-individu yang menjadi anggotanya. Inilah proses dimana individu membentuk pola
perilaku dan nilai-nilai baru yang pada gilirannya bisa menggantikan
nilai-nilai serta pola perilaku yang dipelajarinya di rumah.
Remaja adalah
seorang idealis, ia memandang dunianya seperti apa yang la inginkan, bukan
sebagaimana adanya. la .suka mimpi-mimpi yang sering membuatnya marah, cepat
tersingung atau frustrasi. Selain itu, oleh keluarga dan masyarakat
ia dianggap sudah menginjak dewasa, sehingga diberi tanggung jawab layaknya
seorang yang sudah dewasa. Ia mulai memperhatikan prestasi dalam
segala hal, karena ini
memberinya nilai tambah unluk kedudukan sosialnya di antara teman
sebaya maupun orang-orang dewasa. Periode remaja adalah periode pemanlapan
identitas dia. Pengertiannya akan "siapa aku" yang dipengaruhi oleh
pandangan orang-orang sekitarnya serta pengalaman-pengalaman pribadinya akan
menentukan pola perilakunya sebiigai orang dewasa.
Pemantapan
identitas diri ini tidak selalu mulus, tetapi sering melalni proses yang
panjang dan bergcjolak. Oleh karena itu, banyak ahli .menamakan periode ini
sebagai masa-masa strom and stress, alau masa up and down.
(7). Periode
dewasa awal /Early Adulthood. (18-40 tahun)
Bila masa-masa
sebelumnya dapat dianggap sebagai umur-umur pembentukan (formative
years), maka periode dewasa secara
umum adalah umur-umur pemantapan diri terhadap pola hidup
baru (berkeluarga), Hura-hura pada masa remaja sudah lewat, individu harus
memikirkan hal-hal penting lain daJam hidupnya. Mereka mulai serins belajar
deini karir dimasa yang akan datang, mulai memilih-milih pasangan yang lebih
serius, dan cita-citanya menjadi lehih realistis. Sikap-sikap dan nilai-nilai
remaja yang kadang-kadang ekstrem mulai dikaji kembali dengan tenang, pengaruh
teman sebaya banyak berkurang sehingga ia bisa bert'ikir dan memutuskan
berdasarkan kehendak sendiri, mulai belajar berbagai peranan yang sudah menetap
seperti : sebagai orang tua, sebagai dosen, pemimpin perusahaan, pemuka
masyarakat, termasuk sebagai wanita dan laki-laki dewasa.
(8). Periode
dewasa madya /Middle Adulthood/ Middle Age. (40-60 tahun)
Periode dewasa
madya berkisar pada usia 40 - 60 tahun. Kehidupan mereka umumnya sudah mapan,
berkeluarga, dan memiliki (beberapa) anak. Pada usia 40-an, anak-anak sudah
menginjak remaja atau dewasa. Keadaan fisik rnereka tidak sekuat atau setegar
periode sebelumnya. Para wanita sedikit demi sedikil mulai kehilangan
kecantikan serta keindahan tubuh, suatu modal mama yang sering dibanggakan.
Berbagai penyakit fisik mulai bermunculan karena kerja keras selama ini, alau
terlalu stress dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan rumah tangga mungkin
sudah tidak semanis dulu lagi, anak-anak sudah tidak dirumah, dan kehidupan
seks sudah tidak sehangat dulu lagi. Periode tengah umur adalah periode
transisi seperti masa pubertas dan masa remaja. Individu harus mulai
menyesuaikan diri tagi dengan berbagai pertibahan fisik dan lingkungan
sosialnya.
Meskipun demikian,
para ahli nampaknya sependapat bahwa bagi laki-laki dan wanita karir, periode
ini adalah masa puncak keberhasilan. Inilah umur-umur dimana individu dapat
mempengaruhi orang lain dengan otoritasnya serta membanggakan prestise yang ada
padanya.
Merupakan masa
untuk melihat kembali ke masa lampau. Setelah semua keberhasilan diperoleh,
logislah bahwa mereka mengevaluasi kembali keberhasilan-keberhasilan itu
berdasarkan aspirasi-aspirasi dan harapan-harapan mereka serta orang lain
disekitar mereka dimasa lalu. Basil dari evaluasi seperti ini membawa pengertian
diri yang lebih baik, dan sikap serta harapan yang lebih realistis terhadap
dirinya.
Ciri-ciri perilaku
yang menonjol : Adanya usaha-usaha kontemplasi ke masa lalu, keseriusan kerja,
serta usaha-usaha untuk mempertahankan keberhasilan yang telah diperoleh,
perhatian kepada keluarga lebih dititik beratkan kepada anak-anak yang sudah
menginjak dewasa, Kehidupan keluarga agak membosankan, oleh karena itu mereka
cenderung punya perhatian yang besar pada aktivitas-aktivitas hiburan di luar
rumah.
Dalam usia
50-an wanita mengalami
menopause, yaitu berhentinya kesuburan yang mengakibatkan
depresi pada ibu-ibu. Selain itu menopoust memang diikuti oleh berbagai
gejala psikosomatik seperti pusing-pusing, rasa capai yang amat sangat, sering
berkeringat dingin diikuti bercak-bercak merah di wajah dan di leher, cepat nervus
dan tidak bisa tenang. Menopause juga, berarti hilangnya salah satu
ciri kewanitaan yang diikuti oleh gejala-gejal fisik lain, seperti bulu-bulu
ditubuh menjadi lebih kasar, buah dada kempes suara sedikit lebih berat, dan
bulu-bulu di genital berkurang.
Laki-laki tengah
baya juga mengalami keadaan serupa dengan wanita, Gejala-gejala yang dialami
pria disebut climacteric syndrome. Meskipun demikian, climacteric
syndrome ini tidak persis sama dengan menopouse dan rata-rata baru
dialami pada usia 60-70 tahunan. Pada saat itu aktivitas kelenjar gonad sudah
berkurang, demikian juga dorongan seksual dan daya tahan tubuhnya. Laki-laki
sering merasa terlalu kawatir akan penampilannya sebagai laki-laki dan
mengalami gangguan psikosomatik seperti gangguan pencernaan, pusing-pusing, dan
imsomnia (sulit tidur).
(9). Periode
usia lanjut /Late Adulthood/ Old Age. (>60 tahun)
Merupakan periode
terakhir dalam hidup manusia. Masa ini adalah saat-saat untuk mensyukuri segala
sesualu yang sudah ia capai dimasa lalu. Pada saat ini keadaan fisiknya sudah
jauh menurun, bahkan ia mungkin juga sudah pensiun. Oleh karena ilu, berbagai
masalah juga harus mereka hadapi. Kesejahteraan ekonomi, status sosial,
ditinggalkan pasangan, dan nilai-nilai yang berubah ccpat merupakan
sumber-sumber masalah utama yang harus mereka hadapi. Bagi mereka yang biasa
bekerja, masa pensiun merupakan suatu cobaan yang cukup berat karena ini
menimbulkan perasaan tidak berguna lagi (sense of unttsefiilness).
Mereka cenderung
mempunyai hobi dan kelompok-kelompok yang sama seperti waktu remaja
dulu.
Keterangan gambar : diambil dari internet
Sumber editing bacaan a.l : Psikologi Umum I (Bahan kuliah);
1994; Universitas Gunadarma. Halaman
90-97.
BACA JUGA :
10 Gangguan Kesehatan
yang Dicemaskan Pria Saat Menjadi Tua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar