Dikemas oleh : Isamas54
Sangat penting dibaca, sebelum Anda
memutuskan untuk membeli sebuah atau sebongkah batu aji.
Estetika dan hobbi
Batu aji adalah merupakan
batu dari alam yang memiliki ciri-ciri tertentu, yang jika dibentuk,
direkayasa, dan diasah sampai mengkilap bisa menjadi perhiasan atau estetika,
seperti untuk cincin, liontin (kalung), anting-anting, dan aksesori lainnya.
Batu aji ini termasuk jenis batu
permata, yang dapat juga disebut sebagai batu cincin atau batu akik, karena
orang sudah latah menyebutnya antara lain karena dominasi jenis dan cara
pemanfaatannya.
Sejak demam batu permata
jenis akik ini, semakin banyak orang yang mencintai dan memburunya sehingga
telah menjadi lifestyle di masyarakat.
Hal ini ditandai dengan maraknya dua kutub yang saling bertemu, antara
penjual dan pembeli yang muncul diberbagai ruang dan waktu.
Bisnis batu alam ini
benar-benar sedang bersinar setidaknya untuk saat ini, dimana pusat penjualan batu
akik dan batu mulia di Indonesia semakin ramai.
Mencari tempat penjual batu aji pun tidak sulit-sulit amat di berbagai
kota, bahkan di suatu kota biasanya terdapat pasar khusus (batu cincin dan
aksesori lainnya), dari mulai yang di pinggir jalan sampai dengan di mal-mal. Contohnya seperti di Kota Bogor (gambar).
Untuk di Indonesia, batu aji yang banyak beredar adalah batu akik atau batuan agate, dimana batuan jenis ini memiliki nilai yang tinggi apabila dalam proses pemotongannya dapat memunculkan corak tertentu dan bercorak sangat unik, misalnya lafal 'Allah', maka batu tersebut sangat bernilai tinggi. Namun kadangkala dalam prosesnya tidak menampakkan corak apapun, istilah para kolektor dikatakan tidak berjodoh.
Sejak dulu masyarakat
Indonesia menggemari batu akik, karena selain keindahan dan kecemerlangannya, jenis
batuan ini juga dibilang mengandung mukjizat, kasarnya disebut sebagai jimat. Bahkan
masyarakat Barat juga percaya batu akik bisa dijadikan jimat, walau kepercayaan
tersebut bertolak belakang dengan kultur Barat cenderung lekat pada budaya
realistik.
Terkait dengan unsur gaib
yang terkandung di dalam batu aji tersebut, tentu itu merupakan aspek
komplementer belaka, karena hal ini seringkali ditambahkan pula untuk menambah
minat orang membelinya, yang penting jenis batu permata ini dipakai dengan
tujuan assesoris atau hobby.
Jenis batu aji
Selain jenis batu akik, ada
pula jenis batu aji lainnya semacam batu jasper (jika warnanya hijau disebut
badar lumut, sedangkan bila warnanya merah disebut hati ayam), ametis
(kecubung), batu topaz (cempaka), garnet (delima), emerald (zamrud), ruby
(mirah delima), bloodstone (batu akik darah), batu darah (hematite), opal
(kalimaya), batu biduri laut (moonstone yang berwarna biru, kalau yang berwarna
putih disebut biduri bulan), panca warna, badar susu, badar es, badar sepah,
tapak jalak, embun pagi, mata kucing, dan banyak lagi.
Penamaan tersebut sebenarnya
lebih ditujukan pada bentuk fisiknya, padahal jenis batuannya sebenarnya sama, misalnya
batu panca warna, sebenarnya adalah merupakan jenis batu akik (agate) yang
memiliki 5 warna.
SELINGAN : Rp 1,5 Miliar
Liontin batu akik asal Palamea, Bacan Kabupaten
Halmahera Selatan, Maluku Utara dengan harga Rp 1,5 miliar dipamerkan dalam pameran
batu akik yang berlangsung di halaman depan Benteng Oranje, Kota Ternate,
Maluku Utara.
Liontin seberat 1,3 ons ini tentu menyita perhatian
bagi siapa saja yang melihatnya. Penjual
batu akik ini (21/4/2015) mengaku
mempunyai dia liontin batu akik asal Palamea yang masing-masing dibanderol Rp
1,5 miliar, salah satu batunya seberat 2 ons.
Dia mengungkapkan, kedua liontin itu mahal karena memiliki kandungan
kristal di dalamnya. Selain itu, kedua liontin tersebut sudah ia koleksi selama
20 tahun, namun baru dalam pameran batu akik kali ini ia memamerkannya.
Menurutnya, liontin yang seberat 1,3 ons sudah pernah ditawar oleh kolektor asal Tiongkok seharga Rp 700 juta, namun tetap bertahan di harga Rp 1,5 miliar.
Menurutnya, liontin yang seberat 1,3 ons sudah pernah ditawar oleh kolektor asal Tiongkok seharga Rp 700 juta, namun tetap bertahan di harga Rp 1,5 miliar.
Menurutnya, untuk batu bacan jenis doko maupun
palamea, biasanya mengalami pergeseran ukuran. “Batu permata yang sudah berada
dalam gagang kadang tiba-tiba longgar, padahal awalnya itu tersimpan kuat,
tidak pernah jatuh, dan sebagainya. Tapi itu ada dugaan karena batu itu
berproses sehingga semakin lama kandungan kristalnya semakin tinggi,” katanya.
(sumber bacaan : regional.kompas.com 2015/04/22)
Asli atau palsu
Sebelum memilih atau akan
membeli batu aji maka harus hati-hati karena mungkin tidak sedikit yang telah
membeli batu permata palsu dengan harga yang sangat mahal, karena kurang
mengetahui atau kurang teliti -- apalagi kalau penjualnya tidak jujur--
sehingga kita akan merasa tertipu, kurang puas dan merugi.
Paling mudahnya adalah ketika kita akan membeli batu akik, ajaklah teman-sahabat yang mengerti batu akik, namun jika kita kesulitan mengajak teman yang mengerti batu, maka sedikitnya kita bisa melakukan beberapa tes seperti dimuat dalam log.viva.co.id (2015/04/25) :
a. Batu akik aseli biasanya
lebih berat dibandingkan batu akik palsu
b. Kalau dibakar, tidak akan
meninggalkan bekas dan cepat kembali dingin, berbeda dengan batu akik palsu
yang akan meninggalkan bekas
c. Secara alami, batu akik
aseli itu lebih dingin suhunya dibandingkan dengan batu akik palsu/sintetis,
caranya bisa ditempelkan di pipi kita, rasa dinginnya tentu berbeda.
d. Jika kita membenturkan
batu akik yang aseli dengan batu akik yang aseli juga, biasanya akan terjadi
percikan api kecil (bisa dites, dalam keadaan gelap).
e. Yang paling mudah dan
ketika anda sudah yakin ingin membeli batu akik, tidak ada salahnya untuk
mengujinya di laboratorium.
Bernilai ekonomi tinggi
Dari sisi bisnis, batu-batuan
tersebut bisa mempunyai harga yang sangat tinggi, terutama yang paling dicari
kolektor seperti mirah delima, panca warna, dan batu akik dengan corak yang
unik. Sedangkan kisaran harganya
bervariatif, mulai dari yang harganya sepuluh ribu rupiah hingga ratusan juta
rupiah atau bahkan milyaran. Biasanya
yang murah diperoleh dari sisa-sisa pemotongan batu, namun apabila beruntung,
sisa-sisanya ini pun bisa sangat bernilai bila corak yang terbentuk menyerupai
sesuatu. Sedangkan untuk batuan yang berharga jutaan hingga ratusan miliar,
tentu haruslah istimewa, baik dari corak maupun jenis batunya itu sendiri.
Batu akik semakin naik daun,
semakin langka maka harganya pun akan semakin mahal. Jangan kaget, kalau harga
sebuah batu aji bisa mencapai milyaran rupiah.
SELINGAN : Bekas pabrik batu
Salah satu lokasi yang dahulu merupakan bekas pabrik
pengolahan batu di Sukabumi telah diserbu warga, tepatnya di Jalan Arif Rahman
Hakim, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Sukabumi.
Menurut salah seorang pemburu batu, pabrik tersebut sebenarnya sudah tutup sejak 15 tahun silam. Namun karena banyak batu di lokasi, ia kemudian berinisiatif mencari dan menggalinya kembali. Benar saja, hasilnya, ia bersama rekan-rekannya mendapatkan potongan-potongan batu akik yang diyakini berasal dari Sumatera, Kalimantan, hingga Maluku.
Karena banyaknya warga yang datang, dan berpotensi ricuh, polisi kemudian memasang police line di lokasi atas dasar permintaan pemilik lahan. (sumber bacaan : nasional.news.viva.co.id 2015/01/31)
Kita lanjutkan ….
Cukup menjanjikan
Bisnis ini cukup menjanjikan
mengingat peminat terhadap batu aji tidak pernah surut dan tidak memiliki harga
yang pasti. Apabila seorang kolektor sangat berminat dan merasa cocok, maka
harga berapapun akan dibayar. Kuncinya
adalah kemampuan dalam menilai sebuah batuan apakah layak dihargai tinggi atau
tidak. Selain itu, pengetahuan terhadap jenis-jenis batu mutlak harus dikuasai.
Bagi yang bermodal cekak, mungkin akan sedikit kesulitan untuk memulai usaha
seperti ini.
Ekspor meningkat
Batu mulia atau yang lebih
dikenal batu akik asal Indonesia semakin diminati pasar asing. Hal tersebut
dibuktikan dengan melonjaknya ekspor di sektor non migas ke Swiss sebesar 1.000%
(Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional/PEN Kemendag, 16/6/2015).
Dalam perhiasan jenis silver
terselip batu akik di dalamnya, menyumbang (ekspor) 35% dengan nilai hampir USD
200 juta periode Januari-April 2015. Lonjakan tersebut terbilang fantastis,
karena pada periode yang sama tahun 2014 nilai ekspor perhiasan hanya USD
50.000. sehingga dengan demikian Dirjen meminta
kepada sejumlah UMKM dalam negeri agar meningkatkan kualitas/ kompetensi batu
akik dengan melakukan cutting, karena bagus atau tidak kualitas bisa dilihat
dari pengasahan. Kalau sekarang bentuknya hanya oval, di Hongkong sudah
macam-macam, jadi harus belajar, sertifikasi betul atau enggak untuk proteksi
konsumen. Disamping itu ekspor harus sudah
dalam bentuk perhiasan.
Efek samping
a. Ada suatu kebanggaan nasional karena wilayah
kita kaya akan bahan batuan ini.
b. Tidak sedikit mereka yang sebelumnya bukan
berprofesi sebagai pedagang atau pengusaha banyak yang mulai banting setir atau
paling tidak membuka bisnis tambahan, yaitu jual beli batu akik.
c. Menambah devisa Negara dan penghasilan
masyarakat dari membuat dan mencari bahan dasar, dan perdagangan.
d. Telah menurunkan angka pengangguran dan urbanisasi karena ada alternatif penghasilan yang lebih baik, serta meningkatkan keamanan karena akses ekonomi masyarakat yang bertambah.
e. Terkadang bisa berdampak negatif walau intensitasnya relative kecil, misalnya saja bisa nyawa taruhannya ketika mencari batu di tempat-tempat yang membahayakan, terjadi penipuan ketika diberi batu ada yang bisa kehilangan motor.
Catatan akhir penulis :
Berbagai jenis batu aji ini berasal dari
kekayaan alam Indonesia, sehingga sudah sepatutnya didukung oleh pemerintah
dalam pengembangannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Keterangan gambar : diambil dari internet
Sumber bacaan a.l : pikiran rakyat.com;
sinarharapan.co.id; log.viva.co.id 2015/04/25; merdeka.com
2015/06/16
Bacaan terkait :
Batu Permata yang Banyak Dicari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar