Kamis, 15 Agustus 2013

TMII : Mengenal Serangga di Taman Mini


Dikemas oleh : Isamas54
Mari kita jalan-jalan ke Museum Serangga dan Taman Kupu di Taman Mini Indonesia Indah.


Di atas gerbang Museum Serangga dan Taman Kupu bertengger baliho kupu-kupu sayap burung. Di depan pintu museum duduk patung kumbang tanduk raksasa dan sepasang daun pintu kaca patri bermotif kupu-kupu, menambah rasa museum ini dikelola dengan baik.

Sejarah museum
Pengurus Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) dan Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) dengan restu Ibu Tien Soeharto mendirikan Museum Serangga dengan tujuan mengenalkan keanekaragaman khasanah serangga serta merangsang keinginan dan kepedulian masyarakat terhadap peran dan potensinya di alam.
Museum Serangga dan Taman Kupu ini berdiri pada tanggal 20 April 1993 yang diresmikan oleh Presiden Soeharto, atau bertepatan dengan ulang tahun TMII ke-18. Museum ini menempati areal seluas 500 m2 mengambil bentuk tubuh belalang .  Di sampingnya terdapat taman kupu di lahan seluas 500 m2 juga.
Pada tahun 1998, atas bantuan Dr. Soedjarwo melalui Yayasan Sarana Wana Jaya, menambah wahana baru berupa Taman Kupu beserta kebun pakan, kandang penangkaran, dan laboratorium yang diharapkan menjadi usaha penangkaran dan pelestarian kupu-kupu yang dilindungi dan langka. Kemudian tahun 2004 bertambah lagi sarana koleksi binatangnya selain serangga.
Selain koleksi serangga mati juga mempunyai koleksi serangga hidup yang dapat dilihat langsung oleh pengunjung, antara lain kumbang tanduk, kumbang air, lebah madu, belalang ranting, belalang daun, dan kumbang badak.
Dalam museum ini dipamerkan juga berjenis-jenis keong dan kerang, kepiting serta udang (mewakili kekayaan fauna laut), disamping itu juga dipamerkan binatang beruas seperti kaki seribu, laba-laba dan kalajengking.
Koleksi lain mencakup belalang ranting dan belalang daun, capung dan capung jarum, jangkrik dan gangsir, kecoak, ngengat, orong-orong/anjing tanah, kerabat tonggeret. Selain spesimen serangga awetan kering, museum menampilkan koleksi serangga hidup yaitu belalang ranting.  Seluruh koleksi dipamerkan dalam kotak kaca.
Di dalam Taman Kupu terdapat sekitar 20 jenis tanaman berbunga yang sering dikunjungi kupu-kupu.   Selain itu juga dipelihara beberapa jenis binatang, antara lain tupai Sumatera, tupai Bali, oppusum layang, kadal lidah biru, kancil, dan tarsius. Laboratorium digunakan sebagai sarana penangkaran dan terbuka bagi mahasiswa dan pelajar yang ingin belajar bagaimana mengoleksi, membuat awetan serangga, identifikasi, serta memelihara serangga hidup dan mati.
Museum juga menyediakan layanan untuk menambah pengetahuan mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan serangga, misalnya bimbingan umum tentang serangga dan kehidupannya, pemutaran film tentang kehidupan serangga dan penjelasan di ruang audio visual, bimbingan mengawetkan serangga, dan penangkaran serangga (kupu, belalang ranting dan belalang daun), yang dilengkapi dengan perpustakaan.

Data dan pengertian
Insekta atau serangga adalah binatang yang mempunyai badan dan kaki beruas-ruas yang dibedakan menjadi kepala, toraks, dan abdomen.  Umumnya mempunyai 2 pasang sayap dan 3 pasang kaki (hexapoda/berkaki 6).
Adaptasi dan reproduksi  dari serangga adalah sangat tinggi, umumnya mepunyai siklus hidup yang sempurna yaitu telur, larva, pupa, imago (dewasa).
Peranan di alam dan lingkungan kehidupan manusia.  Walaupun tubuhnya relative kecil, tetapi sangat besar, baik peran positif (sebagai penyerbuk, perombak, sumber protein, penghasil benang, madu, lak, pewarna,  indicator ekologis dan predator hama), maupun peran negative (parasit, penyebar penyakit, dan perusak), yang telah mengakibatkan korban nyawa dan materi yang tak ternilai harganya.
Serangga tanah sangat berperan sangat penting dalam ekosistem yaitu dalam membantu berlangsungnya proses ekosistem sehingga eksistensinya perlu dipertahankan, hal ini tidak boleh diabaikan dalam kehidupan manusia  kini maupun masa depan.
Populasi dan keragaman.  Dari semua jenis binatang yang hidup di dunia 70%-nya adalah serangga,  diperkirakan sekitar 16% jenis serangga dunia berada di Indonesia. Saat ini sudah lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan yaitu : 5.000 species bangsa capung (odonata),  20.000 bangsa belalang (orthoptera), 150.000 bangsa kupu-kupu dan ngengat (lepidoptera), 120.000 bangsa lalat (diptera), 82.000 bangsa kepik (hemiptera), 360.000 bangsa kumbang (coleoptera), 110.000 bangsa semut dan lebah (hymenoptera), 3.500 bangsa kecoa (dictyoptera), 2.000 spesies bangsa rayap (isoptera).
Koleksi Museum Serangga dan Taman Kupu (MSTK) TMII terdiri sekitar 600 jenis serangga, didominasi oleh kupu-kupu (sekitar 250 jenis) dan kumbang (sekitar 200 jenis), sedangkan kelompok serangga yang lainnya (sekitar 150 jenis) menjadi koleksi.
Pengelompokan.  Koleksi tersebut dikelompokan menjadi : (1). Apterygota (serangga bersayap), missal : ekor pegas (callembola), protura dan perak-perak (Thysanura), (2).  Pterygota (serangga bersayap), misal :  capung (odonata),  belalang (orthoptera), kecoa (dictyoptera), rayap (isoptera), kumbang (coleoptera), cocopet (dermaptera), kepik (hemiptera), kupu-kupu (lepidoptera), lebah (hymenoptera), lalat (diptera), dll

(1).  Kupu-kupu
Koleksi kupu-kupu dan kumbang di museum TMII merupakan yang dominan, Ingat juga kan lagu karangan Ibu Sud?  “Kupu-kupu yang lucu, kemana engkau terbang... “
Indonesia bersama Brasil memiliki jenis kupu-kupu yang sangat beragam. Terdapat sekitar 20.000 spesies kupu-kupu diantaranya sekitar 2.500 spesiesnya hidup di Indonesia.  Pulau Sulawesi menjadi tempat paling cocok untuk berkembang kupu-kupu di Indonesia, dimana sebanyak 557 jenis yang ada di sana, 239 jenisnya hanya bisa hidup di pulau tersebut. Sedangkan Indonesia sendiri memegang rekor sebagai negara dengan jumlah kupu-kupu Swallowtail terbanyak di dunia.
Sekitar 250 jenis kupu-kupu dipamerkan berdasarkan kategor : Asal daerah (dipetakan), taksonomi (Suku, Marga/Genus), dan yang dilindungi berdasarkan Undang-undang tahun 1980.
Sembilan belas Papilionidae dan satu jenis Nymphalidae dilindungi karena penurunan populasi, kerusakan habitat, endemik, reproduksi lambat, meningkatnya penangkapan.
Beberapa kupu-kupu karena ukuran dan warnanya tampak menonjol di Peta Kupu-kupu Indonesia adalah Kupu-kupu sayap burung. 
Berikut beberapa jenis Kupu.
(a).  Kupu jenis Ornithoptera spp atau The pride of the Eastern tropics seperti julukan yang diberikan Wallace. Dengan jenis Ornithoptera goliath dari Papua merupakan kupu-kupu terbesar kedua di dunia setelah Queen Alexandra (O. alexandrae), O.  aessacus dilindungi karena endemik hanya terdapat di Kepulauan Obi-Maluku, O.  croesus ditemukan Wallace di Pulau Bacan-Maluku Utara, dengan warna kupu didominasi kuning emas.
(b). Kupu-kupu Raja Brooke (Trogonoptera brookiana), hidup di Sumatera dan Kalimantan.
(c).  Kupu-kupu gajah (Attacus atlas), sebenarnya ‘kupu’ Attacus atlas ini adalah ngengat.
Apa bedanya ngenat dan Kupu-kupu?
Kupu-kupu kalau hinggap maka sayapnya (ke atas semua) menutup sedangkan kalau ngengat (kupu-kupu malam) apabila hinggap di satu tempat maka sayapnya terbuka menutup (rata dengan tubuh) 



















Adalah kehormatan bagi kita bahwa Tuhan memilih meletakkan kupu-kupu yang begitu cantik di negeri ini. Mari kita mau menjaga kelestarian alam sehingga kupu-kupu nyaman tumbuh di habitatnya.

(2).  Kumbang
Koleksi kumbang dipresentasikan melalui Diorama Pesona Kumbang Nusantara, Serangga Sawah, Serangga Hutan Tropik, Serangga Perombak, Kumbang Gitar, Lebah Soliter, kumbang badak, kumbang bunga, kumbang daun, kumbang gitar, kumbang kotoran, kumbang lege, kumbang macan, kumbang rusa, kumbang sungut panjang, kumbang tanduk, teka-teka/sambar ilen, dan masih banyak lagi.

  
Jam Kunjungan Museum Serangga TMII
Apabila mau menyaksikan koleksi serangga di TMII, waktunya :
Senin s/d Minggu 09.00-17.00,  dengan harga tiket (bisa telah berubah) :  Tiket masuk TMII (> 3 tahun) Rp 9.000, Tiket masuk Museum Serangga dan Taman Kupu serta Taman Aquarium Air Tawar (satu paket) Rp 15.000.

Keterangan gambar : sebagian diambil dari internet, kecuali daftar/gambar kupu dan kumbang koleksi pribadi.
Sumber a.l : tmii.co.id, museumindonesia.com, data TMII 12/2011 (hasil kunjungan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar