Senin, 31 Desember 2012

Berita Satwa : Ikan Paus, Nasibnya Yang Terdampar


Dikemas oleh : Isamas54
Kita sudah sering mendengar beberapa ikan paus yang terdampar di pantai.  Kita ikuti saja bagaimana nasibnya dari beberapa ekor ikan paus yang terdampar. 


(1).  Di Bekasi, Jawa Barat
Paus sperma berukuran 12 m seberat 2,5 ton yang ter­dampar di Pantai Pakis Jaya, Karawang, Jawa Barat, sejak (25/7/2012), selanjutnya dievakuasi ke tengah laut (28/7).
Dengan jarak 100 meter dari bibir pantai, paus yang berada dikedalaman 1,8 meter itu berhasil ditarik sekitar pukul 13.00 WIB oleh tim SAR, Tagana, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta aktivis Jakarta Aid Animal Network (JAAN).
Tetapi akhirnya binatang tersebut terdampar kembali di Ujung Beting, Muara Gembong, Bekasi (29/7/2012: 15.00), dengan kondisi sudah mati. 
Tontonan warga
Ketika evakuasi paus di pantai Pakis Jaya-Karawang, sedikitnya 500 warga setempat berkerumun di bibir pantai yang sebagian adalah nelayan yang penasaran ingin melihat proses evakuasi paus menuju perairan Pulau Seribu.
Selain itu peristiwa tersebut bisa membawa berkah tersendiri bagi para nelayan di pantai tersebut. Puluhan nelayan yang biasa mencari ikan di pantai yang terletak di ujung Karawang ini, mendapat rezeki tambahan dari banyaknya masyarakat sekitar yang ingin menyaksikan mamalia laut tersebut.  Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan peristiwa langka tersebut dari dekat, mereka harus merogoh uang Rp 5 ribu per orang, untuk dapat menyewa kapal-kapal nelayan setempat.
Biasanya terdamparnya binatang laut yang besar ini menjadi totonan, hiburan dan penambahan rizki, seperti halny di tempat lain, yaitu terdamparnya seekor hiu paus atau whale shark di Pantai Pandansimo Baru, Bantul, yang menjadi tontonan warga (2/8/2012).
Kondisi tubuhnya
Paus ini tewas disebabkan kondisinya yang cukup lemah, selama terdampar 3 hingga 4 hari diperkirakan ti­dak makan sama sekali, paru-parunya pun kemungkinan besar sudah terisi pasir.
Di bagian punggung binatang ini ditemukan banyak luka, mungkin akibat terinjak-injak warga yang melihat paus ini dari dekat, juga ekornya yang luka akibat ikatan tambang saat mengevakuasi paus ke tengah laut.  Polisi memastikan kematian paus itu bukan lantaran dirajam warga.
Kesasar
Paus jenis itu biasanya hidup di perairan dalam di bagian timur laut Indonesia. Migrasi paus itu biasanya di perairan dalam dari Australia, Samudra Hindia, Timor naik ke Bali hingga ke Sulawesi.
Hewan itu memangsa ikan-ikan menengah termasuk cumi-cumi.
la diduga disorientasi ketika perubahan cuaca yang berdampak pada pergerakan arus dan penyebaran mangsa paus.
Penanganan
Berdasarkan kesepakatan, paus itu ditenggelamkan di laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu (31/7/2012) di kedalaman 30 menggunakan pemberat 50 karung pasir dan 5 alat pemberat yang disebut tahu beton. Penenggelaman ini ditujukan untuk mendapatkan kerangkanya secara utuh demi kepentingan edukasi dan pembelajaran. Setelah ditenggelamkan akan ada tim yang secara berkala melakukan penyelaman guna memeriksa keadaan bangkai paus itu.

(2).  Di Pantai Australia

Warga Australia dikejutkan dengan paus bungkuk berukuran raksasa, panjang 10 meter dengan berat 20-25 ton! (bandingkan dengan yang di Indonesia 2,5 ton) yang terdampar di pantai utara Sydney.
Masyarakat setempat berbondong-bondong menyaksikan paus bungkuk yang ditaksir masih remaja itu. Jubir Polisi Taman Nasional dan Satwa Liar (NPSW) menuturkan paus itu diduga mati di laut semalam sebelum terdampar di kolam renang laut di Newport Beach seperti diberitakan The Australian (1/8/2012).
Kondisi tubuh
Paus tersebut menerjang kolam renang laut di pantai dan menghancurkan tonggak penambat kapal dan rantai di sekitarnya, sudah tak bernyawa sejak 3-4 hari sebelum ditemukan. Tetapi tidak ada bukti serangan dari perahu atau belitan di tubuhnya, meskipun sepertinya paus itu digigit hiu setelah kematiannya.
"Paus itu sedikit kotor, seperti onggokan besar jelly, Anda tidak bisa melihat kepala atau ekornya," ujar seorang turis dari California yang menyaksikan paus mati itu.
Salah satu masalah yang muncul terkait dengan bangkai itu adalah bau yang kuat dan cukup mengganggu sehingga perlu segera dibersihkan dari bibir pantai.  Kemungkinan potongan paus mati, lemak atau minyak yang keluar, akan menarik kedatangan ikan hiu, sehingga akan menjadi umpan yang sangat bagus untuk serombongan ikan hiu.

Ikan paus sebelum dipotong-potong (The Age) 

Otoritas setempat memutuskan menutup pantai sementara untuk umum, yaitu untuk mempermudah proses evakuasi paus, mengingat begitu banyaknya warga yang datang untuk menontonnya. Sebuah papan petunjuk didirikan oleh petugas setempat yang berisi pengumuman bahwa pantai ditutup dan peringatan tentang kemungkinan peningkatan aktivitas ikan hiu.
Sedangkan untuk mengetahui penyebab kematian paus tersebut, pihak ORRCA telah mengambil sampel darah dan kulit dari hewan tersebut. Nantinya sampel-sampel tersebut akan diteliti untuk mencari tahu apakah paus tersebut mati keracunan atau karena hal lainnya.
"Darah paus bisa memberitahu banyak hal soal apapakah paus tersebut keracunan saat tengah mencari makanan di laut. Karena hewan ini adalah paus dewasa yang masih muda, dia berada di puncak rantai makanan, jadi jika memang ada hal buruk di luar sana, akan bisa ditemukan buktinya," tandas McFarlene.
Evakuasi
Sebuah kapal tug atau ekskavator 20 ton akan digunakan untuk menyingkirkan paus itu, atau petugas menunggu gelombang pasang setinggi 1,9 meter nanti malam yang diharapkan menggeser paus itu keluar dari kolam renang.
Menurut harian Australia, The Age, Kamis (2/8/2012), bangkai paus raksasa yang terdampar di Pantai Newport, Sydney, Australia, akhirnya dipotong-potong menggunakan gergaji mesin menjadi beberapa bagian oleh otoritas setempat untuk memudahkan pemindahan.  Sejumlah bagian tubuh paus seberat 30 ton tersebut akan dibawa ke tempat pembuangan sampah di Lucas Heights, sedangkan bagian kepalanya akan dikubur di pantai.

(3).  Di Pantai Malaysia

Seekor paus sepanjang 16 meter ditemukan terdampar di wilayah pantai Sabah-Malaysia. Otoritas setempat berusaha mengembalikan paus ini ke laut namun tidak berhasil dan akhirnya paus itu pun mati.
Seperti dilansir oleh AFP, Jumat (3/8/2012), paus ini terlihat di tepi pantai sebuah pantai di wilayah Sabah, Malaysia bagian timur oleh warga setempat pada Kamis (2/8/2012). Berbagai usaha pun dilakukan untuk mengembalikan paus ini ke laut.
Dinas Perikanan setempat, berusaha menarik paus ini kembali ke laut dengan menggunakan 2 kapal beberapa kali. Tapi selalu saja paus tersebut kembali berenang ke pantai.
Paus yang terdampar ini memiliki sejumlah luka goresan yang bukan merupakan luka serius di tubuhnya, paus ini tidak teridentifikasi jenisnya,  dan ini adalah pertama kali seekor paus terdampar di wilayah pantai barat Sabah.
Untuk menjaga paus ini tetap hidup, petugas pemadam kebakaran setempat berusaha mengguyurkan air laut terus-menerus ke tubuh paus tersebut.
Warga setempat pun berbondong-bondong mendatangi pantai untuk menyaksikan paus ini secara langsung. Beberapa orang bahkan tampak sibuk mengisi kaleng kosong dengan air laut dan kemudian mengguyurkannya ke tubuh si paus.

(4).  Juru Tikam
Kisah yang ini agak lain, kita ikuti saja …
Juru tikam ikan paus atau dalam bahasa setempat lama fa, Gregorius Kelake Sulaona, 41, warga Desa Lamalera B, Kecamatan Wulandoni, kabupaten Lembata, NTT akhirnya tewas setelah dihantam ekor ikan paus yang panjangnya 16 meter dengan tinggi 5 meter. Sulaona tewas dengan perut membengkak, sedangkan ikan paus yang ditikamnya pun tewas lebih dulu.
Bidan desa setempat mengatakan sang juru tikam ikan paus itu tewas akibat luka dalam dan dimakamkan di pekuburan umum Desa Lamalera, (3/3/2012).
Ratusan warga Desa Lamalera menghantar jenazah Sulaona menuju pemakaman umum kampung nelayan tersebut. Isteri korban yang membopong anak bungsunya, tampak histeris mengiringi pemakaman ayah tiga anak ini.
Korban sendiri sempat berceritera tentang kejadian di laut tersebut kepadanya (29/2), Sulaona bersama 15 rekan nelayan memburu ikan paus yang muncul di wilayah laut daerah tersebut. Setelah mendekati tubuh ikan paus, Sulaona meloncat dan menancapkan tempuling tepat pada bagian punggung ikan raksasa itu. Saat sang juru tikam masih di laut, ekor ikan sempat memukul tepat pada bagian perut dan bagian bawah perutnya. Tidak hanya itu, paus tersebut juga meremukkan perahu penangkap ikan paus.

Catatan atas berita tersebut di atas  :
(a).  Beberapa kejadian pada bulan Agustus 2012. Apakah ini berkaitan dengan musim sehingga menyebabkan beberapa ikan paus terdampar di pantai (di Bekasi Jawa Barat, pantai Australia dan di Malaysia).
(b).  Telah ada upaya untuk dikembalikan ke laut apabila masih hidup, tetapi terdampar kembali ke pantai atau bahkan ‘seolah-olah tidak mau kembali lagi ke laut’,
(c).  Menjadi tontonan warga yang ingin melihat dan menyaksikan evakuasi mahluk raksasa laut ini.  Hal ini bisa dianggap sebuah pengalaman, hiburan, atau bahkan dapat merupakan penghasilan tambahan dari banyaknya penonton yang ingin lebih dekat melihatnya.
(d).  Bangkai ikan menimbulkan bau yang tidak mengenakan ketika sudah membusuk, evakuasi bisa ditenggelamkan ke laut atau bisa dipotong-potong dahulu dan sebagian organ tubuhnya dikubur.
(e).  Pihak pemerintah atau otorita setempat biasanya menutup pantai untuk sementara bagi umum, apabila dirasakan mengganggu dalam proses penanganannya atau evakuasi.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber bacaan : Media Indonesia 31/7/2012 & 2/8/2012;  foto.detik.com/readfoto/2012/07/28; news.detik.com/read/2012/08/1 s/d 3; mediaindonesia.com/read/2012/03/03.

Bacaan terkait :
Ikan Paus, binatang yang paling besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar