Dikemas
oleh : Isamas54
Perkembangan
olahraga diving di Indonesia
dalam beberapa tahun terakhir memang luar biasa pesat, kekayaan dasar laut
Indonesia tentunya menjadi alasan utama orang mulai tertarik dengan kegiatan
ini.
Keindahan
laut Indonesia yang semula lebih banyak dinikmati warga negara asing, kini semakin
disadari juga oleh banyak masyarakat Indonesia sehingga menyelam atau diving kini
berhasil menjadi gaya hidup baru yang memadukan antara olahraga, rekreasi,
petualangan bawah air, dan kesadaran kelestarian laut. Pernyataan ‘wisatawan dari negara lain yang
menikmati keindahan laut Indonesia, sedangkan orang Indonesia sendiri kurang menyadari
apa yang dimilikinya’, kini semakin berkurang.
Adapun
lokasi-lokasi diving yang cukup dikenal antara lain di Indonesia antara lain di
Bali, Kepulauan Seribu, Bunaken di Menado, Raja Ampat di Papua, dan Pulau We, sedangkan
di luar negeri yaitu di Bangkok.
Sejarah
dan perkembangan
Olahraga Selam adalah jenis atau
cabang olahraga yang istimewa, karena olahraga ini memiliki muatan yang dapat
dikembangkan kearah prestasi, rekreasi maupun profesi. Adapun perkembangan
jenis olah raga selam ini di Indonesia sebagai berikut :
Sebelum 1962 : Olahraga selam ini telah ada di Indonesia tetapi kebanyakan
dilakukan oleh orang asing yang bekerja di Indonesia, pada tahun 1962 TNI-AL
mendirikan Instalasi Pusat Penyelaman dan Sekolah Penyelaman, dengan berdirinya
kedua lembaga tersebut maka makin bertambah banyak orang Indonesia yang
berlatih dan belajar selam, terutama di lingkungan TNI-AL.
Tahun 1970-an (tepatnya 1973) : olahraga selam dikembangkan oleh beberapa tokoh masyarakat
seperti Adam Malik, Sudomo, Saleh Basarah dan Urip Santoso serta beberapa orang
lainnya. Bersama-sama dengan tokoh
tersebut mereka membentuk club selam pertama di Indonesia yaitu : Nusantara
Diving Club ( NDC ) dan kemudian juga terbentuk Surabaya Diving Club ( SDC ),
kedua club selam ini masuk ke dalam wadah Organisasi Persatuan Olahraga
Perairan Indonesia ( PEROPI ) sebagai cabang selam, Perkembangan Olahraga di
Indonesia sangat banyak didukung oleh TNI-AL baik personil maupun material
serta pembinaan di daerah-daerah.
Tahun 1973 : Dengan persetujuan
Pimpinan PEROPI olahraga selam berdiri sendiri sebagai Induk Organisasi menjadi
POSSI. 4 Agustus 1977 : POSSI resmi menjadi Induk Organisasi Selam di
Indonesia. Sebagai induk organisasi POSSI menyusun PPDSI sebagai pedoman
kegiatan. POSSI menjadi anggota dari Federasi Olahraga Perairan Indonesia (
FOPINDO ) serta diterima sebagai anggota KONI Pusat dan Federasi Selam Dunia
yaitu Confederation Mondiale Des Activities Subaquatiques ( CMAS ) yang
bermarkas di Roma-Italia dan anggota dari Federasi Selam Asia ( AUF ).
Tahun 1978 : POSSI mendidik mahasiswa Muhawarman ( ITB ) untuk Scuba Diver A2 serta mendidik personil PHPA.
Tahun 1978 : POSSI mendidik mahasiswa Muhawarman ( ITB ) untuk Scuba Diver A2 serta mendidik personil PHPA.
Tahun 1981 : olahraga selam untuk pertama kalinya masuk dalam Pekan
Olahraga Nasional ( PON ) yaitu pada PON XI dan Pengprov yang ikut dalam Pekan
Olahraga Nasional tersebut berjumlah 7 Pengprov POSSI yaitu : Pengprov POSSI
DKI , Pengprov POSSI Jawa Barat, Pengprov POSSI Jawa Timur, Pengprov POSSI
Bali, Pengprov POSSI Sulsel, Pengprov POSSI Sulut, dan Pengprov POSSI Maluku.
Tahun 1984 : POSSI juga menyusun buku Petunjuk Wisata Tirta untuk
DITJENPAR serta mendidik Scuba Diver untuk Personil PHPA.
Tahun 1985 : POSSI melaksanakan Pendidikan Selam dan Pemotretan /
Video Bawah Air untuk kameramen PPFN. Pada
tahun 1985 ini juga cabang selam juga dipertandingkan kembali dalam Pekan
Olahraga Nasional XII dan Pengprov yang ikut dalam kegiatan tersebut berjumlah
10 Pengprov POSSI yaitu : Pengprov POSSI DKI, Pengprov POSSI Jawa Barat,
Pengprov POSSI Jawa Timur, Pengprov POSSI Bali, Pengprov POSSI Irian Jaya,
Pengprov POSSI Maluku, Pengprov POSSI Sulawesi Utara, Pengprov POSSI Sulawesi
Selatan, Pengprov POSSI Lampung dan Pengprov POSSI Kalimantan Selatan.
Tahun 1986 : KONI Pusat telah memutuskan untuk cabang olahraga selam
tidak lagi dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional. Pada tahun 1986 POSSI
telah memiliki 14 Pengurus provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia serta
kurang lebih 60 perkumpulan selam dan 1500 peselam di seluruh Indonesia.
Tahun 1987-1997 : Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini telah terjadi
pengembangan yang luar biasa, terutama dari jumlah peselam yang meningkat
sampai 10 x lipat, tetapi dengan tidak masuknya cabang olahraga selam dalam PON
di satu sisi dan pengembangan wisata bahari disisi lain muncul banyak hal yang
positif dan negatif, hal ini adalah merupakan pekerjaan rumah buat kita semua
terutama untuk para Instruktur POSSI.
Tahun 1988 Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah pada Kejuaraan
Asia Competition of Fin Swimming I di Jakarta.
Tahun 1993 : Indonesia sekali lagi dipercaya untuk menyelenggarakan
Asia Championship of Fin Swimming III di Jakarta.
Tahun 1997 : Indonesia mengikuti Kejuaraan Asia Championship of Fin
Swimming V di Hobart-Australia dan Indonesia menempati urutan ke IV.
Tahun 1998 : PB POSSI melaksanakan Kongres V sebagai wujud nyata dari
pelaksanaan Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga ( AD / ART ) PB POSSI.
Setelah kongres PB POSSI ini kembali berupaya kembali agar cabang olahraga
selam masuk kembali ke dalam PON XV di Surabaya, melalui perjuangan yang tidak
kenal lelah dari para Pengurus PB POSSI akhirnya KONI Pusat menyetujui dan
memutuskan bahwa cabang olahraga selam dapat dipertandingkan dalam Pekan
Olahraga Nasional XV tahun 2000 di Surabaya dengan catatan bahwa semua biaya
penyelenggaraan di tanggung sendiri oleh PB POSSI.
Tahun 2000 : cabang olahraga selam dipertandingkan kembali dalam event
PON XV di Surabaya dan PB POSSI berhasil dengan sukses menyelenggarakan event
terbesar di Indonesia tersebut untuk cabang selam.
Pada tahun 2011, PB POSSI telah memiliki 33 Pengprov POSSI yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Peralatan dan perlengkapan
Adapun
alat dan perlengkapan utama untuk diving atau menyelam antara lain : wet
suit , masker & snorkel, sarung tangan, fin , timah &
weight belt, serta BCD, regulator & tabung selam
Peralatan
penunjang seorang penyelam untuk memotret bawah air banyak variasi dan tersedia
datam berbagai rentang harga, misalnya kamera bawah laut berkisar antara Rp 7
juta sampai belasan juta rupiah, tetapi bagi yang masih mau belajar maka kamera
poket yang baik dengan fungsi manual juga bisa dipakai. Selain kamera, memotret bawah laut bisa juga
dengan menggunakan ponsel Casing underwater yang memiliki kemampuan yang
berbeda dana ada yang bisa dipaksi memotret di kedalaman 10- 40 meter.
Panduan
Untuk
ikut serta datam kegiatan wisata selam, biasanya dilakukan wawancara
pendahuluan dengan orang-orang yang akan ikut di rombongan yaitu untuk
memastikan keamanan para peserta ketika akan menyelam. Fokus wawancara
berkisar kondisi kesehatan dan kemampuan berenang. Kalau kemampuan renangnya
sangat terbatas biasanya diajukan snorkeling sebagai kegiatan alternatif yaitu
demi keamanan.
Banyak
hal yang perlu diketahui bagi yang baru
berkenalan dengan diving, diantaranya:
(a). Sudah pasti harus bisa berenang. Meski tidak
ada patokan kemampuan berenang yang dimiliki harus menguasai berbagai gaya,
setidaknya kita harus familiar dengan air dan tidak mempunyai claustrophobia
(takut dengan ruang tertutup).
(b). Sebelum diving, pastikan betul kondisi
badan dan mental kita sehat. Meski sakit yang dialami kesannya sederhana,
seperti flu, jangan diremehkan.
(c). Meski sifatnya rekreasional, tapi memilih diving
untuk menghilangkan stres sangat tidak dianjurkan. Menyelam dalam keadaan
psikologis yang tertekan akan menambah risiko.
(d). Biasanya penyelam diwajibkan memiliki lisensi
untuk menyelam. Beberapa tempat di Indonesia memang tidak mewajibkan
penyelamnya mempunyai lisensi, tapi sebagian besar tempat meminta Lisensi demi
keamanan.
(e). Sebelum turun, biasanya kita juga diajukan
beberapa pertanyaan, biasanya berkaitan dengan kondisi kesehatan. Berbohong
dalam tahapan ini sangat berbahaya. Meski
diving selalu didampingi oleh dive
buddy,
pingsan
di dalam air adalah kejadian yang paling ditakuti dalam
melakukan kegiatan ini.
(f). Kursus menyelam biasanya memakan waktu tiga
sampai empat hari dengan biaya sekitar Rp 3 juta. Materi
yang diberikan mencakup teori sampai praktik. Mulai dari pengenalan fisiologi,
pengenalan pada daya apung di air, cara memasang peralatan selam, aspek
keselamatan, dan teknik menyelamatkan diri sendiri ketika menyelam,
(g). Kalau tertarik dengan diving, setidaknya
ada beberapa must have item yang harus dibeli selain membeli tiket ke Rajaampat
atau Wakatobi. Pemula dianjurkan untuk membeli snorkeling set yang berisi
masker, wet suit, dan snorkel. Harga peralatan yang satu ini sangat bervariasi,
tergantung dari banyak hal, salah satunya ketebalan wet suit yang
diinginkan. Makin tebal, tentu harganya makin mahal. Setidaknya dana yang
diperlukan untuk membeli peralatan yang standar sekitar Rp 2 juta rupiah sampai
belasan juta.
(h). Keputauan Seribu menjadi tempat ber-diving
paling dekat dan termasuk recommended untuk didatangi. Kalau belum ada
kesempatan ke tempat yang jauh, seperti Wakatobi, Kepulauan Seribu juga
menawarkan pemandangan bawah laut yang oke. Sayangnya, di beberapa tempat
tertentu, jarak pandang akan sedikit terganggu karena air sudah keruh oleh
sampah atau limbah.
Berbagai pengalaman, modifikasi dari
diving dan etika … dapat dilihat di Bagian
2
Keterangan gambar : sebagai ilustrasi
yang diambil dari internet.
Sumber
editing bacaan a.l : possi.or.id dan Republika 13/10/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar