Dikemas oleh Isamas54
Sarapan seharusnya disiapkan dengan
memperhitungkan sumber gizi dan variasinya.
Porsi dan kandungan makanan
Sarapan bukan hanya seadanya dan sekadar untuk
memenuhi kesenangan serta kepuasan diri tetapi harus memenuhi porsi dan
kandungan makanan yang sesuai yaitu :
(a). Jumlah sarapan hendaknya tidak kurang dari
15%-25% dari kebutuhan energi sehari, jika kurang dari itu maka sarapan tidak
akan mampu mencukupi kebutuhan energi pagi hari, selain itu, kebutuhan akan
mikronutrien seperti kalsium, zat besi, vitamin A, dan serat juga tidak
tercukupi.
(b), Menu sarapan ideal harus
mengikuti panduan gizi lengkap dan seimbang yaitu mengandung karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral, dan serat dalam komposisi seimbang sesuai
dengan kebutuhan kalori. Sarapan tradisional seperti nasi uduk yang terdiri
dari nasi, bihun, dan bakwan kurang ideal karena didominasi karbohidrat.
(c). Sarapan idealnya
bersifat rendah lemak, rendah gula, mengutamakan karbohidrat kompleks daripada
karbohidrat sederhana, dan tidak mengandung lemak trans/trans fat - jenis lemak yang memicu penyempitan pembuluh darah-
seperti margarin dan minyak pada makanan cepat saji. Karbohidrat kompleks
dipilih untuk menstabilkan kadar gula darah, antara lain beras merah, ubi
jalar, singkong, jagung, dan oat. Jika dibandingkan dengan karbohidrat
sederhana seperti nasi putih, karbohidrat kompleks dicerna lebih perlahan
sehingga mampu membuat profil gula darah lebih stabil, tidak berfluktuasi.
(d). Untuk mencukupi kebutuhan mikronutrien,
disarankan untuk mengkonsumsi susu karena susu menyediakan zat-zat yang tidak
terdapat pada sumber makanan nabati, antara lain vitamin B-12.
Kebutuhan energi
Jika kita terbiasa makan
empat kali sehari, sarapan akan memenuhi sebanyak 18 - 26% kebutuhan energi
kita. Bila hanya makan tiga kali sehari, maka sarapan menyumbang 34% kebutuhan
energi harian. Sebagai pemasok energi
awal, khususnya sebagai sumber energi glukosa bagi otak (Korol dan Gold, 1998),
Kebutuhan energi ini dapat
dipenuhi dari komponen gizi gula, protein, dan lemak yang masing-masing
berperan sebanyak 16 kj, 16 kj, dan 32 kj setiap gram komponen gizi tersebut.
Anak Indonesia rata-rata
membutuhkan energi sekitar 1.500 kkal (6.000 kj) dan sekitar 35 - 45 g protein.
Sedangkan orang dewasa dengan bobot badan (BB) 60 kg membutuhkan energi antara
2.250 :kkal - 3.000 kkal/hari (9.000 -12.000 kj) serta protein
berkualitas setara protein telur 0,75 g/kg BB.
Namun, kebutuhan protein itu
tergantung pula pada jenis kelamin, tahap pertumbuhan, morfologi, serta suhu
lingkungan. Sedangkan puasa akan menurunkan kebutuhan energi antara 20 -
30%-nya.
Kebutuhan energi dan protein
untuk anak-anak dan balita umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan orang
dewasa untuk setiap kilogram bobot badannya. Sedangkan wanita rata-rata
membutuhkan energi dan protein relative
lebih kecil daripada pria kecuali sedang hamil dan menyusui.
Glukosa sangat diperlukan dalam
mekanisme daya ingat kognitif (memori) seseorang, meskipun tidak mempengaruhi
tingkat kecerdasan. Otak yang hanya 2%
dari bobot badan (BB) ternyata membutuhkan 20% energi tubuh pada saat
istirahat. Daya simpan energi di otak sangat kecil, sehingga tanpa glukosa,
otak tidak mampu bertahan lebih dari 10 menit.
Komposisi
Gula sebaiknya memenuhi 58%
energi (terdiri atas 2/3 gula kompleks dan 1/3 gula cepat terserap, sukrosa).
Sedangkan lemak 30% (2/3 lemak tidak jenuh dari nabati dan 1/3 asal hewani,
ikan, dan ternak) dari kebutuhan energi harian,
Agar seimbang dan lengkap
nilai gizinya, sarapan hendaknya tersusun dari jenis pangan seperti berikut:
(1). Susu dan produk olahan susu
Susu, keju, dan yoghurt
merupakan sumber protein hewani, kalsium, vitamin A, B, dan D.
Kandungan susu
(a). Susu memang bergizi
tinggi namun masih kekurangan asam amino esensial (penting dan mutlak ada tapi
tidak dapat dibuat dalam tubuh) khususnya metionin.
(b). Merupakan pangan terbaik sebagai pembawa
kalsium dalam tubuh yang sangat penting sebagai dasar masa pertumbuhan tulang
dan gigi. Tanpa susu, dikhawatirkan tubuh tidak akan terpenuhi kebutuhan
kalsiumnya yang dibutuhkan sejak bayi hingga dewasa dan tua, serta saat hamil
dan menyusui bagi wanita bahkan sampai masa menopause sekalipun.
(c). Satu liter susu mengandung protein setara
empat butir telur, porsi ini mencukupi kebutuhan : Untuk bayi bayi/balita sebanyak
40% energi, 70% protein, >100% kalsium, >100% fosfor, 10% besi, 40%
vitamin A, 10% vitamin D, 60% vitamin bi(
>100% vitamin B2 dan 40% vitamin C. sedangkan bagi orang
dewasa, 1 liter susu identik dengan pemenuhan kebutuhan sebanyak 22% energi,
45% protein, >100% kalsium, 100% fosfor, 6% zat besi, 40% vitamin A, 30%
vitamin B,, 60% vitamin B2, dan hanya 25% vitamin C.
Protein sangat penting untuk
membangun tubuh serta pembaruan jaringan dan otot. Sedangkan vitamin B9
berperan dalam transformasi dan asimilasi berbagai zat gizi (protein, lemak,
karbohidrat) oleh organ tubuh. Susu juga mengandung vitamin A, sehingga
penting bagi penglihatan malam serta kualitas kulit. Sedangkan vitamin D untuk
membantu pengikatan dan penggunaan kalsium oleh organ tubuh. Sebagai pangan
sehat, susu sangat mudah dikonsumsi, karena bisa dalam bentuk panas, dingin,
alarni, serta beraroma dengan variasi pembubuhan bubuk coklat, kopi,
fermentasi, dan madu ringan.
(2). Telur
Telur
merupakan pilihan yang baik untuk sarapan
yang tentunya dengan jumlah sedang. Dilihat dari kualitas gizi proteinnya,
telur merupakan pangan standar tetapi bukan sumber energi utama. Ia merupakan
sumber protein utama namun kadang kala menimbulkan alergi pada anak. Cobalah sandwich telur yang bisa
kreatif dengan menambahkan keju dengan takaran sedang.
Satu butir telur setara gizi proteinnya dengan semangkuk susu. Protein telur lebih unggul dari protein susu dalam penyediaan asam amino esensial treonin dan metionin, namun kalah pada kandungan isoleusin, leusin, tyrosin, dan lisin.
Satu butir telur setara gizi proteinnya dengan semangkuk susu. Protein telur lebih unggul dari protein susu dalam penyediaan asam amino esensial treonin dan metionin, namun kalah pada kandungan isoleusin, leusin, tyrosin, dan lisin.
Dibandingkan dengan daging,
ia unggul pada semua asam amino esensial kecuali kandungan lisin dan
histidinnya. Sedangkan kedelai, unggul dalam semuanya, kecuali fenilalanin.
(3). Nasi,
roti, dan produk serealia
(biji-bijian)
Nasi, roti, dan produk
serelia merupakan sumber karbohidrat kompleks, vitamin kelompok B, dan mineral. Untuk menambah kenikmatan, roti bisa diolesi
margarin, mentega, atau madu kental. Di samping kenikmatan, mentega juga
sebagai sumber vitamin A.
Pakar nutrisi menganjurkan
untuk memulai hari dengan whole grain
seperti oatmeal atau beras
merah. Makanan yang bersifat mengenyangkan ini tidak menyebabkan peningkatan
gula darah secara tiba-tiba karena diolah secara perlahan. Selain itu, makanan
ini diserap dengan perlahan sehingga membuat rasa kenyang lebih lama. (mediaindonesia.com 2009/08/16)
Sereal/serelia
biasanya terdapat campuran susu sehingga
sama dengan makan besar, pilihlah sereal tanpa atau rendah gula.
Serealia penting meski bahan
ini kekurangan lisin, produk serealia dikenal sebagai sumber energi berkat
kandungan gulanya (karbohidrat). Bila dikonsumsi saat makan, gulanya akan
membebaskan energi sepanjang pagi dan akan menghindari menurunnya tekanan
tonus (ketegangan otot).
Meski dikenal luas sebagai
sumber energi, sebenarnya serealia juga kaya akan protein untuk melengkapi protein
susu, khususnya karena kadar metioninnya cukup tinggi. Dengan demikian
kombinasi keduanya sangat baik. Vitamin grup B yang dikandungnya akan menjamin
optimalisasi penggunaan gula oleh organ tubuh.
Kuantitas yang dianjurkan
sangat tergantung pada umur dan aktivitas sehari-hari. Kelompok pangan ini
sangat beragam contohnya nasi, roti, baguette, craissance, biskuit, roti,
sandwich, termasuk keripik (emping) serealia.
Roti bakar tetaplah pilihan
yang baik untuk sarapan tetapi pastikan menghindari penggunaan mentega terlalu
banyak. Lima puluh gram roti kira-kira setara dengan empat potong tangan biskuit
crackers atau 30 g seralia lainnya.
(4). Minuman
Setelah semalaman berpuasa
(sekitar 11 jam), mutlak untuk membasahi tubuh kita yang mengandung 60 - 70%
air. Dengan memanfaatkan susu, maka secara bersamaan terpenuhi kebutuhan
protein, energi, dan air, apalagi kalau ditambah dengan coklat, teh, kopi, atau
sari buah-buahan. Buah-buahan seperti
sari buah jeruk, sari nanas, tomat, atau buah semusim lainnya (rambutan dan
klengkeng), selain mengandung air, juga vitamin (khususnya vitamin C) dan
mineral,
(5). Jenis makanan lainnya.
Pengelompokkan
jenis makanan ini sebagian telah tercakup sebelumnya tetapi yang ditampilkan
pada makanan ini adalah cara pengolahannya, seperti :
Kue
dadar (pancake) merupakan satu ini merupakan pilihan makanan yang tepat juga dimana untuk mengurangi jumlah kalori maka
gantilah mentega dan sirup dengan buah segar.
Jus saat sarapan berfungsi untuk mendapatkan energi tanpa harus minum kopi.
Salad buah dengan pilihan beberapa jenis buah yang disukai dan dikombinasikan sehingga menjadi hidangan segar dan juga mengandung energi untuk mencukupi kebutuhan anda.
Jus saat sarapan berfungsi untuk mendapatkan energi tanpa harus minum kopi.
Salad buah dengan pilihan beberapa jenis buah yang disukai dan dikombinasikan sehingga menjadi hidangan segar dan juga mengandung energi untuk mencukupi kebutuhan anda.
Selingan
Sebelum lanjut terdapat hasil penelitian sebagai
berikut :
Sarapan makanan berlemak
Menurut ilmuwan, telur goreng, ayam goreng, atau sosis goreng, merupakan menu sehat
untuk sarapan karena menurut mereka sarapan adalah merupakan bekal energi yang
penting untuk sehari. Maka itu, makanan berlemak dianggap merupakan menu sehat
penyumbang energi.
Dari penjelasan juru bicara International Journal of Obesity Dr Martin Young dari Universitas Alabama di Birmingham mengatakan, "Makanan pertama yang Anda makan di pagi hari menentukan jalannya program metabolisme untuk sepanjang hari. Hasil studi ini menunjukkan sarapan makanan berlemak akan memaksimalkan baik lemak maupun karbohidrat dalam tubuh Anda menjadi energi."
Kesimpulan itu mereka dapat setelah menganalisis efek dari memakan beberapa jenis makanan beserta waktu makannya pada hewan percobaan. Pada sekelompok tikus, mereka yang diberi makan makanan berlemak setelah bangun tidur akan menjalani sisa hari dengan sehat. Sebaliknya tikus yang diberi sarapan makanan berkarbohidrat cenderung memilih makan malam dengan makanan kaya lemak.
Pendamping penelitian Profesor Molly Bray menambahkan, "Penelitian kami ini menghasilkan bukti bahwa jika Anda memang ingin sarapan dengan menu seimbang dan mampu memberikan energi hingga siang hari, makanlah makanan berlemak." (mediaindonesia.com 2011/01/24)
Dari penjelasan juru bicara International Journal of Obesity Dr Martin Young dari Universitas Alabama di Birmingham mengatakan, "Makanan pertama yang Anda makan di pagi hari menentukan jalannya program metabolisme untuk sepanjang hari. Hasil studi ini menunjukkan sarapan makanan berlemak akan memaksimalkan baik lemak maupun karbohidrat dalam tubuh Anda menjadi energi."
Kesimpulan itu mereka dapat setelah menganalisis efek dari memakan beberapa jenis makanan beserta waktu makannya pada hewan percobaan. Pada sekelompok tikus, mereka yang diberi makan makanan berlemak setelah bangun tidur akan menjalani sisa hari dengan sehat. Sebaliknya tikus yang diberi sarapan makanan berkarbohidrat cenderung memilih makan malam dengan makanan kaya lemak.
Pendamping penelitian Profesor Molly Bray menambahkan, "Penelitian kami ini menghasilkan bukti bahwa jika Anda memang ingin sarapan dengan menu seimbang dan mampu memberikan energi hingga siang hari, makanlah makanan berlemak." (mediaindonesia.com 2011/01/24)
Catatan : Pokoknya sesuaikan saja
porsinya, seperti pada tulisan selanjutnya.
Kita lanjutkan …
Makanan yang dihindari
(a). Nasi goreng atau nasi ketan tidak dianjurkan
untuk sarapan, karena daya cerna nasi goreng -yang permukaannya dilapisi banyak
lemak- dan ketan, akan terasa berat atau lebih lama dicerna di perut dan
terlalu kaya energi sehingga bisa menyebabkan mengantuk.
(b). Donat bergula, karena makanan ini akan menyebabkan penurunan gula darah
sekitar 2 jam setelahnya oleh karena itu akan kembali tergoda untuk makan
sesuatu. Rasa lapar yang ditimbulkan akan memicu mengosumsi lebih banyak
makanan bergula lainnya.
(c). Pagi hari sebaiknya dicari makanan rendah
lemak, terutama sekali bagi mereka yang bermasalah dengan kadar kolesterol atau
ingin melangsingkan tubuh.
(d). Perhatikan
label makanan, dengan membaca label ini bisa memastikan apakah kandungan
makanan tersebut sehat atau tidak serta pilihlah semua makanan yang rendah gula
atau tanpa gula sama sekali.
Bersambung
ke Bagian 3
Sebelumnya
: Bagian 1
Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil
dari internet.
Sumber : Majalah Intisari /04/2001 dan mediaindonesia.com 2009/08/16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar