Dikemas oleh
Isamas54
Kandungan
nutrisinya yang unik menyebabkan ASI memiliki keunggulan yang tidak dapat
ditiru oleh susu formula apa pun.
Hamil dan
melahirkan adalah merupakan anugerah dari Sang Pencipta yang seyogianya
disyukuri dimana seorang ibu prosesnya sampai mempunyai anak adalah mengandung
selama sembilan bulan, perjuangan saat melahirkan, dan selanjutnya proses
menyusui melalui Air Susu Ibu (ASI). ASI adalah merupakan nutrisi terbaik
dan telengkap untuk bayi dimana nilai nutrisi ASI ini lebih lengkap dibanding
susu formula karena mengandung lemak, karbohidrat, protein, dan air dalam
jumlah yang tepat untuk pencernaan, perkembangan otak, dan pertumbuhan bayi. Komposisi
zat utama dalam ASI adalah laktosa 7gr/100ml, lemak
3,7-4,8gr/100ml, oligosakarida 10-12 gr/ltr, dan protein- 0,8-1,0gr/100ml.
Pada usia 16 minggu
kehamilan plasenta (ari-ari) terbentuk dan semua kebutuhan bayi disalurkan
melalui plasenta ini, sedangkan menyusui berfungsi menggantikan plasenta tersebut
setelah masa`kelahiran.
Variasi makanan
Rasa ASI berubah
sesuai dengan makanan yang dikonsumsi oleh seorang ibu (catatan : ‘mungkin’ rasa strewbery, jeruk, coklat, vanilla, kopi, dlsb) merupakan stimulasi bagi indra
pengecapan bayi.
Aliran ASI dari
payudara kadang deras sehingga membuat bayi gelagapan, tetapi ketika atau terkadang
kosong maka bayi harus mengisap lebih kuat sehingga stimulasi ini juga akan
"membuat bayi pintar" bagaimana dia harus mengatur strategi supaya
tetap mendapatkan ASI .
Selingan
ASI
dan Kafein
Seorang
ibu yang menyusui sebaiknya berhenti mengonsumsi kopi untuk sementara waktu,
dimana bayi belum memiliki kemampuan mencerna kafein dengan baik. Konsumsi kopi
yang mengandung kafein akan mengakibatkan akumulasi zat itu dalam tubuhnya,
akan menimbulkan gejala-gejala negatif yang terus terbawa hingga ia dewasa.
Penelitian
Penelitian
dilakukan oleh Dr Ruth Lawrence pengajar Universitas Rochester, New York, AS
yang dipublikasikan dalam Journal of
Caffeine Research.
Hasil penelitian
Hasil penelitian
Temuan
baru tersebut membantah hasil penelitian Universitas Harvard, yang menyatakan
ibu menyusui aman mengonsumsi kafein sekitar 300 mg per hari atau sekitar tiga
cangkir kopi.
Selain pada kopi, kafein biasa ditemukan terkandung dalam teh, cokelat, minuman bersoda, minuman penambah stamina, dan beberapa jenis obat tertentu.
Selain pada kopi, kafein biasa ditemukan terkandung dalam teh, cokelat, minuman bersoda, minuman penambah stamina, dan beberapa jenis obat tertentu.
(Sumber : www.mediaindonesia.com/read/2012/02/02)
Menghentikan
ASI
Masih ada anggapan
keliru dari kaum wanita tentang payudara, dimana banyak wanita yang enggan
memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya dikarenakan takut bentuk payudara
rusak atau kendor, anggapan seperti itu jelas salah, karena secara alamiah
kelenjar-kelenjar susu terbentuk begitu rupa sehingga seorang wanita
mengandung dan melahirkan, secara alamiah pula, kelenjar-kelanjar susu yang
berisi ASI juga harus "dikeluarkan" dan diminum bayi. (Kompas,
12 Pebruari 1994).
The American
Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi diberi ASI eksklusif sampai
usia enam bulan, selanjutnya, hingga usia 1 tahun, pemberian ASI didampingi
dengan jenis makanan lain.
Sedangkan menurut Peraturan
Pemerintah (PP) RI Nomor 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif yang disahkan
pada 1 Maret 2012 telah menjamin pemenuhan hak bayi dan perlindungan ibu
menyusui serta meningkatkan peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam
pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan. (Kompas, 17 Maret 2012).
Dengan
dikeluarkannya peraturan ini maka semua pihak harus mendukung ibu menyusui.
Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan wajib melakukan inisiasi menyusui
dini, menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruang rawat. Selain itu, ada juga
keharusan penyediaan ruang menyusui di tempat kerja dan fasilitas umum serta
pembatasan promosi susu formula. Bagi
yang tidak menyediakan, ada sanksi, mulai dari peringatan lisan, tertulis,
hingga pencabutan izin.
ASI penting bagi
kelangsungan hidup bayi. Inisiasi
menyusui dini dapat menekan kematian bayi baru lahir hingga 22 persen.
Riset Kesehatan
Dasar 2010 menyebutkan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif hingga umur 6 bulan
baru 15,3 persen. Makin tinggi kondisi ekonomi
keluarga, makin rendah tingkat pemberian ASI eksklusif. Tingkat pemberian ASI eksklusif tertinggi
terdapat pada kelompok keluarga termiskin sebesar 34,7 persen.
Inisiasi menyusui
dini yang dilakukan kurang dari 1 jam setelah bayi lahir hanya 29,3 persen. Menyusui dini kurang dari 1 jam lebih banyak
dilakukan ibu di pedesaan dengan tingkat ekonomi rendah. Bahkan, 11,1 persen
ibu baru menyusui setelah bayi berumur lebih dari 48 jam. Ini membuat kolostrum
yang mengandung antibodi terbuang.
Kondisi ini
mengkhawatirkan karena harga susu formula tidak murah, tidak sebanding dengan
pendapatan keluarga. Untuk menyiasati, banyak keluarga miskin mengurangi
takaran susu formula sehingga susu lebih encer.
Tingkat pemberian
air susu ibu eksklusif di Indonesia masih rendah dimana kondisi ini terjadi di
semua daerah dan kelompok ekonomi masyarakat. Rendahnya pengetahuan tentang
manfaat ASI dan gencarnya informasi susu formula membuat masa depan banyak anak
Indonesia dikorbankan.
Pemberian ASI yang
benar terdiri atas beberapa tahap, mulai dari inisiasi menyusui dini, pemberian
ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan, pemberian makanan pendamping ASI
setelah bayi berumur 6 bulan yang dibuat sendiri, dan menyusui hingga bayi
berumur 2 tahun. Banyak ibu tak
memberikan ASI dengan benar karena tak tahu manfaatnya.
Keunggulan
ASI
(a). Kandungan nutrisi yang unik sehingga tidak
dapat ditiru oleh susu formula apa pun. (b). Mempunyai jenis asam lemak untuk
perkembangan otak yang menyebabkan kemampuan melihat dan fungsi kognitif bayi
berkembang lebih awal. (c). Kolostrum berwarna kekuningan yang keluar dari
payudara pada beberapa jam pertama kehidupan -sering kali dianggap sebagai
cairan yang tidak cocok untuk bayi- sesungguhnya kaya akan sekretori
immunoglobulin A (Ig A) yang berfungsi melapisi saluran cerna agar kuman tidak
dapat masuk ke dalam aliran darah dan melindungi bayi sampai sistem imunnya
(sistem kekebalan tubuh) berfungsi dengan baik.
Saluran cerna bayi yang mendapat ASI mengandung banyak bakteri bifidobacteria
dan lactobacillus -bakteri menguntungkan- yang dapat mencegah pertumbuhan
organisme yang merugikan dan banyak dilaporkan mempunyai efek terhadap
peningkatan sistem imun (kekebalan) tubuh. Karena sistem imun bayi belum
sepenuhnya matang, kandungan ASI akan melengkapi kekurangan tersebut. Hal
tersebut tidak didapatkan pada bayi yang mendapat susu sapi. (d). Keluar langsung dari payudara sehingga selalu
steril dan tidak pernah terkontaminasi oleh air dan botol tercemar.
6
bulan pertama
Bayi dianjurkan
untuk disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan
dengan didampingi makanan pendamping ASI, lebih lama bayi mendapatkan ASI akan
memberikan efek proteksi yang lebih kuat.
Perlindungan
terhadap infeksi paling besar terjadi selama beberapa bulan pertama kehidupan
bayi yang mendapat ASI secara eksklusif, dimana zat kekebalan yang terdapat
dalam ASI berasal dari ibu yang ditransfer ke bayi untuk membantu mengatur
respons imun tubuh melawan infeksi.
Keuntungan
Adapun keuntungan menyusui
eksklusif selama 6 bulan terbukti :
(a). memberi risiko yang lebih kecil terhadap
berbagai penyakit infeksi (diare, infeksi saiuran napas, infeksi telinga,
pneumonia, infeksi saluran kemih) dan penyakit lainnya (obesitas, diabetes,
alergi, penyakit inflamasi saluran cerna) di kemudian hari.
(b). meningkatkan kadar antibodi di dalam
sirkulasi darah ibu sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi setelah
melahirkan (infeksi pasca-partus).
(c). air, jus, dan makanan lain secara umum tidak
dibutuhkan oleh bayi, sedangkan makanan padat dapat diperkenalkan saat bayi
berusia 6 bulan untuk melengkapi nutrisi ASI.
(d). Sesuai dengan perkembangan dan kematangan
organ saluran cerna, bayi harus diberikan makanan padat, terbukti dengan tetap memberikan
ASI yang didampingi oleh makanan padat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
untuk tumbuh dan berkembang sesuai usianya.
(e). Lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula
-saluran cerna dikatakan sehat apabila organ tersebut dapat menjalankan
fungsinya secara optimal- dimana proses pematangan saluran cerna distimulasi
oleh ASI.
(f). Berdasarkan kajian ilmiah tentang kaitan ASI
dengan jiwa dan intelektual, bahwa menyusui dapat berpengaruh terhadap
perkembangan intelektual anak karena memberikan pelekatan erat dan rasa nyaman
yang berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak, dimana anak yang disusui
mempunyai inteligensia dan emosi lebih matang yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan sosialnya di masyarakat. (g).
Kuman Lactobacillus adalah bakteri baik yang memberi perlindungan
pada usus bayi ternyata ditemukan juga dalam ASI. Adanya kehidupan bakteri baik
inilah yang membuat ASI diistilahkan sebagai "cairan hidup". Kelak
bakteri baik ini melindungi usus bayi dari berbagai macam penyakit yang masuk
melalui saluran pencernaan.
Selamat menyusui
untuk para ibu.
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber bacaan a.l. : Kompas
(18/3/2012, 2012/4/8, dan 2012/5/2), mediaindonesia.com/read/2012/03/01Bacaan terkait : ASI, kaitan dengan peran dan perlakuannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar