Senin, 17 September 2012

ASI, Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui?


Dikemas oleh Isamas54
Kandungan nutrisinya yang unik menyebabkan ASI memiliki keunggulan yang tidak dapat ditiru oleh susu formula apa pun.

Hamil dan melahirkan adalah merupakan anugerah dari Sang Pencipta yang seyogianya disyukuri dimana seorang ibu prosesnya sampai mempunyai anak adalah mengandung selama sembilan bulan, perjuangan saat melahirkan, dan selanjutnya proses menyusui melalui Air Susu Ibu (ASI).   ASI adalah merupakan nutrisi terbaik dan telengkap untuk bayi dimana nilai nutrisi ASI ini lebih lengkap dibanding susu formula karena mengandung lemak, karbohidrat, protein, dan air dalam jumlah yang tepat untuk pencernaan, perkembangan otak, dan pertumbuhan bayi.  Komposisi zat utama dalam ASI adalah laktosa 7gr/100ml, lemak 3,7-4,8gr/100ml, oligosakarida 10-12 gr/ltr, dan protein- 0,8-1,0gr/100ml.
Pada usia 16 minggu kehamilan plasenta (ari-ari) terbentuk dan semua kebutuhan bayi disalurkan melalui plasenta ini, sedangkan menyusui berfungsi menggantikan plasenta tersebut setelah masa`kelahiran.

Variasi makanan
Rasa ASI berubah sesuai dengan makanan yang dikonsumsi oleh seorang ibu (catatan : ‘mungkin’ rasa strewbery, jeruk, coklat, vanilla, kopi,  dlsb) merupakan stimulasi bagi indra pengecapan bayi.
Aliran ASI dari payudara kadang deras sehingga membuat bayi gelagapan, tetapi ketika atau terkadang kosong maka bayi harus mengisap lebih kuat sehingga stimulasi ini juga akan "membuat bayi pintar" bagaimana dia harus mengatur strategi supaya tetap mendapatkan ASI .

Selingan
ASI dan Kafein
Seorang ibu yang menyusui sebaiknya berhenti mengonsumsi kopi untuk sementara waktu, dimana bayi belum memiliki kemampuan mencerna kafein dengan baik. Konsumsi kopi yang mengandung kafein akan mengakibatkan akumulasi zat itu dalam tubuhnya, akan menimbulkan gejala-gejala negatif yang terus terbawa hingga ia dewasa.
Penelitian
Penelitian dilakukan oleh Dr Ruth Lawrence pengajar Universitas Rochester, New York, AS yang dipublikasikan dalam Journal of Caffeine Research.
Hasil penelitian
Temuan baru tersebut membantah hasil penelitian Universitas Harvard, yang menyatakan ibu menyusui aman mengonsumsi kafein sekitar 300 mg per hari atau sekitar tiga cangkir kopi.
Selain pada kopi, kafein biasa ditemukan terkandung dalam teh, cokelat, minuman bersoda, minuman penambah stamina, dan beberapa jenis obat tertentu. 
(Sumber : www.mediaindonesia.com/read/2012/02/02)

Menghentikan ASI
Masih ada anggapan keliru dari kaum wanita tentang payudara, dimana banyak wa­nita yang enggan memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi­nya dikarenakan takut bentuk payudara rusak atau kendor, anggapan seperti itu jelas salah, ka­rena secara alamiah kelenjar-­kelenjar susu terbentuk begitu rupa sehingga seorang wanita mengandung dan melahirkan, secara alamiah pula, kelenjar-kelanjar susu yang berisi ASI juga harus "dikeluarkan" dan diminum bayi.  (Kompas, 12 Pebruari 1994).
The American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi diberi ASI eksklusif sampai usia enam bulan, selanjutnya, hingga usia 1 tahun, pemberian ASI didampingi dengan jenis makanan lain.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah (PP) RI Nomor 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif yang disahkan pada 1 Maret 2012 telah menjamin pemenuhan hak bayi dan perlindungan ibu menyusui serta meningkatkan peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan. (Kompas, 17 Maret 2012).
Dengan dikeluarkannya peraturan ini maka semua pihak harus mendukung ibu me­nyusui. Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan wajib melakukan inisiasi menyusui dini, menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruang rawat. Selain itu, ada juga keharusan penyediaan ruang menyusui di tempat kerja dan fasilitas umum serta pembatasan promosi susu formula.  Bagi yang tidak menyediakan, ada sanksi, mulai dari peringatan lisan, tertulis, hingga pencabutan izin.
ASI penting bagi kelangsungan hidup bayi.  Inisiasi menyusui di­ni dapat menekan kematian bayi baru lahir hingga 22 persen.
Riset Kesehatan Dasar 2010 menyebutkan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif hingga umur 6 bu­lan baru 15,3 persen. Makin tinggi kondisi ekonomi keluarga, makin rendah tingkat pemberian ASI eksklusif.  Tingkat pemberian ASI eksklusif tertinggi terdapat pada kelompok keluarga termiskin sebesar 34,7 persen.
Inisiasi menyusui dini yang dilakukan kurang dari 1 jam setelah bayi lahir hanya 29,3 persen.  Menyusui dini kurang dari 1 jam lebih banyak dilakukan ibu di pedesaan dengan tingkat ekonomi rendah. Bahkan, 11,1 persen ibu baru menyusui setelah bayi berumur lebih dari 48 jam. Ini membuat kolostrum yang mengandung antibodi terbuang.
Kondisi ini mengkhawatirkan karena harga susu formula tidak murah, tidak sebanding dengan pendapatan keluarga. Untuk menyiasati, banyak keluarga miskin mengurangi takaran susu formu­la sehingga susu lebih encer.
Tingkat pemberian air susu ibu eksklusif di Indonesia masih rendah dimana kondisi ini terjadi di semua daerah dan kelompok ekonomi masyarakat. Rendahnya pengetahuan tentang manfaat ASI dan gencarnya informasi susu formula membuat masa depan banyak anak Indonesia dikorbankan.
Pemberian ASI yang benar terdiri atas beberapa tahap, mulai dari inisiasi menyusui dini, pem­berian ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan, pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berumur 6 bulan yang dibuat sendiri, dan menyusui hing­ga bayi berumur 2 tahun.  Banyak ibu tak memberikan ASI dengan benar karena tak tahu manfaatnya.

Keunggulan ASI
(a).  Kandungan nutrisi yang unik sehingga tidak dapat ditiru oleh susu formula apa pun. (b). Mempunyai jenis asam lemak untuk perkembangan otak yang menyebabkan kemampuan melihat dan fungsi kognitif bayi berkembang lebih awal. (c). Kolostrum berwarna kekuningan yang keluar dari payudara pada beberapa jam pertama kehidupan -sering kali dianggap sebagai cairan yang tidak cocok untuk bayi- sesungguhnya kaya akan sekretori immunoglobulin A (Ig A) yang berfungsi melapisi saluran cerna agar kuman tidak dapat masuk ke dalam aliran darah dan melindungi bayi sampai sistem imunnya (sistem kekebalan tubuh) berfungsi dengan baik.  Saluran cerna bayi yang mendapat ASI mengandung banyak bakteri bifidobacteria dan lactobacillus -bakteri menguntungkan- yang dapat mencegah pertumbuhan organisme yang merugikan dan banyak dilaporkan mempunyai efek terhadap peningkatan sistem imun (kekebalan) tubuh. Karena sistem imun bayi belum sepenuhnya matang, kandungan ASI akan melengkapi kekurangan tersebut. Hal tersebut tidak didapatkan pada bayi yang mendapat susu sapi. (d).  Keluar langsung dari payudara sehingga selalu steril dan tidak pernah terkontaminasi oleh air dan botol tercemar.

6 bulan pertama
 
Bayi dianjurkan untuk disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan dengan didampingi makanan pendamping ASI, lebih lama bayi mendapatkan ASI akan memberikan efek proteksi yang lebih kuat.
Perlindungan terhadap infeksi paling besar terjadi selama beberapa bulan pertama kehidupan bayi yang mendapat ASI secara eksklusif, dimana zat kekebalan yang terdapat dalam ASI berasal dari ibu yang ditransfer ke bayi untuk membantu mengatur respons imun tubuh melawan infeksi.
Keuntungan
Adapun keuntungan menyusui eksklusif selama 6 bulan terbukti :
(a).  memberi risiko yang lebih kecil terhadap berbagai penyakit infeksi (diare, infeksi saiuran napas, infeksi telinga, pneumonia, infeksi saluran kemih) dan penyakit lainnya (obesitas, diabetes, alergi, penyakit inflamasi saluran cerna) di kemudian hari.
(b).  meningkatkan kadar antibodi di dalam sirkulasi darah ibu sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi setelah melahirkan (infeksi pasca-partus).
(c).  air, jus, dan makanan lain secara umum tidak dibutuhkan oleh bayi, sedangkan makanan padat dapat diperkenalkan saat bayi berusia 6 bulan untuk melengkapi nutrisi ASI.
(d).  Sesuai dengan perkembangan dan kematangan organ saluran cerna, bayi harus diberikan makanan padat, terbukti dengan tetap memberikan ASI yang didampingi oleh makanan padat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi untuk tumbuh dan berkembang sesuai usianya.
(e).  Lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula -saluran cerna dikatakan sehat apabila organ terse­but dapat menjalankan fungsinya secara optimal- dimana proses pematangan saluran cerna distimulasi oleh ASI.
(f).  Berdasarkan kajian ilmiah tentang kaitan ASI dengan jiwa dan intelektual, bahwa menyusui dapat berpengaruh terhadap perkembangan intelektual anak karena memberikan pelekatan erat dan rasa nyaman yang berpengaruh terhadap perkembang­an emosi anak, dimana anak yang disusui mempunyai inteligensia dan emosi lebih matang yang sangat berpenga­ruh terhadap kehidupan sosialnya di masyarakat. (g).  Kuman Lactobacillus adalah bakteri baik yang memberi per­lindungan pada usus bayi ternyata ditemukan juga dalam ASI. Adanya kehidupan bakteri baik inilah yang membuat ASI diistilahkan sebagai "cairan hidup". Kelak bakteri baik ini melindungi usus bayi dari berbagai macam penyakit yang masuk melalui saluran pencernaan.

Selamat menyusui untuk para ibu.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber bacaan a.l. :  Kompas (18/3/2012, 2012/4/8, dan 2012/5/2), mediaindonesia.com/read/2012/03/01

Bacaan terkait : ASI, kaitan dengan peran dan perlakuannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar