Dikemas oleh : Isamas54
Bagaimana kaitan
antara perempuan dan olah raga, fitness, perasaan, matre, serta kaitan dengan
fantasi?
Pengertian mengenai
perempuan/wanita/cewe di sini, tentu tidak hanya nama atau julukan yang
diberikan ‘kepada pasangan, yang sedang mencari pasangan ataupun istri’, tetapi
yang namanya perempuan adalah berjenis kelamin wanita termasuk ibu, kakak,
adik, saudari, pejabat dan non pejabat, kaya-miskin, dllsb. yang kesemuanya cewe dengan khromosom xx. Tapi mungkin juga yang termasuk
‘ke-perempuan-perempuan-an’.
Bagaimana menurut
para ahli? …
(1). Perempuan dan olah raga
Penelitian
dilakukan oleh tim gabungan Universitas Oregon dan Universitas Bellarmine-AS,
dengan dipimpin tim adalah Paul Loprinzi dari Universitas Bellarmine. Penelitian melakukan pengamatan terhadap
1.000 partisipan pria dan 1.000 perempuan dan hasil penelitian dipublikasikan
secara daring lewat jurnal Preventive Medicine.
Hasil
penelitian
Rata-rata perempuan
lebih banyak menghabiskan waktu maksimal 18 menit untuk berolahraga, adapun
pria menghabiskan waktu untuk berolahraga secara teratur hingga 30 menit.
Profesor psikologi sosial dari Universitas Oregon, Bradley Cardinal,
menambahkan 30 menit merupakan waktu yang paling disarankan dalam berolahraga.
"Pesan kunci
dari (penelitian) ini ialah usahakan berolahraga hingga 30 menit setiap hari
karena mampu mengurangi risiko penyakit dan depresi," tukas Cardinal. (mediaindonesia.com/read/2012/04/04)
(2). Perempuan dan Perasaan
Masih ingat
ungkapan populer yang menyebutkan 'perempuan ingin dimengerti'? Hal itu terbukti secara ilmiah yang didasarkan
atas hasil penelitian.
Penelitian
Dilakukan Sekolah
Kedokteran Harvard dengan pimpinan tim adalah
psikolog Shiri Cohen. Penelitian
melibatkan 156 pasangan yang telah bersama minimal 3,5 tahun, selanjutnya
mengamati video diskusi seputar pendapat atas pasangan masing-masing.
Hasil
penelitian
Para perempuan
menunjukkan kepuasan ketika pasangan memahami dirinya, bahkan saat sedang marah
pun menunjukkan ia tetap respek atas pengertian pasangannya. Sebaliknya, pria
yang bisa memahami perasaan negatif pasangannya memiliki tingkat kepuasan
hubungan yang rendah. "Penting sekali bagi terapis untuk membantu
pasangan, terutama laki-laki, meningkatkan hubungan empatik dalam membaca emosi
positif satu sama lain," ujar peneliti. (Media Indonesia, 7 Maret 2012)
(3).
Perempuan dan Materi
Bukan celaan belaka jika terkadang perempuan dilekatkan
dengan kata matre.
Penelitian
Dilakukan melalui analisis Newcastle University-Inggris yang
melibatkan 1.534 perempuan bersuami atau yang memiliki pacar.
Hasil penelitian
Aspek pendapatan pasangan menjadi faktor signifikan dari
beberapa faktor yang memengaruhi kenikmatan seks mereka.
Menurut Thomas Pollet (Anggota peneliti dan ahli biologi evolusi), hal itu bisa dirunut dengan logika biologi evolusi bahwa perempuan harus berinvestasi waktu dan risiko pribadi pada setiap bayi yang dia lahirkan. "Karena itu, penting bagi mereka mendapatkan pasangan yang sukses dan sehat untuk meningkatkan kualitas keturunan. Kekayaanlah yang biasanya menjadi indikator kesuksesan," kata Pollet.
Hasil analisis Newcastle University-Inggris, atas survei kesehatan dan kehidupan keluarga di China yang menunjukkan perempuan lebih mudah merasakan kepuasan dengan pria berduit. (mediaindonesia.com/read/2012/05/05)
Menurut Thomas Pollet (Anggota peneliti dan ahli biologi evolusi), hal itu bisa dirunut dengan logika biologi evolusi bahwa perempuan harus berinvestasi waktu dan risiko pribadi pada setiap bayi yang dia lahirkan. "Karena itu, penting bagi mereka mendapatkan pasangan yang sukses dan sehat untuk meningkatkan kualitas keturunan. Kekayaanlah yang biasanya menjadi indikator kesuksesan," kata Pollet.
Hasil analisis Newcastle University-Inggris, atas survei kesehatan dan kehidupan keluarga di China yang menunjukkan perempuan lebih mudah merasakan kepuasan dengan pria berduit. (mediaindonesia.com/read/2012/05/05)
(5).
Perempuan dan fitness
Perempuan ternyata bisa mendapatkan
kepuasan biologis lewat berolahraga di tempat kebugaran.
Penelitian
Penelitian
Penelitian dilakukan melalui studi Indiana University yang mewawancarai
124 perempuan yang berpengalaman mencapai orgasme lewat olahraga (exercise
induced orgasm/EIO) dan 246 orang yang pernah mengalami kesenangan seksual
melalui olahraga (exercise induced sexual pleasure/EISP).
Hasil penelitian
Hasil penelitian
Hasil penelitian yaitu 4 dari 10 perempuan itu mengaku
mendapatkan EIO ataupun EISP selama berolahraga lebih dari 10 kali, sedangkan 1
dari 5 responden mengatakan 'kehilangan kontrol' di tempat umum. Mayoritas dari
mereka bahkan tidak berpikir tentang seks pada saat latihan itu.
Fenomena itu digambarkan sebagai coregasm. Responden mendapatkan kenikmatan seksual saat berolahraga yang melibatkan otot inti perut, antara lain angkat beban, yoga, bersepeda, dan panjat tiang atau tali.
"Mungkin, latihan bermanfaat bagi kesehatan juga berpotensi meningkatkan daya seks perempuan," ujar ketua peneliti Debby Herbenick dalam jurnal Sexual and Relational Therapy. (mediaindonesia.com/read/2012/03/25)
Fenomena itu digambarkan sebagai coregasm. Responden mendapatkan kenikmatan seksual saat berolahraga yang melibatkan otot inti perut, antara lain angkat beban, yoga, bersepeda, dan panjat tiang atau tali.
"Mungkin, latihan bermanfaat bagi kesehatan juga berpotensi meningkatkan daya seks perempuan," ujar ketua peneliti Debby Herbenick dalam jurnal Sexual and Relational Therapy. (mediaindonesia.com/read/2012/03/25)
Selingan … (boleh baca boleh tidak)
Memang kurang ada hubungannya, tapi
nggk apalah, tapi ada kaitannya dengan yang menerima penghargaan
Woman of the Year, artinya masih ada women-women-nya,
lah. Beginih …
Inilah
barangkali acara paling "jorok" yang pernah terjadi di kampus
Universitas Harvard, AS. Siapa saja yang pernah menonton film Hurry Met Sally yang pemegang peran
utama wanitanya Meg Ryan (kini 30) itu, pasti masih ingat salah satu adegan
paling mengesankan di film ini. Di situ, dalam scbuah adegan di restoran, Ryan
di depan lawan mainnya berakting tengah orgasme, merintih, mengerang, sebelum
akhirnya berteriak lepas sampai mengejutkan pengunjung restoran lainnya.
Nakh,
pekan lalu dia menerima penghargaan Woman
of the Year di Harvard dari kelompok-kelompok teater di universitas
tersebut. Pada acara pemberian hadiah. Pembawa acara meminta Meg Ryan untuk
mengulungi adegan tersebut di depan hadirin.
Hah?
Wanita lincah itu tentu saja terperanjat. Tapi pembawa acara menenangkannya,
maksudnya Ryan kali ini cuma disuruh memberi aba-aba pada seluruh hadirin - pendeknya menyihir hadirin - agar
mereka mengeluarkan ekspresi seperti tengah orgasme seperti dilakukannya dulu
dalam When Harry Met Sally. Para
mahasiswa itu pun dibagi dalam tiga bagian, semua harus menuruti aba-aba Meg
Ryan.
Mulanya
agak ragu-ragu, namun kemudian Ryan memberi isyarat juga agar direspons para
mahasiswa. Ruangan pun kemudian seperti bergetar, oleh suara
"orgasme" massal. Para mahasiswa ramai-ramai mengerang, merintih,
menjerit (yang wanita), dan berteriak (yang pria - meski wanita ada juga, khususnya
yang punya kecenderungan histeris)
"Tadinya
saya pikir saya telah lupa bagaimana melakukan hal yang memalukan itu," ujar Meg Ryan seusai acara
tersebut, sambil mlap keringatnya.
Dan
golongan pria, yang terpilih sebagai Man of the Year adalah Tom Cruice. Sorry, ini kisah lama … (Kompas 20/2/1993)
(6). Perempuan dan Fantasi
Penelitian
Dilakukan melalui studi
University of Lethbridge di Alberta-Kanada yang melibatkan 27 perempuan yang
tidak memiliki pasangan. Mereka diberi buku harian daring yang harus diisi
catatan fantasi seksual mereka selama satu bulan. Periode menstruasi pun
dipertimbangkan untuk mengetahui kemungkinan masa ovulasi atau masa subur.
Selama 10 hari, setiap responden dites secara pribadi tentang kesuburannya.
Hasil
penelitian
Perempuan
terdeteksi berfantasi rata-rata 0,77 kali sehari, frekuensi fantasi itu
meningkat cukup drastis, rata-rata sekitar 1,3 kali per hari pada masa subur.
Namun, jenis fantasi pada perempuan agak berbeda dari partner laki-lakinya yang
cenderung liar.
"Mereka
(perempuan) masih fokus pada sisi emosi dan perasaan yang mereka miliki terhadap pasangan dalam
berfantasi," ujar peneliti Samantha
Dawson. (Media Indonesia, 31 Maret 2012)
Bersambung ke Bagian
2 (menyusul)
Keterangan
gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber bacaan :
tervantum dalam bacaan.
Topik sebelumnya
: (5). Kebahagiaan, beserta situasi, kondisi dan motivasi seseorang
Topik selanjutnya : (7). Cinta dan problematikanya
Topik selanjutnya : (7). Cinta dan problematikanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar