Sabtu, 24 Maret 2012

Tomcat, Kumbang Penyebab Kulit Melepuh.


Serangga kumbang berna­ma tomcat telah meresahkan beberapa tempat di wilayah Surabaya dimana "monster" kecil ini dapat menimbulkan kulit seperti luka bakar yang relatif menyakitkan bila terkena cairan dari tubuhnya.

Di wilayah Surabaya-Jawa Timur, serangan jenis serangga ini kian mengganas dan tercatat 48 warga Surabaya tersengat serangga tersebut yang berobat ke puskesmas (ada 6 puskesmas Medokan Ayu, Keputih, Pakis, Kenjeran, PacarKeling, dan Sidotopo Wetan) dan diperkirakan, jumlah pasien akan meningkat.

Bentuk morfologi
Serangga Tomcat (Paederus litolorus)  dengan nama lain adalah kumbang rove (rove beetle), juga biasa disebut semut semai, semut kayap, atau charlie.
Panjang sekitar 1,5 sentimeler, tubuh pipih dan berbulu halus.  Sayap tidak sempurna dan berwarna gelap.  Warna dasar cokelat muda dengan garis merah-hitam.  Sepintas mirip semut angkrang.
Bila merasa terancam, dia menaikkan bagian perut (abdomen) sehingga tampak seperti kalajengking
Habitat
Serangga ini banyak ditemukan pada tanaman padi, jagung, dan kedelai. Pada tanaman yang be­lum pernah terkena pestisida kimia sehingga pengendaliannya disarankan menggunakan pestisida organik.
Sebenarnya serangga ini menguntungkan bagi petani karena tomcat memakan inang serangga semua jenis hama yang merugikan tanaman pertanian, disamping itu predator ini tidak memakan tanaman pertanian sehingga seharusnya perlu dilindungi keberadaannya.
Penyebaran
Di luar negeri : Australia, Malaysia, Sri Lanka, Uganda, Argentina , Brasil, Prancis, Venezuela, Ekuador, Afrika Tengah, India
Di Indonesia : Tulungagung-JawaTimur, Kota Gresik-JawaTimur, Surabaya (Kenjeran, Pakuwon Surabaya,  Wonorejo).
Bahaya

Tomcat membahayakan khussnya bagi manusia bukan lewat gigitan melainkan hanya bersentuhan.  serangga ini mengeluarkan cairan hemolimf atau toksin, dimana kulit akan melepuh berwarna merah seperti luka bakar jika terkena kulit.  Reaksi alergi terjadi sekitar 12 hingga 36 jam dan waktu yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan juga tergantung dari tingkat keparahannya.

Wilayah serangan
Telah menye­rang 13 kecamatan di Kota Surabaya, dan sampai (19/3) sudah ada 26 titik wilayah, umumnya keberadaan serangga tersebut berasal dari lingkungan perumahan seperti di daerah Plemahan dan Kenjeran, kawasan apartemen Pakuwon City Surabaya, menyerang sejumlah siswa di SD Al Muttaqien di Jalan Memet Sastrawirya, Kompleks Perumahan Dinas TNI-AL Kenjeran.
Serangga tersebut muncul di perumahan karena habitat asli mereka menipis, sebenarnya predator wereng tetapi karena sekarang padinya sudah tidak ada jadi mereka mengungsi ke permukiman, selain itu kemunculannya dipicu tingginya curah hujan.
Dampak serangan
Dari total 48 pasien itu memang belum ada yang tingkat keparahannya tinggi, sebanyak 11 pasien di Puskesmas Kenjeran sudah dinyatakan sembuh.
Selain di Surabaya, tomcat juga pernah menyerang warga Tulungagung pada 2004 (260 orang penderita), 2008 warga Gresik (50 orang penderita).

Penanganan serangan
Penanganan yang telah dilakukan Dinas Pertanian Surabaya antara lain : (a).  pihaknya memberikan obat antialergi  (b).  menurunkan tim ke sejumlah kawasan un­tuk melakukan penyemprotan pestisida nabati yang tidak membayakan bagi kesehatan dengan target agar warga tidak resah, karena itu tim diterjunkan di beberapa wi-layah termasuk malam hari.
Meski banyak laporan yang masuk, belum dibentuk tim khusus untuk penanganan atau hanya memberdayakan keberadaan satgas pemberantasan ulat bulu untuk mengatasi kumbang tomcat dengan alasan karena secara teknis sama dengan membasmiulat bulu.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, telah mengeluarkan Surat edaran yang berisi petunjuk penanganan pasien yang diserang tomcat dan upaya agar petugas puskesmas melakukan penyuluhan ke masyarakat terkait dengan kejadian tersebut.  Kalau ada kasus mereka bisa segera mengenali gejalanya dan berobat ke puskesmas untuk pertolongan pertama.
Masyarakat dihimbau untuk tidak terlalu risau.
Nama lain dari Tomcat adalah jenis pesawat F-14 Tomcat (gambar)

Cara penanganan
(a).  Jangan menggosok kulit dan mata bila terkena, untuk tangan yang semula dihinggapi tomcat dibersihkan dengan air mengalir dan sabun, lantas cuci kembali hingga bersih. (b).  Bila kumbang berada di kulit, jangan dimatikan agar racun tidak mengenai kulit, jangan dipukul seperti nyamuk. (c).  Jangan sekali-kali kulit yang terkena tomcat digaruk atau malah ditaburi bedak, sebab tindakan itu malah bisa memunculkan infeksi sekunder.(d).  Singkirkan dengan dengan ditiup, meggunakan kertas untuk mengambil kumbang, atau disentil supaya cairan tubuhnya tidak keluar dan mengenai kulit. Masukkan ke plastik dengan hati-hati lalu buang. (e).  Usahakan pintu selalu tertutup, jendela diberi kasa nyamuk, gunakan kelambu saat tidur, Jangan mengenakan pakaian terbuka, dan padamkan lampu agar serangga tersebut tidak bisa masuk. (f).  Jika banyak sekali serangga itu, nyalakan lampu yang ditutup pelindung untuk mencegah kumbang jatuh mengenai kita. (g).  Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang tidak terawat.

Apabila sudah ada gejala dan tidak sembuh/berkurang, segera datang ke pelayanan kesehatan terdekat.

Keterangan gambar sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber a.l :  Jawa Pos 20/3/ 2012, Media Indonesia 21/3/2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar