Minggu, 29 Januari 2012

Modifikasi Ban dan Kode pada Velek


Velek atau velg dan Ban merupakan komponen yang tidak terpisahkan ketika memodifikasi mobil dimana keduanya memiliki motif dan desain yang sangat beragam sehingga harus pandai dalam memadukannya.

Dalam memilih kedua komponen ini harus mempertimbangkan tujuannya, apakah untuk keperluan harian, kompetisi atau untuk kontes sebagai carshow, dimana semuanya harus serasi karena secara tidak langsung menunjukkan jati diri pemiliknya.

Faktor kenyamanan dan penampilan
Pabrikan mobil umumnya memasangkan ban pada mobil produksinya dengan velek dan ban OEM (Original Equipment Manufacturer) sesuai dengan karakter mobil.  Untuk mobil yang diproduksi masal biasanya menggunakan ban yang lebih ditujukan untuk kenyamanan, faktor keselamatan dan faktor keawetan komponen kendaraan, oleh karena itu kendaraan yang dijual dibekali ban yang berprofil tebal.
Berbeda dengan kendaraan-kendaraan sekelas Ferrari, Lamborghini, Porsche dan kendaraan eksotis lainnya yang dibuat untuk tujuan performa dan gaya hidup, maka ban dan velek yang digunakan rata-rata berukuran diameter besar dengan ban berprofil rendah alias ban tipis.
 
Ban dengan spesifikasi tersebut ditujukan untuk mendapatkan traksi, akselerasi serta kelincahan bermanuver dengan faktor safety yang sangat tinggi untuk mengimbangi kemampuan kendaraan yang bersangkutan, sedangkan faktor kenyamanan mungkin berada pada urutan kesekian, sehingga jangan harapkan mendapat kenyamanan pada kendaraan-kendaraan eksotis tersebut (dari segi ban dan velek). Namun kendaraan eksotis tadi sangat indah dipandang.

Modifikasi ban dan velek
Sebelum melaksanakan niat untuk modifikasi tersebut sebaiknya pahami dulu kode-kode yang ada pada ban. Perlu diperhatikan apabila ingin menaikkan diameter roda mobil, sebaiknya tidak lebih dari dua inci lebih besar dari ukuran standar OEM - itu kalau masih peduli faktor kenyamanan -, misalnya jika mobil menggunakan velek ukuran 16 inci, maka sebaiknya pembesaran tidak lebih dari plus dua (+2) yaitu 18 inci.

Kode pada velek
Bahasa velek umumnya lebih sederhana dibanding bahasa ban, contoh: sebuah velek tertera kode 7 1/2 (7.5) x 17 kemudian 4/114.3 dan ET +40.
Angka 7.5 pada rangkaian kode 7.5 x 17 merupakan lebar velek dalam satuan inci sementara angka 17 merupakan diameter velek dalam satuan inci. Arti angka 7.5 x 17 berarti velek memiliki lebar 7,5 inci dengan diameter 17 inci.
Rangkaian kode 4/114.3 merupakan kode untuk menunjukkan jumlah baut yaitu 4 baut dan 114.3 merupakan kode untuk PCD (Pitch Circle Diameter) yaitu diameter pola lingkaran posisi baut dalam satuan milimeter. Jadi jika ada kode 5/112, berarti velek tersebut memiliki 5 lubang baut dengan PCD 112 mm.
Kode ET merupakan ukuran offset velek. Velek memiliki dua bibir yaitu bibir luar dan bibir dalam. Jika dudukan baut velek berada tepat di tengah-tengah antara bibir luar dan bibir dalam (centerline) berarti velek memiliki offset 0.
Posisi dudukan baut velek semakin ke arah luar berarti velek memiliki offset positif demikian pula sebaliknya jika posisi dudukan roda cenderung lebih ke arah dalam berarti negatif. Jadi jika pada velek tertulis ET +40 itu artinya posisi dudukan baut roda pada velek bergeser ke luar sejauh 40 mm.

Kesalahan pemilihan
Umumnya pemilik kendaraan jarang melakukan kesalahan dalam memilih ukuran ban dan velek serta ukuran PCD, akan tetapi kerap lalai mengukur offset-nya hingga baru diketahui problemnya setelah ban dan velek siap dipasang atau bahkan setelah dipasang pada kendaraan, seperti :
(a)  Mentoknya ban dengan komponen bodi kendaraan (kebanyakan masalah yang dijumpai) seperti pada bibir spakbor atau fender, piring dudukan pegas suspensi atau dinding apron maupun dinding rumah roda akibat melupakan faktor offset.  Biasa menyiasatinya dengan menambahkan spacer agar ban tidak mentok, namun penggunaan spacer membuat velek memiliki potensi bergeser dari posisinya karena tumpuan velek hanya bergantung pada ikatan baut-baut roda.  Seharusnya velek tersebut menempel dengan sempurna pada dudukan roda dan tertahan oleh tonjolan poros roda agar posisi roda tetap center pada dudukannya.
(b).  Saat memasang velek - perhatikan lubang tengah velek dan tonjolan pada dudukan velek - idealnya antara lubang tengah pada velek dan tonjolan hub roda harus masuk secara presisi. Jika ada celah sebaiknya meminta ring tambahan untuk di pasang pada center hub roda untuk membantu velek tetap center terhadap poros roda.

Karena umumnya kendaraan dengan velek besar ini digunakan pada mobil-mobil 'mahal' maka banyak para pemilik kendaraan menaikkan ukuran ban dan veleknya agar setidaknya mendekati tampilan mobil-mobil sport eksotis.

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber editing : www.mediaindonesia.com  29/12/2011

Berita terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar