Jumat, 08 Oktober 2010

SEMEN BAGIAN 2 : BETON SI PEMBENTUK BANGUNAN YANG KOKOH

Dikemas oleh isamas54
Secara umum Beton adalah merupakan hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat.  Pada proses terbentuknya beton, semen dan air akan membentuk pasta semen yang berfungsi sebagai perekat/pengikat dalam proses pengerasan. Sedangkan mengenai pengertian Beton bertulang adalah merupakan salah satu bentuk pengolahan struktur beton yang di dalamnya terdapat kerangka besi (baja) supaya kuat.
Pengertian
Beton adalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat. Kadang-kadang juga ditambah bahan tambahan yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia dengan perbandingan tertentu. Pada proses terbentuknya beton, semen dan air akan membentuk pasta semen yang berfungsi sebagai perekat/pengikat dalam proses pengerasan.
Pada proses pengerasan, pasta semen dan agregat halus (pasir) akan membentuk mortar yang akan menutup rongga-rongga antara agregat kasar (kerikil atau batu pecah), sedangkan pori-pori antara agregat halus diisi oleh pasta semen yang merupakan campuran antara semen dengan air sehingga butiran-butiran agregat saling terikat dengan kuat dan terbentuklah suatu massa yang kompak/padat.
Jenis–Jenis Beton
Ada bermacam–macam jenis beton, yaitu :
a. Beton Ringan. Beton ringan adalah beton yang dibuat dengan beban mati dan kemampuan penghantaran panas yang lebih kecil dengan berat jenis kurang dari 1800 kg/m3.
b. Beton Massa. Beton massa adalah beton yang dituang dalam volume besar, yaitu
perbandingan antara volume dan luas permukaannya besar. Biasanya beton massa dimensinya lebih dari 60 cm.
c.Ferosemen adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan suatu tulangan berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktilitas pada mortar semen.
d. Beton Serat (Fibre Concrete). Beton Serat adalah bagian komposit yang terdiri dari dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat dalam beton ini berfungsi mencegah retak– retak sehingga menjadikan beton lebih daktail daripada beton biasa.
e. Beton Non Pasir (No-Fines Concrete). Beton Non Pasir adalah bentuk sederhana dari jenis beton ringan yang diperoleh dengan cara menghilangkan bagian halus agregat pada pembuatan beton. Tidak adanya agregat halus dalam campuran menghasilkan suatu sistem berupa keseragaman rongga yang terdistribusi di dalam massa beton serta berkurangnya berat jenis beton.
f. Beton Siklop. Beton Siklop adalah beton normal/beton biasa yang menggunakan ukuran agregat yang relatif besar. Ukuran agregat kasar dapat mencapai 20 cm, namun proporsi agregat yang lebih besar ini sebaiknya tidak lebih dari 20 % agregat seluruhnya.
g. Beton Hampa. Beton Hampa adalah beton yang setelah diaduk, dituang, dan dipadatkan sebagaimana beton biasa, air sisa reaksi disedot dengan cara khusus yang disebut cara vacuum. Air yang tertinggal hanya air yang dipakai untuk reaksi dengan semen sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
h. Beton Mortar. Beton Mortar adalah adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekat, dan air. Mortar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : mortar lumpur, mortar kapur, dan mortar semen.
Keterangan Gambar : gambar sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.  Apakah bangunan-bangunan dalam gambar dibangun oleh semen atau beton bertulang? "Memang membangun lebih susah daripada menghaancurkan".
Sifat–Sifat Beton
Beton Segar
Hal–hal penting yang berkaitan dengan sifat–sifat beton segar adalah :
1. Kemudahan pengerjaan (workability)
Sifat ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan adukan untuk diaduk, diangkut, dituang, dan dipadatkan.
Unsur–unsur yang mempengaruhi sifat kemudahan pengerjaan beton segar, yaitu : (a). Jumlah air yang dipakai dalam campuran adukan beton (b). Makin banyak air yang dipakai makin mudah beton segar dikerjakan (c). Penambahan semen kedalam campuran yang diikuti dengan bertambahnya air pada campuran untuk memperoleh nilai fas tetap (d). Gradasi campuran pasir dan kerikil (e). Pemakaian butir maksimum kerikil (f). Pemakaian butir–butir batuan yang bulat
2. Pemisahan kerikil
Kecenderungan butir–butir kerikil untuk memisahkan diri dari campuran adukan beton disebutsegregation. Kecenderungan pemisahan kerikil dapat diperbesar dengan cara : (a). Mengurangi semen pada campuran adukan beton (b). Menambah jumlah air (c). Memperbesar butir kerikil (d). Memperkasar permukaan kerikil
Beton bertulang
Beton bertulang adalah merupakan salah satu bentuk pengolahan struktur beton yang di dalamnya terdapat kerangka besi (baja) supaya kuat. Adapun fungsi dari besi/baja pada konstruksi beton bertulang adalah sebagai penahan tegangan tarik dikarenakan beton hanya kuat terhadap gaya tekan. Sehingga dengan demikian bangunan atau kontruksi yang dibuat dengan kerangka beton bertulang relative tahan terhadap tegangan tarik dan gaya tekan.
Sebelum melaksanakan pekerjaan beton bertulang terlebih dahulu kita menghitung kebutuhan volume material besi beton sehingga dapat dipersiapkan sebelumnya dengan jumlah yang tepat.
Untuk menambah pengetahuan dalam beton-membeton (secara teknis) dapat dilihat sumber-sumber sebagai berikut :
Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang
Cara menghitung volume besi beton bertulang
Perhitungan Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang II
Pengaruh Korosi Baja Tulangan pada Kekuatan Balok Beton Bertulang
Sumber a.l : www.scribd.com yang bersumber dari Kardiyono Tjokrodimuljo dalam “Teknologi Beton”

Lihat cerita sebelumnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar