Jumat, 08 Oktober 2010

THE BEATLES BAGIAN 1 : DIKENAL LEWAT BANYAKNYA PERMINTAAN PIRINGAN HITAM

Dikemas oleh Isamas54
The Beatles adalah salah satu grup musik rock populer sekaligus paling berpengaruh di era modern. Beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr.  Kebanyakan lagu mereka ditulis oleh Lennon dan McCartney. Popularitas mereka sedemikian tingginya di Britania Raya sehingga di tahun 1963 pers menelurkan istilah "Beatlemania".  Mereka juga kemudian meraih sukses di Amerika Serikat dan seluruh dunia.
Sejarah pembentukannya
Dibentuk di Liverpool tahun 1959 dengan formasi awal John Lennon (Vokal, Gitar), Paul Mc Cartney (Vokal, Gitar), George Harrison (Vokal, Gitar), Stuart Sutcliffe (Bass) dan Pete Best (Drum). Namun tak lama kemudian Stuart Sutcliffe mengundurkan diri (hijrah ke Jerman dan menikahi Astrid Kircherr dan meninggal disana tahun 1962 akibat pendarahan di otak). Lalu pada tahun 1962 Pete Best hengkang dari The Beatles, dan posisinya digantikan oleh Richard Starkey alias Ringo Starr
Manager The Beatles, Brian Eipstein, pertama kali mengenal Beatles lewat banyaknya request pembeli piringan hitam di toko musiknya. Pertama kali Brian mencoba menawarkan Beatles kepada Decca Record, label besar perusahaan rekaman kala itu. Audisi bisa didapat, hanya saja manajemen Decca berpendapat bahwa kelompok musik gitar sudah lewat masa tenarnya. Kendati keempat pemuda menjadi patah arang, Brian akhirnya bisa mendapatkan audisi bagi mereka di satu label rekaman, Parlophone, yang sejatinya adalah perusahaan rekaman untuk siaran radio. George Martin, manajer Parlophone, setuju, dan dimulailah perekaman untuk album pertama The Beatles yang bertajuk "Please Please Me". Lagu Please Please Me dan Love Me Do merupakan andalan untuk album tersebut.
Album pertama The Beatles dengan titel PLEASE PLEASE ME, dengan hit single Please Please Me dan Love Me Do pada 1963. Selanjutnya, album demi album berhasil dihasilkan oleh The Beatles, diantaranya WITH THE BEATLES (1963), A HARD DAY'S NIGHT (1964), BEATLES FOR SALE (1964), HELP! (1965), RUBBER SOUL (1965), REVOLVER (1966), SGT. PEPPER'S LONELY HEARTS CLUB BAND (1967), MAGICAL MYSTERY TOUR (1967), THE BEATLES (1968), YELLOW SUBMARINE (1969), ABBEY ROAD (1969), LET IT BE (1970).
The Beatles bahkan mampu menjual lebih satu milyar kopi albumnya di seluruh dunia, sebuah prestasi yang sulit ditandingi oleh grup band saat ini.
Keterangan Gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Perkembangan dan karir
Dalam album-album klasik mereka, seperti Revolver atau Sgt Pepper, lagu-lagunya tetap segar, harmoninya ketat, energinya menyebar, meski direkam dengan perlengkapan kuno tiga dekade lalu. Mereka juga merupakan wakil terkemuka dari tahun 1960-an, sebuah era yang mungkin dicaci para politisi modern. Namun bagi mereka yang hidup di era tersebut - dari bagi banyak orang yang tidak mengalaminya - tetap bertahan sebagai Impian yang sulit dipercaya tentang kebebasan dan kebahagiaan yang serba cemerlang. Di masa-masa gelap sesudahnya, bukan hanya sekadar fans, sederhana yang percaya bahwa terbentuknya kembali The Beatles bak kembalinya surga yang hilang. Sejak perpecahan "The Beatles yang pedih pada tahun 1970, jarang ada impresario besar yang tidak pernah memimpikan untuk bisa membujuk bersatunya kembali The Beatles di panggung. Sepanjang periode 1970-an, promotor New York Sid Bernstein, secara teratur memberi tawaran tiap tahun lewat surat terbuka satu halaman penuh di The New York Times, yang berarti biaya iklan jutaan tiap tahun. Ketika jelas bahwa. sekadar iming-iming uang saja tidak bisa menimbulkan keajaiban, dilakukan imbauan terhadap kesadaran kolektif The Beatles, dengan tawaran akan menyumbangkan sebagian dari dana yang akan dihasilkan untuk program sosial kemanusiaan.
Pada tahun 1980, ketika krisis pengungsi Kamboja sedang di puncak, imbauan bagi reuni The Beatles demi pengumpulan dana tunggal dilakukan secara pribadi oleh Sekjen PBB. Sampai Desember 1980, hambatan yang paling sulit ditembus adalah Lennon - sukma dari grup band itu. Lennon tidak terusik, dan tetap asyik-masyuk bersama Yoko Ono di lempat "persunyian" mereka di apartemen New York, di mana Lennon berusaha menjalani hidup normal sebagai seorang ayah dan suami.
Lennon benci menjadi anggota The Beatles, bahkan sebelum mereka jadi terkenal, dan merasa panas dan terkungkung ketika menjadi bintang top dalam "pakaian monyet." Baginya, Beatlemania lebih seperti hukuman penjara, dan telah merampas sebuah era hidupnya yang tak bisa diraihnya lagi. "Kami memberikan segala-galanya selama 10 tahun." Itu biasa dikatakan Lennon dengan pedih. "Kami telah memberikan diri kami. Jika Kami berkumpul kembali, kami hanya akan menjadi empat orang tua yang bulukan." Dalam kenyataannya, pernah terjadi beberapa reuni sebagian pada awal 1970-an, seperti ketika Starr membuat sebuah album bersama McCartney dan Harrison, masing-masing bermain di jalur (track) rekam yang berbeda. Namun. tidak ada rekonsiliasi dalam sumber kreasi band tersebut - kemitraan penulisan lagu antara Lennon dan McCartney." Mereka sudah dalam konflik hampir sejak hari pertama mereka bertemu sebagian anak sekolah tahun 1957; Lennon yang suka bicara pedas dengan McCartney yang bermulut manis. Suatu ketegangan dalam antara keduanya justru menciptakan harmoni sempurna.
Namun mulai tahun 1968, di tengah kericuhan pengelolaan Apple dan disertai persaingan tuntutan para istri dun keluarga - keseimbangan yang rawan itu pecah untuk selamanya. Ponyebab pertengkaran terakhir mereka sulit dimengerti, bahkan hingga saat ini. Setelah berusaha menekan perasaannya yang suka berontak demi kebaikan bersama The Beatles, Lennon jadi sangat marah ketika McCartney malah mendahului dia dengan membuat album solo pada 1970. Di sisi lain, McCartney tersinggung penunjukan manajer baru, Alien Klein, yang dilakukan Lennon secara sepihak. Belum lagi menyebut kecaman Lennon yang pedas terhadap lagu-lagu "manis" McCartney, seperti Michelle dan When I'm 64, walaupun Lennon tidak menolak royalti yang diterimanya lewat kredit penulisan lagu bersama mereka. Bahkan sesudah perpecahan resmi, saling balas antara Lennon dan, McCartney berjalan terus. Album solo Lennon Imagine memasukkan sebuah track yang dinamai How Do You Sleep? Itu merupakan sebuah sindiran kasar terhadap apa yang dianggap sebagai citarasa hambar yang berbelit-belit dari McCartney, yang menampilkan Harrison di gitar pendukung.
Sekian dulu, ................... kita kanjutkan ke Bagian 2
Sumber Bacaan a.l : Wikipedia dan Harian Kompas, 24 Januari 1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar