Kamis, 28 Oktober 2010

THE BEATLES BAGIAN 2 : PERJALANAN SEJARAH SEBUAH GROUP BAND BESAR

Mungkin tidak banyak yang mengetahui, lagu pertama yang direkam Beatles dalam sesi percobaan tanggal 6 Juni 1962 di Studio EMI di Abbey Road (London) adalah Besamo Mucho. Ketika masuk ke halaman parkir studio, orang-orang EMI masih ingat ke-4 Beatles itu mengendarai van putih, kurus, dan kelihatan tidak sehat, juga peralatan mereka termasuk kuno, meski pengalaman mereka manggung di Hamburg dan Liverpool, boleh dibilang "karatan" untuk ukuran band waktu itu.
Selain Besamo Mucho, lagu rekaman percobaan yang diberikan oleh George Martin (produser) termasuk juga Love Me Do, Ask Me Why dan PS I Love You. Melihat mutu dan kelakuan kuartet muda itu, Martin tanpa ragu-ragu langsung mengikat mereka dengan kontrak. Tetapi Martin memberikan syarat, pemain drum Beatles waktu itu, Pete Best, harus digantikan Ringo. John, Paul dan George, juga manajer mereka, Brian Epstein, dengan berat hati akhirnya menyetujui syarat Martin.


Single Beatles pertama dirilis 5 Oktober 1962, terdiri dari Love Me Do, PS I Love You. Single Ini langsung masuk ke urutan ke-17, sebuah debut lumayan untuk ukuran waktu itu, Baru pada tahun 1963 Beatles menegaskan diri sebagai satu-satunya grup paling terkenal di dunia, melalui dua albumnya yang legendaris, Please Please Me dan With The Beatles. Tahun 1964 menjadi tahun tersibuk bagi Beatles karena menjalani tur dunia, termasuk ke Amerika. Want To Hold Your Hand di Amerika menduduki tangga pertama selama tiga pekan beturut-turut, bahkan lima lagu mereka menduduki lima teratas dalam Top Ten. Tahun 1967 merupakan puncak kreativitas Beatles, yang menelorkan album Sgt Pepper's Lonely Hearts Club Band, album yang disanjung dan dikaji ratusan buku oleh para artis/pengamat kesenian. Inilah album yang menandai "progresi" Beatles sebagai band yang pada tahun 1962 masih mentah dan kurang pengalaman, yang mengubah wajah musik populer secara drastis. Album ini menjadi cermin apa yang terjadi tahun 1967, sebagai sebuah masterpice yang berhasil menangkap gejala-gejala sosial yang dialami generasi baru, generasi bunga, atau generasi the sixties. Pakaian yang dikenakan untuk cover album itu menjadi parade fesyen temporer kala itu.
Album inilah yang melahirkan sebuah adjective yang tepat untuk menangkap semangat zaman generasi muda kala itu psikedelik.  Obat bius narkotika mulai banyak melanda generasi muda waktu itu.
Dari segi teknis rekaman, dengarlah kata Jerry Boys, teknisi yang membantu, pembuatan album itu "Jika Anda dengarkan album itu sekarang, ada bunyi-bunyian yang tidak akan pernah lagi bisa dibuat bahkan dengan alat rekam berkomputer dengan 48-jalur (track). Album itu merupakan rekaman yang sangat hebat. Dalam kerangka pemanfaatan alat rekam secara kreatif, album itu merupakan sebuah langka raksasa." Sgt Pepper's merupakan album terakhir yang menunjukkan Beatles sebagai kesatuan. Setelah itu, Beatles kehilangan kohesi, antusiasm dan seluruh energi mereka sudah habis tersedot untuk Sgt Pepper's. Abum berikutnya, Afogical Mystet Tour, menunjukkan Beatles yang lelah dan tak terencana. Untuk album ini, berikut film televisi selama 50 menit, mereka cuma memproduksi enam lagu (Magical Mystery Tour, Your Mother Should Know, I Am The Walrus, The Fool On The Hill, Flying, dan Blue Jay Way).
Beruntunglah duet penulis Lennon/McCartney masih memiliki lima lagu sisa, yang tidak dimasukkan ke album Sgt. Pepper's : All You Need Is Love, Hello Goodbye, Strawberry Fields Forever, Panny Lane, dan Baby You're A Rich Man. "Suntikan" kelima lagu bekas ini menghindarkan Beatles dari ancaman kehancuran penjualan album Magical Mystery Tour karena All You Need Is Love dan Hello Goodbye langsung bercokol di tangga teratas lagu terbaik.
Konsep dua album terakhir ini sebagian besar datang dari Paul, yang memiliki intuisi bisnis, kreativitas, manajemen, dan diplomasi yang paling baik dibandingkan yang lainnya. Paul asyik menulis lagu-lagu balada macam Lady Madonna, Obladi-Oblada, Black Bird, Mother Nature's Son, atau I Will. John, yang cinta perdamaian, sadar pelestarian lingkungan dan bermantra all you need is love, berfilsafat melalui Across The Universe dan Revolution. Karya-karya bubble-gum rock and roll ala John dalam album-album sebelumnya, menjadi lebih matang seperti Sexy Sadie, Yer Blues, Every body's Got Something To Hide Except Me And My Monkey, dan beberapa lagi.
John juga mulai aktif memasukin politik "komunisme Barat" dalam lagunya, Revolution, yang diinspirasi dari demonstrasi besar-besaran di London, yang antara lain dihadiri Mick Jagger dan Bill Clinton, untuk menentang keterlibatan pasuan Amerika di Vietnam. la juga megenalkan pop yang surealistis melalui Gloss Onion dan Happiness Is A farm Gun.


George menelorkan pula sejumlah lagu karyanya sendiri, While My Guitar Gently Weeps, Piggies, dan Long, Long, Long. Untuk lagu pertama, George (juga Beatles) untuk pertama-kalinya memanfaatkan jasa orang luar, yakni Eric Clapton, untuk mengisi solo-gitar. (George dan Eric berteman sangat dekat. Eric cinta berat pada istri George, Patti, yang dituangkan dalam lagunya yang menjadi hit, Layla. George tenang-tenang saja ketika Eric pacaran dengan Patti, sembari bercanda mengatakan, "Asalkan kamu jangan marah kalau suatu kali nanti pacar kamu saya ambil juga."
Ringo juga kebagian peran dalam White Album ini, kebagian sebuah lagu, Don't Pass Me By, dan menyanyikan sebuah lagu karangan John yang sangat indah lirik dan komposisinya, Good Night. Total ada 30 lagu dalam The Beatles White Album (rencana awal album ini dinamakan A Doll's House). Inilah karya yang sesungguhnya diinginkari, masing-masing anggota Beatles, yang diberikan kebebasan untuk, menulis karyanya tanpa banyak dicampur rekan-rekannya. Paul sering rnengerjakan rekaman sendiri, bankan memainkan perkusi tanpa bantuan Ringo. John, yang kian kecanduan heroin, rajin bereksperimen untuk mendapat efek baru, seperti merekam suaranya sembari tiduran.
Tak lama setelah album ini dirilis, November 1968, pada awal 1969 Beatles merilis lagi sebuah album yang sudah lama direkam di studio, Yellow Submarine. Bersamaan dengan peluncuran album ini, Beatles memulai kembali sesi rekaman yang diberi judul tentatif, Get Back, yang menurut rencana akan dibuat film selama 42 menit. Dalam film itu, Beatles rekaman sekaligus manggung di atap gedung Apple Studio di Savile Row, London. "Itulah hari-hari terindah saya sepanjang hidup, menyaksikan Beatles manggung bersama. Sungguh sulit dipercaya...o magic, magic day," kenang Alan Parsons yang saat itu ikut rnenangani produksi. Get Back. Kelak, album yang diberi judul baru itu, Let It Be, ditunda jadwal rilisnya; sementara Beatles, yang saat itu sedang "menggebu-gebu," kembali masuk studio Abbey Road untuk merekam lagu-lagu baru. Dalam periode Februari-Agustus, Beatles rnengerjakan album Abbey Road, album terakhir mereka. Dalam periode itu John rnenikah dengan Yoko, yang diperingatkan dengan dirilisnya single The Ballad Of John And Yoko, Old Brown Shoe. Ringo, yang suatu kali pernah menyatakan keluar dari Beatles dalam sesi Abbey Road, sibuk main film bersama Peter Sellersi The Magic Christian. George, juga mulai ngambek sejak sesi White Album, sering ke luar negeri dan jarang masuk studio.
PAUL menjadi satu-satunya anggota Beatles yang berusaha keras agar mereka tidak berantakan, yang berupaya mati-matian menjadikan Abbey Road sebagai album untuk menyatukan kembali perpecahan antar-anggota. Usaha Paul sedikit banyak berhasil, karena melalui album ini Beatles kembali bersinar, sehingga album ini sering disebut sebagai Sgt. Pepper's jilid Dua. Dalam album ini, meski hubungan antarpersonal sudah sulit diperbaiki, keempat Beatles secara sungguh sungguh menunjukkan komitmen terhadap musik. Muka A album ini bercirikan musik pujaan John, rock and roll sementara di muka B, Pax memegang peranan dengan pendekatan yang simfonik dan sinambung. George menunjukkan kualitasnya melalui Here Comes The Sun da Something Ringo dan perkusinja nampak ingin habis-habisan untuk terakhir kalinya.
Terakhir kali Beatles bersama-sama di studio adalah pada 20 Agustus 1969, untuk menyelesaikan rekaman lagu I Want You (She's & Heavy), di Abbey Road, studio terpenting dalam sejarah musik selama 1960-an, yang menjadi wahana bagi Beatles untuk mengubah drastis wajah musik populer.

Sumber : Harian Kompas, 22 April 1995

Bacaan terkait :
The Beatles Bagian 1 : Dikenal Lewat Banyaknya Permintaan Piringan Hitam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar