Tumbuhan Bunga (1) : Kantung Semar , Bunga Pemakan Serangga
Bunga kantung semar (Pitcher plants) atau Nephentes merupakan tanaman pemakan hewan (carnnivorous plants) terutama serangga melalui kantung pada ujung daun yang dijadikan nutrisi sebagai bahan kelangsungan hidup dan pertumbuhannya.
Klasifikasi dan penyebaran
Bunga kantung semar (Pitcher plants) atau Nephentes termasuk dalam famili Nepenthaceae dan kelas Magnoliopsida, merupakan tanaman tahunan yang hidup menjalar, merambat, atau berbentuk perdu. Pada umumnya tumbuh di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, padang savanna dan tepi danau.
Pertama kali dikenalkan oleh J.P Breyne, dimana nama Nephentes diambil dari sebuah nama gelas anggur.
Di Indonesia, disebut sebagai kantong semar, dengan sebutan beragam di berbagai daerah, periuk monyet (Riau), kantong beruk (Jambi), ketakung (Bangka), sorok raja mantri (Jawa Barat). ketupat napu (Dayak Katingan), telep ujung (Dayak Bakumpai), dan selo begongong (Dayak Tunjung).
Tumbuhan ini banyak tersebar di daerah Kalimantan (Borneo) termasuk juga Sabah, Gunung Kinabalu (Malaysia) dan Sulawesi.
Morphologis
Bunga Kantung Semar atau Nepenthes adalah satu-satunya genus dalam keluarga Nepenthaceae yang merupakan tanaman dikotiledon dengan kecambah memiliki dua daun lembaga. Merupakan tanaman berumah dua, dimana masing-masing tanaman hanya memiliki bunga jantan atau bunga betina saja.
Bunga biasanya baru muncul pada saat tanaman telah tumbuh menjalar/merambat dan telah membentuk kantung atas. Pada tanaman muda, jenis kelamin tanaman tak dapat dibedakan berdasarkan morfologi tanaman. Bunga nepenthes bentuknya sangat sederhana, dengan empat kelopak tanpa mahkota dan terangkai dalam satu tandan . Ukuran masing-masing bunga biasanya tak lebih dari 1 cm diameternya.
Adapun ciri khas yang ada pada keluarga ini adalah kemampuan untuk memangsa binatang terutama serangga (dengan membentuk kantung pada ujung daunnya) yang dijadikan nutrisi sebagai bahan yang digunakan untuk pertumbuhannya.
Tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang hidup menjalar, merambat, ataupun berbentuk perdu, merupakan tanaman karnivora yang umum hidup pada tanah miskin hara, khususnya nitrogen, seperti kawasan kerangas
Kantung tanaman
Banyak yang mengira kantung tersebut adalah bunga, padahal sebenarnya kantung itu adalah daun yang berubah fungsi menjadi alat bagi tanaman untuk memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya. Sedangkan yang tampak seperti daun sebenarnya adalah tangkai daun yang melebar seperti tangkai daun pada tanaman akasia. Biasanya, setiap jenis nepenthes memiliki setidaknya dua bentuk kantung, yakni kantung bawah, dan kantung atas.
Bentuk kantung ini diberi nama berdasarkan letak kantung di tanaman. Pada beberapa jenis nepenthes, mereka memiliki bentuk kantung peralihan antara bentuk kantung bawah dan bentuk kantung atas. Sedangkan pada beberapa jenis lainnya seperti N. ampullaria dan N. pectinata, biasanya tidak membentuk kantung atas.
Untuk membedakan antar spesies nepenthes biasanya berdasarkan pada perbedaan bentuk kantung (warna dan corak kantung umumnya tidak digunakan), daun, batang dan bunganya. Namun karena umumnya nepenthes memiliki bentuk kantung bawah dan kantung atas yang berbeda, banyak sekali terjadi kesalahan identifikasi spesies.
Semut tidak dimangsa
Di dalam kantung tumbuhan “kantong-semar“ Nepenthes bicalcarata yang hidup di sebelah India Timur, hiduplah koloni semut. Tumbuhan ini bentuknya seperti teko dan memangsa serangga yang menghinggapinya. Meskipun demikian, semut bebas bergerak dan mengambil sisa-sisa serangga dan bahan makanan lainnya dari tumbuhan ini. mereka dapat membangun sarang pada tumbuhan ini. Sang tumbuhan juga menyisakan jaringan tertentu dan sisa-sisa serangga untuk semut. Dan sebagai balasannya, semut melindungi tumbuhan dari musuhnya.
Semut cenderung tinggal pada tumbuhan karena adanya cairan bernama “nektar tersisa” yang dikeluarkan tumbuhan. Cairan nektar ini merupakan daya tarik bagi semut untuk mendatangi tumbuhan. Banyak spesies tumbuhan yang terbukti mengeluarkan cairan ini pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, pohon ceri hitam menghasilkan cairan ini hanya tiga minggu dalam setahun.
Tentu pengeluaran cairan pada waktu ini bukan kebetulan karena waktu tiga minggu ini bertepatan dengan satu-satunya waktu sejenis ulat menyerang pohon ceri hitam. Semut yang tertarik pada nektar dapat membunuh ulat ini serta melindungi tumbuhan.Akal sehat tidak mungkin bisa menerima bahwa pohon ini dapat memperhitungkan kapan bahaya akan menyerang lalu memutuskan bahwa cara terbaik untuk melindungi dirinya adalah dengan cara menarik perhatian semut serta mengubah struktur kimianya.
Penyebaran dan ragam
Di alam, nepenthes ada yang tumbuh di ketinggian 0 diatas permukaan laut dan ada pula spesies yang tumbuh di ketinggian lebih dari 3000 m dpl. Kebanyakan tanaman nepenthes hidup terrestrial di tanah pasir, gambut, kapur, bebatuan, ranting dan daun yang membusuk, dan tanah/bebatuan vulkanik. Namun ada juga yang tumbuh menempel di pohon besar sebagai tanaman epifit, dan lainnya tumbuh terrestrial di tanah gambut, berpasir, berkapur, celah bebatuan, serasah daun, ataupun tanah gunung. Kesamaan dari tempat tumbuh semua spesies nepenthes adalah mereka sama-sama tumbuh di tempat yang lembab dengan curah hujan yang tinggi.
Nepenthes tersebar mulai dari Australia bagian utara, Asia Tenggara, hingga Cina bagian selatan. Terdapat sekitar 82 jenis nepenthes di dunia dan 64 jenisnya berada di Indonesia Borneo (Kalimantan, Serawak, Sabah, dan Brunei) merupakan pusat penyebaran nepenthes di dunia. Sesuai dengan ketinggian tempat hidupnya, Nepenthes dibagi menjadi tiga golongan, yaitu yang hidup pada dataran rendah (0-500 mdpl (meter dari permukaan laut)), dataran menengah (500-1.000 mdpl) dan dataran tinggi (di atas 1.000 mdpl). Untuk di dataran rendah meliputi jenis N. gracilis, N. mirabilis, N. reinwardtiana, dan N. raflesiana, N. adnata, N. clipeata, N. mapuluensis merupakan jenis yang dapat hidup di dataran menengah. Sedangkan yang dapat tumbuh baik di dataran tinggi meliputi N. diatas, N. densiflora, N. dubia, N. ephippiata dan N. eymae.
Umumnya Nepenthes yang hidup terrestrial di dataran rendah tumbuh di tempat-tempat yang berair atau dekat sumber air pada substrat yang bersifat asam. Nepenthes juga membutuhkan cahaya matahari intensif dengan panjang siang hari antara 10-12 jam setiap hari sepanjang tahun, dengan suhu udara antara 23-31°C dan kelembaban udara antara 50-70%.
Saat ini sudah banyak digunakan sebagai tanaman hias.
Pesona nephentes dan ancaman kepunahan
Banyak penggemar tanaman mulai mengoleksi beragam jenisnya. Keunikan sosok dan sifat menjadi daya tarik utama, misalnya, kemampuan tanaman memangsa serangga. Meski umum ditemukan di dataran tinggi, tetapi beberapa mampu beradaptasi di dataran rendah.Kantung Semar (Nephentes) adalah tumbuhan menjalar yang dapat tumbuh sampai ketinggian 18 meter. Ia banyak terdapat di hutan Kalimantan, pegunungan Pulau Jawa, dan “Cagar Alam Dolok Saut” Kantung Semar diperkirakan berasal dari Asia Timur. Namun, kini banyak terdapat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ia bisa hidup di mana saja, mulai dari pantai, gunung kapur sampai hutan lebat di pegunungan. Jenis dan bentuk tanaman ini beragam. Dari 86 jenis yang ada, 53 di antaranya berasal dari Indonesia.
Nephentes northtiana, misalnya, berbentuk seperti terompet hijau. Ia hidup di dataran rendah. Sedangkan Nephentes adrianii bentuknya mirip periuk nasi berwarna merah. Ia tumbuh di dataran tinggi.
Tanaman kantong semar (Nephentes) yang tumbuh di hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Bengkulu mulai terancam punah. Menurut pemerintah setempat, salah satu penyebabnya adalah banyak warga sekitar menggunakan tumbuhan merambat ini untuk membungkus kue tradisional, selain itu tanaman ini diyakini bisa menyembuhkan penyakit asma, diare dan maag.
Catatan : Untuk beberapa jenis Bunga kantong semar saat ini sudah dapat dibudidayakan dan sudah banyak terlihat diperjual belikan di pedagang bunga. Perlu diperhatikan, apabila membeli bunga ini harus yang sudah cocok hidupnya di tempat pembeli karena bisa saja baru dibeli dua minggu atau lagi senang-senangnya dilihatdan dinikmati tiba-tiba menjadi layu.
Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet.
Sumber editing bacaan a.l : kompas.com 15/04/2008; k4tul.multiply.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar