Rabu, 22 September 2010

SEJARAH PERKEMBANGAN PENEMUAN TELEVISI

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang memiliki arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik
            menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan
            resolusi 18 garis.
1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid
            crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun
            LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl
            Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena
            sinar. Inilah yang menjadi dasar televisi layar tabung.
1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia
            pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam
            Pameran Teknologi Dunia di Paris.
1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah
            menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.  
1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat
            mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun.
            Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang
            namakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang
            dimiliki CRT.
1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai
            343 garis.
1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan
            dikemukakan Dr. Glenn Brown.
1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan
            Donald Bitzer dan Gene Slottow, langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD
           yang lebih praktis.
1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin   
           George Heilmeier.
1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma
           berwarna.
1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan
           jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus
           mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear
           dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin
           film transfer yang ringan.         
1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV
            dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar
            plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang
            lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset
            dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan
            Matsushita.
dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan.
            Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir
            yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau dibandingkan dengan TV CRT atau yang dikenal sebagai tivi biasa yang digunakan orang pada umumnya.
Sumber : wikipedia