Minggu, 05 September 2010

MAKNA HARI RAYA LEBARAN DAN PERMASALAHANNYA (Bagian 2)

Oleh isamas54

Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri sudah tinggal beberapa hari lagi dimana hari yang dinanti-nanti sudah diambang pintu dan diharapkan hari tersebut dapat dinikmati khususnya oleh umat Islam serta manfaat dan maknanya dapat bermanfaat bagi umat di seluruh dunia. Khususnya di Indonesia, Lebaran tersebut dimanfaatkan untuk bersilaturakhim dengan saudara, kerabat dana handai taulan “Saling Memaafkan Mohon Maaf Lahir Bathin”, sehingga terciptalah frekuensi mobilisasi yang cukup tinggi secara bersamaan pada waktu menjelang Lebaran yaitu dari kota besar ke kota-kota lebih kecil dan sebaliknya pada waktu sesudah Lebaran, kondisi ini biasanya disebut “Mudik Lebaran”. Permasalahan dan Tip sebelum pulang kampung atau Mudik.
Mengingatkan kembali mengenai makna ibadah puasa
Ibadah Puasa yang telah kita jalani diharapkan untuk dapat diterapkan dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun dalam bernegara, antara lain :
  • Pesan moral dari menahan lapar dan dahaga yaitu mengingatkan kita untuk pentingnya membudayakan pola hidup sederhana dengan ,menghindari gaya hidup sebagian besar bangsa, baik gaya hidup mereka yang di perkotaan maupun juga gaya hidup sebagian masyarakat di pedesaan, baik gaya hidup orang kaya maupun tren gaya hidup masyarakat yang pas-pasan, hal ini akan berdampak memperkokoh persaudaraan yang sering terusik dikarenakan kecemburuan social serta upaya penghematan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
  • Dengan mengendalikan hawa nafsu selama berpuasa, kita telah melatih menahan diri dari berbagai bentuk keserakahan yang sering menjadi penyebab permasalahan yang menimpa bangsa ini, misalnya, budaya korupsi yang selama ini sulit dihilangkan.
  • Mentaati waktu ( misalnya bangun sahur, bahkan waktu berbuka yang tidak boleh dilama-lamakan), hal ini sangat penting sekali untuk diterapkan di berbagai aspek kehidupan.
  • Sikap jujur terhadap diri sendiri, jujur terhadap Tuhan, dan jujur terhadap sesama, misaalnya dalam ibadah puasa siapa pun bisa makan atau melakukan sesuatu yang membatalkan secara sembunyi-sembunyi.
Sikap dan tindakan yang kita lakukan tersebut semuanya mesti dilaksanakan semata dalam rangka mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nya, bukan karena ada motif-motif lain yang apabila dimplementasikan dalam kehidupan, misalnya tidak menjadi maling atau koruptor bukan disebabkan takut diciduk aparat penegak hukum, tidak berbohong bukan karena takut diketahui orang, melainkan karena Allah itu maha-hadir dan maha-mengetahui.
Permasalahan yang dihadapi menjelang dan sesudah Lebaran
Harga-harga relatif naik
Masalah kenaikan harga ini tidak diulas lebih panjang karena hampir semua sudah mengetahui permasalahan dan penyebabnya, dimana harga ini kalau sudah naik sulit turun kembali (menurut acara salah TV swasta bagaikan ingus di hidung yaitu cepat naiknya pelan-pelan turunnya – catatan : malahan mau turun dihapus lagi pakai sapu tangan sehingga tidak jelas). Disamping itu kenaikan harga tersebut “sudah dianggap konsekuensi” dan duka karena harga naik ini terhapus oleh luapan kegembiraan Lebaran. Disamping itu bagian pengendalian harga juga sudah ada yang menanganinya.
Majikan dengan Pembantu
Lebaran merupakan puncak kemenangan para pem¬bantu tangga baik dari segi ekonomi, status social, dan nilai strategis, dimana Lebaran adalah merupakan posisi tawar yang paling hebat bagi pembantu rumah tangga dimana saat itulah tuan-tuan dan nyonya-nyonya untuk merasakan betapa pentingnya peranan sang pembantu. Bagaimana seorang pembantu begitu senangnya ketika pamit untuk mudik untuk ketemu dengsn orang-orang yang disayang dan menyayanginya di tempat mudik, tetapi sebaliknya bagi Si Tuan dan Nyonya dibalik kegembiraan tibanya Lebaran dan telah membahagiakan pembantu yang selama ini menunjang keberhasilan hidupnya) terdapat suatu “musibah” karena kehilangan sopir setelah lebih dahulu pusing ditinggalkan para pembantunya. Mendingan kalau Si Pembantu tadi setelah Lebaran pulang kembali namun kalau hilang begitu saja, mesti cari yang baru (itupun kalau cepat dapat) dan yang harus menyesuaikan kembali dengan sikap dan kecakapan sang Pembantu yang harus selalu siap menunjang roda kehidupannya. Maka baik-baiklah sama Pembantu, yang kadang-kadang dalam kebaikan tersebut harus mempunyai seni tersendiri jangan sampai cepat bosan tetapi tidak ngelunjak.
Hewan Peliharaan
Bagi sebagian orang, hewan peliharaan adalah teman terbaik. Bahkan tidak sedikit yang menganggap anjing, kucing, kelinci dlsb-dlsb karena sangat disayangnya sudah dianggap sebagai anggota keluarga. Pada waktu menjelang hari raya seperti Lebaran adalah merupakan saat-saat yang sulit karena harus berpisah dengan hewan kesayangan atau kebingungan untuk menitipkannya. Namun saat ini khususnya di kota-kota besar sudah banyak tempat penitipan berupa ”Hotel-hotel dan Penginapan Hewan”.
Mudik
Mudik lebaran merupakan sebuah fenomena yang kiranya sangat khas bagi Indonesia yang mampu membalikkan yang sekuler menjadi spiritual, rasional menjadi seremonial, bahkan mengubah arah gerakan dari desa ke kota menjadi dari kota ke desa dimana semua hasil kerja keras dan produktivitas selama satu tahun atau lebih bersedia dihabiskan hanya untuk dapat berlebaran di kampung halaman, dimana Lebaran merupakan kesempatan menunjukkan semua yang baru (baju, sepatu, perhiasan) kepada sanak saudara di kampung.
Akibat dari melimpahnya orang yang pulang kampung atau mudik maka dampaknya melebar ke mana-mana dari mulai karcis kereta api dari Jakarta ke berbagai jurusan di Jawa sudah habis dipesan jauh sebelumnya, jalur angkutan pantai utara Jawa menjelang Lebaran mulai padat karena frekuensi kendaraan yang melintas dari arah Jakarta meningkat, juga pelabuhan atau Bandara, sehingga tidak heran waktu-waktu tersebut ongkos kendaraan meningkat.
Orang tidak peduli untuk berebut karcis, berdesak-desakan, menunggu keberangkatan kendaraan sampai 10 jam, atau panas terik dan hujan tidak masalah bagi yang naik kendaraan sepeda motor dengan membawa anak dan istrinya yang relatif “melanggar peraturan” karena kelebihan jumlah muatan (mungkin ini tantangan bagi polisi untuk menerapkan peraturan). Semua itu karena Lebaran ini hanya satu kali dalam setahun.
Tidak tahu berapa persisnya jumlah orang mudik dari tahun ke tahun, pemerintah bisa saja mencatat arus mudik dengan transportasi public tetapi mengalami kerepotan untuk mencatat arus mudik dengan angkutan privat seperti menggunakan mobil pribadi, juga untuk beberapa tahun terakhir sangat sulit untuk mencatat arus mudik yang menggunakan sepeda motor yang jumlahnya semakin membengkak dari tahun ke tahun.
Berapa banyak uang yang keluar dari kota-kota besar menuju kampung halaman, mungkin saja mencapai trilyunan rupiah.  Jika ada 10 juta orang yang mudik di seluruh Indonesia, setiap orang rata-rata membawa Rp 1 juta saja, jumlahnya telah mencapai Rp10 triliun! (sebagai cerminan yaitu seorang pembantu rumah tangga yang telah bekerja setahun bisa membawa pulang ke kampung Rp 1 juta).
Dengan meningkatnya frekuensi mobilisasi/perpindahan penduduk pada waktu menjelang dan setelah Lebaran biasanya diikuti pula dengan meningkatnya kecelakaan, yang tentunya merupakan tugas kepolisian untuk mengantisipasinya. Disamping itu terjadinya kemacetan di ruas-ruas jalan tertentu.
Kejahatan dan penipuan
Dengan perpindahan sebagian penduduk dari kota ke desa pada saat Lebaran, tentu saja banyak rumah-rumah yang kosong ditinggalkan pemiliknya dimana hal ini bisa menjadi incaran bagi yang mempunyai niat jahat dengan memanfaatkan situasi yang ada. Namun untuk hal ini masing-masing aparat (perangkat desa atau keamanan komplek perumahan) biasanya telah mengantisipasinya dengan meningkatkan keamanan.
Disamping itu harus diwaspadai juga kejahatan di perjalanan : pembiusan di kendaraan, hipnotis dlsb. Sehingga tidak menjadikan Lebaran yang ceria diisi dengan duka karena kehilangan material akibat kejahatan atau penipuan.
Mempercepat laju urbanisasi
Dengan adanya kekentalan persaudaraan, kedermawanan, keceriaan, pamer keberhasilan dlsb-dlsb maka tidak jarang setelah masa lebaran kota-kota besar mengalami pertambahan penduduk “yang dibawa atau diundang pemudik”, sehingga untuk hal ini Pihak yang berwajib menerapkan Operasi Yustisi untuk menghindari atau mengurangi laju pertambahan penduduk pasca Lebaran yang tidak mengikuti ketentuan dan peraturan.
Tips Persiapan Sebelum Mudik
  • Bagi yang mudik dengan menggunakan kendaraan sendiri tentu saja beberapa hari sebelumnya harus mengecek kesehatan kendaraannya supaya tidak menjadikan beban dalam perjalanan karena kerusakan kendaraan (bengkel makin penuh mendekati hari H), bagi yang mau sewa kendaraan ke rental tentu saja harus sudah pesan dari jauh sebelumnya, sedangkan bagi yang naik kendaraan umum tentu masalah pemesanan tiket harus diatasi sebelumnya jangan sampai kehabisan tiket.
  • Disamping menjaga “kesehatan kendaraan” juga diperhatikan mengenai kesehatan para anggota yang melakukan perjalanan mudik sehingga tetap sehat wal afiat sampai kembali di tempat tinggal semula.

  • Berpamitan kepada keluarga dan orang-orang yang ditinggalkan atau tetangga. Tetapi kalau waktu lebaran ini biasa “bisik-bisik tetangga” sudah tahu kapan pulang dan kemana, apalagi kalau di perumahan mungkin pada umumnya harus mengisi terlebih dahulu formulir mudik meliputi kemana, berapa lama, alamat atau nomor telepon lain yang bisa dihubungi dan … tidak lupa juga uang dan biaya THR untuk tenaga keamanan.
  • Barang-barang yang akan dibawa seefektif mungkin (tidak terlalu banyak tapi memenuhi kebutuhan selama mudik), termasuk perhiasan dan uang tunai yang akan dibawa langsung (untungnya saat ini ada ATM).
  • Pelajari rute/trayek perjalanan yang akan dijalani bisa dengan melihat peta, seperti berapa jarak tempuh, dimana tempat istirahat, daerah rawan kemacetan dan kecelakaan, fasilitas lain (letak bengkel, ATM, rumah sakit dlsb).
  • Periksa kembali kelengkapan dan keamanan rumah seperti kunci dan gembok serta fasilitas rumah (a.l listrik, air dan api/kompor).
  • Berdoa ini tidak hanya pada waktu mau meninggalkan rumah, bisa juga dilakukan malam-malam sebelumnya pada waktu sholat wajib maupun sholat sunat agar perjalanan kita dilindungi oleh Allah SWT sehingga bisa selamat pada waktu berangkat sampai ketempat tujuan dan sampai kembali ke tempat semula dengan sehat wal afiat. Paling sedikit mengucapkan Basmallah pada waktu berangkat dan Hamdallah pada saat kembali. Doa ketika keluar rumah antara lain  :
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
“Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah.”
(Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya).

Disusun dari berbagai sumber

Baca juga :
MAKNA HARI RAYA LEBARAN DAN PERMASALAHANNYA (Bagian 1)
INFORMASI PETA DAN FASILITAS LAIN DALAM RANGKA MUDIK LEBARAN 2010

"SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H MOHON MAAF LAHIR BATHIN, SELAMAT BERSILATURAKHIM DENGAN SAUDARA, KERABAT, HANDAI TAULAN SERTA SEMOGA DAPAT KEMBALI DENGAN SELAMAT DAN SEHAT WAL AFIAT DI TEMPAT TINGGAL SEMULA. SEMOGA SELALU DALAM LINDUNGAN ALLAH SWT".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar