Dikemas oleh : Isamas54
Beberapa jenis burung (di Indonesia) yang merdu suaranya.
Sejarah
Sejak dahulu, burung telah menjadi daya tarik bagi manusia yang meliputi
keindahan warna bulu, kicauan, keanggunan dan kegagahannya., hal ini menjadi
sumber inspirasi bagi manusia dan kebudayaannya.
Beberapa suku bangsa tertentu menganggap
beberapa jenis burung sebagai hewan suci, misalnya burung enggang yang suci
bagi suku dayak, atau burung ibis yang suci bagi bangsa Mesir purba, bahkan
banyak negara yang menggunakan burung sebagai lambang negara termasuk
Indonesia.
Berikut ini
beberapa jenis burung bersuara merdu atau berkicau yang terkenal di Indonesia
yang terkadang harganyapun cukup tinggi, apalagi setelah memenangkan berbagai
perlombaan karena kicauannya.
(1). Cucak Rowo
Cucakrawa (Pycnonotus
zeylanicus) termasuk suku Pycnonotidae, nama lain cucakrowo (Jawa), cangkurawah
(Sunda), dan warga barau-barau (Melayu), straw-headed bulbul (kamus
bahasa Inggris) yang mengacu pada warna kepalanya yang kuning jerami
pucat.
Ukuran : Berukuran besar (28 cm), berkepala pucat dengan
kumis hitam mencolok. Mahkota dan penutup telinga jingga jerami, punggung
coklat zaitun dan bercoret putih. Sayap dan ekor coklat kehijauan, dagu dan
tenggorokan putih. Dada abu-abu bercoret putih, perut abu-abu, tungging kuning.
Iris kemerahan, paruh hitam, kaki coklat gelap.
Kicauan : terdengar jelas, jernih, dan memiliki irama baku
yang merdu. Tak jarang jika di suatu area terdapat beberapa ekor cucakrowo,
mereka akan bernyanyi bersahut-sahutan.
Habitat : Akibat perburuan yang tak terkendali,
cucakrawa terancam punah.
Biasa hidup di
lahan basah seperti paya-paya dan rawa rawa atau di sekitar sungai yang sepi
dan di tepi hutan, suka bersembunyi di balik dedaunan dan
dikenali dari siulan khasnya yang melengking. Sumber makanan burung ini di alam liar, adalah
serangga, siput air, dan buah-buahan lunak.
Daerah
penyebarannya meliputi dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya,
Pulau Sumatera (termasuk Nias), Kalimantan, dan Jawa bagian barat.
(2). Cucak ijo
Burung Cucak Ijo memiliki warna dominan hijau dan sedikit warna hitam pada kepala dan paruh.
Burung Cucak Ijo memiliki warna dominan hijau dan sedikit warna hitam pada kepala dan paruh.
Banyak terdapat di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan
Kalimantan. Burung ini hidup berkelompok di Hutan, dan terbang dari satu pohon
ke pohon lainnya yang tinggi.
Meskipun nama umum
adalah cucak hijau atau cucak ijo, namun burung ini bukanlah keluarga merbah
atau cucak-cucakan. Burung cucak hijau sama sekali bukan satu suku dengan
cucakrowo atau cucak jawa misalnya yang biasa kita sebut cucak hijau ini
memiliki nama ilmiah Chloropsis sonnerati. Dia adalah burung cica-daun besar
dengan seluruh badan dominan dengan warna hijau. Chloropsis sonnerati termasuk
ke dalam suku Chloropseidae, berkerabat dekat dengan burung cipoh (Aegithina
spp.). Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal sebagai Greater Green Leafbird.
Jenis-jenis cica-daun juga dikenal dengan sebutan umum burung daun, atau murai daun.
Bertubuh sedang, dengan panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 22 cm.
Seperti umumnya cica-daun, seluruh tubuh didominasi warna hijau terang (hijau daun), termasuk sayap dan ekor; sementara pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilau.
Perbedaan dengan cica-daun yang lain adalah adanya warna (noktah) biru pada bahu burung jantan. Burung betina dengan tenggorokan kuning dan lingkaran mata kuning. Kedua jenis kelamin memiliki sepasang setrip malar biru berkilau di sisi dagunya.
Iris mata berwarna coklat gelap, paruh tebal hitam, dan kaki abu-abu kebiruan.
Jenis burung ini kadang bersikap agresif terhadap jenis lain yang berukuran lebih kecil. Saat berkicau, cica-daun besar akan menundukkan kepala. Makanannya adalah aneka serangga dan buah-buahan hutan.
Jenis-jenis cica-daun juga dikenal dengan sebutan umum burung daun, atau murai daun.
Bertubuh sedang, dengan panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 22 cm.
Seperti umumnya cica-daun, seluruh tubuh didominasi warna hijau terang (hijau daun), termasuk sayap dan ekor; sementara pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilau.
Perbedaan dengan cica-daun yang lain adalah adanya warna (noktah) biru pada bahu burung jantan. Burung betina dengan tenggorokan kuning dan lingkaran mata kuning. Kedua jenis kelamin memiliki sepasang setrip malar biru berkilau di sisi dagunya.
Iris mata berwarna coklat gelap, paruh tebal hitam, dan kaki abu-abu kebiruan.
Jenis burung ini kadang bersikap agresif terhadap jenis lain yang berukuran lebih kecil. Saat berkicau, cica-daun besar akan menundukkan kepala. Makanannya adalah aneka serangga dan buah-buahan hutan.
Burung ini dengan nama latin Chiropsis sonerati ini, senang
hidup di hutan lebat. Di Indonesia terutama di daerah Malang, Banyuwangi, dan
Kepulauan Sunda Besar terdapat banyak jenis burung Cucak Ijo. Di Jawa dan Bali
terdapat tiga jenis, sedangkan di Kepulauan Sunda Besar ada tujuh jenis.
Burung Cucak Ijo atau sering juga disebut Cipoh / Cipo, ada Cipoh Jantung dan Cipoh Kucat. Jenis ini merupakan kelompok Genus Aeghitina. Sedangkan jenis lainenya adalah Cica Daun Kecil dan Cica Daun Besar, atau umumnya disebut Cucak Ijo.
selain itu terdapat juga jenis burung Cucak jenggot,.
Burung Cucak Ijo atau sering juga disebut Cipoh / Cipo, ada Cipoh Jantung dan Cipoh Kucat. Jenis ini merupakan kelompok Genus Aeghitina. Sedangkan jenis lainenya adalah Cica Daun Kecil dan Cica Daun Besar, atau umumnya disebut Cucak Ijo.
selain itu terdapat juga jenis burung Cucak jenggot,.
SELINGAN
Burung dan Manusia
Kenapa
ada seekor burung yang begitu jinak dengan seorang manusia? Menurut penelitian,
ternyata burung memiliki kemampuan mengenali wajah dan suara manusia yang
dikenalinya.
Dalam sebuah penelitian dari Universitas Lincoln-Inggris, tim telah mengamati secara ilmiah kawanan merpati dan gagak secara terpisah. Diketahui, kawanan merpati lebih mampu mengenali dan mengklasifikasi lewat wajah mengenai orang-orang yang akrab untuk didekati ketimbang orang yang tidak akrab. Sebaliknya, kawanan gagak dapat mengetahui suara manusia yang akrab dengan mereka.
"Mereka tidak hanya mengenali manusia, tetapi juga tahu siapa orang itu, sesuatu (proses) yang sangat penting bagi mereka untuk bertahan hidup. Beberapa orang kadang memberi makan merpati hanya untuk menangkapnya," ujar pemimpin penelitian Anna Wilkinson.
Pengamatan terhadap burung-burung tersebut dipublikasikan lewat jurnal ilmiah Avian Biology Research dan jurnal ilmiah Animal Cognition. (mediaindonesia.com/read/2012/06/06)
Dalam sebuah penelitian dari Universitas Lincoln-Inggris, tim telah mengamati secara ilmiah kawanan merpati dan gagak secara terpisah. Diketahui, kawanan merpati lebih mampu mengenali dan mengklasifikasi lewat wajah mengenai orang-orang yang akrab untuk didekati ketimbang orang yang tidak akrab. Sebaliknya, kawanan gagak dapat mengetahui suara manusia yang akrab dengan mereka.
"Mereka tidak hanya mengenali manusia, tetapi juga tahu siapa orang itu, sesuatu (proses) yang sangat penting bagi mereka untuk bertahan hidup. Beberapa orang kadang memberi makan merpati hanya untuk menangkapnya," ujar pemimpin penelitian Anna Wilkinson.
Pengamatan terhadap burung-burung tersebut dipublikasikan lewat jurnal ilmiah Avian Biology Research dan jurnal ilmiah Animal Cognition. (mediaindonesia.com/read/2012/06/06)
Kita
lanjutkan lagi ………
(3). Kacer
Burung yang
penampilannya hanya hitam dan putih ini cukup lincah dan memiliki suara yang
merdu.
Populasi kacer ini menyebar di
Indonesia, India, China, Nepal, Filipina, Malaysia, dan Thailand. Kicauan kacer
Poci keras dan nyaring, ditambah gerakannya yang atraktif, sambil
membuka ekor serta mengeluarkan suara kicauan yang merdu. Burung ini sangat
menyukai udara panas.. (b).
Kacer Jawa memiliki penampilan yang hampir seluruhnya hitam, kecuali di
bagian sayap yang terdapat sedikit bulu putih. Kacer ini menyebar mulai dari
Seychelles di Afrika, Pulau Jawa, dan Kalimantan. Kicauan kacer Jawa amat baik
dengan volume sedang. (c). Kacer Madagaskar memiliki kombinasi warna
bulu yang mirip kacer Sumatera. Namun, bulu leher bagian atas, punggung, dan
ekor berwarna hitam kebiru-biruan. Kacer ini hidup di wilayah Madagaskar,
Afrika. Senandung kicauannya juga cukup baik.
(4). Ciblek
Ciblek (Prinia
familiaris) dikenal juga sebagai perenjak Jawa. Merupakan burung mungil
spesies endemik Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali. Pencinta burung mengenali
kelamin ciblek dari fisik dan warna paruh bagian bawah, dimana burung jantan
yang masih muda memiliki warna hitam di ujung paruh bagian bawah yang jantan
dewasa bagian bawah paruhnya seluruhnya berwarna hitam yang juga matanya tampak
memerah. Sementara ciblek betina paruh
bagian bawahnya berwarna putih polos.
Kicau ciblek jantan
dan betina juga berbeda. Ciblek jantan mengeluarkan suara yang bervariasi dan
cepat bereaksi ketika melihat sesama jenisnya, sedangkan sang betina cenderung
monoton.
Perbedaan Jantan dan betina juga bisa diketahui dari suara
yang dikeluarkan burung ciblek tersebut. Burung jantan akan mengeluarkan suara
yang bervariasi namun monoton dengan tembakan ciri khasnya ' ciklak .. ciklak
.. ciklak ' dan biasanya diselingin dengan tembakan rapat ' crecetetet...
" dan burung jantan akan langsung bereaksi begitu melihat burung lain
sesama jenisnya. Sedangkan burung betina bersuara monoton dan hanya membalas
tembakan dari sang jantan 'ciap ciap ciap'
(5). Branjangan (Mirafra javanica)
Branjangan (Mirafra javanica) mempunyai kicauan yang nyaring dan pandai menirukan suara burung lain. Branjangan merupakan burung persawahan/ladang yang suka hidup di area terbuka berumput.
Branjangan (Mirafra javanica) mempunyai kicauan yang nyaring dan pandai menirukan suara burung lain. Branjangan merupakan burung persawahan/ladang yang suka hidup di area terbuka berumput.
Burung Branjangan ( Mirafra Javanica ) adalah burung dari bangsa Passeriformes
dari famili Alaudidae yang terkenal dapat bernyanyi dengan indahnya.
Kepiawaiannya dalam meniru suara burung lain serta gaya
bertarungnya dengan cara mengepakan sayap (istilah : ngeper) semakin menambah
kesukaan orang untuk memelihara burung ini.
(6). Beo
Burung beo merupakan burung yang
pintar atau bisa menirukan suara atau ucapan manusia. Habitat di alam liarnya burung beo ini sering
hidup di hutan-hutan basah dan dataran rendah seperti bukit-bukit dengan
ketinggian 1000 sampai 2000 diatas permukaan air laut, makanan utama burung beo
ini adalah buah-buahan seperti pepaya dan lain-lain, pada masa reproduksinya
burung beo ini akan menghasilkan 2 - 3 butir telor. Jenis speciesnya burung beo ini memiliki 3
jenis species yaitu : Gracula religiosa intermedia, G. religiosa indica
termasuk jenis beo yang terkecil, dan G religiosa robusta, terbesar (beo Nias)
Burung beo jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar
dari pada burung beo betina, ukuran kepala lebih besar, ukuran mata lebih besar.
Di Indonesia sendiri burung beo memiliki tiga jenis yang
sering di jumpai yaitu burung beo lampung, burung beo medan dan yang paling
populer burung beo nias
dan semua itu banyak tersebar di Indonesia. Populasi burung beo terancam punah
sehingga hewan ini di lindungi oleh Undang-undang, untuk memilihara ini harus
memiliki ijin dari pemerintah.
(7). Jalak Suren (Sturnus contra)
Jalak (Ingg.
starling) suren (Sturnus contra), si burung cerewet sang penjaga rumah
atau Asian Pied Starling tersebar di Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, India,Laos,
Myanmar, Nepal, Pakistan, Thailand, dan Indonesia. Famili Sturnidae ini dapat
ditemukan hampir di seluruh Indonesia terutama di Pulau Sumatera, Jawa, dan
Bali. Selain itu burung Jalak suren tersebar juga di berbagai negara seperti
Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, India,Laos, Myanmar, Nepal, Pakistan, dan
Thailand.
Burung jalak
relatif mudah dijinakkan. Dalam kandang burung ini sangat aktif bergerak dan
berkicau. Karena itu penggemar burung kicau memelihara burung ini untuk melatih
jenis burung kicau lain.
Burung yang umumnya
berukuran sedang (sekitar 20-25 cm), gagah, dengan paruh yang kuat, tajam dan
lurus. Berkaki panjang sebanding dengan tubuhnya. Bersuara ribut, dan
berceloteh keras, kadang-kadang meniru suara burung lainnya. Di alam, burung
ini kebanyakan bersarang di lubang-lubang pohon.
Bulunya berwarna hitam dan putih. Bagian yang berwarna putih seperti dahi, pipi, garis sayap, tunggir dan perut. Sedangkan bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam (coklat pada remaja). Iris mata burung jalak suren berwarna abu-abu. Kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna jingga. Paruhnya berwarna merah dengan ujung putih. Sedangkan kaki berwarna kuning. Suaranya seperti teriakan yang ribut, sumbang dan riang.
Habitat, biasanya burung yang hidup dalam kelompok kecil ini menghuni daerah terbuka dekat pemukiman di dataran rendah. Kebanyakan mencari makan di atas tanah, yaitu cacing dan satwa kecil lainnya. Bergabung dalam kelompok ketika beristirahat pada malam hari.
Keistimewaan jalak suren, adalah dilambangkan sebagai burung jinak penjaga rumah. Dengan memelihara burung ini, rumah akan selalu terjaga setiap hari. Mungkin ada benarnya anggapan ini karena jalak suren merupakan burung yang sangat peka. Jika ada orang datang, akan bersuara nyaring dan bervariasi. Bisa dipahami kalau banyak orang yang memelihara burung ini.
Bulunya berwarna hitam dan putih. Bagian yang berwarna putih seperti dahi, pipi, garis sayap, tunggir dan perut. Sedangkan bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam (coklat pada remaja). Iris mata burung jalak suren berwarna abu-abu. Kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna jingga. Paruhnya berwarna merah dengan ujung putih. Sedangkan kaki berwarna kuning. Suaranya seperti teriakan yang ribut, sumbang dan riang.
Habitat, biasanya burung yang hidup dalam kelompok kecil ini menghuni daerah terbuka dekat pemukiman di dataran rendah. Kebanyakan mencari makan di atas tanah, yaitu cacing dan satwa kecil lainnya. Bergabung dalam kelompok ketika beristirahat pada malam hari.
Keistimewaan jalak suren, adalah dilambangkan sebagai burung jinak penjaga rumah. Dengan memelihara burung ini, rumah akan selalu terjaga setiap hari. Mungkin ada benarnya anggapan ini karena jalak suren merupakan burung yang sangat peka. Jika ada orang datang, akan bersuara nyaring dan bervariasi. Bisa dipahami kalau banyak orang yang memelihara burung ini.
(8). Tledekan (Niltava sp)
Burung tledekan atau disebut juga burung sulingan gunung (Niltava sp).
Memiliki banyak spesies, yaitu : Niltava grandis (Large Niltava), Niltava macgrigoriae (Small Niltava), Niltava davidi (Fujian Niltava) ,Niltava sundara (Rufous-bellied Niltava), Niltava sumatrana (Rufous-vented Niltava), Niltava vivida (Vivid Niltava).
Burung tledekan atau disebut juga burung sulingan gunung (Niltava sp).
Memiliki banyak spesies, yaitu : Niltava grandis (Large Niltava), Niltava macgrigoriae (Small Niltava), Niltava davidi (Fujian Niltava) ,Niltava sundara (Rufous-bellied Niltava), Niltava sumatrana (Rufous-vented Niltava), Niltava vivida (Vivid Niltava).
Panjang badan
berkisar antara 8 s/d 20 cm, burung jantan mempunyai pola warna kontras, contoh
pada Species Tledekan Gunung Warna Pejantan pada Jenis Niltava ini belakang
biru tua dan satu biru cerah di kepala, terdapat kedok hitam sekitar mata mata,
satu jakun hitam, dan terdapat warna jeruk bersinar perutnya, beberapa genus
seperti vivid niltava berwarna ungu kebiruan, biru putih (mungkin sering kita
kenal sebagai tledekan laut) Warna pada jenis Betina adalah coklat zaitun
dengan coklat muda di perut , dan warna betina muda adalah coklat cerah dengan
agak keputih-putihan
Pada bagian kepala burung jantan terdapat warna biru cerah,
sedangkan pada bagian belakang ada warna biru tua, sekitar mata terdapat kedok
hitam, pada perut terdapat warna jeruk yang bersinar namun pada genus tertentu
seperti vivid niltava berwarna ungu kebiruan.
(9). Anis (Anis kembang dan Anis merah)
(9). Anis (Anis kembang dan Anis merah)
(9.1). Anis Kembang (Zoothera interpres)
Burung Anis kembang ini merupakan salah satu burung favorit
para pecinta burung, selain merdu dan keras burung ini juga lebih sering
berkicau. Ciri-ciri burung anis kembang
adalah warna bulu yang seperti bercak bintik yang terdiri dari warna hitam dan
putih pada sayapnya, sedangkan warna bulu kepala, bentuk paruh yang berpangkal
lebar, tebal, besar dan panjang dan berwarna coklat. Anis kembang termasuk tipe
burung yang sensitif sehingga membutuhkan kesabaran dan waktu yang untuk
memelihara burung ini. Namun burung ini mempunyai sifat manja, sehingga burung
ini mudah jinak pada pemiliknya.
(9.2). Burung Anis Merah (Zoothera
citrina)
Burung Anis merah ini sering disebut juga sebagai punglor merah, punglor
cacing, anis bata, atau punglor bata. Burung ini termasuk burung yang populer
bagi peghobi kicauan. Anis merah jantan akan terlihat mendongak dongakkan
kepala jika bertemu anis merah lain. Sedangkan anis merah betina tidak, Kalau
anis merah betina sedang birahi, maka jika bertemu anis merah jantan yang
sedang bernyanyi atau teler, dia akan menggetar getarkan sayap dan mendongak
sembari bersiul kira kira begini bunyinya chiiirrr.
(10). Murai Batu
(10). Murai Batu
Burung murai batu adalah burung berkicau cerdas terbaik
(dari keluarga Turdidae) yang sangat banyak penggemarnya. burung murai batu
disukai karena elegan dari penampilan dan suaranya serta gaya sombong
penampilannya.
Jenis-jenis burung Murai Batu dan asal burung Murai batu
yang banyak dikenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu Medan, Burung Murai
Batu Aceh, Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai
Batu Jambi dan Burung Murai Batu Kalimantan (Borneo). Suara burung Murai Batu
sangat merdu dan bervariasi. Burung Murai Batu adalah salah satu burung
penyanyi terbaik di dunia.
(11). Perkutut
Merbuk atau
perkutut (Geopelia striata, familia Columbidae) adalah sejenis burung berukuran
kecil, berwarna abu-abu yang banyak dipelihara orang karena keindahan suaranya.
Dalam tradisi Indonesia, terutama Jawa, burung ini sangat dikenal dan digemari,
bahkan agak lebih "dimuliakan" dibandingkan dengan burung peliharaan
lainnya. Perkutut masih berkerabat dekat dengan tekukur, puter, dan merpati.
(12). Tekukur
Tekukur Biasa
adalah burung dengan tubuh berukuran sedang (30 cm). Warnanya coklat
kemerahjambuan. Ekor burung ini tampak panjang. Bulu ekor terluar dengan tepi
putih tebal. Bulu sayap lebih gelap dibanding tubuh. Ada bercak-bercak hitam
putih khas pada leher.Iris jingga, paruh hitam, kaki merah.Hidup dekat dengan
manusia. Mencari makan di permukaan tanah. Sering duduk berpasangan di tempat
terbuka. Bila terganggu terbang rendah di permukaan tanah, dengan kepakan sayap
pelan yang mempunyai paruh, berdarah panas, dan bereproduksi dengan cara
bertelur.
(13). Puter
Burung puter (Streptopelia risoria) atau
Ringneck Dove, atau Barbary Dove. Dipercaya
burung puter telah didomestikasi oleh manusia selama kurang lebih 2000-3000
thn. Menurut para ahli burung ini hasil domestikasi burung African Collared
Dove (Streptopelia roseogrisea
), awalnya untuk keperluan upacara keagamaan dan pertunjukan sulap, terutama yg
bewarna putih. Dalam kesehariannya jinak dan mudah akrab dengan manusia karena
rentang domestikasi yang sudah ribuan tahun
Burung ini mudah dipelihara, cocok bagi penggemar burung pemula, mudah didapat
di semua pasar2 dengan harga yang tergolong murah.
Makanan berupa
biji2an seperti jagung, jewawut, milet, kacang ijo dst sama seperti burung
pemakan biji2an lainya.
Warna yg banyak dikenal yaitu burung puter putih mulus (white color) dan puter coklat muda (blond color).
Kemudian tahun 1950an didatangkan African Collared Dove dan disilangkan dengan burung puter (ringneck dove), hasilnya dari persilangan ini menghasilkan burung puter berwarna coklat yg lebih gelap/coklat tua, yg kemudian diberi nama wild color.
Warna yg banyak dikenal yaitu burung puter putih mulus (white color) dan puter coklat muda (blond color).
Kemudian tahun 1950an didatangkan African Collared Dove dan disilangkan dengan burung puter (ringneck dove), hasilnya dari persilangan ini menghasilkan burung puter berwarna coklat yg lebih gelap/coklat tua, yg kemudian diberi nama wild color.
(14). Cerukcuk
Merbah cerukcuk
adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Orang Sunda menyebutnya
cerukcuk atau jogjog, orang Jawa menyebut terucuk atau cerocokan, mengikuti
bunyi suaranya yang khas. Dalam bahasa Inggris disebut Yellow-vented
Bulbul.Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung
paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm.
Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu gelap, sisi bawah
(tenggorokan, dada dan perut) putih kusam. Mahkota kehitaman, alis dan sekitar
mata putih, dengan kekang (garis di depan mata) hitam. Sisi lambung dengan
coretan-coretan coklat, dan penutup pantat berwarna kuning.
Iris mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu
Iris mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu
(15). Cendet/Pentet
Burung Cendet /
Burung Pentet merupakan salah satu burung predator yang memiliki suara variasi
isian yang sangat baik. Banyak Kicaumania yang menganggap perawatan burung
jenis ini susah. Sebenarnya, merawat burung ini sama mudahnya dengan merawat
burung berkicau jenis lain. Burung Cendet adalah burung cerdas dari keluarga
Turdidae.
Cendet termasuk burung favorit untuk para penghobi yang senang dengan burung
yang bisa menirukan berbagai suara burung lain. Dulu sekitar awal 1990-an,
seperti ditulis Anang Dewanto dan Maloedyyn Sitanggang di Merawat & Melatih
Burung Kicauan, cendet merupakan burung yang belum banyak diminati. Bahkan
harganya tidak lebih dari harga burung kutilang. Namun, dalam perkembangannya,
orang mengetahui bahwa selain memiliki bentuk fisik yang indah, ternyata burung
ini mempunyai suara yang menarik dan dapat memaster suara burung lainnya.
Karena itu, berbondong-bondonglah orang berusaha mendapatkan burung ini dan
mencari kualitas yang terbaik.
Tipe suara Cendet yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, Cendet yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.
Tipe suara Cendet yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, Cendet yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.
(16). Ketilang
Burung kutilang
merupakan burung berkicau yang mampu menirukan suara suara burung lain, suaranya
merdu dan nyaring.
Ciri-ciri fisiknya adalah memiliki ukuran yang sedang dengan ukuran sekitar 20
cm (dari paruh hingga ujung ekor), pada bagian punggung dan ekor berwarna
cokelat kelabu, pada bagian tenggorokan, leher, dada dan perut berwarna putih
keabu-abuan. Bagian atas kepala, mulai dari dahi, topi dan jambul, berwarna
hitam, sedangkan bagian tungging berwarna putih, serta penutup pantat berwarna
jingga, Iris mata berwarna merah, paruh dan kaki berwarna hitam.
Habitatnya di tempat-tempat terbuka, seperti tepi jalan, kebun, pekarangan, semak belukar dan hutan sekunder. Namun tidak jarang ditemukan hidup secara liar di taman dan halaman rumah di perkotaan.
Karakternya adalah biasa hidup berkelompok, baik saat mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah (familia Pycnonotidae) yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain.
Burung ini bersarang sepanjang tahun kecuali November, dengan puncaknya April-September. Sarang berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus, biasanya bertelur 2-3 butir, berwarna kemerah-jambuan berbintik ungu dan abu-abu.
Habitatnya di tempat-tempat terbuka, seperti tepi jalan, kebun, pekarangan, semak belukar dan hutan sekunder. Namun tidak jarang ditemukan hidup secara liar di taman dan halaman rumah di perkotaan.
Karakternya adalah biasa hidup berkelompok, baik saat mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah (familia Pycnonotidae) yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain.
Burung ini bersarang sepanjang tahun kecuali November, dengan puncaknya April-September. Sarang berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus, biasanya bertelur 2-3 butir, berwarna kemerah-jambuan berbintik ungu dan abu-abu.
Catatan akhir :
Apabila memelihara burung maka perlakukanlah dengan penuh kasih sayang.
Semoga Bermanfaat
Keterangan
gambar : diambil dari internet
Sumber bacaan a.l : indonesia.travel, kaskus.co.id;
barrel22.blogspot.com/2013/02; burungkicaunusantara.blogspot.com/2013/09,
Kompas (9/9/1993 &17/10/2013).Bacaan terkait :
Perlukah memelihara binatang dan apa resikonya?
so if you've been trained since childhood, but if not trained, so yes,, eradicated the pest birds finches,,
BalasHapusMakasi inponya kak
BalasHapus