Senin, 26 Januari 2015

Jantung dan Gaya Hidup



Dikemas oleh : Isamas54
Penyakit jantung merupakan penyakit yang paling mematikan, tentu dalam prosesnya tidak terlepas dari gaya hidup seseorang.

Data dan informasi
(a).  Jantung merupakan organ tubuh yang sangat penting walaupun bentuknya sebesar kepalan tangan, karena berfungsi untuk memompa darah untuk mengalirkannya ke seluruh tubuh.

(b).  12,5 juta dari 32 juta serangan jantung terjadi di seluruh dunia berakibat fatal, sedikitnya ada 17,1 juta jiwa penduduk dunia setiap tahunnya meninggal karena sakit jantung dan miliaran dolar AS habis untuk penyembuhannya. (WHO, 2012). 

(c).  Penyebab penyakit jantung bisa berawal adanya penyumbatan lemak di dalam pembuluh darah yang proses terjadinya di usia dini, gejalanya dapat dirasakan seperti nyeri di dada, mual muntah, badan lemas, berdebar-debar, dan keringat dingin.

(d).  Detak jantung normal orang dewasa yang sehat pada saat beristirahat rata-rata sekitar 70 denyut per menit.

(e).  Hari jantung sedunia jatuh pada 29 September setiap tahunnya.

(f).  Penyakit jantung kroner bisa disebabkan oleh berbagai keadaan tubuh dan gaya hidup yang kurang sehat seperti hipertensi, kolesterol, merokok, diabetes, kegemukan, kurang olahraga, riwayat keluarga.

Mengingat gaya hidup ini adalah merupakan suatu pilihan (bisa dihindari) yaitu melalui gaya hidup sehat, sehingga sangat bermanfaat apabila disampaikan beberapa gaya hidup seseorang kaitannya dengan peningkatan penyakit jantung, seperti berikut.

(1).  Umur dan gaya hidup    
Usia jantung bisa lebih tua atau lebih muda dari usia manusia sebenarnya, hal ini bisa tergantung dari gaya hidup sesorang.
Usia sebenarnya dan usia jantung tidaklah sama, dimana jantung bisa lebih tua atau lebih muda dari usia manusia sebenarnya. Demikian menurut Dr Nathaniel Reichek seorang ahli jantung seperti dilansir FoxNews (29/3/2011).   Adapun 5 hal yang membuat jantung bisa berumur lebih tua dari umur yang sebenarnya, yaitu : kolesterol tinggi (5-10 tahun dari usia), kelebihan berat badan (5-10 tahun dari usia), merokok (20 tahun dari usia), minum alcohol (10-20 tahun dari usia) dan stress (15-20 tahun dari usia).

(2).  Jam kerja
Ada pepatah lama yang menyatakan bahwa  'bekerja keras tidak akan membunuhmu', namun terdapat hasil penelitian yang menyatakan bahwa, orang yang terbiasa bekerja lebih dari 11 jam dalam satu hari berisiko terserang penyakit jantung 67% ketimbang orang yang berstandar kerja 7-8 jam per hari.  Demikian hasil penelitian dari Britain's Medical Research Council yang dipublikasikan jurnal Annals of Internal Medicine (2011).
Penelitian melibatkan 192 partisipan selama 11 tahun terhadap 7.100 pekerja di Inggris, dengan mengumpulkan data umur, tekanan darah, kadar kolesterol, diabetes, dan kebiasaan merokok sekaligus berapa lama para pasien bekerja, termasuk berapa banyak pekerjaan yang mereka bawa pulang dalam satu minggu.
Ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa diantaranya terdapat 67% yang bekerja lebih dari 11 jam per hari mengalami serangan jantung,

(3).  Istirahat
Waspadalah apabila jantung berdetak lebih cepat dari kondisi normal ketika sedang beristirahat, karena hal ini menunjukkan potensi penyakit jantung.  Demikian hasil penelitian dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Norwegia (2011). Penelitian dilakukan dengan mengamati 30 ribu partisipan selama 12 tahun.  
Hasil penelitian menunjukkan fakta bahwa partisipan yang detak jantungnya meningkat saat beristirahat hingga 15 detakan per menit menderita serangan penyakit jantung.

(4).  Tidur malam
Tidur malam yang berkualitas berpengaruh terhadap kesehatan jantung seseorang. Demikian hasil penelitian kesehatan dari Universitas Wageningen Belanda (2013) yang didasarkan atas analisis data nasional orang di Belanda dengan kombinasi gaya hidupnya.
Hasil penelitian menemukan kombinasi empat gaya hidup sehat-olahraga, diet sehat, pengontrolan alkohol, dan tidak merokok-meminimalkan risiko sakit jantung hingga 57% dan risiko fatal sampai 67%.   Namun, ketika kualitas waktu tidur dimasukkan ke tiap gaya hidup tersebut, risiko sakit jantung berkurang 65% dan risiko fatal menjadi 83%.

SELINGAN : Musik dan jantung bayi

Melodi atau suara yang kerap diperdengarkan kepada janin saat tiga pekan sebelum dilahirkan terbukti bisa menenangkan detak jantung ketika mereka kembali mendengarkarmya pada satu bulan pasca kelahiran. Demikian hasil penelitian Paris Des­cartes University  terhadap 50 perempuan (2011).  Partisipan diminta memutar rekaman piano dengan pola melodi menurun, dua kali sehari saat kandungan mereka berusia 35, 36, dan 37 minggu, rata-rata masa kehamilan dihitung dari menstruasi terakhir.  Saat para bayi berusia satu bulan melodi piano tersebut kembali diperde­ngarkan selama mereka tidur di laboratorium berpenerangan redup.

Para peneliti menemukan rata-rata detak jantung bayi melambat sekitar 12 detakan per menit saat mereka diperdengarkan suara melodi yang familier, sementara itu detak jantung bayi hanya melambat 5 atau 6 detakan permenit ketika diperdengarkan melodi yang tidak. (sumber : Media Indonesia, 7/3/2011)

(5).  Bentuk tubuh
Lemak di sekitar pinggang yang ini diidentikkan dengan tubuh apel diragukan dengan risiko tinggi penyakit jantung.  Namun berdasarkan sebuah studi dalam jurnal lancet menyebutkan resiko serangan jantung tidak meningkat karena lemak yang terkonsentrasi di bagian tengah tubuh.   Demikian menurut sebuah studi dari universitas Cambridge (2011) yang dilakukan selama 10 tahun.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran tubuh tidak meningkatkan prediksi serangan jantung, terutama ketika orang secara ketat mengawasi dan mengontrol faktor penting lain, seperti tekanan darah dan kolesterol, namun, bukan berarti gemuk itu baik. Walaupun ada anggapan bahwa kegemukan tetap berbahaya, di mana pun lemak berada.

(6).  Menonton TV
Menghabiskan waktu lebih dari 4 jam di depan TV dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan stroke dan bahkan gagal jantung.  Demikian sebuah hasil penelitian di Inggris seperti yang diberitakan Healthday (2011).
Kondisi seseorang saat menontonTV mengombinasikan protein C-reaktif, yaitu tanda inflamasi antara berat badan dan kolesterol dalam keadaan tidak seimbang,  keadaan itu dapat memicu terjadinya serangan jantung, stroke, atau bahkan gagal jantung.  Disarankan agar kebiasaan menonton TV selama lebih dari 4 jam harus diubah dan diikuti dengan kegiatan sehat seperti olahraga, pola makan, dan minum yang teratur.

(7).  Polusi Udara
Polusi udara, terutama dari asap kendaraan bermotor, bisa memicu serangan jantung. Demikian hasil penelitian dari British Heart Foundation (2011), yang didasarkan pada catatan medis 80 ribu penderita serangan jantung di Inggris dan Wales. 
Penelitian dilakukan dengan melacak tingkat polusi udara (PM10, ozon, CO, NO2, dan SO2) setiap jam terhadap timbulnya gejala serangan jantung dan melihat apakah ada keterkaitan lainnya.
Hasil penelitian : (a).  Dengan tingginya tingkat polusi udara pada 6 jam seusai terpapar, seseorang berisiko mengalami serangan jantung. Namun setelah itu, risiko tersebut berkurang.
(b).  Disarankan jika terdiagnosis menderita jantung, upayakan untuk tidak menghabiskan waktu yang lama di luar, terutama di daerah yang tingkat polusi asap kendaraan bermotornya tinggi.
Studi berskala besar ini menunjukkan bahwa risiko serangan jantung meningkat sementara, sekitar 6 jam, setelah menghirup asap kendaraan.

SELINGAN :  Perempuan

Rekam medis ibu yang pernah menderita stroke bisa membantu memprediksi peluang anak perempuannya terkena penyakit jantung.   Demikian hasil penelitian dari Unit Penelitian dan pencegahan Stroke University of Oxford Inggris (2011).

Hal tersebut didasarkan atas sejumlah partisipan perempuan yang mempunyai penyakit jantung dua kali lebih tinggi pada mereka yang memiliki ibu penderita stroke ketimbang ayah.

(8).  Kebisingan
Kebisingan jalan raya ternyata juga bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung. Demikian kesimpulan hasil studi yang dilakukan oleh peneliti asal Denmark (2012), yang telah menganalisa sekitar 50 ribu partisipan selama kurun waktu 10 tahun.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa untuk setiap peningkatan 10 desibel kebisingan di jalan raya, memungkinkan orang yang tinggal di dekat jalan raya mengalami serangan jantung, bahkan hingga 12%. 
Menurut pemimpin penelitian, Mette Sorenson, dari Danish Cancer Society, kebisingan jalan raya di malam hari lebih membahayakan kesehatan orang-orang yang bertempat tinggal di dekat jalan raya, alasannya karena bisa mengganggu kualitas tidur.
“Kualitas dan waktu tidur yang terganggu akan meningkatkan konsentrasi hormon stres dalam tubuh yang pada akhirnya bisa menyebabkan serangan jantung," ujar Sorenson.
Penelilitian ini menemukan :
(a). Hubungan antara serangan jantung dan jalan raya diperhitungkan pula dengan peningkatan level polusi suara dekat jalan raya itu. Diperkirakan 4% dari serangan jantung di Denmark ada hubungannya dengan suara bising lalu lintas.
(b).  Untuk mengurangi dampak akan kebisingan, maka solusinya menggunakan penutup telinga ketika tidur juga bisa dijadikan alternative, selain itu rutin berolahraga serta menjaga pola hidup sehat dengan konsumsi makanan dengan kadar asam lemak omega-3 yang tinggi juga merupakan cara jitu untuk menghalau serangan jantung.

(9).  Mandi air panas
Berendam di air panas saat cuaca dingin memang nyaman, namun kebiasaan ini bisa berujung fatal yaitu gagal jantung.  Kasus gagal jantung saat mandi meningkat 10 kali lipat di musim dingin dibandingkan musim panas. Demikian hasil studi dari Kyoto Prefectural University of Medicine School of Nursing, seperti dikutip Straits Times (2011).
Fakta tersebut penting bagi masyarakat Jepang, mengingat :  (a).  Sebagian besar penduduknya senang mandi air panas selama berjam-jam guna menenangkan diri setelah sibuk beraktifitas. (b).  Di Jepang, banyak orang berlama-lama mandi air panas karena rumah tradisional Jepang tak tertutup dengan baik layaknya rumah di Barat.  (c).  Alat pemanas yang ada jarang digunakan
Sebagai dasar studi tim menggunakan data 11.000 kasus gagal jantung 2005-2007 di prefektur Osaka barat, dimana 22% kasus terjadi dalam keadaan tidur,  9% saat sedang mandi, sekitar 3% saat beraktivitas kerja dan 0,5% saat sedang berolahraga.
Diketahui bahwa sebanyak 54 kasus gagal jantung pada 10 juta orang terjadi saat sedang berendam, sedangkan 10 kasus dari 10 juta orang terjadi saat berolahraga.

SELINGAN :  Rambut sebagai indikator

Selain untuk memperindah dan mempercantik penampilan ternyata rambut juga bisa menjadi alat pendeteksi/indicator adanya gangguan kesehatan jantung.   Demikian hasil studi University of Western Ontario-Kanada (2010).
Hal ini dikarenakan dalam rambut mengandung suatu zat yang disebut kortisol yaitu hormon stress yang biasanya dilepas tubuh saat mengalami stres atau reaksi psikologis dan fisiologis atas perubahan situasi yang tidak dapat diterima, dimana enam sentimeter rambut berarti bisa mengukur tingkat stres selama enam bulan.  Kadar kortisol juga terkandung dalam urin dan air liur. Namun, kortisol di dalam rambut dianggap lebih efektif untuk memetakan kondisi jantung karena sifatnya lebih terukur. Pertumbuhan rambut relatif stabil yakni sekitar satu sentimeter setiap bulan sehingga dengan memeriksa enam sentimeter rambut berarti bisa mengukur tingkat stres selama enam bulan. Sementara pemeriksaan kortisol dalam air liur atau urin cenderung hanya memperlihatkan tingkat stres sesaat.

Penelitian dilakukan dengan memeriksa sampel rambut 56 penderita serangan jantung di Meir Medical Centre di Kfar-Saba, Israel, selanjutnya hasil tersebut dibandingkan dengan sampel rambut sejumlah orang yang tak memiliki masalah kesehatan jantung.

Hasilnya, sampel rambut penderita penyakit jantung mengandung kadar kortisol sangat tinggi. Sehingga dengan kadar kortisol di rambut dapat menjadi prediktor kuat akan terjadinya serangan jantung.

Jadi melalui rambut dapat memprediksi dan penanda adanya stres yang amat sangat yang menjadi pemicu serangan Jantung, sehingga langkah pencegahan bisa dilakukan sejak dini. (Sumber : Suaramedia.com, 2010/09/05)

(10).  Latihan dadakan
Semua orang tahu bahwa latihan olah raga teratur akan memperkuat jantung, namun latihan mendadak dan langsung dengan porsi yang berat dapat menimbulkan serangan jantung. Demikian laporan dalam majalah The New England Journal of Medicine (1994).
Orang yang hanya berlatih pada akhir pekan dan latihan berat memperbesar risiko serangan jantung jadi lebih dari 100 kali. Mereka yang lebih sering berlatih tetap berisiko dua kali liput terkena serangan jantung dalam tempo satu jam pertama setelah latihan.
Penelitian yang dilakukan para ahli Jerman ini menemukan fakta bahwa tiga jam pertama setelah bangun tidur peluang terkena serangan jantung tiga kali lebih besar dibanding waktu lain dalam satu hari. Ini berkaitan dengan variasi tekanan darah, denyut jantung, irama otot jantung dan tingkat pembekuan darah, yang lazim disebut siklus sirkadian. Tanpa latihan berat pun tak jarang terjadi kejadian mendadak pada pagi hari akibat siklus sirkadian.

TIP : Agar Jantung Sehat
Pola hidup yang tidak sehat dapat memicu timbulnya berbagai penyakit seperti diabetes, darah tinggi, dan kolesterol tinggi serta obesitas.  Menghindari kebiasaan buruk adalah merupakan cara untuk tetap menjaga usia jantung tetap sama atau lebih muda dari usia Anda.
Berikut beberapa pengaturan kegiatan untuk menghindarinya :
a. Perbaiki makanan
Memilih dan membatasi berbagai jenis makanan yang kurang menguntungkan (diet), seperti mengurangi makanan berlemak jenuh tinggi, perbanyaklah makan yang sehat, kurangi porsi garam.
Lemak jenuh tinggi.  Lemak jenuh mudah diubah menjadi “kolesterol jahat” yang berisiko menimbulkan fungsi jantung terganggu, berupa penyakit jantung koroner karena kolesterol tinggi akan membuat tekanan darah, denyut nadi, kadar lemak total, kolesterol dan trigliserida menjadi tinggi. 
Makanan yang mengandung kolesterol tinggi antara lain kulit unggas, daging merah/ sandung-lamur dan susu murni mengandung banyak lemak jenuh.  Untuk hal ini makanlah antara lain daging, ikan, atau unggas maksimal 150 gram per hari.
Kolesterol tinggi di dalam tubuh akan menambah 5-10 tahun usia jantung menjadi lebih tua dari usia sebenarnya.
b. Makanan sehat.  Perbanyaklah  makan seafood yang kaya omega-3 dan sayuran/buah-buahan kaya serat dan vitamin. Pilihlah susu rendah lemak.  Tingkatkan asupan makanan tinggi serat, antara lain roti/sereal tinggi serat, sayuran, serta buah-buahan.
c. Olah raga secara teratur.
Ketika melakukan aktivitas fisik, jantung akan berdenyut lebih cepat untuk meningkatkan jumlah darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh sehingga meningkatkan kadar HDL/kolesterol baik dan menurunkan LDL/kolesterol jahat, selain itu, berolahraga juga membantu mengurangi berat badan.
Gunakanlah berolah raga secara tidak sengaja dengan memilih arternatif dalan suatu kesempatan kegiatan, seperti memilih naik tangga dibandingkan naik lift, parkir kendaraan lebih jauh agar dapat berjalan kaki lebih lama, mengerjakan sebagian pekerjaan rumah yang biasa diserahkan pembantu (mengepel lantai, cuci kendaraan), dan sempatkan berjalan sore dengan keluarga.
d. Kendalikan berat badan.
Obesitas atau kegemukan menandakan adanya perlemakan hati yang dapat menyebabkan kadar kolesterol sulit dikontrol dan  membuat kerja jantung menjadi lebih berat, membuat lebih rentan terhadap banyak penyakit. 
Untuk hal ini maka jaga berat badan agar tidak kegemukan, ikuti program yang secara bertahap dapat menurunkan berat badan apabila saat ini mengalami kegemukan.
Kelebihan berat badan bisa membuat usia jantung lebih tua 5-10 tahun dari usia yang sebenarnya.
e. Monitor tekanan darah dan tingkat kolesterol.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengukur tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah. Hipertensi yang sering disebut “silent killer” seringkali hadir tanpa disadari.
f. Kurangi stress.
Pada saat orang mengalami stres, hipotalamus dalam otak akan memicu hormon stress (adrenalin maupun non-adrenalin), seprti hormon epinefrin yang akan memicu peningkatan denyut jantung.  Hal ini akan mengakibatkan kerusakan/cedera pada dinding arteri dan pembentukan bekuan dalam pembuluh darah, serta aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri), sehingga meningkatkan risiko serangan jantung.
Untuk mengurangi risiko tersebut, maka ambilah waktu untuk bersantai, perbanyak bergaul dengan orang lain yang membuat gembira dan sejenak melupakan beban hidup, istirahatlah secukupnya.
Stres stres akan membuat usia jantung lebih tua 15-20 tahun dari usia.
g.  Merokok
Berhentilah merokok sedini mungkin, karena nikotin, karbon monoksida (CO), dan zat lainnya yang terkandung dalam rokok berpotensi menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah.
Molekul-molekul racun dalam rokok bisa mengikat darah yang ada di sekitarnya, sehingga memicu terjadinya penggumpalan darah yang sangat berisiko menyebabkan serangan jantung.
Hal ini akan mempermudah kolesterol untuk melekat pada dinding pembuluh darah yang mengalami kerusakan sehingga membentuk plak. Risiko terkena serangan jantung akan meningkat 50% jika mengisap 4 batang setiap hari.
Kebiasaan merokok bisa membuat jantung bertambah tua 20 tahun dari usia.
h. Alkohol
Alkohol bisa meningkatkan tekanan darah sehingga beban jantung meningkat. Ketika tubuh mengalami keracunan alkohol, yang terjadi adalah alkohol menekan saraf-saraf yang mengendalikan tubuh seperti saraf jantung, paru dan otak dan menghentikan fungsinya.  Kebiasaan minum alkohol setiap hari akan membuat usia jantung bertambah tua 10-20 tahun dari usia sebenarnya.
i.  Garam
Pastikan untuk mengurangi garam, banyak makan buah dan sayuran serta aktif bergerak untuk membuat jantung tetap awet muda.


Catatan akhir penulis :
Jantung merupakan organ tubuh yang sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia, dimana factor yang dapat mempengaruhi kesehatannya antara lain gaya hidup seseorang.

Karena gaya atau cara hidup seseorang adalah merupakan suatu pilihan, maka sejak dini supaya dibiasakan dengan gaya hidup yang sehat.

Semoga Bermanfaat

Keterangan gambar : diambil dari internet
Sumber editing bacaan a,l : majalahkesehatan.com 2008/03/31; seputar-indonesia.com 2010/10/28; id.berita.yahoo.com 2011/05/03; mediaindonesia.com (2011/09/23, 2012/06/23); Media Indonesia (12/1/2011; 27/12/2011; 4/2/2011); Kompas 23/1/1994, 12/3/2011; metrotvnews.com 2013/07/07;);  forum.vivanews.com  2011/04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar