Oleh : Isamas54
Pelukan merupakan
bahasa cinta yang mengalirkan getaran perasaan yang berdampak positif terhadap
kesehatan (stress), rasa aman, dan percaya diri.
Pelukan adalah
sumber kekuatan ketika menghadapi masalah, dukungan, ajakan berdamai bagi suami
istri yang berselisih, mampu mengusir depresi,
tune-up kekebalan tubuh, mempererat hubungan, awet muda, membuat nyenyak
tidur, merangsang hidup seseorang, dlsb.
Tulisan ini diambil
dari berbagai sumber.
Sebelum lanjut ikuti
dulu yang ini …
Batasan
Walaupun sudah
tidak asing lagi mengenai kata ‘pelukan’ tapi masih relative sulit untuk mencari
definisinya, penulis coba untuk membuat batasan (terutama untuk tulisan ini).
(1.1). Pelukan
(Inggris : Hug) adalah komunikasi non verbal berupa gerakan seseorang dengan obyek
lain (benda atau manusia) yang melibatkan anggota tubuh tangan (rangkul), badan
(dekap) dan juga melibatkan perasaan (sayang/nafsu).
(1.2). Pelukan adalah merupakan bahasa cinta yang kuat, mengalirkan getaran perasaan menyayangi dan
disayangi, serta lebih efektif dari kata-kata pujian.
(1.3). Pelukan terkadang diikuti dengan ciuman. Untuk
dijadikan perhatian (terutama bagi gadis belia yang belum berpasangan resmi),
bisa menyebabkan kelepek-kelepek .. karena ada istilah yang sudah tidak asing
lagi ‘cium kening dan pipi tanda sayang, cium bibir sudah mengarah kepada
nafsu, apalagi kalau sambil ‘raba sana raba sini’.
(1.4). Pelukan
kepura-puraan, yaitu pelukan yang dilakukan dengan motif atau
persekongkolan yang kurang baik, sulit dibedakan karena menyangkut isi hati
seseorang (agak diluar batasan namun perlu diketahui).
Makna
dan obyek sebuah pelukan
Pelukan bukan hanya
sebagai salah satu bentuk afeksi, namun banyak manfaat dahsyat dari sebuah
pelukan yang sudah dibuktikan secara ilmiah, seperti pelukan dapat memengaruhi
kesehatan, membuat pasangan lebih awet muda, meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, serta membuat orang merasa pulih, serta memberi kedekatan atau kekuatan
antara orang tua dan anak.
Dilihat dari
obyeknya maka secara garis besar dibedakan seperti berikut.
(2.1). Pelukan
kepada anak. Pelukan begitu penting
maknanya, terutama untuk anak-anak. Apalagi pelukan yang penuh kelembutan bisa
menenangkan anak dan juga mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya. "Pelukan juga merupakan media
menyelesaikan persoalan dalam keluarga, terutama pada anak yang berperilaku
unik,"tutur psikolog Melly Puspita Sari
(2.2). Pelukan
kepada bayi. Memeluk dan mencium
bayi bukan hanya menjadi ekspresi kasih sayang tetapi juga dapat
menyehatkan. Sebuah penelitian yang
dilakukan di rumah sakit Bliss di Montreal pernah menemukan, pelukan ibu dapat mendorong proses pemulihan
dari si bayi yang sakit menjadi lebih cepat, kurang lebih tiga menit setelah
prosedur. Tak hanya itu, bayi ternyata merasa lebih nyaman jika mendapat pelukan ayahnya yang berbadan gempal dan
gemuk.
(2.3). Pelukan
dengan suami/istri. Salah satu
penyebab keretakan hubungan asmara ataupun rumah tangga adalah hal yang
dianggap sepele, seperti hal kurangnya berpelukan. Tetapi memang telah terbukti
bahwa pasangan yang rajin berpelukan dan berbincang intim jauh lebih berbahagia
serta awet hubungannya (Maaf, daripada ‘adu punggung’?).
(2.4).
Pelukan salam atau penghormatan. Dilakukan sebagai salam
penghormatan atau penghargaan terhadap orang yang berjasa, baru bertemu atau relative
jarang bertemu, yaitu untuk meningkatkan kedekatan komunikasi atau silaturakhmi.
(2.5). Pelukan
dengan benda lain (bantal, boneka, binatang, buku/kitab, lukisan, dsb). Ternyata pelukan tidak hanya dengan manusia
tetapi bisa juga dengan obyek lain (selain manusia), yaitu untuk mencari
kehangatan tubuh, kelembutan, kenyamanan, kekaguman, penyaluran kasih sayang dan atau kehangatan jiwa.
Manfaat
dari sebuah pelukan
Pelukan sangat
berpengaruh terhadap fisik dan jiwa seseorang, seperti berikut :
(3.1). Pelukan
dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi stress. Sentuhan melalui pelukan membuat otot
yang tegang mereda sehingga yang menyebabkan stres menjadi berkurang, selain
itu dapat memberikan perasaan tenang, nyaman dan bahagia
Seperti dikutif
dari waspada.co.id 2013/05/21, di Jepang
dan di beberapa negara yang sibuk kerap terlihat beberapa aktivis menawarkan
pelukan secara gratis pada orang di jalan. Hal ini dilakukan karena tingkat
stres di negara-negara maju itu sangat tinggi sehingga pelukan dan perhatian
menjadi barang langka yang tidak mudah didapatkan dari pasangan.
(3.2). Pelukan
mampu meningkatkan kecerdasan otak anak-anak. Prosesnya yaitu dapat mengurangi racun dari
zat derifat glutamate yang keluar terpicu dikarenakan seseorang sedang stress,
dimana zat tersebut dapat menyebabkan penyempitan otak, serta mengganggu fungsi
intelegensi, perilaku dan mental sehingga membuat daya tangkap anak menjadi lemah. Selain itu sebuah pelukan dapat memberikan
perasaan tenang, nyaman dan bahagia
Selingan dulu :
Pelukan kepada bayi
Seperti
dilansir Genius Beauty (29/8/2013), pelukan ibu dapat mendorong proses pemulihan
dari si bayi menjadi lebih cepat, hal ini telah dibuktikan oleh sebuah
penelitian yang dilakukan di rumah sakit Bliss di Montreal.
Para
peneliti melibatkan 61 bayi prematur dan menyuruh para ibu untuk memberikan
pelukan kepada bayi mereka. Kemudian, para ilmuwan mengukur kecepatan denyut
jantung, tingkat oksigen dalam darah, dan ekspresi wajah dari si bayi.
Hasilnya
menunjukkan bahwa bayi yang telah dipeluk oleh ibu mereka dapat pulih dari rasa
sakit lebih cepat, kurang lebih tiga menit setelah prosedur.
Selain
itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa ketika seorang ibu mencium
bayinya, ia mentransmisikan bakteri tertentu yang dapat membuat kekebalan tubuh
si bayi menjadi lebih kuat terhadap serangan penyakit, seperti pilek, sakit
tenggorokan dan radang telinga.
Kita lanjutkan …
(3.3). Hormon kortisol (hormone stress) menjadi
rendah sedangkan hormon oksitosin meningkat, sehingga mampu menurunkan
tekanan darah dan risiko penyakit jantung bisa berkurang. Hal tersebut sesuai hasil penelitian yang
dilakukan tim peneliti dari University of North Carolina Amerika Serikat.
Sedangkan hasil penelitian
lainnya seperti yang dilakukan dr Karen Grewen dalam Psychocomatic Medicine
Journal of Biobehavioral yang melibatkan 38 pasangan, secara signifikan telah meningkatkan drastis
hormon oksitosin pada wanita yang telah berpelukan mereka selama 20 detik, hal
ini dapat mengurangi potensi penyakit jantung.
Selingan
lagi …
Sentuhan
dan Suhu
Sentuhan
tangan seorang pria pada kulit betul-betul dapat membuat suhu perempuan tubuh
meningkat. Hal itu diungkapkan Amanda Hahn, peneliti Universitas St Andrews,
Inggris. Penelitian itu dipublikasikan
lewat jurnal Biology Letters (2012).
Dari
pengamatannya itu, Hahn melihat perubahan suhu yang paling drastis terjadi pada
kulit muka dan kulit dada. Berdasarkan perhitungan, rata-rata peningkatan suhu
pada bagian itu mencapai 0,3 derajat celsius. Ketika partisipan ditanya soal
dampak sentuhan tersebut, ternyata sebagian besar tidak menyadari hal itu dalam
tubuh mereka. Hanya seperempat dari partisipan yang merasakan perubahan dalam
tubuh mereka itu.
"Perempuan
menunjukkan peningkatan temperatur ketika mereka terlibat dalam kontak sosial
dengan pria. Pada beberapa perempuan, perubahan suhu tubuh mereka meningkat
hingga 1 derajat Celsius," kata Hahn setelah mengamati temperatur kulit
perempuan yang disentuh pria secara lembut.
Kita lanjutkan …
(3.4). Pelukan dapat meningkatkan system kekebalan
tubuh dan mempercepat pemulihan. Perlu diberikan
kepada orang yang sedang dalam kondisi tidak sehat. Hal tersebut sesuai hasil penelitian
yang ditemukan oleh Profesor Matthew J Hestenstein PhD.
(3.5). Meningkatkan rasa percaya diri.
Kehilangan kepercayaan diri memicu munculnya kekhawatiran akan kehilangan, akibatnya cemburu dan curiga menjadi santapan sehari-hari yang dapat menggoyahkan sebuah hubungan. Sehingga dengan demikian sangat penting bagi setiap pasangan untuk tetap merasa seksi dan percaya diri, dimana perasaan tersebut antara lain didapat ketika sering berpelukan dengan pasangan.
Wanita, menyukai pelukan dari belakang atau samping yang mendongkrak kepercayaan dua kali lipat dan membuatnya merasa sangat seksi. Pada saat ini hormon dopamin diluncurkan, dan umumnya meningkatkan gairah seksual.
Kehilangan kepercayaan diri memicu munculnya kekhawatiran akan kehilangan, akibatnya cemburu dan curiga menjadi santapan sehari-hari yang dapat menggoyahkan sebuah hubungan. Sehingga dengan demikian sangat penting bagi setiap pasangan untuk tetap merasa seksi dan percaya diri, dimana perasaan tersebut antara lain didapat ketika sering berpelukan dengan pasangan.
Wanita, menyukai pelukan dari belakang atau samping yang mendongkrak kepercayaan dua kali lipat dan membuatnya merasa sangat seksi. Pada saat ini hormon dopamin diluncurkan, dan umumnya meningkatkan gairah seksual.
(3.6). Pendekatan secara emosional
Menurut Dr. Fran Walfish, pelukan dapat mendekatkan seseorang dengan pasangan secara emosional. Hal ini juga terjadi pada ibu yang memeluk dan mendekap bayinya, yang membuat bayi merasa nyaman dan mengikat si bayi sehingga hubungannya semakin erat dengan ibunya.
(3.7). Memperbaiki komunikasi
Ada kalanya kata-kata tak bisa mengungkapkan perasaan yang ada di dalam hati. Untuk itulah pelukan menjadi sarana yang dapat mengungkapkan kata hati tanpa harus berbicara apapun. 5 detik pelukan jauh lebih berarti ketimbang Anda mengucapkan 'I love you' kepada pasangan. Namun komunikasi tersebut tidak terbatas pada suami istri atau pasangan, tetapi bisa juga antara orang tua dan anak. "Konflik antara ibu dan anak bisa cepat terselesaikan hanya dengan pelukan, Perubahannya drastis hanya dalam hitungan menit, terutama pada anak yang berperilaku unik," ungkap psikolog Melly Puspitasari (21/10/2013) penulis buku The Miracle of Hug, dalam acara `Berbagi Pelukan Melalui Kelembutan Molto Ultra Pure` dengan berdonasi boneka beruang. demi membentuk rantai cinta (chain of love).
Menurut Dr. Fran Walfish, pelukan dapat mendekatkan seseorang dengan pasangan secara emosional. Hal ini juga terjadi pada ibu yang memeluk dan mendekap bayinya, yang membuat bayi merasa nyaman dan mengikat si bayi sehingga hubungannya semakin erat dengan ibunya.
(3.7). Memperbaiki komunikasi
Ada kalanya kata-kata tak bisa mengungkapkan perasaan yang ada di dalam hati. Untuk itulah pelukan menjadi sarana yang dapat mengungkapkan kata hati tanpa harus berbicara apapun. 5 detik pelukan jauh lebih berarti ketimbang Anda mengucapkan 'I love you' kepada pasangan. Namun komunikasi tersebut tidak terbatas pada suami istri atau pasangan, tetapi bisa juga antara orang tua dan anak. "Konflik antara ibu dan anak bisa cepat terselesaikan hanya dengan pelukan, Perubahannya drastis hanya dalam hitungan menit, terutama pada anak yang berperilaku unik," ungkap psikolog Melly Puspitasari (21/10/2013) penulis buku The Miracle of Hug, dalam acara `Berbagi Pelukan Melalui Kelembutan Molto Ultra Pure` dengan berdonasi boneka beruang. demi membentuk rantai cinta (chain of love).
Macam
atau tipe
Selain diebdakan
dengan tujuan pelukan juga dibedakan dengan jarak atau kedekatan tubuh, atau
bahkan bagian tubuh yang saling menempel.
(4.1). Pelukan
penuh. Pelukan dilakukan secara
dekat, tidak ada jarak antara keduanya, serta saling dapat merasakan kehangatan
tubuh dan detak jantung. Ini cocok
dilakukan antara pasangan yang disayang, orang tua dengan anak/bayi, dan
orang-orang yang dianggap hubungannya sangat dekat sekali. Pelukan ini membuat rasa lega, aman dan
terlindungi.
(4.2). Pelukan
beruang. Pelukan yang dilakukan
sebagai mana beruang yang memeluk anaknya, lengan merangkul erat, terkadang
sampai mengangkat tubuh pasangan sambil berputar gembira.
Pelukan ini dilakukan pada seseorang yang
sudah lama tidak bertemu, demi meluapkan rasa rindu yang sudah lama
terpendam. Terlihat sangat bersemangat
dan hangat.
(4.3). Pelukan
dari belakang. Dilakukan oleh
suami/istri yang ingin menggoda pasangannya.
Merupakan suatu pengecualian apabila salah satu pasangan hampir selalu
memeluk Anda belakang. "Artinya
bisa jadi dia sangat membutuhkan hubungan lebih dekat, tapi mengira bahwa Anda
tidak sedang available. Dia menghindari
pelukan dengan saling bertatap muka karena dia khawatir Anda tidak
menyukainya." Pendapat Christopher Blazina PhD, penulis The Secret Lives
of Men.
(4.4). Pelukan
menenangkan. Pelukan ini dilakukan
kepada yang sedang berduka, dengan tujuan untuk menenangkan dan menghibur,
keduanya saling berangkulan yang terkadang dibarengi elusan di kepala atau punggung. "Mengelus punggung Anda memberinya
ketenangan, di mana secara naluriah banyak orang melakukannya ketika mereka
sedang down," kata Driver Janine, presiden Body Language Institute. Dengan membalas pelukannya maka ada ungkapan
bahwa semuanya baik-baik saja.
(4.5). Pelukan
bersama. Bertujuan untuk saling
member semangat, bisa dilakukan oleh dua orang atau banyakan/tim untuk saling
memberikan semangat.
(4.6). Pelukan
penghormatan atau salam. Pelukan
yang dilakukan oleh seseorang sebagai salam, badan agak renggang, untuk saling
menghormati, saling menyilangkan badan dengan kepala ke kiri dan selanjutnya ke
kanan (lelaki dengan lelaki), saling beradu pipi (perempuan dengan
perempuan). Sedangkan sebagai ucapan
salam atau penghargaan, di muka umum, dilakukan lelaki dan perempuan, hamper
tidak ada pelukan tetapi pipi saling menempel (kiri kemudian kanan), terlihat
sedikit sensual.
(4.7). Pelukan
dengan kepura-puraan. Dilakukan bisa
dalam bentuk salah satu macam pelukan sebelumnya, namun terkadang sulit
dibedakan karena menyangkut hati seseorang (ada apa-apa di belakangnya). Tapi yang lebih nyata antara lain setelah
pelukan dompet hilang, atau tukang sulap pura-pura memeluk tahu-tahu kacamata
pindah tangan, demi tujuan cinta sesaat (biasanya perempuan yang jadi korban), atau
yang ujung-ujungnya persekongkolan yang kurang baik.
Tip
(5.1). Kunci
untuk memperoleh manfaat pelukan adalah kenyamanan. Namun tidak setiap pasangan maupun seseorang
terbiasa dengan hal ini. Coba kita
ingat-ingat berapa kali dalam sehari kita memberikan pelukan kepada anak atau
pasangan? Pasti banyak di antara yang menjawab jarang atau bahkan tidak sama
sekali. Orang lndonesia memang relative kurang menunjukkan rasa emosionalnya melalui
pelukan. Padahal pelukan bukan sekadar sentuhan fisik tetapi juga memberikan
ketenangan dan perasaan disayangi. Namun
perlu diingat jangan sembarangan peluk sana dan peluk sini.
(5.2). Manfaat
pelukan tidak mengenal usia. Kehangatannya
dapat dirasakan sejak seseorang dilahirkan (ditidurkan sambil dipeluk atau
dibelai) hingga beranjak dewasa. Namun
seiring pertambahan usia anak, orang tua mulai enggan memberikan pelukan. Bagi kita yang tidak terbiasa berpelukan,
bagaimana membiasakannya? Mulailah segera. "Lakukan terus dengan tulus
sampai Anda menemukan rasa nyaman. Berpelukanlah minimal delapan kali
sehari," kata Melly, yang juga penulis buku Miracle of Hug.
(5.3). Rangkulkan
tangan saat berpelukan, rasakan aliran energi. Bayangkan jika itu adalah
pelukan terakhir. "Peluklah pasangan dan buah hati sesering mungkin agar
tidak menyesal jika kusempatan memeluk itu tidak ada lagi” saran Melly.
(5.4). Cara
untuk memulihkan keeratan hubungan. Melalui kegiatan yang bisa tanpa kata-kata ini
dapat meningkatkan hubungan menjadi lebih baik serta mengembalikan kemesraan
seperti di awal pernikahan dalam berkeluarga.
(5.5). Berpelukan
adalah hal wajib dan penting untuk dipelihara dan selalu dilakukan oleh setiap
pasangan. Karena salah satu penyebab
keretakan hubungan asmara ataupun rumah tangga adalah hal yang dianggap sepele ‘berpelukan’.
Telah terbukti bahwa pasangan yang rajin
berpelukan dan berbincang intim jauh lebih berbahagia serta awet hubungannya
(kalau perlu sampai kakek-nenek).
(5.6). Sentuhan lebih ampuh ketimbang perkataan sanjungan. Bentuk kasih sayang orang tua kepada anaknya terkadang dirasakan telah dianggap cukup hanya dengan memenuhi kebutuhan sang anak, seperti dengan membelikan mainan, menyekolahkan ke jenjang yang tinggi, serta melalui ucapan kata yang lembut. Padahal, sentuhan sebenarnya lebih ampuh ketimbang perkataan sanjungan sekalipun, pelukan lebih bermakna dan lebih mendalam ketimbang perkataan "ibu sayang kamu".
(5.6). Sentuhan lebih ampuh ketimbang perkataan sanjungan. Bentuk kasih sayang orang tua kepada anaknya terkadang dirasakan telah dianggap cukup hanya dengan memenuhi kebutuhan sang anak, seperti dengan membelikan mainan, menyekolahkan ke jenjang yang tinggi, serta melalui ucapan kata yang lembut. Padahal, sentuhan sebenarnya lebih ampuh ketimbang perkataan sanjungan sekalipun, pelukan lebih bermakna dan lebih mendalam ketimbang perkataan "ibu sayang kamu".
(5.7). Supaya
dibiasakan. Anak yang sering dipeluk
cenderung mudah memunculkan rasa kasih sayang terhadap sesama, sebaliknya jika
pelukan tidak dibiasakan maka anak bisa tumbuh menjadi individu yang kurang
baik dan tidak peduli sesama.
Catatan akhir
: Sudahkah Anda memeluk buah hati dan
pasangan hari ini?. Mulai sekarang,
berikan pelukan pada anggota keluarga dan orang-orang yang Anda kasih sayangi setiap
hari. Serta tentunya tidak lupa untuk berdoa demi kesehatan dan kebaikan bersama.
Sampai ketemu di Topik lain ...
Keterangan
gambar : diambil dari internet
Sumber bacaan : forum.viva.co.id, Media
Indonesia (8/5/2012 &23/10/ 2013), waspada.co.id 2013/05/21, Koran Sindo
26/10/2013), tabloidnova.com 2010/07/05, health.liputan6.com 2013/08/29 &
2013/10/21
kak, ini sumbernya dari buku mana tentang tipe pelukan dll ? penting buat penelitian
BalasHapus