BSM (Bantuan Siswa
Miskin), adalah merupakan bantuan tunai yang diberikan secara langsung kepada
anak-anak usia sekolah dari Rumah Tangga Miskin dan rentan untuk semua jenjang
sekolah dasar dan menengah.
(a). Subsidi BBM pada APBN 2013 telah dipatok Rp
193,8 triliun atau 11,5%. Angka itu diperkirakan akan naik menjadi Rp 251,6
triliun.
Siapa
penerima subsidi itu? Lebih dari 50% dinikmati oleh 20% orang Indonesia.
(b). Sementara hanya sekitar 2% dari APBN yang
dianggarkan untuk Program Bantuan Sosial berbasisi Rumah Tangga seperti Raskin,
BSM, PKH, dan Jamkesmas.
Itulah
sebabnya Pemerintah mengubah poia subsidi, dari harga komoditas menjadi subsidi
yang tepat sasaran kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan. Subsidi BBM pun
direalokasikan dengan langkah pengurangan.
(c). Kebijakan realokasi berdampak pada kondisi
perekonomian Nasional, mulai dari kenaikan harga BBM, hingga meningkatnya
tingkat infiasi (menekan daya beli masyarakat).
"
Dampak terbesar pasti dirasakan oleh masyarakat miskin/masyarakat
berpenghasilan rendah, sehingga angka kemiskinan akan meningkat
(d). Untuk melindungi mereka, realokasi subsidi
akan diberikan antara lain untuk program Bantuan Siswa Miskin (BSM), bantuan
tunai yang diberikan secara langsung kepada anak-anak usia sekolah untuk semua
jenjang, dasar dan menengah yang berasai dari Rumah Tangga Miskin dan rentan.
Kemdikbud
telah mendesain penambahan jumlah penerima BSM yang diusulkan dalam APBNR.
Penambahan tak hanya menyangkut jumlah penerima (sasaran), tapi juga nominal
rupiah yang akan diterima.
(e). Tahun 2013, jumlah penerima BSM di jenjang
SD, SMP, SMA dan SMK sebanyak 5,9 juta siswa dengan nilai nominal Rp 360 ribu
per siswa per tahun untuk SD, Rp 560 ribu (SMP), dan Rp 1 juta (SMA/SMK).
Berkait
dengan realokasi subsidi Kemdikbud mendesain penambahan jumlah penerima yang
diusulkan dalam APBNR. Penambahan tidak hanya menyangkut jumlah
penerima menjadi 12,6 juta siswa, tapi juga jumiah nominal rupiah, sebesar
Rp450 ribu (SD), Rp 750 ribu (SMP), sedang SMA/SMK tetap Rp 1 juta, per siswa
per tahun, dengan tambah manfaat sebesar Rp 200 ribu per siswa.
(f). BSM diharapkan dapat meningkatkan akses
terhadap pelayanan pendidikan yang berkualitas, mencegah putus sekolah, menarik
anak usia sekolah dari rumah tangga miskin dan rentan untuk kembali ke
sekolah. BSM lebih bersifat personal,
diterima langsung oleh peserta didik, Mekanisme penyaluran BSM berbasis rumah
tangga (kartu perlindungan sosial).
Keterangan gambar : sebagai ilustrasi
yang diambil dari internet
Sumber editing bacaan : Media
Indonesia tgl. 7 Juni 2013.
Bacaan terkait :
Balsem Merek BLSM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar