Kamis, 13 Juni 2013

BSM : Menjadikan Subsidi Tepat Sasaran


BSM (Bantuan Siswa Miskin), adalah merupakan bantuan tunai yang diberikan secara langsung kepada anak-anak usia sekolah dari Rumah Tangga Miskin dan rentan untuk semua jenjang sekolah dasar dan menengah.


(a).  Subsidi BBM pada APBN 2013 telah dipatok Rp 193,8 triliun atau 11,5%. Angka itu diperkirakan akan naik menjadi Rp 251,6 triliun.
Siapa penerima subsidi itu? Lebih dari 50% dinikmati oleh 20% orang Indonesia.
(b).  Sementara hanya sekitar 2% dari APBN yang dianggarkan untuk Program Bantuan Sosial berbasisi Rumah Tangga seperti Raskin, BSM, PKH, dan Jamkesmas.
Itulah sebabnya Pemerintah mengubah poia subsidi, dari harga komoditas menjadi subsidi yang tepat sasaran kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan. Subsidi BBM pun direalokasikan dengan langkah pengurangan.
(c).  Kebijakan realokasi berdampak pada kondisi perekonomian Nasional, mulai dari kenaikan harga BBM, hingga meningkatnya tingkat infiasi (menekan daya beli masyarakat).
" Dampak terbesar pasti dirasakan oleh masyarakat miskin/masyarakat berpenghasilan rendah, sehingga angka kemiskinan akan meningkat
(d).  Untuk melindungi mereka, realokasi subsidi akan diberikan antara lain untuk program Bantuan Siswa Miskin (BSM), bantuan tunai yang diberikan secara langsung kepada anak-anak usia sekolah untuk semua jenjang, dasar dan menengah yang berasai dari Rumah Tangga Miskin dan rentan.
Kemdikbud telah mendesain penambahan jumlah penerima BSM yang diusulkan dalam APBNR. Penambahan tak hanya menyangkut jumlah penerima (sasaran), tapi juga nominal rupiah yang akan diterima.
(e).  Tahun 2013, jumlah penerima BSM di jenjang SD, SMP, SMA dan SMK sebanyak 5,9 juta siswa dengan nilai nominal Rp 360 ribu per siswa per tahun untuk SD, Rp 560 ribu (SMP), dan Rp 1 juta (SMA/SMK).
Berkait dengan realokasi subsidi Kemdikbud mendesain penambahan jumlah penerima yang diusulkan dalam APBNR.  Penambahan tidak hanya menyangkut jumlah penerima menjadi 12,6 juta siswa, tapi juga jumiah nominal rupiah, sebesar Rp450 ribu (SD), Rp 750 ribu (SMP), sedang SMA/SMK tetap Rp 1 juta, per siswa per tahun, dengan tambah manfaat sebesar Rp 200 ribu per siswa.


(f).  BSM diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap pelayanan pendidikan yang berkualitas, mencegah putus sekolah, menarik anak usia sekolah dari rumah tangga miskin dan rentan untuk kembali ke sekolah.  BSM lebih bersifat personal, diterima langsung oleh peserta didik, Mekanisme penyaluran BSM berbasis rumah tangga (kartu perlindungan sosial).

Keterangan gambar : sebagai ilustrasi yang diambil dari internet
Sumber editing bacaan : Media Indonesia tgl. 7 Juni 2013.

Bacaan terkait :
Balsem Merek BLSM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar